Ratusan masyarakat yang tergabung dari 15 organisasi masyarakat
(ormas) Islam memadati Kantor Gubernur Sumatra Barat untuk menyampaikan
seruan pembebasan Palestina dari Israel.
Mereka menggelar long march atau aksi jalan kaki sambil
memekikkan takbir di sepanjang jalan dari Masjid Nurul Iman, Padang
menuju Kantor Gubernur Sumatra Barat.

Awalnya, long march akan dilakukan hingga Masjid Raya
Sumatra Barat, namun dengan pertimbangan agar seruan aksi sampai kepada
pemerintah pusat, maka aksi dipindahkan ke Kantor Gubernur Sumatra
Barat.
Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, mengucurkan dana Rp 200 juta
untuk membantu warga Palestina. Selain itu, Wali Kota Padang, Mahyeldi
Ansarullah juga menyuarakan agar masyarakat Kota Padang memboikot
produk-produk Amerika yang merupakan sekutu Israel.
WAlikota MAhyeldi menyampaikan, "Kita bersikap tegas, karena Amerika sudah sangat keterlaluan. Umat Islam
harus bersatu kita lakukan boikot terhadap produk-produk Amerika," seru
Wali Kota Padang di hadapan ribuan massa aliansi masyarakat Sumatera
Barat peduli Palestina, Jumat (15/12).
Dikatakannya, apabila semua umat Islam bersatu, kompak dan peduli maka akan bisa menghadapi semua termasuk melawan Amerika.
"Mereka
tergantung di Indonesia dan bayangkan apabila 250 juta umat Islam
kompak melakukan itu (boikot) InsyaAllah bisa dilumpuhkan. Kita harus
kuat dan orang-orang itu yang biasa tergantung terhadap pasar umat
Islam, maka itu kita mengambil sikap ini," katanya.
Mahyeldi
Ansarullah menegaskan, sudah saatnya umat Islam menghadiri produk-produk
dari umat Islam sendiri. Dan mari bersama-sama kompak tidak memakai
produk-produk dari Amerika.
"Mereka itu saling
melindung-lindungi dan kita umat Islam saling bersatu dalam ekonomi,
dengan bersama mudah-mudahan ekonomi akan kuat dan yang tergantung pada
kita akan menyerah," pungkasnya
Koordinator lapangan aksi Muhammad Sadri mengungkapkan
bahwa aksi kali ini sekaligus berniat mengumpulkan donasi untuk
dikirimkan kepada warga Palestina yang sedang berjuang melawan
penjajahan Israel. Aksi kali ini menargetkan bisa mengumpulkan donasi
hingga Rp 1 miliar dari seluruh peserta aksi ataupun yang tidak
mengikuti aksi.
"Kami berpikir siapa saja bisa mendukung termasuk
pemerintah pusat. Kami mendorong pemerintah untuk lebih tegas mendorong
kebebasan Palestina," ujar Sadri di halaman Kantor Gubernur Sumbar,
Jumat (28/7).
Aksi kali ini juga diikuti oleh Anggota DPRD
Sumatra Barat Irsyad Syafar. Ia menyampaikan orasi di hadapan massa
untuk memberikan doa terhadap rakyat Palestina yang tertindas. Ia juga
mengkritik media-media barat yang membolak-balikkan faktar terkait
perjuangan rakyat Palestina atas penindasan Zionis.
"Kami
suarakan pada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat untuk tahu bahwa
Masjidil Aqsa garis merah. Masjid umat islam seluruh dunua. Kiblat
pertama kita. Nggak ada yang boleh menyentuhnya," jelas Irsyad.
Pantauan pkspadang.id, aksi long march
dilakukan sejak pukul 14.00 WIB. Sesampainya di Kantor Gubernur Sumatra
Barat, aksi dilanjutkan dengan orasi dari sejumlah pimpinan ormas.
Takbir senantiasi dipekikkan untuk menegaskan dukungan mereka kepada
Palestina dan melawan penjajahan Zionis. Tercatat ada beberapa ormas dan orpol seperti Muhammadiyah, IKADI, MMI, DDII, PKS, dan yang lainnya
posted by @Adimin