pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Kalah atau Menang, Prabowo Tetap Jaga Kedamaian

Written By mediapkspadang on 19 July, 2014 | July 19, 2014


Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara (Gema Sadhana), yang merupakan organisasi sayap Partai Gerindra, konsisten menggelar kegiatan bakti sosial meski gelaran Pemilihan Presiden 2014 telah usai.

Kegiatan bakti sosial kali ini diselenggarakan di Kuil Siwa Mandhir, Jalan Pluit Barat, Jakarta Utara, karena kegiatan ini sebagai bentuk doa bersama karena telah selesainya pilpres pada 9 Juli 2014.

"Kita melakukan doa perdamaian khususnya pemilu presiden berjalan dengan baik kemarin," kata Ketua Umum Gema Sadhana AS. Kobalen, Kamis (17/7/2014).

Kobalen berharap, seluruh rakyat Indonesia mendengar dan menaati nasihat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) supaya tidak melakukan tindakan apapun yang sifatnya negatif atau mengganggu keamanan dan ketertiban bangsa. Ini yang menjadi topik utama.

"Kami juga menghargai pesan Pak Prabowo-Hatta yang berulang kali mengatakan siap menerima kalah atau menang. Ke depan, Pak Prabowo tetap menjaga kedamaian dan tetap kondusif," terangnya.

Selain itu, dalam kegiatan yang digelar bebarengan dengan buka puasa bersama itu, juga memanjatkan doa bagi saudara kaum Muslim yang menjadi korban kejahatan kemanusiaan di Palestina.

"Doa ini juga mengharapkan supaya masyarakat tenang menghargai lembaga resmi secara sah, yakni KPU dalam menjalankan proses penghitungan sampai tanggal 22 Juli 2014 nanti," imbuhnya.

Dalam acara tersebut, juga dihadiri, ratusan warga yang menikmati santap buka puasa bersama. Warga juga diberikan sembako yang ditukar dengan kupon, sekira 600 bungkus beras yang dibagikan dalam kegiatan bakti sosial itu.[dm/okezone]
 
posted by @Adimin

Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Sapu Bersih di Madura


 

Jakarta (19/7) - Menang telak di Madura, Pertanda Baik Bagi Prabowo-Hatta di Jawa Timur (Jatim) bagi pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang diusung Koalisi Merah Putih

Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang mutlak di Madura, Jatim. Pasangan nomor urut satu ini menguasai perolehan suara di empat Kabupaten yang ada di Pulau Madura. Hal tersebut berdasarkan atas hasil rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten yang digelar masing-masing Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. 

Keunggulan perolehan suara Prabowo-Hatta sangat signifikan dibandingkan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Seperti di Kabupaten Bangkalan, Prabowo-Hatta meraup 644.608 suara dan Jokowi-JK dapat 149.258 suara. Untuk Kabupaten Sampang Prabowo-Hatta raih 474.752 suara, sementara Jokowi-JK dapat 162.785 suara. Di Kabupaten Pamekasan, Prabowo-Hatta dapat 378.652 suara dan Jokowi-JK meraih 135.178 suara. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Sumenep, Prabowo-Hatta dapat 332.956 suara dan Jokowi-JK raih 245.410 suara. 

Bila ditotal perolehan suara Prabowo-Hatta seluruh Madura sebanyak 830.968, sementara Jokowi-JK berjumlah 692.631 suara. Berarti Prabowo-Hatta unggul 138.337 suara dari Jokowi-JK. 

Menanggapi hal tersebut, Tim Pembela Merah Putih Didi Supriyanto merasa yakin kalau Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pun akan berjaya di Jatim dan sebagai pertanda yang baik. Namun menurutnya yang terpenting saat ini dilakukan adalah mengawal suara agar tidak hilang atau dicuri, dan meyakinkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa kepercayaan rakyat pada Prabowo-Hatta, telah ditunaikan melalui pencoblosan 9 Juli lalu. 

"Karena itu, semua elemen masyarakat harus menjaga amanah tersebut hingga pengumuman KPU 22 Juli nanti,” kata Didi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (19/7).

Ketua Hukum dan Advokasi DPP PAN ini menegaskan, semua pihak harus menerima kenyataan dan legowo jika dikalahkan Prabowo-Hatta. “Jadi opini yang sudah telanjur menggiring bahwa pemenang pemilihan presiden adalah pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count, harus menerima kenyataan bahwa itu hanyalah prediksi berdasarkan sampling," paparnya. 

Seperti diketahui proses rekapitulasi untuk KPU Bangkalan, Sampang dan Sumenep sudah digelar pada Rabu 16 Juli 2014. Sedangkan untuk KPU Pamekasan baru menggelar rekapitulasi hari ini. Ketua KPU Kabupaten Bangkalan, Fauzan Jakfar mengatakan secara umum pelaksanaan pilpres di Kabupaten Bangkalan berjalan lancar dan kondusif. KPU melaksanakan tahapan pilpres sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. [portalpolitik.com


posted by @Adimin

Prabowo Memimpin Sementara dengan Unggul 5 Juta Suara

Beberapa Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat provinsi telah mengumumkan penetapan hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pilpres 2014. Dari 34 provinsi, sebanyak 12 provinsi telah mengumumkan penetapan hasil rapat pleno tersebut pada Jumat (18/7) pukul 24.00 WIB.

Berdasarkan hitungan tersebut, pasangan capres/cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 25.030.821 suara. Sementara pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapatkan 19.859.805 suara.

Prabowo-Hatta sementara memimpin dengan keunggulan 5.171.016 suara. Perhitungan masih bisa berubah karena 22 provinsi --termasuk Jawa Tengah dan Papua yang menjadi lumbung suara Jokowi-JK-- dan pemilih luar negeri belum terhitung hingga Sabtu (19/7) dinihari WIB.

Berikut rincian rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pilpres 2014 dari 12 provinsi tersebut.

SUMATRA
Sumatra Barat
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 1.797.505 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 539.308 suara. 

Sumatra Selatan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 2.132.163 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 2.027.049 suara. 

Bengkulu
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 433.173 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 523.669 suara. (unggul)

Bangka Belitung
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 200.706 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 412.359 suara. (unggul)

Aceh
Sumatra Utara
Riau
Jambi
Lampung
Kepulauan Riau

JAWA
Jawa Barat
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 14.167.381 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 9.530.315 suara. 

Yogyakarta
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 977.342 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 1.234.249 suara. (unggul) 

Banten 
Jakarta
Jawa Tengah 
Jawa Timur

KALIMANTAN
Kalimantan Barat
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 1.032.354 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 1.573.046 suara. (unggul) 

Kalimantan Selatan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 941.809 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 939.748 suara.

Kalimantan Tengah 
Kalimantan Timur 
Kalimantan Utara

SUNDA KECIL
Bali
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 614.341 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 1.535.110 suara. (unggul)

Nusa Tenggara Barat
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 1.844.178 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 701.238 suara.

Nusa Tenggara Timur

SULAWESI
Gorontalo
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 378.735 suara. (unggul)
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 221.497 suara. 

Sulawesi Tenggara
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: 511.134 suara.
Joko Widodo-Jusuf Kalla: 622.217 suara. (unggul)

Sulawesi Utara 
Sulawesi Tengah 
Sulawesi Barat 
Sulawesi Selatan

MALUKU
Maluku 
Maluku Utara

PAPUA
Papua 
Papua Barat

Sumber: republika 

 
posted by @Adimin

Pemungutan Suara Ulang di DKI, Jokowi Jadi Kalah


JAKARTA - Pemungutan suara ulang pilpres di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 99 Lagoa, Koja Jakarta Utara, mengubah posisi capres nomor urut dua Joko Widodo. Bila pada 9 Juli 2014 lalu suara diungguli Jokowi-Jusuf Kalla, maka pada pemungutan suara hari ini dimenangi oleh pasangan nomor satu Prabowo-Hatta.

Pantauan Kompas.com, pasangan Prabowo-Hatta mengumpulkan 164 suara sedangkan pasangan Jokowi -Jusuf Kalla mengumpulkan 145 suara dengan suara tidak sah sebanyak 4.

Anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) TPS 99 Syamsudin mengatakan, pemungutan suara ulang hari ini terdaftar sebanyak 446 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 61 orang pemilih Daftar Pemilih Khusus dan Tambahan (DPKTb).

"Pada pelaksanaannya, hari ini diikuti oleh 313 pemilih," jelasnya, Sabtu (19/7/2014).

Adapun hasil ini berubah dengan hasil pemungutan suara 9 Juli 2014 lalu, yang dimenangkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla memeroleh 240 suara sedangkan Prabowo Hatta 192 dengan suara tidak sah 1, dengan jumlah DPT 372 dan 61 DPKTb. [KOMPAS/pkspiyungan]
 
posted by @Adimin

Ini Alasan Tim Prabowo-Hatta Semakin Ragukan Hasil 'Quick Count'




JAKARTA - Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa semakin meragukan hasil quick count yang dilansir lembaga survei pada 9 Juli lalu. Alasannya, mereka mengaku melihat keunggulan pasangan nomor urut satu dari penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah.

"Mendekati rekapitulasi penghitungan suara oleh KPU pusat, semakin meragukan kredibilitas quick count yang dibayar Jokowi-JK," ujar penasehat Prabowo- Hatta, Letjen TNI Purn Suryo Prabowo saat menghadiri ibadah syukur atas kemenangan pasangan nomor urut satu di gedung JHCC, Jakarta, Jumat (18/7) malam.

Ia menyatakan, hal itu sekaligus menepis penghitungan klaim real count yang dilakukan tim Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). 

Suryo menjelaskan, setelah quick count mulai diketahui kejanggalannya oleh publik, kubu Jokowi-JK mulai beralih ke real count yang dilakukan secara internal. 

"Setelah dimanipulasi agar hasilnya sama dengan quick count, hasil real count tersebut dimuat pada situs kawalpemilu.org. Jadi ini cuma ganti casing aja, isinya sama," jelasnya.

Menurutnya, hasil penghitungan quick count atau real count yang mereka lakukan, tujuannya untuk membentuk opini publik dan menekan KPU. Tujuan akhirnya yaitu untuk memaksakan kebenaran sekaligus meneror KPU supaya mengeluarkan penghitungan yang sama.

Dari awal, ujar dia, kubu Jokowi-JK sudah tahu kalau Prabowo-Hatta yang akan menang. Namun karena kemenangan itu tipis maka membuka peluang mereka untuk menang.

"Mereka memilih tiga cara untuk menang. Pertama melakukan kecurangan tapi menuduh kubu Prabowo-Hatta yang curang. Modusnya, mereka lakukan mark up suara melalui pemilih siluman seperti yang terjadi di DKI atau merusak kertas suara Prabowo-Hatta seperti yang terjadi di Sukoharjo," ujarnya.

Kedua, lanjutnya, kubu Jokowi-JK memanfaatkan media yang mayoritas mendukungnya untuk lakukan pembentukan opini. Antara lain melalui real count yang memenangkan Jokowi-JK.

Ketiga, papar dia, melakukan tekanan psikis untuk menjatuhkan moral dan mental KPU. Antara lain dengan menyatakan, kalau hasil resmi berbeda maka hitungan KPU yang salah. 

"Ini modus tetor mental untuk KPU. Kami harap KPU tidak terpengaruh, kami dan TNI siap mendukung KPU agar tetap independen dalam menghitung rekapitulasi suara," ujar dia. [ROL]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger