pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Tulisan Anis M. "Jalan Sunyi Menuju Pencerahan Spiritual"

Written By mediapkspadang on 06 May, 2015 | May 06, 2015

JAKARTA (6/5) - Rabu, 6 Mei 2015 Indonesia kembali kehilangan salah satu seniman berbakatnya, Ferrasta Soebadri atau yang dikenal dengan nama Pepeng. Selama menderita penyakit Multiple Sclerosis (MS) sejak tahun 2005, Pepeng telah menginspirasi bangsa dengan tingkat kesabarannya yang tinggi dalam menghadapi sakit.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta pun mengapresiasi semangat dan kebesaran hati Pepeng. Pada Oktober 2014 Anis menulis bahwa perjalanan Nabi Ibrahim AS bisa digunakan untuk memaknai perjalanan sosok Pepeng. Berikut tulisan lengkap Anis Matta tentang hikmah dari perjuangan Pepeng “Jari-Jari”.
Jalan Sunyi Menuju Pencerahan Spiritual oleh Anis Matta
Menulis tentang sahabat saya Ferrasta Soebardi, atau yang akrab kita panggil Mas Pepeng, di tengah suasana Idul Adha membawa saya pada pertemuan dua peristiwa yang berujung pada satu konsep penting dalam ajaran Islam, yaitu percaya dan prasangka baik kepada keputusan Allah SWT.
Ketika Nabi Ibrahim AS menerima perintah untuk menyembelih anaknya, Ismail AS, anak yang sudah lama didambakannya, ia sempat sedetik bertanya. Malah sang anaklah yang mengingatkan dan meneguhkan keyakinan ayahnya untuk senantiasa percaya dan berprasangka baik terhadap perintah dan keputusan Allah SWT.
Kita belajar, Ibrahim adalah seseorang yang sedari muda “mencari Tuhan”, menempuh jalan penuh gelisah untuk menemukan hakikat kemanusiaan, yaitu hadirnya Tuhan dalam hidup manusia. Ibrahim bertanya, apakah bulan, apakah matahari, yang merupakan Yang Maha Kuasa bagi manusia. Ternyata tidak. Ibrahim bahkan bereksperimen “membunuh Tuhan”—istilah yang dipopulerkan oleh filsuf Friedrich Nietzsche—dengan menghancurkan berhala-berhala yang disembah lewat ayunan kapaknya, dengan risiko hukuman yang bisa menghilangkan nyawa.
Maha Besar Allah, Dia akhirnya menuntun Ibrahim untuk menemukan jalan tauhid, percaya pada Allah Yang Esa dan bersaksi bukanlah bulan atau matahari—sekalipun mempesona dan tampak adidaya—yang menjadi Maha Kuasa bagi hidup manusia. Allah Yang Maha Esa lagi Maha Kuasa. Dari perjalanan itu, dalam kajian filsafat dan sosiologi agama, Ibrahim diberi julukan “Bapak monoteisme umat manusia”.
Lalu, apa pelajaran dari perjalanan Ibrahim yang bisa gunakan untuk memaknai perjalanan sahabat kita Pepeng? Ternyata, perjalanan “mencari Tuhan” telah disediakan oleh—tak lain dan tak bukan—Allah SWT sendiri. Allah membukakan begitu banyak pintu-pintu menuju diri-Nya lewat pemaknaan jalan hidup yang ditempuh oleh masing-masing makhluk.
Kita mengetahui sudah cukup lama Pepeng diberi ujian berupa penyakit langka yang mungkin belum ada obatnya. Penyakit itu merampas mobilitasnya, sesuatu yang tentu sangat membuat sedih bagi seniman dunia hiburan seperti Pepeng. Saya masih ingat, ketika kampanye PKS di Gelora Bung Karno tahun 2004, Pepeng berdiri di panggung sebagai salah satu pembawa acara, membakar semangat sambil sesekali menggocek tawa.
Saya tetap ingin memandang Pepeng sebagaimana sang seniman panggung itu mengarahkan acara puncak kampanye PKS pada fase awal yang penting dalam demokratisasi Indonesia tersebut. Dia tampak gagah, tapi juga santai, percaya diri, namun tetap membumi dan rendah hati. Puluhan ribu kader PKS dan para undangan berteriak bersama, tertawa bersama, bernyanyi bersama, dan berbagi semangat bersama, di bawah komando sang dirigen acara: Pepeng.
Bahwa sekarang Pepeng sedang diminta untuk tidak terlalu banyak bergerak, itu adalah cara Allah menyediakan banyak waktu agar Pepeng dapat berkontemplasi, berbagi waktu dengan anak-anak, serta memperkuat rajutan kasih sayang bersama istri tercinta.
Mengapa saya bisa sampai pada kesimpulan itu? Karena saya ikut berbesar hati dengan cara Pepeng merespon kondisinya. Ia tetap berkarya, menerima bimbingan mahasiswa, bahkan merampungkan pendidikan S-2, sesuatu yang saya sendiri belum bisa mencapainya walaupun keinginan sudah lama ada. Dengar-dengar, bahkan Pepeng sedang siap-siap studi S-3! Kehadirannya kembali di layar kaca juga telah memberi inspirasi bagi banyak orang.
Dalam satu acara di TV saya ingat Pepeng berkata: Saya berdamai dengan penyakit ini. Saya terima dengan ikhlas agar yang dirasakan hanya sakitnya fisik, bukan jiwa. Kurang lebih begitu. Saya lupa kapan persisnya. Saya juga jarang mengingat apa yang saya tonton di TV, tetapi sepenggal kalimat Pepeng itu samar-samar masih saya ingat sampai sekarang. Agar yang sakit hanya raga, bukan jiwa. Pepeng berikhtiar keras agar ruhaninya tetap sehat. Itu bisa dilakukan karena Pepeng senantiasa percaya dan berprasangka baik atas keputusan Allah SWT.
Saya berdoa semoga keterbatasan fisik yang dirasakan Pepeng sekarang malah membuka ruang kontemplasi yang luas. Perenungan hanya bisa dilakukan di dalam kesunyian, sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW dituntun Allah pergi menyepi ke gua Hira dan kita manusia biasa diperintahkan untuk shalat tahajjud di hening malam.
Jika penyanyi Bimbo dan pujangga Taufiq Ismail punya kiasan “ada sajadah panjang terbentang, dari kaki buaian, sampai ke tepi kuburan”, perkenankan saya menyebut perjalanan Pepeng ini sebagai “tahajjud panjang” yang tak berbilang rakaat. Inilah jalan sunyi ketika tafakur dan tadabbur dijalankan di tengah keheningan batin hingga berbuah tasyakur tak berujung. Itulah Pepeng.
Maha Besar Allah, Dia sedang menuntun sahabatku menuju pencerahan spiritual.
Jakarta, 7 Oktober 2014
Anis Matta
Keterangan Foto: Alm. Ferrasta Soebadri alias Pepeng. (Muhammad Hilal - Relawan PKS Foto)
[pks.id]


posted by @Adimin

Pepeng 'Jari-Jari', Kader PKS yang Tangguh

JAKARTA (6/5) - Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'uun, kabar duka menyelimuti dunia hiburan tanah air. Komedian senior Ferrasta Soebardi alias Pepeng dikabarkan meninggal dunia Rabu (6/5) pukul 10.02 WIB di RS. Puri Cinere, Depok. Komedian yang akrab disapa Pepeng Jari-Jari ini, sudah masuk ruang ICU RS Puri Cinere sejak pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut merasakan duka cita atas kepergian Pepeng, karena ia sendiri tercatat sebagai kader PKS semasa hidupnya.
Banyak kontribusi yang telah diberikan Pepeng dalam dunia hiburan tanah air yang diawali dengan lomba lawak mahasiswa pada tahun 1978 dan berhasil menggaet juara pertama. Lomba itulah yang membawa Pepeng ke dunia hiburan lebih jauh lagi bersama Krisna dan Nana Krip. Pepeng lalu membentuk grup lawak bernama Bahana Joke dan FKR 246. Selanjutnya juga pernah mendirikan grup musik humor Gerak Musik Seloroh (Gmselo).
Pada Pemilihan Umum tahun 2004, Pepeng adalah calon anggota legislatif DPRRI dari PKS di daerah pemilihan Madura, Jawa Timur. Ia pun aktif memberikan motivasi bagi kader-kader PKS semasa sehatnya. Pepeng juga pernah menerima PKS Award kategori Seniman pada tahun 2006 lalu. Pepeng mengurangi aktivitasnya di dunia hiburan karena selama 10 tahun terakhir setelah diketahui menderita penyakit multiple sclerosis, yaitu penyakit kelainan peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang. Meski begitu, selama sakit Pepeng selalu menghadirkan sosok yang tegar, sabar, dan selalu optimistis.
Dua bulan lalu saat Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini menjenguk Pepeng di kediamannya di Cinere, Depok, terlihat kesabaran dan ketangguhan yang luar biasa pada sosok Pepeng. Pada kesempatan itu, Jazuli mengatakan, ketangguhan Pepeng dipengaruhi oleh keimanan yang kuat, dan itu yang membuat almarhum begitu tegar.
"Membuat semuanya menjadi ringan tidak ada beban. Bahkan, pepeng bercerita ketika masuk rumah sakit tiba-tiba analisa dokter sudah hilang, dan Pepeng diminta pulang setelah menyadari bahwa nanti semuanya akan kembali kepada keimanannya," ujar Jazuli, usai menjenguk Pepeng di kediamannya saat itu.
Fraksi PKS mengucapkan turut berduka dan berterima kasih atas jasa-jasa Pepeng, dan juga kepribadiannya yang telah dihadirkan selama ini.
Keterangan Foto: Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini sedang menjenguk Pepeng dikediamannya, Cinere, Depok, Kamis (12/3).
[Fraksi PKS DPR-RI]


posted by @Adimin

Wakil Ketua MPR: Lomba Menggambar Nabi Sangat Menodai Agama



Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid mengkritik keras lomba karikatur Nabi Muhammad SAW yang digelar organisasi kebebasan berbicara, American Freedom Defense Initiative (AFDI) di Texas, Amerika Serikat. Hidayat mengatakan, lomba tersebut adalah bentuk tindakan intoleran yang seharusnya tidak dilakukan oleh masyarakat Amerika, yang selama ini sangat menyuarakan toleransi, multikulturalisme, dan kehidupan beragama yang damai.

"Karena itu jelas sangat menodai agama, dan tokoh-tokoh agama, sangat tidak toleran terhadap umat Islam yang jumlahnya lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia, itu menteror kenyamanan pemahaman umat Islam terhadap nabi mereka," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/5).

Hidayat yang juga sebagai Wakil Ketua MPR mengatakan, secara prinsip, jika memang sekelompok masyarakat ingin memberantas radikalisme, seharusnya mereka tidak melakukan tindakan-tindakan yang justru malah memancing orang untuk malah menjadi radikal karena marah atas perilaku mereka yang tidak masuk akal. Menurutnya, lomba tersebut bukanlah cara yang efektif untuk menghadirkan moderasi dan untuk memberantas radikalisme.

"Karena anda secara radikal justru melakukan tindakan teror terhadap orang lain," ujarnya.

"Jadi kita di dunia ini harus saling menjaga lah. Saling toleran dengan sebenar-benarnya. Kalau anda tahu di agama saya tidak diperbolehkan menggambar Nabi Muhammad SAW, jangan dong kemudian anda justru malah membuat lomba karikatur nabi, itu kan sangat melecehkan keyakinan umat agama islam," kata Hidayat lagi.

Ia pun mengapresiasi langkah kepolisian setempat yang pada akhirnya membubarkan acara tersebut meski terlanjur menyebabkan korban. "Meski sudah menghadirkan korban, beberapa orang yang ditembak mati, dan padahal kegiatan itu sendiri sudah ada kejelasan. Kan beragam kegiatan serupa sebelumnya dan menghadirkan tindakan anarkis. Harusnya kan tidak dilanjutkan lagi," ujarnya


islamedia
 
posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger