pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Tipu Daya Dunia

Written By @Adimin on 09 March, 2013 | March 09, 2013




Alkisah, seekor rusa sedang melihat bayangannya dari sebuah sungai yang jernih airnya. Dia melihat tanduknya yang kokoh dan kuat. Bercabang dengan begitu indahnya. Sangat gagah. Menunjukkan status sosial yang bergengsi di kehidupan belantara.

Sang rusa beralih melihat tubuhnya. Tubuh yang atletis. Sangat serasi dengan tanduk yang menghiasi kepalanya. Rusa tersenyum. Namun sesaat kemudian senyumnya lenyap. Dia menyadari bayangan kaki yang muncul di permukaan sungai sangat tidak sepadan dengan tanduk dan tubuhnya. Sangat kecil. Senyumnya berubah rutukan. Tidak semestinya kakinya kecil seperti ini.

Tiba-tiba datanglah seekor harimau yang siap memangsa rusa. Rusa dengan gesit berlari. Kakinya yang kecil memudahkan dia untuk bergerak dengan lincah. Harimau jauh tertinggal. Rusa lega, dia selamat dari terkaman harimau.
Namun, secara tak sengaja tanduk indahnya tersangkut di ranting pohon yang menjuntai. Sekuat tenaga dia berusaha melepaskan diri. Namun gagal. Rusa menyerah, tanduk indahnya masih tersangkut. Sementara harimau sudah tepat dihadapannya. Segera menerkam rusa. (Abu Aufa Abdillah, Tamsil : 14)

Tragis. Kaki kecil rusa yang dia remehkan ternyata menyelamatkannya dari harimau. Namun justru tanduk kebanggaannya yang membuat celaka. Demikianlah tamsil sederhana dari kehidupan dunia ini. Tanduk indah rusa ibarat dunia. Penuh dengan keindahan yang menyilaukan mata. Harta, tahta, popularitas menjadi mutlak untuk diperjuangkan. 
Semakin banyak harta, tinggi kedudukan semakin banggalah manusia. Tak sedikit pula manusia yang memperjuangkan dunia dengan merugikan kawan dan sahabatnya. Menyingkirkan siapapun yang menghalangi. Padahal, kemegahan dunia sama sekali tak membantu manusia dalam kehidupan hakiki. Kehidupan akhirat.

Sementara kaki kecil rusa adalah ibarat ibadah manusia. Ibadah yang seringkali kita remehkan dan terlupakan. Sama sekali bukan prioritas. Namun itulah yang sesungguhnya menyelamatkan manusia di hari perhitungan amal.”(Yaitu) di hari harta dan anak laki-laki tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”(QS. Asy-Syu’araa’: 88-89). Dalam Kitab Tafsir Qurthubi dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan hati yang bersih adalah hati yang dipenuhi dengan dzikr (mengingat Allah) dan terbebas dari tipu daya dunia.

Alquran telah banyak mengingatkan manusia untuk waspada dengan kehidupan dunia. Salah satunya dalam QS Al-Hadid : 20. ”Ketahuiah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak….” Di akhir ayat tersebut Allah berfirman,”Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”

Maka, manakah yang akan lebih kita perjuangkan? Dunia dengan segala tipu daya yang mencelakakan. Atau akhirat yang lebih baik dan kekal (QS Al-A’laa : 17). Tentu dengan ibadah dan amal sholeh yang sebanyak-banyaknya.  

Dengan berjuang mengejar akhirat maka dengan sendirinya dunia yang akan berlari mengejar kita. Itulah janji Allah.”Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.”(QS. Asy-Syuura : 20)

Oleh Soraya Khoirunnisa Halim
 

posted by Adimin

PKS Menang, Media Besar Malu Hingga Membungkam Informasi



Beginilah jadinya ketika PKS (Partai Keadilan Sejahtera) memenangkan pertempuran dalam pertarungan politiknya di beberapa pilkada (Jabar-Sumut, red). Terasa sangat jelas ketidakproporsionalan beberapa media, bahkan sekelas media besar. 

Sepertinya memang ada agenda para pemilik media besar untuk membungkam informasi kemenangan PKS. Dibeberapa media bahkan tidak ada sama sekali tema mengenai Pilkada Sumut, bisa dilihat di Jawa Post pada hari Jum'at tanggal 8 Maret 2013. Kita tidak menemukan berita didalamnya yang memberitakan kemenangan PKS di Sumut. Padahal pilkada Sumut dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2013 (kemarin). 

Ada indikasi para media mencoba untuk memboikot berbagai informasi mengenai kemenangan PKS. 

Dibeberapa TV yang memfokuskan diri untuk menyiarkan berita dan pemilu pun kita hampir tidak benar-benar melihat ulasan yang jelas mengenai kemenangan PKs di Sumut. 

Media dipencundangi PKS, hingga PKS diboikot oleh berbagai media karena mereka (mungkin) malu memberitakan kemenangan PKS lantaran mereka sering memberitakan mengenai "detik-detik runtuhnya PKS", yang malah PKS tidak runtuh hingga semakin membesar dan memenangkan Pilkada di Jabar dan Sumut. 

Dua kader inti PKS ditempatkan untuk menduduki posisi Gubernur, di Jabar dan Sumut. Hingga keduanya telah memenangkan pertarungan politik pada daerah masing-masing. 

Sebelumnya mereka ramai-ramai memprediksi kehancuran PKS, media ramai mengundang para pengamat politik supaya didengar "wejangan dukun" politiknya, yang menggembar-gemborkan PKS akan hancur dan kalah, diawali dengan kekalahan di Pilgub Jabar. 

Ternyata, para "dukun politik" itu masih belum mampu menerawang jauh mengenai PKS, mereka ternyata benar-benar masih belum mengenal PKS secara keseluruhan. Bahkan tak jarang para pengamat politik itu ternyata mengambil informasi melalui dukun terhandal didunia, Google. 

Para pengamat politik mencari-cari celah untuk bisa menganalisa mengenai PKS, menganalisa kasus daging sapi, menganalisa ustad LHI, menganalisa Ahmad Fathanah. Semua dianalisa, hingga akhirnya dihasilkan analisa bahwa berbagai kasus yang mendera PKS akan menjadi awal kehancuran PKS. 

Media senang, ramai, bahkan tak jarang media rame-rame menyebut "Partai Korupsi Sapi", hingga pembawa acara berita (Metro TV) pun menyebut orang yang dihormati di PKS, Ustad LHI dengan sebutan Sapi. 

PKS di bully media dengan berbagai kasus-kasus yang dideranya. Dikait-kaitkan dengan berbagai kasus hingga tak jarang difitnah oleh media. 

Hingga akhirnya Allah Azzawajallah mendengar doa-doa kader PKS, mendengar permintaan tobat berjamaah. Dan mendengarkan doa-doa seluruh kader PKS yang merasa teraniayah oleh bullying era baru, yaitu media bul-bul. 

Kita tidak akan menemukan berita PKS yang seintensif akan membahas kemenangan PKS oleh berbagai media. Karena media sudah tidak ingin lagi kecolongan, atas ulah petinggi PKS yang malah menjadi penyulut kobaran api besar. 

Ibarat kampanye dan acara motivasi gratis, para media kaget dengan pemberitaan mereka terhadap PKS malah menyulut semangat para kader PKS dipelosok daerah. Media secara otomatis memberitakan kobaran api semangat yang terus membesar dari para kader-kader PKS. 

Para media benar-benar kecolongan, media tidak ingin hal itu terjadi lagi. Dan beberapa media malu, malu, semalu-malunya karena ramalan para jago dukun politiknya SALAH TELAK!!! Hingga mereka meredam dan membungkam kemenangan demi kemenangan yang didapatkan oleh PKS karena tentunya hal ini bisa membuat semakin semangatnya kader PKS untuk terus berjuang memenangkan PKS. 

Ibarat kemenangan perang, propaganda media yang mengabarkan kemenangan para tentara, bisa semakin menambah semangat juang dan tekat yang terus membara. 

Walaupun begitu, meskipun media telah melakukan boikot berita terhadap PKS. Kader-kader PKS akan terus bekerja, mesin politik PKS akan terus bergerak, bahkan dengan semangat yang terus bergejolak tinggi untuk terus mendukung dan memenangkan PKS. 

Ingatlah para kader PKS, Allah Azzawajallah telah berfirman: "yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS Al Fath 29)

Oleh: Abu Jaisy


posted by Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger