pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Prahara PKS sampai ke Mana ?

Written By @Adimin on 23 May, 2013 | May 23, 2013







Nah, itu adalah judul ILC malam tadi. Dari sisi judul saja paling tidak, “ILC” sendiri pun tidak tahu kemana sebenarnya arah kasus LHI. Jika arah kasus itu tujuannya adalah PKS, PKS sama sekali tidak terlibat dalam masalah impor daging. Jika arah kasusnya adalah LHI, maka makin bingung lagi kita memikirkannya. 


Siapa itu LHI sekarang? pejabat publik bukan, pemimpin masyarakat juga bukan. Pun dia tidak akan membawa nyanyian-nyanyian yang akan melibatkan petinggi PKS lainnya. Lantas apa sebenarnya yang terjadi? Para pakar hukum yang menyampaikan pendapat pun dengan bahasa yang mudah dimengerti, mengisyaratkan kasus daging ini sudah selesai, kecuali jika memang KPK memiliki banyak logistik yang memang hanya KPK saja yang tahu. Aneh.

Bahkan yang bukan pakar hukum pun, seperti Sujiwo Tejo mengomentari para pakar hukum itu dengan sindirannya yang khas, kalau memang ini kasus hukum, ya hukum saja yang diangkat, jangan membawa bawa masalah wanita. Pandangan yang mewakili orang awam. Permasalahan wanita lebih menjadi intens ketimbang masalah kasusnya sendiri. 

Mungkin semuanya sepakat, ketika nama-nama wanita itu muncul, naluri investigasi kita lansung mencari informasi, siapa dia? mengapa dia? dimana dia? kapan dia? kenapa dia? dan lain sebagainya. Pun, investigasi yang kita lakukan adalah berdasarkan info-info sepotong dari media web. Jika pertanyaan itu terjawab, maka kita mencoba merangkaikan info-info dari media web itu sehingga menjadi sebuah kesimpulan. Oh, ternyata dia itu ini. Pendek akal.

Mengapa kita tidak mencoba sedikit berkonspirasi dan berimajinas serta berparanoid sedikit. Otak kita mampu untuk itu. Kemampuan otak kita bukan hanya merangkai info-info dari media web yang berisikan 2 paragraf tulisan. Otak mampu melakukan lebih dari itu.

Coba saja kita berandai. Sesuai misinya, PKS menargetkan 3 besar. Apa yang akan terjadi jika misi itu tercapai? Apakah PKS akan dominan di Legislatif dan Eksekutif? Siapa yang merasa paling terancam dengan ke dominan tersebut? Bagaimana hasil survey terhadap saat sebelum dan sesudah LHI di jadikan tersangka? Jika mau lebih jauh, bagaimana Freeport, Exxon Mobil, Chevron, dll jika partai ini dominan? akankah terjadi nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan itu? 

Lihat saja, ketika keran impor daging di sempitkan sedikit, banyak pihak-pihak berpaham neo liberal mengernyitkan kening. Termasuk manusia tak tersentuh, Budiono. Nah, jika memang iklim yang dibawa partai ini akan membahayakan dunia ke liberalan, kapitalisme, secara cerdas apa yang akan kita lakukan? Tekel dulu, hajar dulu, sikat dulu. Masalah benar salah, kartu kuning atau merah, belakangan.

Tetapi ini jika mencoba untuk berimajinasi secara liar saja. Semuanya, “Kita tunggu di Pengadilan”.
  

sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/05/22/prahara-pks-sampai-ke-mana-558231.html  (dengan sedikit editing)

posted by @Adimin

Cinta Dunia




Cinta dunia sudah menjadi fitrah setiap manusia. Tapi, jika porsinya berlebihan, cinta dunia bisa melemahkan hati dan jiwa. Karena itu, penting untuk selalu hati-hati dalam bergaul dengan dunia.

Menurut Syaikh as-Sadhan, cinta dunia yang terlarang adalah cinta dunia yang menyebabkan seorang lalai dari urusan akhiratnya. Kondisi seperti ini secara otomatis akan melemahkan hati.

Lemahnya hati merupakan kondisi yang sangat dinanti setan. Pada saat kita lemah, setan akan leluasa mempermainkan dan memecundangi kita. Sekitar 14 abad silam, Rasulullah telah mengingatkan tentang hal ini.

Beliau bersabda dalam sebuah hadisnya yang sangat populer, “Hampir saja umat-umat  memperebutkan kalian seperti sekolompok orang yang sedang lapar memperebutkan makanan. Para sahabat bertanya, “Apakah karena kami sedikit waktu itu wahai Rasulullah?” Rasulullah bersabda, “Tidak, bahkan waktu itu kamu sangat banyak tapi kalian tak ubahnya buih dan sungguh Allah akan mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kalian dan memasukkan kepada  kalian al wahn. Sahabat bertanya, “Apakah al wahn itu?” Rasulullah bersabda, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR Ahmad dan Abu Daud).

Hadis di atas mengabarkan kuantitas bukanlah jaminan utama lahirnya sebuah kekuatan. Kekuatan sesungguhnya akan tumbuh ketika kita bisa selamat dari al wahn, penyakit cinta dunia dan benci terhadap kematian. Untuk mengobati penyakit berbahaya ini, Rasulullah telah memberikan resepnya.

Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kenikmatan (mati).” (HR Tirmidzi). Yang dimaksud pemutus kenikmatan adalah mati.

Mengingat mati bisa menjadi penawar atas ambisi dan cinta dunia kita yang berlebihan. Dengan mengingat mati, visi akhirat kita akan senantiasa terasah dan kekuatan jiwa kita akan kembali tumbuh.

Semangat mengejar akhirat kitapun akan menjadi dominan dalam keseharian tanpa mengabaikan urusan dunia. Hal inilah yang diinginkan oleh Allah dalam firman-Nya, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.” (al-Qashas: 77).

Imam Shan'ani dalam bukunya Subulussalam menyebutkan atsar yang menjelasakan pengaruh mengingat mati dalam menguatkan jiwa.

Ad-Dailami meriwayatkan, “Perbanyaklah kalian mengingat mati karena tidaklah seorang mengingat mati kecuali Allah akan selalu menghidupkan hatinya dan menghilangkan rasa takutnya terhadap kematian.”

Dalam atsar lain disebutkan, “Perbanyaklah mengingat mati sebab ia akan menjadi penghapus dosa dan menyebabkan orang lebih zuhud dalam urusan dunianya.”

Singkatnya, dalam kondisi apa pun mengingat mati akan selalu mendatangkan manfaat dan kebaikan. Semua manfaat yang disebutkan tadi akan bermuara pada lahirnya satu kekuatan jiwa.

Semoga, dengan kekuatan ini umat akan lebih siap dalam menghadapi kebengisan dan kekejaman musuh yang kerap datang secara tiba-tiba. Amin.

Oleh Ahmad Rifai

posted by @Adimin

Rumah Kontrakan Darin Mumtazah Milik Anggota BIN?


JAKARTA - Darin Mumtazah mendadak tenar di tengah hiruk pikuk kasus suap impor yang melibatkan politisi PKS. Belum habis dikabarkan bahwa siswi salah satu SMK di Jakarta itu sebagai istri siri mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, kini muncul kabar bahwa rumah yang disewa keluarganya di Jalan Bhineka Raya No 3 RT 10 RW 09, Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur ternyata milik seorang anggota Badan Intelejen Negara (BIN). 

"Rumah yang disewa keluarga Darin punyanya Pak Saut Situmorang," kata Ketua RT 10 Dede kepada wartawan beberapa waktu lalu. Saut, lanjut Pak RT bekerja di salah satu departemen pemerintahan, tanpa mengetahui nama departemannya secara rinci. 

Namun Dede mengingat bahwa Saut berciri-ciri kepala agak botak dan berbadan tegap. Awalnya muncul dugaan bahwa Saut yang dimaksud Dede adalah Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan yang juga bernama Saut Situmorang. Namun saat dikonformasi ternyata Saut yang juga bekas juru bicara Kemendagri membantah memiliki rumah tersebut. 

"Saya tidak punya rumah di daerah situ," ujar Saut setelah mengikuti rapat dengan Komisi I di DPR, Jakarta, Rabu (22/5). Lebih lanjut Saut mengatakan, dirinya hanya memiliki satu rumah yang beralamat di Jalan Pondok Bambu II Blok B no. 22, RT 01 RW 05 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit. "Mungkin saja itu Saut yang lain," imbuh Saut. 

JPNN pun menelusuri siapa sebenarnya Saut sang pemilik rumah. Munculah nama Saut Situmorang anggota Badan Intelejen Negara (BIN). Ciri-cirinya pun tak jauh beda dengan yang disebutkan Dede. Wartawan Jawa Pos pun mencoba menunjukkan foto Saut BIN yang didapat dari internet. "Benar pemilik rumah yang dikontrak orang tua Darin itu ya Pak Saut ini," kata Dede. 

Beberapa kali diminta mengamati, Dede pun yakin bahwa foto pria itu memang warganya yang memiliki rumah tersebut. "Dia jarang ke sini. kalau ke sini pas rumah yang dikontrakkannya habis masanya," imbuhnya. 

Berdasarkan situs tokohindonesia.com, Saut yang bernama lengkap Thony Saut Situmorang merupakan salah satu tokoh BIN yang pernah mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK untuk periode 2011-2015. Dia juga aktif sebagai dosen S2 Kajian Strategik Intelijen Universitas Indonesia. Selain itu, Saut juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Pertama KBRI di Australia. (mas/ara/gun/jpnn)

*jppn.com

posted by @A.history

Pengamat Hukum: Kurang Greget Tangani Kasus Besar, KPK Utamakan Pencitraan Daripada Profesionalita



Jakarta - Kelambanan Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) dalam menangani kasus-kasus besar mengundang reaksi dari beberapa pengamat dan politikus DPR.

Pengamat hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Muzakir mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih mengutamakan pencitraan daripada profesionalitas. Terbukti sampai saat ini KPK belum dapat menuntaskan kasus korupsi besar seperti Century dan BLBI.

“KPK diberi wewenang yang besar, tapi cara menggunakan wewenangnya kurang elegant, cenderung mencitrakan dirinya, daripada meningkatkan kualitas dan profesionalitas aparat penegak hukum. Ini juga menjadi tugas KPK,” ujarnya kepada wartawan, tadi malam.

Muzakir menegaskan KPK hanya mencari pencitraan di mata masyarakat yang reaktif dengan kasus-kasus kecil.

“Tindakan KPK yang kurang greget dengan kasus yang besar, Century dan BLBI, menunjukkan bahwa KPK mencari jalan yang mudah dan cepat memperoleh citra yang baik di mata masyarakat (walaupun itu perlu), meskipun dananya yang dikembalikan ke negara relatif kecil,” tuturnya.

Apabila KPK dapat menyelesaikan kasus-kasus besar tersebut, maka KPK tidak akan dianggap tebang pilih dalam memberantas korupsi karena dana yang kembali ke negara juga lebih besar.

“Sementara jika berhasil ungkap perkara BLBI dan Century akan memberikan masukan ke negara dana ratusan triliun yang signifikan, dengan maksud dan tujuan pembentukan KPK dan anggaran negara yang dikeluarkan untuk KPK,” tandasnya.

Selanjutnya dikatakan juga, janji Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad untuk menuntaskan kasus bailout Bank Century belum juga terjawab. KPK belum menemukan titik terang dalam kasus yang merugikan keuangan negara Rp6,7 triliun itu.

Anggota Komisi VIII DPR, Nasir Djamil mengatakan, institusi tindak kejahatan korupsi tersebut seharusnya lebih ganas untuk menuntaskan kasus korupsi yang diduga melibatkan penguasa.

“Penyidik KPK seharusnya lebih ganas dengan kasus Century, publik bisa berharap kasus Century dibuka. Itu kan janji Abraham Samad waktu pemilihan di komisi III,” kata Nasir, di Jakarta, tadi malam.

Menurut dia, penyidik KPK harus lebih fokus untuk mengungkap dugaan keterlibatan penguasa terkait kasus Century. “Penyidik KPK harus lebih ganas terhadap Century, karena diduga terkait dengan kekuasaan,” tegas mantan Ketua Komisi III DPR itu.

Kata Nasir, janji Abraham Samad untuk menuntaskan kasus Century hanya janji belaka. “Itu membuat kami agak miris, harusnya lebih ganas, tapi seolah-olah tidak ada perkembangan,” tegas politikus PKS itu.

KPK sendiri mangkir dari undangan yang digagas Timwas Century DPR terkait penyelesaian kasus bank century pada rabu, 22/5.

“Kami terus terang kecewa. Kami kan hanya ingin mendengar progres report, tidak ingin melakukan persidangan,” ujar anggota Timwas Century DPR, Hendrawan Supratikno di DPR, Jakarta, Rabu (22/5). (fz/ind)

*dakwatuna

posted by @Adimin

Fahri Hamzah: Zaky Cerita Mau Diintimidasi KPK



Jakarta – Wasekjen PKS Fahri Hamzah kembali bicara soal Ahmad Zaky. Fahri menegaskan, Zaky yang juga orang dekat Luthfi Hasan ini sudah 9 kali diperiksa KPK dan datang. Kecuali diinsiden terakhir pada Senin (6/5) lalu. Zaky, disebut KPK kabur.

“Zaky orangnya nervous sudah 9 kali dipanggil, 9 kali datang. Kecuali insiden terakhir untuk saya duga penyerobotan di DPP PKS,” jelas Fahri, Rabu (22/5/2013).

Fahri menuturkan insiden ‘hilangnya’ Zaky. Saat itu dia menyebut KPK menyerobot masuk ke dalam area kantor DPP PKS. Zaky tengah menjalani pemeriksaan dan dibawa ke DPP PKS untuk menunjukkan mobil milik Luthfi.

“Dari KPK ngomongnya mau nganter dan mau lihat. Dan Zaky punya mobil di DPP, mau lihat mobil. Zaky ini yang menceritakan, tidak ada hubungan dengan penyitaan. Zaky mau diintimidasi,” tuturnya.

Ahmad Zaky orang dekat Luthfi Hasan. Diduga dia tahu banyak perihal aliran uang Luthfi. Zaki kini tak jelas rimbanya, dua kali panggilan KPK dia tak datang.

*Fahrihamzah.com


posted by @A.history

Fahri Hamzah: KPK Hancurkan Moral Luthfi Lewat Darin Mumtazah


JAKARTA - Nama Darin Mumtazah mencuat di publik. Pasalnya, Darin yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dipanggil KPK terkait kasus suap kuota impor sapi. Darin merupakan pelajar yang diduga dekat dengan tersangka Luthfi Hasan Ishaaq.

Wasekjen PKS Fahri Hamzah menilai hal itu merupakan bagian dari festival yang dilakukan KPK. "Dia (KPK) memenangkan opini publik. Publik kalau disinggung moral akan hancur. Lalu masuk ke hukum. Ini karena mau menghukum orang dihancurin dulu moralnya," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Fahri menyebutkan adanya aturan penyadapan yang diabaikan KPKsehingga moral seseorang bisa hancur. Ia menyebutkan penyadapan seharusnya diatur oleh Undang-undang. "Tapi di Indonesia PP penyadapan ditolak, KUHP diabaikan juga karena KPK lex specialis," ujarnya.

Sehingga pada akhirnya tidak ada aturan yang mengatur mengenai penyadapan. "Penyadapan maunya KPK saja," imbuh Fahri.

Ia mengatakan penyadapan juga harus disetujui oleh komite yang dibentuk oleh pengadilan. "Tapi akhirnya dia (KPK) menyadap Lutfi soal pusthun, hancurlah Lutfi, hancur lah Fathonah. Karena penyadapan adalah perampasan hak seseorang sehingga harus diatur terlebih dahulu," katanya.

*Tribunnews

posted by @A.history

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger