Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
May 01, 2013
Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Samak berkata bahwa Nu’man bin Basyir berkhutbah, “Sungguh, Allah lebih berbahagia dengan taubat hamba-Nya daripada seorang laki-laki yang membawa makanan dan minumannya di atas punggung unta, kemudian dia berjalan. Sesampainya di daerah yang sepi, datanglah waktu untuk qoilulah (tidur siang). Dia turun dan ber-qoilulah di bawah pohon. Dia tertidur dan untanya pergi meninggalkannya. Dia terbangun lalu berjalan beberapa jarak, tetapi dia tidak menemukan apa pun. Kemudian dia berjalan beberapa jarak untuk kedua kalinya, tetapi dia tetap tidak menemukan apa pun. Lalu dia berjalan beberapa jarak untuk ketiga kalinya, tetapi dia masih tidak menemukan apa pun. Dia kembali mendatangi tempat di mana dia beristirahat siang. Manakala dia sedang duduk, tiba-tiba untanya datang berjalan hingga ia menjatuhkan tali kekangnya di depannya. Sungguh Allah lebih berbahagia dengan taubat seorang hamba daripada orang ini ketika dia menemukan untanya.” Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud
Karena Bahagianya dia Salah Berucap kepada Tuhannya
Written By @Adimin on 01 May, 2013 | May 01, 2013
Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Samak berkata bahwa Nu’man bin Basyir berkhutbah, “Sungguh, Allah lebih berbahagia dengan taubat hamba-Nya daripada seorang laki-laki yang membawa makanan dan minumannya di atas punggung unta, kemudian dia berjalan. Sesampainya di daerah yang sepi, datanglah waktu untuk qoilulah (tidur siang). Dia turun dan ber-qoilulah di bawah pohon. Dia tertidur dan untanya pergi meninggalkannya. Dia terbangun lalu berjalan beberapa jarak, tetapi dia tidak menemukan apa pun. Kemudian dia berjalan beberapa jarak untuk kedua kalinya, tetapi dia tetap tidak menemukan apa pun. Lalu dia berjalan beberapa jarak untuk ketiga kalinya, tetapi dia masih tidak menemukan apa pun. Dia kembali mendatangi tempat di mana dia beristirahat siang. Manakala dia sedang duduk, tiba-tiba untanya datang berjalan hingga ia menjatuhkan tali kekangnya di depannya. Sungguh Allah lebih berbahagia dengan taubat seorang hamba daripada orang ini ketika dia menemukan untanya.” Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud
Samak berkata, “Sya’bi mengklaim bahwa Nu’man menyandarkan hadis ini kepada Nabi. Adapun aku tidak mendengarnya.”
Ini adalah kisah seorang laki-laki di mana Rasulullah Menjadikannya sebagai perumpamaan terhadap kebahagiaan Tuhan dengan taubat hamba-Nya. Kisah laki-laki ini terjadi ketika dia melakukan perjalanan sendirian dengan bekal makanan dan minuman di atas punggung untanya. Dia berangkat membelah daratan untuk sampai di tempat tujuannya. Riwayat-riwayat hadis menunjukkan bahwa yang bisa melewati daratan ini dengan selamat hanyalah orang yang telah mengenal seluk-beluk dan liku-liku jalannya. Laki-laki ini membawa bekal makanan dan air yang cukup bagi musafir selama dia harus membelah daratan itu. Hadis-hadis menerangkan bahwa daratan ini adalah daratan yang sepi, tanpa tumbuh-tumbuhan, sunyi dan mencelakakan, karena tidak berair dan bermakanan.
Di tengah hari laki-laki musafir ini melihat sebatang pohon di daratan itu. Dia sangat lelah. Dia pun turun dan beristirahat di bawahnya. Tidur siang hari memang digemari oleh banyak orang, lebih-lebih orang yang sedang kelelahan seperti musafir ini.
Begitu dia menutup kedua matanya, untanya lalu menghilang. Ketika dia bangun dia tidak melihatnya. Dia sangat terkejut, bukan karena rugi unta dan makanan. Itu adalah urusan yang mudah. Akan tetapi, hilangnya unta di daratan seperti ini berarti mati. Oleh karena itu, dia berlari ke sana-kemari untuk mencarinya, tetapi tidak menemukannya.
Dia kembali ke tempat semula dalam keadaan lelah dan haus. Karena lelahnya dia pun kembali tertidur. Ketika dia bangun, dia menemukan untanya sudah di depan matanya. Dia sangat bahagia dengan kebahagiaan seperti orang yang selamat dari kematian. Karena bahagianya dia salah berucap kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhanmu.” Seperti yang tertuang dalam sebagian riwayat hadis.
Rasulullah telah menyampaikan kepada kita bahwa Allah lebih berbahagia dengan taubatnya seorang hamba daripada orang yang menemukan kembali untanya di daratan yang mematikan tersebut, seperti yang telah dijelaskan oleh Rasulullah.
Taubat menjadikan Allah ridha. Allah lebih berbahagia dengan taubatnya seorang hamba daripada laki-laki yang menemukan untanya di daratan yang mematikan tersebut.
posted by @Adimin
Label:
OASE
May 01, 2013
Tolak Kenaikan BBM
Kultwit @Fahrihamzah
1. Pagi, sedikit saya komentari kenapa kita perlu membangun narasi alternatif untuk menolak kebijakan energi ini.
2.karena kita tidak mau publik disalahkan dan rakyat dimasukkan sebagai beban anggaran APBN.
3.saat bergabung dengan komisi tujuh awal tahun lalu, saya langsung ajukan gugatan atas kesalahan kebijakan.
4.jero wacik memang menteri baru tetapi presidennya kan orang lama. Maka gugatan itu saya ajukan kepada kabinet.
5.gugatan itu sederhana terkait 3 aspek kebijakan yg gagal; gagal produksi, gagal distribusi dan gagal konsumsi.
6.sisi produksi gagal karena produksi energi terutama yg menyangkut hajat rakyat gagal alias merosot terus.
7.kebijakan distribusi juga gagal karena infrastruktur bagi jenis2 energi murah dan terbarukan tidak dibuat..
8.dan akhirnya gagal konsumsi karena rakyat dipaksa memakan energi mahal sambil diomelin boros subsidi..
9.tiba2 lagi setelah 9 tahun berkuasa @presidenSBY masih menyalahkan subsidi? Seolah negara berdosa dan rakyat salah?
10.padahal konsumsi energi harus dilihat sebagai sumber kekuatan rakyat dan konsolidasi sektor industri berbasis rakyat.
11.dan konsumsi yg besar ini adalah predictable dari awal kok.. indonesia sedang menikmati "demographic bonus"..
12.angkatan/generasi produktif di indonesia sedang tumbuh pesat dan mereka memang haus energi sebagai konsumsi produktifnya...
13.saya kritik kampanye penghematan sebab itu bukan tugas SBY...TAPI itu akibat kepanikan pemerintah oleh konsumsi rakyat..
14.gara2 kritik yg sy katakan ke jerowacik itu, saya ditegur SBY melalui seorang menteri PKS yg ditelponnya langsung.
15.tapi kebijakan 9 tahun tidak berubah maka sikap saya tidak berubah...Tolak kenaikan BBM!!
*https://twitter.com/Fahrihamzah
posted by @A.history
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN
May 01, 2013
by @dangtuangku
*sumber: https://twitter.com/dangtuangku
posted by @Adimin
Berkah Kasus LHI, Peluang PKS Melejit 3 Besar 2014
- Aneh, operasi tangkap tangan seperti kasus suap impor daging tidak ada sadapan.
- Jika KPK tak memiliki sadapan yg berisi perintah LHI kepada AF untuk ambil suap, maka dugaan kasus LHI adalah pesanan sangat kuat.
- Jika KPK tak memiliki sadapan berisi perintah LHI ke AF utk ambil suap, maka besar kemungkinan AF adalah perangkap yg disiapkan utk LHI.
- Sampai disini kasus LHI bukan lagi persoalan hukum, tapi kriminalisasi dengan motif politik.
- Ciloko dua belas. Hukum dalam kasus LHI secara nyata sudah dijadikan alat politik. Supremasi hukum dihancurkan.
- Lebih celakanya lagi, KPK yang tadinya diharapkan menegakkan hukum secara jujur dan adil, kini sudah menjadi alat politik.
- Ini secara terang benderang sudah termasuk bentuk abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) yang dilakukan para pejabat KPK.
- Siapa yg bisa jadikan KPK dan hukum sebagai alat politik? Tentu saja mereka yg punya kekuasaan besar.
- Jika memang AF adalah perangkap utk LHI, maka operasi menjebak LHI dan memperalat KPK dikendalikan kekuatan yg sangat besar.
- Target utama operasi yg dikendalikan kekuatan besar ini bukan lah LHI. Tetapi justru PKS itu sendiri. LHI hanya sasaran antara.
- Kondisi seperti ini memang akan sangat berat bagi PKS. Apalagi PKS tak memiliki media massa yg bisa melakukan pelurusan opini.
- Tetapi bisa menjadi peluang besar untuk menang di Pemilu 2014 jika kasus LHI sebelum pemilu terbukti pesanan politik dan kriminalisasi.
- Kasus LHI bisa menjadi peluang positif bagi PKS bila partai ini memanfaatkan kader2nya yg banyak utk mengawal kasus tsb.
- Hambatan melakukan pelurusan opini karena tak ada media massa, bisa diatasi dgn 'radio dengkul' mulut ke mulut. Socmed termasuk efektif.
- Saya membayangkan 500 ribu kader PKS belajar hukum, setidaknya kasus LHI. Lalu mereka jelaskan ke masyarakat via lingkungan sekitarnya.
- Ini kekuatan dahsyat... Pengaruh opininya jauh melebihi oplah semua media massa konvensional.
- Pada sisi lain dampak kerusakan akibat serangan media massa bisa diminimalisir dengan membentuk PR (Public Relations) yang tangguh.
- Kader2 PKS banyak yg terpelajar. Mereka tentu ada yg memiliki basic komunikasi. Ini modal besar menaklukan media konvensional.
- Ayo para kader PKS. Segera pelajari kasus hukum LHI. Bila perlu bentuk kelompok diskusi. Anda berpacu dgn waktu.
- Sekian tuits kami (si tanpa nama) yang bersimpati atas perjuangan kalian.
by @dangtuangku
*sumber: https://twitter.com/dangtuangku
posted by @Adimin
Label:
Bingkai Berita,
TOPIK PILIHAN
May 01, 2013
“Antar saya ke Hotel Bida kara,” kata seseorang yang segera melompat ke bon- cengan. Ia kemudian memasang helm dan mena- likannya.
Jakarta sepagi itu sedang menggelegak. Jalan seperti arena parkir yang maha panjang. Mobil nyaris tidak bergerak.
Marto, si tukang ojek, membawa kendarannya meliuk di antara sela-sela kendaraan. Dari Kalibata Jakarta Selatan ke Hotel Bidakara, juga Jakarta Selatan.
Yang naik ojek, tak lain Gubernur Sumbar Prof. Irwan Prayitno. Sepagi itu ia keluar dari rumahnya di bilangan Kalibata, tak ada masalah. Namun begitu memasuki Jalan Raya Pasar Minggu, tak ada ampun. Macet total. Jika tetap duduk manis di sedannya, alamat Irwan akan terlambat hadir dalam acara Musrenbangnas yang dibuka Presiden SoesiloBambang Yudhoyono.
Tak lama kemudian Irwan tenggelam dalam kesibukan lalu lintas Jakarta. Si tukang ojek terus menggasak kendaraannya, naik trotoar, turun, naik lagi. Bergerak pukul 07.45 WIB. Masih pagi, tapi Jakarta sudah gerah. Irwan cemas takkan sampai tepat waktu. Namun, ternyata tiba di Hotel Bidakara pukul 8.30 WIB. Maka 45 menit gubernur kita itu naik ojek di tengah keramaian Jakarta. Lumayan jugalah.
Sepanjang perjalanan, Irwan yang gubernur itu, berusaha berpegang pada besi di bagian belakang motor. Namun lebih banyak ia lepaskan tangannya begitu saja. Sesekali badannya terhantuk ke punggung ke tukang ojek. Pada ketika lain helmnya dan helm si tukang ojek beradu.
Sang ajudan berada di ojek bagian belakang. Ia terus mengawasi gerak ojek di depan, menjaga jarak agar tak tertinggal jauh. Sesekali ia layangkan kamera ke arah gubernur. Jepret! Sebuah momen bagus ia dapatkan.
Tak seorang pun yang tahu di antara penumpang deretan motor yang melaju ada gubernur Sumbar. Baru ketahuan ketika ia sampai di Bidakara. Tukang ojek pun terkejut. Apa boleh buat, ia semakin terkejut karena ongkosnya yang dibayar penumpangnya lumayan besar.
Ojek menjauh meninggalkan Bidakara yang megah, Irwan Prayitno melangkah masuk hotel yang dingin itu. Sebentar lagi ia akan menerima penghargaan Pangripta Nusantara Utama dari Presiden SBY. Ini penghargaan terbaik I dalam rencana kerja pemda 2013 tingkat provinsi kelompok B (APBD kecil). Cuma saja nama penghargaan dari negara aneh-aneh saja. Maklum dikutip dari bahasa Sangskerta. (KHAIRUL JASMI)
posted by @A.history
Gubernur Kita Naik Ojek
Ojek,” kata seseorang berpakaian resmi Selasa (30/4) pagi. Sepertinya ia seorang ajudan. Ojek pun berhenti.
“Antar saya ke Hotel Bida kara,” kata seseorang yang segera melompat ke bon- cengan. Ia kemudian memasang helm dan mena- likannya.
Jakarta sepagi itu sedang menggelegak. Jalan seperti arena parkir yang maha panjang. Mobil nyaris tidak bergerak.
Marto, si tukang ojek, membawa kendarannya meliuk di antara sela-sela kendaraan. Dari Kalibata Jakarta Selatan ke Hotel Bidakara, juga Jakarta Selatan.
Yang naik ojek, tak lain Gubernur Sumbar Prof. Irwan Prayitno. Sepagi itu ia keluar dari rumahnya di bilangan Kalibata, tak ada masalah. Namun begitu memasuki Jalan Raya Pasar Minggu, tak ada ampun. Macet total. Jika tetap duduk manis di sedannya, alamat Irwan akan terlambat hadir dalam acara Musrenbangnas yang dibuka Presiden SoesiloBambang Yudhoyono.
Terlambat mungkin masih bisa diakali,
namun karena ia akan menerima penghargaan Pangripta Nusantara Utama,
maka tak ada cara lain, harus cepat sampai. Ojek pilihan jitu.
Tak lama kemudian Irwan tenggelam dalam kesibukan lalu lintas Jakarta. Si tukang ojek terus menggasak kendaraannya, naik trotoar, turun, naik lagi. Bergerak pukul 07.45 WIB. Masih pagi, tapi Jakarta sudah gerah. Irwan cemas takkan sampai tepat waktu. Namun, ternyata tiba di Hotel Bidakara pukul 8.30 WIB. Maka 45 menit gubernur kita itu naik ojek di tengah keramaian Jakarta. Lumayan jugalah.
Sepanjang perjalanan, Irwan yang gubernur itu, berusaha berpegang pada besi di bagian belakang motor. Namun lebih banyak ia lepaskan tangannya begitu saja. Sesekali badannya terhantuk ke punggung ke tukang ojek. Pada ketika lain helmnya dan helm si tukang ojek beradu.
Sang ajudan berada di ojek bagian belakang. Ia terus mengawasi gerak ojek di depan, menjaga jarak agar tak tertinggal jauh. Sesekali ia layangkan kamera ke arah gubernur. Jepret! Sebuah momen bagus ia dapatkan.
Tak seorang pun yang tahu di antara penumpang deretan motor yang melaju ada gubernur Sumbar. Baru ketahuan ketika ia sampai di Bidakara. Tukang ojek pun terkejut. Apa boleh buat, ia semakin terkejut karena ongkosnya yang dibayar penumpangnya lumayan besar.
Ojek menjauh meninggalkan Bidakara yang megah, Irwan Prayitno melangkah masuk hotel yang dingin itu. Sebentar lagi ia akan menerima penghargaan Pangripta Nusantara Utama dari Presiden SBY. Ini penghargaan terbaik I dalam rencana kerja pemda 2013 tingkat provinsi kelompok B (APBD kecil). Cuma saja nama penghargaan dari negara aneh-aneh saja. Maklum dikutip dari bahasa Sangskerta. (KHAIRUL JASMI)
*http://hariansinggalang.co.id/gubernur-kita-naik-ojek/
posted by @A.history
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN
May 01, 2013
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini merupakan partai yang mempunyai basis masyarakat dimana-mana. PKS bukan lagi sebuah partai yang ekslusif tapi menjadi partai yang inklusif dan terbuka bagi setiap orang.
posted by @A.history
Masyarakat Tionghoa Ramai Masuk PKS, Bahkan Ada Yang Sudah Kader
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini merupakan partai yang mempunyai basis masyarakat dimana-mana. PKS bukan lagi sebuah partai yang ekslusif tapi menjadi partai yang inklusif dan terbuka bagi setiap orang.
Kiprah
PKS yang terbuka dan menerima dari aspek semua golongan, membuat banyak
masyarakat Tionghoa baik yang sudah beragama Islam, maupun non-Islam tertarik
kepada PKS.
Seperti
kisah Ko Aheng, masyarakat Tionghoa yang dulu sangat aktif pada partai yang Berlambang
Banteng, kini malah masuk kedalam barisan PKS. Walaupun ia masih belum menjadi
seorang muslim. Pengusaha kue yang terbilang sukses ini merintis dari bawah
dalam usaha kuenya, termasuk orang yang gigih dalam usahanya.
Setelah
bertemu dengan beberapa kader PKS di Pademangan, Kelurahan Pademangan Barat. Ko
Aheng akhirnya simpatik terhadap PKS. Ko Aheng tertarik dengan PKS lantaran
melihat kerja dan kerendahan hati dari kader-kader PKS yang menjadi pejabat
publik.
Sekarang ini, Ko Aheng merupakan salah satu pendukung
berat PKS. Di kediamannya selalu terbuka untuk setiap kegiatan PKS. Acara lomba
masak hingga reses anggota dewan dari PKS beberapa kali diadakan disana.
Seperti
Hidayat Nur Wahid, Adang Daradjatun juga H. Muhammad Subki (Ketua DPD PKS Jakarta
Utara) juga sudah pernah membuat acara reses di kediaman Ko Aheng. Meskipun Ko
Aheng adalah pengusaha sukses, ternyata beliau juga adalah salah satu tokoh
yang dihormati di daerah Pademangan Barat.
Saat
pilgub DKI, Ko Aheng merupakan pendukung berat pasangan Hidayat & Didik, ia
tidak pernah absesn dari kampanye, malahan ia sangat proaktif mengajak seluruh
keluarganya untuk memilih pasangan nomer Hidayat & Didik. Juga saat acara
milad PKS ke 15 di Semarang, Ko Aheng semangat untuk menghadiri di acara tersebut
bersama dengan rombongan kader-kader PKS Jakarta Utara.
"Kita
doakan semoga Aheng mendapatkan hidayah dari Allah SWT." pungkas
H.Muhammad Subki, Lc. saat acara makan siang dengan Ko Aheng, Pengurus DPD
Jakarta Utara dan Ketua DPC-DPRa se Jakarta Utara di Rumah makan Bu Tjitra,
Yogyakarta ahad (22/4) lalu sehari setelah menghadiri Milad ke 15 PKS di
Semarang.
Yang
menarik, lantaran Ko Aheng sering bersama kader-kader PKS. Beliau menyatakan
bahwa saat ini sudah tidak pernah lagi menyatak makanan yang diharamkan agama
Islam, yaitu daging Babi. Walaupun masih belum memeluk Islam, seluruh
keluarganya sudah tidak lagi makan daging babi, bahkan istrinya sendiri
beberapa kali ikut shalat tarawih berjama'ah.
Ini
menjadi bukti yang kuat bahwa PKS sudah diterima oleh berbagai lapisan
masyarakat. Tak hanya Ko Aheng, ada masyarakat Tionghoa lainnya seperti Ristu
Hasriandi Kho. Yang merupakan kader militan dan sangat loyal dalam
memperjuangkan PKS.(suaranews)
*www.suaranews.com
Label:
SEPUTAR PKS,
TOPIK PILIHAN