Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
April 05, 2014
*fb
posted by @Adimin
Pemilu ini insya Allah saya pilih PKS #PKSajaYuk
Written By mediapkspadang on 05 April, 2014 | April 05, 2014
Muhammad Rizqi
Sudah bukan zamannya lagi malu-malu dan takut-takut menyatakan pilihan politik. Ini bukan orde lama atau orde baru lagi yang kalau menyatakan sikap diawas-awasi.
Saya pilih PKS bukan karena figur atau ketokohan. Saya pilih PKS karena ideologi yang diusung dan manhaj dakwahnya yang jelas.
Betapa pun hebatnya ketokohan tetap saja dikendalikan partai. Karena tidak mungkin sang tokoh mengambil kebijakan yang bertentangan dengan ideologi partai.
Sedangkan ideologi adalah suatu yang mengikat dan tetap. Sesuatu yang menjadi dasar pergerakan. Dia tidak berubah2 walaupun diganti namanya dengan istilah lain. Siapapun tokohnya harus tunduk dengan ideologi partai. Ideologi PKS adalah ideologi harapan kebangkitan Islam. Ideologi inilah yang tertanam di otak para kader, bersama melangkah, bersama berjuang.
PKS memiliki majlis syura yang membuat semua kebijakan. Tidak ada istilah one man show. Semua tunduk pada kebijakan bersama. Presiden partai bukanlah pengambil kebijakan, melainkan pengemban amanah yang tunduk pada syura. Tidak ada yang ditinggikan dari yang lain. Semua sama dalam syura. Kecuali ditinggikan satu ranting dan didahulukan satu langkah sebagai tanda seorang pemimpin. Pasukan mana yang akan menang kalau semua adalah panglima.
Kemudian PKS memiliki kaderisasi yang kuat dan berkelanjutan. Pembinaan tidak sebatas menjelang pemilu. Penyatuan visi telah terbentuk di tiap lapisan. Bagaikan pohon nyang memiliki akar yang dalam. Sekeras apapun goyangan badai di atas, di bawah tetap tenang mencukam ke perut bumi. Suatu hal yang tidak dimiliki oleh partai lain. Sesuatu yang saya yakin membuat partai ini bertahan dan memiliki kader yang loyal. Sesuatu yang membuat kader yang diusung pantas untuk dipercaya.
Segala kebijakan yang diambil ada alasan politisnya. Sejauh yang saya pahami, PKS mengambil maslahat dimana bisa lebih bekerja dan berbuat. Ya itu sebuah keputusan beresiko. Tapi saya paham perjuangan politik bukanlah hal yang mudah. Penuh resiko dan tantangan.
Kalau ada kader yang berbuat salah atau banyak kesalahan, tidak lain itu hanya bukti mereka bukan malaikat. Setiap hamba hanya dibebankan sesuai kemampuan. Yang pasti kesalahan individu bukanlah kesalahan ideologi, bukanlah kesalahan sebuah jamaah. Ketika seorang muslim pemabuk, itu bukan kesalahan Islamnya, tapi kesalahan pribadinya.
Dalam perjuangan tidak ada yang namanya instan. Semua butuh tahap dan berangsur-angsur. Butuh pengorbanan, keringat, harta bahkan darah. Lihatlah bumi bagian lain. Tidak ada namanya perbaikan sekejap mata, tapi yakinlah kita menuju kesana.
Saya bukan kampanye karena saya bukan jurkam PKS. Ini hanya pernyataan sikap yang saya memiliki hak untuk menulisnya di dinding fb saya. Jadi tidak memaksa anda mengikuti saya. Anda merdeka. Ikutilah pilihan hati anda.
Sudah bukan zamannya lagi malu-malu dan takut-takut menyatakan pilihan politik. Ini bukan orde lama atau orde baru lagi yang kalau menyatakan sikap diawas-awasi.
Saya pilih PKS bukan karena figur atau ketokohan. Saya pilih PKS karena ideologi yang diusung dan manhaj dakwahnya yang jelas.
Betapa pun hebatnya ketokohan tetap saja dikendalikan partai. Karena tidak mungkin sang tokoh mengambil kebijakan yang bertentangan dengan ideologi partai.
Sedangkan ideologi adalah suatu yang mengikat dan tetap. Sesuatu yang menjadi dasar pergerakan. Dia tidak berubah2 walaupun diganti namanya dengan istilah lain. Siapapun tokohnya harus tunduk dengan ideologi partai. Ideologi PKS adalah ideologi harapan kebangkitan Islam. Ideologi inilah yang tertanam di otak para kader, bersama melangkah, bersama berjuang.
PKS memiliki majlis syura yang membuat semua kebijakan. Tidak ada istilah one man show. Semua tunduk pada kebijakan bersama. Presiden partai bukanlah pengambil kebijakan, melainkan pengemban amanah yang tunduk pada syura. Tidak ada yang ditinggikan dari yang lain. Semua sama dalam syura. Kecuali ditinggikan satu ranting dan didahulukan satu langkah sebagai tanda seorang pemimpin. Pasukan mana yang akan menang kalau semua adalah panglima.
Kemudian PKS memiliki kaderisasi yang kuat dan berkelanjutan. Pembinaan tidak sebatas menjelang pemilu. Penyatuan visi telah terbentuk di tiap lapisan. Bagaikan pohon nyang memiliki akar yang dalam. Sekeras apapun goyangan badai di atas, di bawah tetap tenang mencukam ke perut bumi. Suatu hal yang tidak dimiliki oleh partai lain. Sesuatu yang saya yakin membuat partai ini bertahan dan memiliki kader yang loyal. Sesuatu yang membuat kader yang diusung pantas untuk dipercaya.
Segala kebijakan yang diambil ada alasan politisnya. Sejauh yang saya pahami, PKS mengambil maslahat dimana bisa lebih bekerja dan berbuat. Ya itu sebuah keputusan beresiko. Tapi saya paham perjuangan politik bukanlah hal yang mudah. Penuh resiko dan tantangan.
Kalau ada kader yang berbuat salah atau banyak kesalahan, tidak lain itu hanya bukti mereka bukan malaikat. Setiap hamba hanya dibebankan sesuai kemampuan. Yang pasti kesalahan individu bukanlah kesalahan ideologi, bukanlah kesalahan sebuah jamaah. Ketika seorang muslim pemabuk, itu bukan kesalahan Islamnya, tapi kesalahan pribadinya.
Dalam perjuangan tidak ada yang namanya instan. Semua butuh tahap dan berangsur-angsur. Butuh pengorbanan, keringat, harta bahkan darah. Lihatlah bumi bagian lain. Tidak ada namanya perbaikan sekejap mata, tapi yakinlah kita menuju kesana.
Saya bukan kampanye karena saya bukan jurkam PKS. Ini hanya pernyataan sikap yang saya memiliki hak untuk menulisnya di dinding fb saya. Jadi tidak memaksa anda mengikuti saya. Anda merdeka. Ikutilah pilihan hati anda.
*fb
posted by @Adimin
Label:
SEPUTAR PKS,
TOPIK PILIHAN
April 05, 2014
posted by @Adimin
“Selamatkan Indonesia dengan al-Quran: Pilih Presiden Cinta al-Quran!” (3)
Kita sepertinya nyaris tak mendengar lagi politisi muslim yang secara
terbuka mengupas kebobrokan pemikiran dan sistem kehidupan sekuler;
yang menyatakan akan berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan Islam dalam
kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan negara, jika mereka
menduduki pos-pos kekuasaan. Jika politik semakin kehilangan wacana
ideologis keislaman, maka dikhawatirkan, aspek-aspek pragmatisme akan
semakin mendominasi. Jiwa pengorbanan akan sirna sejalan dengan
merebaknya penyakit gila dunia.
Pada saat yang sama, kekuatan
politik internal umat Islam, kini diwarnai dengan fragmentasi antar
pegiat dakwah, dengan maraknya pendapat-pendapat yang mengharamkan
keterlibatan kaum Muslimin ke dalam sistem parlemen bahkan pemerintahan,
karena sistem ini dinilai sebagai sistem kufur. Di era Partai Islam
Masyumi dulu, pendapat semacam ini tidak muncul. Para tokoh Islam
bersepakat “demokrasi” bukan merupakan sistem yang ideal. Tetapi,
mereka menempuh cara-cara konstitusional untuk mengubah secara gradual
sistem yang tidak ideal; dari sistem demokrasi sekuler menuju sistem
dan kehidupan masyarakat yang lebih Islami.
Tujuannya sangat jelas: bagaimana
mewujudkan tujuan perjuangan, yakni menjadikan Indonesia sebagai negeri
Muslim yang menerapkan ajaran Islam dalam tataran individu, masyarakat,
dan negara. Inilah yang dulu ditegaskan dalam tujuan perjuangan politik
Partai Islam Masyumi, yakni: ”Terlaksananya ajaran dan hukum Islam, di
dalam kehidupan orang seorang , masyarakat dan negara Republik
Indonesia, menuju keridhaan Ilahi.” (Anggaran Dasar Partai Masjumi, Pasal III).
Sebagai bagian kewajiban melakukan
amar ma’ruf nahi munkar dan taushiyah sesama Muslim, maka kita perlu
mengimbangi dominasi wacana politik sekuler dengan menggelorakan
terus-menerus wacana politik berbasis al-Quran. Wacana politik sekuler
yang hanya menekankan aspek materi dan duniawi, akan semakin menjauhkan
bangsa muslim terbesar ini dari nilai-nilai dan ajaran Ilahi yang
mengutamakan pembangunan iman dan taqwa. Padahal, Al-Quran sudah dengan
tegas memberi kabar kepada bangsa kita semua, bahwa jika penduduk suatu
negeri beriman dan bertaqwa, maka pasti akan dikucurkan barakah Allah
dari langit dan bumi.
Kita perlu mengoreksi konsep dan aplikasi pembangunan nasional yang
terlalu dominan menekankan aspek dunia dan meteri serta mengabaikan
pembangunan jiwa. Padahal, perintah Allah sangat jelas: “Sungguh beruntung manusia yang mensucikan jiwanya dan sungguh celaka, manusia yang mengotori jiwanya!”
(QS: 91:9-10). Pembangunan jiwa berdasarkan iman dan taqwa inilah yang
seharusnya menjadi program utama pembangunan manusia Indonesia, sehingga
tidak menjadikan manusia Indonesia sebagai manusia yang serakah dan
sombong, yang dengan beraninya menolak konsep-konsep kehidupan yang
bersumberkan pada wahyu Allah Subhanahu Wata’ala. Misi Ilahi inilah yang
perlu digaungkan sekuat-kuatnya oleh para politisi Muslim dan partai
Islam.
Karena itu, dengan niat beribadah karena Allah, dalam rangka
kecintaan kita kepada negeri amanah Allah ini, agar tidak mendapatkan
murka dan azab dari Allah Subhanahu Wata’ala — karena mengingkari asas
iman dan taqwa – maka tidak berlebihan kiranya jika kita berusaha
sekuat tenaga untuk meneguhkan komitmen kita bersama, melanjutkan
amanah perjuangan menegakkan misi kenabian; berusaha menyadarkan diri,
keluarga, dan bangsa kita agar bersedia hidup DI BAWAH NAUNGAN AL-QURAN,
menjunjung tinggi prinsip iman dan taqwa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Kita dicipta Allah dan kini ada di Indonesia, bukan tanpa makna. Kita
dicipta untuk melanjutkan amanah risalah Sang Nabi tercinta. Kita
hanyalah satu mata rantai dari serangkaian derap langkah panjangnya para
Nabi utusan Yang Maha Kuasa. Kita tatap dengan semangat dan penuh
optimis masa depan perjuangan Islam di Indonesia. Kita arahkan pandangan
kita ke ufuk cakrawala yang jauh, tanpa mengabaikan realitas kondisi
dan sitausi yang terjadi. Realitas penting untuk menjadi pertimbangan
kita. Tetapi, misi abadi kenabian, penegakan kalimah Tauhid dan menebar
rahmat ke seluruh alam, tidak boleh tenggelam oleh kepentingan pragmatis
kekuasaan semata.
“Dialah Allah yang mengutus Rasul-Nya
dengan petunjuk dan ad-Din yang Haq untuk dimenangkan atas berbagai
agama lainnya, walaupun kaum musyrik membencinya.” (QS: ash-Shaf:9).
Ibrahim (a.s.) memang diusir dan
dibakar oleh sang penguasa. Tapi, al-Quran lebih membela Ibrahim, dan
sama sekali tidak bersimpati kepada raja yang musyrik dan zalim.
Meskipun Firaun jauh lebih kuat dari Musa (a.s.), tapi al-Quran tidak
pernah sedikit pun memberikan pujian untuk Fir’aun. Ketika kecil dan
ketika kuat, Daud a.s. tetap dipuji karena keteguhannya memperjuangkan
kalimah Tauhid.
Jika tidak ingin dimusuhi kaumnya
yang musyrik, logikanya, lebih aman dan nyaman, jika Nabi Muhammad
Shallahu ‘alaihi Wassalam tidak mendahulukan seruan tauhidnya dan
mengkritisi kemusyrikan yang telah menjadi tradisi bangsanya. Meskipun
ditentang keras, dimusuhi, diboikot, diancam dibunuh, dan sebagainya,
Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassallam tetap mengajak kaumnya untuk
meninggalkan agama mereka yang syirik dan memeluk Islam, mengakui Allah
sebagaisatu-satunya Tuhan dan mengakui Muhammad saw sebagai utusan-Nya
yang terakhir.
Mungkin, jika ingin dakwahnya
diterima secara luas, tidak dimusuhi kaum dan keluarganya sendiri, dan
bisa hidup lebih nyaman, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam
hanya akan mengangkat isu-isu ekonomi dan kesejahteraan, dengan –
misalnya — membentuk semacam koperasi atau Perseroan Terbatas. Bangsa
Arab akan menerima ajakan itu, karena Rasulullah saw juga pedagang yang
sukses dan manusia terpercaya. Meski pun al-Quran memerintahkan
kepedulian sosial yang tinggi sejak dakwah di periode awal di Makkah,
tetapi seruan untuk menegakkan Tauhid adalah isu utama dalam dakwah
Nabi.
Dan umat manusia menjadi saksi, di
tengah ancaman, makian, hujatan, dan kesulitan hidup, Nabi Shallalu
‘alaihi Wassallam tetap tegar dalam menggaungkan tegaknya Tauhid. Sebab,
hanya dengan semata-mata menghambakan diri kepada Allah Subhanahu
Wata’ala itulah, maka manusia akan bisa hidup bahagia dunia dan akhirat;
bebas dari penindasan antar sesama; bebas dari belenggu perbudakan
setan. Memberantas korupsi itu sangat penting! Tetapi, memberantas
kemusyrikan lebih penting lagi! Cukup sandang pangan dan papan itu
harus, tetapi selamat iman, wajib lebih dipentingkan. Sebab, tanpa
iman, amal tiada nilainya, laksana fatamorgana yang tiada berharga. (QS
24:39).
Kita camkan benar peringatan al-Quran:
وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Jangan merasa hina dan jangan berduka! Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kalian mukmin!” (QS ali Imron [3]:139).
Umat Islam adalah ummatur-risalah. Kita
mendapatkan amanah dari Allah Subhanahu Wata’ala. Kita kibarkan panji
Tauhid, meski banyak yang enggan melirik, bahan ada yang sinis dan
mencibirnya. Kita pilih pemimpin terbaik, yang kita percayai memiliki
ilmu dan pribadi unggul yang mampu memimpin dan membawa negeri ini
kepada keberkahan Ilahi; pemimpin yang tawadhu’, tidak angkuh, tidak
jumawa, ikhlas panca indera dan akalnya dipadukan dengan panduan wahyu
Allah Subhanahu Wata’ala.
Perjuangan mengemban misi suci tidak pernah terlambat. Kita mulai
melangkah di tahun 2014 ini. Kita percaya, para politisi dan partai
Islam juga merindukan dan mencitakan hal yang sama dengan kita semua.
Kita mencitakan negeri kita menjadi negeri aman sejahtera, adil dan
makmur, di bawah naungan ridha Ilahi.
Karena itu, bismillahirrahmanirrahim... dengan berusaha
sekuat-kuatnya mengikhlaskan niat karena ibadah kepada Allah, kita
bersihkan hati kita… kita gaungkan sekeras-kerasnya dalam hati, dan
kita pancarkan gelombang kebenaran abadi sekuat-kuatnya melalui lisan
kita: SELAMATKAN INDONESIA DENGAN AL-QURAN! Semoga dengan itu negeri
kita berhak mendapatkan kucuran berkah Allah dan dijauhkan dari azab dan
bencana. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!*
/Depok, 26 Maret 2014
Penulis adalah Ketua Program Magister dan Doktor Pendidikan
Islam—Universitas Ibn Khaldun Bogor. Catatan Akhir Pekan (CAP) hasil
kerjasama Radio Dakta 107 FM dan hidayatullah
posted by @Adimin
Label:
INSPIRASI,
TOPIK PILIHAN
April 05, 2014
Masih Ingat Foto ini ??
posted by @Adimin
Melawan dengan Cinta
Masih Ingat Foto ini ??
Ini adalah foto pertama kalinya Ust Anis Matta, menggunakan simbol 3 jari dengan model tembakan...
Waktu itu ust Anis akan orasi di Bali (12 Februari 2013) pasca kasus LHI.
Awal-awal... simbol 3 jari memakai jari dengan style OK.. gaya jempol dan telunjuk bertemu..
Tapi style 'tembakan' ini dipopulerkan oleh Ust Anis sendiri & sekarang diikuti oleh anak-anak muda kader PKS.
Secara tersirat sebenarnya simbol 3 jari dengan model tembakan itu adalah bentuk perlawanan. Ya... perlawanan dalam diam.
Sebagai sesama ornag Bugis... ada prinsip kuat yang selalu kita bawa dimanapun berada... "sirri napaccue".. yg artinya "harga diri selalu melekat"...
Orang bugis yang tersakiti, akan mengatakan dalam diamnya... "Awasss Kami Melawan"...
Tanpa ampunnn... kami akan buktikan. Sambil menodongkan "senjata" balasan.
Melawan seperti apa???
Ya... melawan dengan cinta... berharap suatu saat yg mendholimi akan bertekuk lutut tanpa merasa dikalahkan.
PKS melawan dengan mensolidkan barisan, menguatkan spiritual, memperkuat visi, menajamkan Ruh...
Sama sekali tdk ada niat membalas keburuan dengan keburukan..
6 Bulan sebelum prahara LHI, saya pribadi memang sudah mendengar bahwa PKS sedang diserang dengan berbagai cara... diantaranya adu domba petinggi & kader, rekayasa kasus amoral, rekayasa kasus di unit-unit kerja PKS...
Dan ketika ada kasus LHI, sebenarnya tidak terlalu kaget. Sembari mengurai kejadian sebenarnya... saya coba pelajari kasusnya... dan ujung-ujungnya ada kata-kata "Bubarkan PKS"... Hehe... ketahuan dehh...
Apalagi seminggu sebelum ust LHI ditangkap beliau memberi ceramah dengan tema "pentingnya harta yg berkah". Sempat beliau mengatakan "Harta itu tdk harus banyak, sedikit nggak apa-apa yg penting berkah.."
Nah ini yg membuat firasat saya mngatakan ada yg tidak beres dengan kasus ini. Jelek-jelek begini... saya pernah jadi protokolernya beliau. Dan selama menjadi protokolernya ust LHI, beliau adalah orang yang sangat tenang, dan sangat berhati-hati.
Hari ini... saya sangat yakin seluruh kader PKS di Indonesia Melawan dengan Cinta, Melawan dengan Karya & Kerja Nyata, Melawan dengan Doa...
Saksikanlah ada ketenangan & Kemantapan dalam Hati ini.
Dan saya harus menukil satu bait lagunya afgan...
"Suatu Hari Kau kan mengerti siapa yg paling Mencintai... Dalam Mihrab Cinta Kuberdoa... Semoga"
*by Ardiansyah
posted by @Adimin
Label:
SEPUTAR PKS,
TOKOH,
TOPIK PILIHAN
April 05, 2014
posted by @Adimin
PKS, Sadar Politik sebagai Modal Perubahan Indonesia
(Sebuah Analisis Serial Iklan PKS dari Sudut Marketing Management Philip Kotler)
Bangsa Indonesia sudah terbiasa dengan pesta demokrasi 5 tahunan, sejak Merdeka hingga saat ini sudah puluhan kali Pemilu diselenggarakan. Hingga akhirnya Reformasi melahirkan banyak Partai baru dan salah satu Partai yang lahir dari rahim Reformasi dengan kesolidan Pemilihnya masih bertahan hingga saat ini. Partai itu PKS atau Partai Keadilan Sejahtera. Ya, Partai yang menurut Saya memberian sudut pandang baru dan kebutuhan baru bagi bangsa Indonesia dalam berpolitik.
Sebagaimana Kita ketahui, PKS merupakan Partai yang paling banyak diperbincangkan di media baik cetak, elektronik terlebih online, karena itulah PKS selalu menjadi “bulan-bulanan” lawan Politik dengan berbagai “serangan” baik halus maupun kasar karena memang apa yang dibawakannya berbeda, ketika semua Partai menjauhkan diri dari Agama, PKS tetap konsistem menjadikan Agama sebagai dasar perjuangan, Agama lah yang membuat bangsa ini memperjuangkan kemerdekaan, Agama-lah yang memotivasi setiap orang untuk mencintai Bangsa dan Negaranya, inilah yang menjadi pandangan PKS. Agama-lah yang memunculkan semanat nasionalisme yang tinggi didalam diri kader-kadernya.
Setelah Strategi kampanyenya diikuti banyak Partai lainya seperti pengobatan gratis, bazar murah, Ambulance gratis, penyluhan gratis,dll, bahkan Program Gerakan Silaturahim pun diberbagai daerah di ikuti oleh Partai lainya, Biasanya Partai tidak berkunjung ke rumah-rumah penduduk, Pemilu 2014 ini Penulis melihat begitu banyak Kader Partai PDI-P, Gerindra, Hanura, Golkar dll mengikuti “Gaya PKS” dalam berkampanye dengan mengunjungi masyarakat door to door.
Ada yang menarik sebagai pembeda PKS dalam Pemilu 2014 ini, Ketika semua Partai membuat iklan seperti Iklan Kecap mengaku sebagai yang terbaik, PKS justru membuat 4 Episode Drama “Keluarga Sadar Politik” dalam iklan politiknya, Iklan yang ditayangkan TV-TV Nasional ini memuat cerita, menciptakan aktor dan aktris baru seperti layaknya FTV. Ini berbeda dan pastinya terlambat bagi Partai-Partai Nasionalis Sekuler untuk mengikuti ide brilian ini.
Cara berpromosinya yang menurut saya sukses sehingga “Mengenalkan Apa Itu PKS” dan “Kesadaran Berpolitik” sangat digemari oleh para target market. Pembicarannya banyak dibahas dimedia online seperti Facebook dan Twitter. Saya melakukan survey ke 100 orang dalam sebulan ini, 90 dari 100 orang tersebut berkata bahwa iklan PKS dengan tema “Keluarga Sadar Politik” mengena karena iklannya yang unik yaitu iklan BERSAMBUNG. Iklannya PKS tersebut ditunggu-tunggu karena mempunyai alur ceritanya sendiri dan tentang kehidupan anak muda Indonesia, anak kuliahan yang saat ini kebanyakan apatis terhadap Politik di Indonesia . Iklannya bersambung sampai pada akhir cerita dan akhirnya merupakan ‘happy ending’, sehingga kamu muda dan keluarga tersentuh secara langsung dengan iklannya.
Selain iklannya yang bersambung, iklan PKS yang target audiencenya adalah Kaum Muda biasanya menceritakan tentang perempuan remaja yang “benci Partai Politik” namun karena karena perempuan ini penggemar artis korea yang “caem” dan memiliki kakak yang aktif dalam bidang sosial membuat dia “Jatuh Cinta”pada PKS dan karena pentingny kesadaran berpolitik untuk perubahan bangsa maka sang Perempuan remaja ini mengajak rekan-rekan sebayanya untuk berfikir tentang nasib bangsaa ini apabila kaum muda tidak sadar politik. Iklan semacam ini telah menimbulkan pandangan baru di masyarakat, dimana Kaum muda yang cerdas adalah kaum muda yang sadar politik, Sadar Politik dan cara berpolitik “Melayani” apakah ada pemilu atau tidak ada pemilu ada di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sehingga para kaum muda dan keluarga Indonesia harus bersama PKS untuk mendapatkan wajah Indonesia yang lebih baik dimasa mendatang, seperti itu pesan iklan yang bersambung sebanyak 4 Episode itu.
Selain dari iklan yang tampil di TV, PKS juga hadir sebagai Partai yang menghadirkan banyak Peserta dalam kampanyenya tanpa mengeluarkan biaya besar karena militansi dan soliditas para kader dan simpatisanya dan tentu saja kondisi ini mengundang pembicaraan banyak pengamat.
Iklan lainnya yang digunakan Tim Pemenangan Pemilu PKS untuk mempromosikan Gagasan PKS untuk Bangsa Indonesia yaitu dengan data-data valid tentang Partai Politik di Indonesia, Diharapkan agar iklannya ini dapat mencerdaskan Pemilih dari tahun-tahun sebelumnya.
Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa strategi promosi PKS memang dilakukan secara besar-besaran dari segi beriklan walaupun tidak memiliki sumber dana yang besar, hanya mengandalkan sumbangan kader dan simpatisannya. Iklan-iklan yang meramaikan semua media sosial baik Twitter, Facebook dan Youtube ini agar kemanapun orang melangkah, semuanya dapat melihat PKS sehingga tanpa sengaja produk tersebut tertanam di alam bawah sadar kita dan membuat kita sepikir dengan ‘Kaum Muda Indonesia Itu Sadar Politik dan Bersama PKS melakukan Perubahan bersama untuk Bangsa Indonesia’
Promosi lainnya yang dilakukan PKS adalah dengan menciptakan lagu-lagu penyemangat dan Group-Group Nasyid seperti “Maydani, Shoutul Harokah, Izzatul Islam, Ebit Beat A, Dll”, Selain diatas, PKS juga menggunakan metode “PKS FAIR” berupa pameran-pameran yang diisi oleh kreatifitas kader-kadernya.
Banyak sekali yang telah dilakukan oleh PKS untuk mempromosikan produknya dan menurut saya, hal tersebut berlangsung dengan sukses. Salah satu unsur dari Marketing Mix yang diusung oleh Philip Kotler memang terbukti dapat meningkatkan pemasaran. Jika diringkas, promosi yang dilakukan oleh PKS mencakup : iklan (iklan koran, majalah, katalog, poster), publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar, promosi dari internetyaitu jejaring sosial , event membagikan sampel, public relations yang mengupayakan produk diterima masyarakat, Pelayanan Kesehatan dengan membangun imej “Dekat & Melayani” serta membuat Tim Nasyid dengan lagu-lagu penyemangat Nasionalisme.
Semoga saja Perubahan terjadi dari Pemilu 2014 ini. Selamat Memilih
Berikut Video Serial Iklan PKS ” Kaum Muda Sadar Politik Untuk Perubahan Bangsa”
Referensi
Kotler, Philip, Marketing Management (11 ed.), (New Jersey: Pearson Education, 2003)
Jakarta, 4 April 2014
Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (ADI SUPRIADI)
Follow @assyarkhan on Twitter
Label:
SEPUTAR PKS,
TOPIK PILIHAN