pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Yusuf Mansur Minta Umat Berdoa Agar Koalisi Parpol Islam Berhasil

Written By mediapkspadang on 21 April, 2014 | April 21, 2014


JAKARTA - Pimpinan Darul Qur'an Ustaz Yusuf Mansur meminta kepada umat Islam agar berdoa kesuksesan koalisi partai politik (parpol) Islam dan bermassa Islam. Menurut Yusuf Mansur, kekuatan doa umat Islam itu bisa berdampak besar.

"Doa saja dari kita, itu ikhtiar yang terbaik yang bisa kita lakukan," ujar Yusuf Mansyur kepada Republika usai rapat ormas Islam Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Senin (21/4).

Ia berharap pada tahun politik ini tidak ada kemungkinan terburuk bagi nasib umat Islam di Indonesia. "Gak ada kemungkinan terburuk andai mau sungguh-sungguh berdoa," katanya.

Namun ia mengungkapkan hal itu tidak bisa terwujud bila memang tidak ada niatan dari umat Islam dan para pimpinan parpol Islam. "Pertanyaannya, kita semua sudah berdoa belum agar semua itu terjadi?"

Ia mengakui cukup prihatin dengan kondisi beberapa parpol Islam saat ini yang malah cenderung bukan bersatu tapi malah berpecah. "Silahkan tanya diri kita masing-masing, apakah kita atau parpol Islam memang mau ada persatuan dalam koalisi itu," terangnya. [ROL]



posted by @Adimin

[Catatan Milad PKS Ke-16] Kami Punya Banyak Nakhoda | By @antho_bandara


PKS adalah sungai kecil tempat kami bermain, wudhu dan mandi. Sedangkan Islam, kewibawaan dan kejayaannya, adalah tempat berpijak serta bernafas untuk tetap bisa hidup dalam keselamatan.

Kami tak sudi mengenal lelah dan kekalahan. Walau kadang kecewa, sebentar saja riak itu kembali tenang, takkan pernah besar bergelombang. Kami kemudian siap kembali berjuang.

PKS sekarang, mungkin hanya sungai kecil tempat kami bermain, wudhu dan mandi. Tempat berlayar rakit bambu, sampan kayu dari hilir ke hulu. Membawa pengorbanan dan perjuangan yang terus membatu.
Airnya yang jernih, jadi asupan darah segar ke otak kecil hingga ke urat nadi.

PKS jadi sumber energi buat terus belajar dan mengaji.

Harapan itu selalu ada. Bukan sekedar mimpi anak desa dibawah pohon kamboja.
Mengenang ternak gembalanya, selalu saja ada yang dimakan Srigala.

Semangat itu akan terus bergelora. Terwariskan ke anak cucu pendamba syurga. PKS menjelma jadi lautan samudra.
Memakmurkan Indonesia Raya.

Hai kapal kapal besar !...
Kami punya banyak Nakhoda.

Batam 21 April 2014

Oleh: Antho Bandara - 081277018244
Follow @antho_bandara on Twitter 



posted by @Adimin

Perempuan dan Masa Depan Bangsa Indonesia | Oleh: Herlini Amran

Oleh: Dra. Hj. Herlini Amran, MA

Memperingati peringatan hari kartini sejatinya kita harus membahas ulang tentang judul buku yang beliau tulis “Dari Gelap Terbitlah Terang” judul yang penuh makna tersebut konon diambil dari QS.Baqarah 256, dari kalimatminadzhulamaati ilannuur, "Dia (Allah) mengeluarkan mereka (manusia) dari kegelapan menuju cahaya (iman)". 

 Sejauh ini belum ada tulisan yang mencoba mengaitkan secara khusus dan detail tema buku tersebut dengan Al Quran. Akan tetapi yang pasti, tulisan Kartini tentang nasib perempuan di negeri ini telah menjadikan kebangkitan perempuan tentang posisinya dalam kehidupan private danpublic.

Dengan demikian, apabila orientasi Kartini adalah QS Al Baqarah maka boleh jadi Kartini adalah sosok yang sangat religius. Ketidaksetujuan Kartini terhadap budaya yang menjadikan perempuan sebagai pelengkap kehidupan boleh jadi didorong oleh semangat Islam amar ma’ruf nahi mungkar.

Terlepas itu semua, yang jelas Kartini telah berjasa menjadikan perempuan Indonesia memperoleh hak-haknya sebagai warga negara, tentu dapat dibayangkan apabila Kartini tidak menyerukan mungkin saja nasib perempuan Indonesia tidak seperti saat ini.

Yang jelas, kebangkitan sejati perempuan, apabila menyadari harmonisasi perempuan atau ibu dengan asas kehidupan utama, yakni moralitas. Ibu dan moralitas adalah harmoni kehidupan yang apik, ibu adalah penyambung kehidupan, sementara moralitas adalah penyelamat kehidupan. Dan, pemilik kehidupan Tuhan Semesta Alam, akan selalu melihat bagaimana setiap insan berperilaku secara bijak terhadap ibu dan moralitas. Karenanya keduanya adalah jalan bebas hambatan menuju surga. Seperti dalam sebuah hadist, “Surga dibawah telapak kaki Ibu”.

Kekuatan ibu dan moralitaslah yang telah juga melahirkan kebaikan, keberhasilan, ketangguhan kehidupan sebuah bangsa. Ingatlah bangsa yang besar sangat tergantung bagaimana ibu membesarkan anaknya, sehingga tepatlah ungkapan yang mengatakan : "al-Mar’ah ‘imad al-Bilad. Idza shaluhat shulahat al-Bilad wa idza fasadat fasadat al-Bilad”(Perempuan itu tiangnya negara. Apabila ia baik, maka baiklah negaranya. Dan apabila ia rusak, maka rusaklah negara Itu). Ungkapan tersebut merupakan poros utama kehidupan manusia yakni ibu dan moralitas. “Ibu adalah madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anaknya”. Sehingga, ibu sangat menentukan kemajuan bangsa. 

Persoalan utamanya adalah kesenjangan dalam akses pendidikan untuk ibu dan perempuan. Banyak ibu-ibu yang pendidikannya rendah, oleh karena itu perannya dalam mendidik anaknya sejak dini sangatlah terbatas. Keterbatasan inilah yang menjadi keprihatinan kita dalam nasib perempuan di negeri ini. 

Apatah lagi, bila kita ingin menegakkan idealisme Islam tentang perempuan tentu lebih berat lagi. Karena akan membutuhkan internalisasi keislaman yang massif. Dan internalisasi nilai-nilai Islam hanya dapat dilakukan manakala pendidikan memberikan ruang dan waktu yang tepat bagi kaum muslim untuk belajar dan tumbuh sesuai fithrah Islam. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan pendidikan negara-negara muslim termasuk Indonesia jangan sampai bertabrakan dengan fithrah Islam. Indonesia hanya akan maju bila menjadikan Islam sebagai inspirasi utama dalam setiap langkahnya. Ini yang perlu disadari, karena waktu telah menunjukkan bahwa memajukan Indonesia dengan jalan menihilkan Islam justru telah menunjukkan arah yang kontra produktif, misalnya ketika Orba menjalankan kebijakan asas tunggal Pancasila, yang terjadi adalah konflik terbuka atau terselubung antara Islam dan negara. 

Demikian juga ketika Orla membuka hanya pada satu kelompok Islam sementara memusuhi kelompok Islam yang lain, juga berujung pada konflik. Untuk itu perlu disadari hubungan Islam dan negara, perlu memberikan ruang yang luas bagi Islam untuk menemukan jatidirinya. Tanpa perlu dicurigai sebagai usaha yang radikal, subversif, anti demokrasi dsb. Stigma-stigma yang memang telah tertanam lama dalam pola pandang sebagian elit di Indonesia terhadap Islam, khususnya terhadap Islam politik.

Untuk itu, para pendidik, para politisi, para birokrat perlu mengkaji ulang bagaimana pendidikan karakter dalam kebijakan pendidikan saat ini. Apakah politik pendidikan Indonesia, memberikan ruang yang luas atau terbatas bagi pendidikan Islam? Kalau memberikan ruang yang luas ternyata belum menunjukkan hasil yang maksimal, tentu perlu mengkaji apakah pelaksana pendidikan telah memiliki bekal yang cukup untuk memberikan pendidikan berkarakter? Karena bagaimanapun nilai Islam adalah ideal dan universal seperti yang telah dibuktikan di sebagian negara-negara Barat. Untuk itu, kesadaran bahwa Islam adalah solusi bagi Indonesia, perlu disosialisasikan sekaligus dibuktikan. Sehingga masyarakat merasa tenang dan tentram bersama Islam, bukan sebaliknya merasa takut dan tertekan. Untuk itu jalinan silaturahim elit Islam ke seluruh kelompok dan golongan adalah upaya kongkrit yang terus harus dilakukan agar Islam menjadi solusi di Indonesia. 

Maka dari itu, tidak salah bila kita mengembalikan semangat Kartini, maka sejatinya kita membahas tentang arti penting Islam bagi Indonesia. Islam adalah berkah untuk Indonesia. Menganggap Islam bukanlah sesuatu yang utama di Indonesia adalah pandangan utopis dan tidak mengerti sejarah Indonesia.

Oleh karenanya, kearifan para pemimpin negeri ini untuk memuliakan perempuan sangat tergantung bagaimana sikap mereka terhadap perkembangan moralitas bangsa ini secara umum. Peran perempuan tidak harus dihitung bagaimana peran perempuan dalam sector public, berapa jumlah politisi perempuan di lembaga legislative? Berapa jumlah pejabat politik dan karir dalam pemerintahan ? Dan pertanyaan lain yang berkisar tentang kuantifikasi.

Memang peningkatan kuantitas perempuan dalam sector public adalah penting. Akan tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana kebijakan yang ada, dapat meningkatkan kapasitas perempuan dalam meningkatkan kapasitas manusia Indonesia menjadi manusia yang sanggup bersaing dengan bangsa lain. Hal ini saya kira jauh lebih penting ketimbang membicarakan kuantitas peran perempuan di sector public.

Kita adalah bangsa besar yang membutuhkan manusia yang kokoh dan mandiri agar mampu bersaing pada abad-abad mendatang. Dengan kondisi saat ini, telah terjadi persaingan yang kuat antara negara, baik di tingkat regional atau internasional, sangat miris jika kita hanya menjadi pelengkap dalam silang dunia, meskipun secara geografis, posisi indonesia sangat strategis.

Kesadaran nasib bangsa kita ke depan, sangat ditentukan dengan cara pandang dan sikap kita pada kaum perempuan dan ibu yang menjadi pencetak generasi mendatang. Apabila ibu dan perempuannya lemah baik dari sisi moralitas, dan pendidikan maka masa depan bangsa ini akan suram. Namun sebaliknya bila ibu dan kaum perempuannya kokoh dan mandiri maka optimisme masa depan bangsa adalah sesuatu yang nyata.

Dengan demikian sudah saatnya, kita semua berpikir jernih agar perempuan mendapatkan hak-haknya secara penuh, sehingga mereka mampu melahirkan generasi muda Indonesia yang kuat di masa mendatang. Agar kita tidak menyesal di kemudian hari nanti. Wallahu’alam



posted by @Adimin

Inspirasi dari RA Kartini... | by @dedhi_suharto




Dedhi Suharto
@dedhi_suharto




Apa sih yang menginspirasimu dari RA Kartini, tweeps? 

1. Selamat belajar dari RA Kartini, perempuan Indonesia. Selamat belajar kepada tokoh yang inspiratif.

2. RA Kartini memiliki semangat untuk maju. Ia perhatian terhadap pendidikan terutama untuk kaumnya. Baginya pendidikan kunci kemajuan.

3. Takdir membuatnya berhubungan dengan orang2 Belanda. Tapi Islam yang dipeluknya menuntun RA Kartini menemukan kebenaran.

4. "Habis gelap terbitlah terang", demikian frasa RA Kartini yg sangat populer. Sebuah frasa yang ternyata diambil dari Al Qur'an.

5. Frasa "habis gelap terbitlah terang" adalah padanan frasa dalam ayat Al Qur'an "minazhzhulumati ilannuur" (dari kegelapan menuju cahaya).

6. Itu menunjukkan RA Kartini akrab dengan Al Qur'an. Ia berinteraksi dengan Al Qur'an karena jiwanya selaras dgn Al Qur'an.

7. Dari sisi inilah mestinya kita belajar dari RA Kartini. Yaitu mau berinteraksi dengan Al Qur'an, terutama saat Ramadhan nanti.

8. Inspirasi lain yang bisa kita dapatkan dari RA Kartini adalah kemampuannya menuangkan ide2 dalam tulisan. Ini ciri orang modern.

9. Menulis adalah membuat jejak sejarah. Karena tulisan2nya itulah RA Kartini menjadi bagian sejarah bangsa Indonesia.

10. Inspirasi lain yang bisa kita teladani dari RA Kartini adalah semangatnya berdialog dengan semua pihak yang dikenalnya.

11. Itu tidak bisa dilakukan kecuali orang yang percaya diri. RA Kartini telah tercerahkan oleh Al Qur'an dan itu membuatnya pede.

12. Mestinya muslimah/perempuan Indonesia meneladani kepedean RA Kartini untuk terlibat dalam seluruh sisi kehidupan bangsa.

13. Demikianlah yang telah dilakukan RA Kartini di masa lalu. Semoga menginspirasi para Kartini muda di masa kini.

14. Semoga muncul para Kartini muda yang beriman, beramal shalih, yang akrab dgn petunjuk Al Qur'an, dan percaya diri dalam melangkah. End.

[pkssumut]


posted by @Adimin

Kader PKS Tidak #FanatikButa | by @jonru


Jonru Ginting ‏
Tweet by @jonru 


(1) Kasus penginjakan foto @anismatta membuat saya tergerak utk bikin kultwit #FanatikButa. Tak perlu di-cc ke pelakunya, dia dah minta maaf

(2) Selama ini kader2 PKS sering dituduh #FanatikButa terhadap para qiyadah (pemimpin) mereka. Sampai2 LHI yg katanya koruptor juga dibela.

(3) Dan para kader PKS selama ini sudah sering berargumen "kami tidak #FanatikButa kok. Tapi haters mana percaya.

(4) Lalu tiba2 ada seseorang menginjak foto @anismatta dan diposting di twitter. Apakah kader PKS marah dan ngamuk? #FanatikButa

(5) Alhamdulillah tidak. Kader2 PKS tetap stay cool. @anismatta bukan nabi. Kita hanya marah bila yg dihina adalah Rasulullah. #FanatikButa

(6) Mungkin si pelaku merasa dibully oleh kader2 PKS. Tapi kadang2 kita tak bisa membedakan bully dgn kritik.#FanatikButa

(7) Lucunya, banyak yg tuduh kader2 PKS #FanatikButa. Padahal mereka yg fanatik buta thd capres rapopo. Udah diperlakukan spt malaikat.

(8) Kasus penginjakan foto @anismatta = bukti kader2 PKS TIDAK #FanatikButa. Kita tak membalas hinaan dgn kata2 kasar, caci maki dst.

(9) Siapa yg selama ini suka mencaci maki dan pakai kata2 kasar jika idolanya dikritik? Ayo ngaku! Yg jelas bukan kader2 PKS. #FanatikButa

(10) Alhamdulillah, ustadz @anismatta menunjukkan akhlak terbaik dlm menyikapi penghinaan thd dirinya.#FanatikButa 




(11) Dan soal kasus LHI, kita bukan membela dia mati2an. Kita bukan membela koruptor. Tapi karena... cont...#FanatikButa

(12) Karena banyak bukti persidangan yg menunjukkan LHI tak bersalah. Tragisnya, banyak persidangan yg tak diliput media. #FanatikButa

(13) PKS adalah partai berbasis sistem, bukan berbasis ketokohan. Kader PKS dididik utk tidak fanatik thd tokoh.#FanatikButa

(14) Selama ini, pergantian presiden PKS selalu berjalan aman, damai. Ini bukti bahwa tak ada penokohan di PKS. Tak ada #FanatikButa

(15) Saat LHI terkena kasus, dia langsung mundur, diganti oleh @anismatta dgn cepat, lancar, damai. #FanatikButa

(16) Pergantian presiden dari LHI ke @anismatta secara aman, damai, lancar, cepat, merupakan bukti lainnya tak ada#FanatikButa di PKS.

(17) Jadi masih menuduh kader2 PKS #FanatikButa? Justru pendukung tokoh lain yg spt itu, krn mereka langsung ngamuk bila idolanya disentil.



posted by @Adimin

[Puisi] Untukmu Partai Keadilan Sejahtera


Untukmu Partai Keadilan Sejahtera


Teringat saat itu
Ketika awal kami dipertemukan
Ketika hati-hati ini dipersatukan
Dalam lingkaran ukhuwah
Berbingkai dakwah…

Dari lingkaran menuju gerakan
Ada langkah tertatih
Terrus merajut ukhuwah dalam cita
Tiada henti sampai nanti
Langkah pengabdian sudah  dikibarkan
Karenanya tak ada setitik niat pun untuk mundur
Maju atau tidak sama sekali…
Dakwah ini harus terus berjalan
Walau aral melintang di hadapan

Kata tercaci
Tatapan membenci
Setiap hari ditemui
Tapi kami tak peduli
Jika Allah tujuan kami

Langkah ini pun kian pasti
Bersama satukan visi
Bersih, peduli, dan profesional

Tetap tegar kami melangkah
Ketika dalam perjalanannya
Badai menerjang
Menghantam meluluh lantakkan…

Badai menampar hingga ke jantung kami
Mereka berharap api semangat ini kan mati
Bahkan peluru-peluru itu tetap mereka tembakan
Dan, masih saja mereka berharap kita akan lumpuh
Menjadi pesakitan lunglai tak berdaya

Selamanya makar manusia
tak akan mampu mengalahkan makar langit

Selamanya makar manusia
tak akan mampu mengalahkan makar langit

Dengan cinta kami memberi
Dengan kerja kami mengabdi
Dengan harmoni kami persembahkan tuk negri ini
16 tahun mengabdi
Memberi yang terbaik tuk negri

Rakyat masih memilihmu
Masih ada cinta dari rakyat untukmu
Rakyat melihat kerjamu bukan di televisi atau koran
Rakyat melihat mu, saat kau rangkul kami.
Banjir, kebakaran, tsunami, gempa
Di tiap musibah kau selalu datang penuh cinta.

16 tahun bukanlah akhir pengabdian kami
Meski kedengkian ingin lumatkan kami
Bersama rakyat amanah ini akan kami jaga
Bersama rakyat kami semakin kuat
Tak ada dinding memisahkan
Tak ada sekat membedakan
Walau sepi dari puja puji
Cukup Allah tujuan kami

Untukmu Partai Keadilan Sejahtera

-Tri Joyo Adi & Fenty Gunawan-

____
http://pks-jakarta.or.id/untukmu-partai-keadilan-sejahtera/?



posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger