Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
November 08, 2012
posted by Adimin
Nampak Kuat Tapi Sebenarnya Lemah
Written By Sjam Deddy on 08 November, 2012 | November 08, 2012
Langit diatas tiba tiba saja
mendung. Dunia seolah berhenti sementara. Saat lelaki yang bernama Tegar itu
ternyata tak setegar namanya. Kepribadiannya nampak sempurna, bacaan tilawahnya
indah, menjaga pandangan serta aktif dalam aktivitas dakwah. Itulah cerita masa
lalunya. Kini Tegar tak pernah muncul lagi dalam kafilah dakwah, sekalinya
terlihat ia langsung pergi menghindar. Apa yang sebenarnya terjadi??
Dibalik kesempurnaan yang nampak
dari dzahirnya, ada penyakit bathin yang pandai disembunyikannya. Penyakita inilah
yang tak pernah nampak darinya. Dibalik keshalihannya, ada kemunafikan yang
terpendam. Tegar menjadi orang yang sholih saat berjamaah namun menjadi manusia
lalai saat seorang diri. Dibalik sikapnya yang selalu menundukan pandangan,
ternyata ada seorang wanita yang bernama kekasih dihatinya. Tegar tengah memadu
kasih dengan seorang wanita yang jelas itu adalah sebuah bentuk kelemahan iman
dalam hatinya, karena tak mampu menahan gejolak hasrat dalam hati, sedangkan
Tegar tahu, bahwa pacaran dalam Islam adalah terlarang bagi muslim yang taat.
Sejak gerak tersembunyinya
terbogkar, Tegar kian menjauh dan menghilang. Tegar yang semula nampak kuat
ternyata lemah sebenarnya. Nampak seolah ahli ibadah, nyatanya hanyalah ahli
maksiat yang pandai mengumpat.
Kasus yang lain tak kalah
memprihatinkan. Seorang ustadz begitu indah menyamapaikan ceramah di khalayak
umum, tiap kata yang mengalir dari mulutnya seolah membius perhatian seluruh
jamaáh. Ustadz itu begitu pandai memberi tausiyah, begitu lancar dan fasih
menyampaikan dakwahnya. Tapi sayang, setelah meninggalkan mimbar, ustadz itu
telah lupa dengan apa yang ia sampaikan sendiri kepada jamaáhnya. Ia pandai
menyampaiakan namun tak pandai mengamalkan. Orang yang dipanggil ustadz itu
menyampaikan kewajiban menutup aurat bagi muslim yang sudah baligh dengan
begitu indah dan mengena, esoknya ia bersantai dihalaman rumahnya hanya dengan
menggunakan celana pendek yang tak menutupi batas auratnya yakni lutut. Ustadz itu
tak sehebat dipanggung umum, ia teramat rapuh dengan dirinya sendiri.
Ustadz-ustadz yang lain
tak kalah
hebatnya memeberi tausiyah, termasuk para pejuang dakwah ini. Lantang
menasihati
saudaranya yang tengah melemah semangatnya atau tengah rusak ruhiyahnya,
ia
sendiri sebenarnya rapuh hanya saja tersembunyi rapih kerapuhannya.
Kenyataannya
ia sendiri lebih banyak menonton televisi ketimbang tilawah atau saling
mengulang
hafalan dirumah. Ia nampak kuat dimata saudaranya, namun sebenarnya ia
sadar
akan kerapuhan dirinya. ia sadar bahwa ruhinyah tengah ringkih, bahwa
hubungannya sedang tak baik dengan Rabb nya. akhirnya iapun menjadi
aktivis yang bermalas-malasan dalam dakwah.
Sederetan kasus lain pun tak
kalah heboh dari dua kasus diatas, ada manusia yang nampak hebat namun
sebenarnya ia lemah dari segala sisi. Ada pula manusia nampak tahu segalanya
namun sebenarnya ia hanyalah manusia yang sok tahu. Semuanya terlihat kuat namun
sebenarnya rapuh.
Ini adalah penyakit yang
harus
segera diobati. Mendiamkannya akan menjalar merusak seluruh organ tubuh
yang akan
membuatnya lumpuh. Tak jujur pada diri sendiri hanyalah menyisakan
penderitaan
bathin yang tak akan hilang selamanya kecuali jika bangkit menyadari
kekeliruan
diri. kejujuran yang bijaksana adalah, saat sadar dirinya tak sekuat apa
yang dilihat orang, ia bangkit untuk memperbaikinya. kembali menjadi
insan pemburu cinta-Nya yang tak pernah punah. memaksa diri untuk segera
kembali ke jalan-Nya dan melawan kemalasan yang tengah memeranginya.
itulah kejujuran yang bijaksana.
Siapa saja bisa membohongi
siapapun, siapa saja bisa nampak terlihat hebat dan kuat di mata manusia. Namun
Allah, Tuhan yang tak pernah tidur sangat tahu siapa manusia yang nampak kuat
itu. Kebususkan apa yang tersembunyi di hatinya. Prilaku apa yang ia perbuat
kala ia sendiri. DIA tahu semuanya tentang hamba-Nya.
Bagi seorang aktivis dakwah, nampak
kuat lahir dan bathin adalah sebuah keharusan. Tak ada kata yang disampaikan
kepada orang lain kecuali telah melaksanakannya. Tak ada perbedaan kualitas
ibadah baik dalam keadaan sendiri maupun berjamaáh.
Ikhwan yang benar selalu
menempatkan Allah di hatinya. Manakala syetan mengganggunya untuk bermaksiat,
ia tersadar ada Allah yang selalu mengawasinya. wallahuálam
posted by Adimin