pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Lugas Bersahaja ‘Ala’ Anis Matta

Written By Unknown on 25 June, 2013 | June 25, 2013

Jakarta - Orasi Politik Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta saat pertama kali ditunjuk sebagai Presiden PKS oleh Majelis Syura awal Februari lalu mampu menggerakkan semangat kader. Sejumlah pilkada di beberapa daerah dimenangkan calon PKS. Apa resep Anis Matta memimpin PKS?

Gaya Anis Matta masih santai. Tak jauh berbeda saat dirinya menjadi Wakil Ketua DPR RI yang telah ia tanggalkan sesaat dirinya ditunjuk sebagai Presiden PKS. Tak nampak wajah kelelahan, padahal hari-harinya sejak menjadi Presiden PKS dihabiskan dengan berkeliling ke sejumlah daerah di Indonesia.

Sejumlah media cetak, elektronik berkesempatan bincang santai dengan Presiden PKS pada akhir pekan lalu. Banyak hal yang ia ungkapkan mulai soal posisi PKS di koalisi, posisi menteri PKS di kabinet hingga soal nasib dirinya terkait kasus Luthfi Hasan Ishaaq.
 
Berikut petikan wawancaranya:

Apakah Anda masih merasa di koalisi?

Jawabannya waktu. Sudah diserahkan ke presiden SBY kan. Tapi kalau menurut saya, kita punya pengalaman banyak berbeda dengan koalisi. Seperti century, RUUK DIY, BBM tahun 2012 dan tahun ini. Sepanjang itu tidak ada kejadian apa-apa.

Perbedaan ini tidak lagi menjadi persoalan kita. Ini soal ijtihad saja, dua-dua pihak demi rakyat. Dalam kasus ini tidak ada personal, ini kan tematik. Jadi ya harus disikapi dengan kalem. Selama ini menyikapi perbedaan menjadi urusan personal.

Saat ini, PKS mempertontonkan perbedaan antar kader. Yang paling mencolok soal pandangan tentang penaikan BBM, antara menteri dari PKS dan kader PKS yang silang kata dan pendapat. PKS tak lagi solid?


Hal ini menjadi bias karena sistem yang kita anut adalah presidensialisme, menteri pembantu presiden. Kita memberi ruang menteri untuk mengambil posisinya sesuai dengan konstruksi Hukum Tata Negara. Jadi sudah benar sikap menteri-menteri dari PKS itu.

Tapi partai sebagai yang menjalankan fungsi aspirasi juga sudah benar. Saya tegaskan Majelis Syura tidak pernah mengambil keputusan soal BBM, itu terlalu teknis. Saya menjadi sekretaris Majelis Syura selama 15 tahun, soal BBM tidak pernah dibahas.

Bagaimana posisi Anda sebagai Presiden PKS di tengah-tengah badai?
Saya selalu anggap, politisi itu yang paling penting mengajak. Pekerjaan besar politisi itu adalah industri pemikiran. Saya mempersepsi, media dan politik merupakan industri pemikiran. Politisi kebijakan media kata-kata yang berbentuk cita rasa. Politik membuat regulasi yang mengatur keseluruhan. Tidak ada jalan datar atau badai. Karena politik itu pergulatan pemikiran.

Dianggap badai, karena menerpa personal case. Tapi politik tidak di situ sehingga saya berpikir, tidak ada yang saya anggap badai yang personal. Ada tantangan, bagaimana meningkatkan elektabilitas. Ini teknis, karena tidak menyentuh akar politik, tapi hanya sisi politik tapi pencitraan. Karena soal pencitraan tidak terlalu sulit. Bukan berarti ini gampang. Tapi ini tidak menyentuh pekerjaan politik.

Inti politik, bagaimana berhubungan dengan rakyat, pencitraan menyusul. Komunikasi yang saya lakukan, maka nya saya jalan-jalan. Baik mengajar publik atau menyerap aspirasi. Saya tidak pernah membayangkan, personal case meruntuhkan organisasi. Bahkan clinton karirnya tidak mati karena kasus skandal seks. Jadi publik bisa membedakan, public live dan private live.

Bagaimana dengan sidang LHI (Lutfi Hasan Ishaaq) yang baru dimulai?
Selama masa persidangan, DPP PKS tidak boleh mengomentari. Hanya tim hukum. Saya sudah keliling 2/3 Indonesia, di lapangan (Kasus LHI) tidak jadi perbincangan di lapangan. Semua laporannya sama. Sama sekali tidak dibicarakan oleh publik. Sebabnya, karena terlalu banyak masalah/kasus.

Ada sebab lain, berita korupsi sudah terlalu lama dimuat, over expose.. efek publik tidak terlalu lagi. Ini masalah di industri media. Kita belum punya alat antara opini publik dan media. Hasil survei, apa yang dibicarakan media tidak dibicarakan di bawah. Kita melakukan survei per 3 bulan dan minta laporan daerah.

Jawabannya seragam. Ada efek bagi kader, makin solid, militansi makin naik. Strateginya gak ada yang muluk-muluk, silaturahim saja. Ini politik hubungan manusia saja. Kita mengalami penyimpangan dalam politik. Ketika kata tak dipercaya, maka tatap mata.

Nasib Presiden PKS dan Majelis Syura ditentukan KPK tergantung sidang LHI, apa komentar Anda?

Mudah-mudahan tidak ada masalah.

Bagaimana dengan reshuffle kabinet?

Saya belum dengar apa-apa. Urusan reshuffle merupakan urusan presiden. Saya tidak mau berandai-andai, karena berandai dari setan. Ini jangan dianggap ini masalah terlalu besar. Jangan disebar-sebarkan masalah seperti ini.

Apakah Anda pernah kontak dengan Presiden SBY?

Belum ada momennya. Terakhir saat pengesahan APBN 2012 lalu.  

[rf/ind/dakwatuna]

*http://www.dakwatuna.com/2013/06/25/35785/lugas-bersahaja-ala-anis-matta/#axzz2XBz2B0Zv


posted by @A.history

Hore PKS lagi Hamil . . . . . . .!

Pikiran idealis kader PKS itu, jika sudah nikah, ya pengin segera punya anak. Mereka sebut, pengin punya “jundi”, atau tentara alias serdadu. Maknanya, anak-anak mereka tak lain dan tak bukan adalah tunas baru bagi dakwah yang otomatis jadi kader inti PKS. Mereka calon tulang punggung dan penggerak PKS. Bahwa kelak mereka ternyata jadi kader Demokrat, atau Golkar, atau PDI-P, ya wallohu a’lam (eh, mungkin saja kok, jika bertugas jadi penyusup).

Saya juga begitu. Tatkala istri hamil, saya selalu bersuka-cita. Tak beda pada hamilnya yang pertama, kedua, ke-3, dst sampai yang ketujuh. Saya pikir, makin banyak makin oke. Makin banyak pemikul beban perjuangan, makin cepat tercapai cita-cita luhur. Soal beratnya menjalani masa kehamilan ? Soal repotnya beranak banyak ? Tentu saja itu sudah masuk itung-itungan resiko logis. Sebagai kader PKS, saya dan istri sudah musyawarah-mufakat beranak banyak, bahkan sejak malam pertama dulu. So, sudah klik dan klir.

Saya dan semua suami umumnya, tentu berempati saat istri hamil. Beragam perubahan fisik dan psikis, mendera istri hamil. Efeknya, makan tak enak, tidur tak nyenyak. Terasa pegal linu di banyak bagian tubuh. 3 bulan menjelang babaran, makin repot membawa perut buncit kesana-kemari. Sebentar-sebentar pipis karena kandung kemih tertekan rahim. Sewaktu-waktu meringis karena sang janin menendang-nendang dinding perut. Menjelang hari H babaran, biasa disertai dag dig dug kecemasan. Dan bertambah-tambah saat beberapa jam menjelang babaran itu.

Mencermati PKS saat ini, saya teringat masa-masa kehamilan istri saya. Sangat mirip. Nyaris persis. Toh, individu itu kan alam kecil, mikrokosmos. Alam nyata kehidupan adalah alam besarnya, makrokosmos. Alam kecil sering menjadi simbol sederhana makrokosmos. Kekacauan atau huru-hara besar di kolong langit ini, hakikinya juga bermula dari galaunya kolong jiwa individu atau segerombolan individu.

Makanya, jika PKS difitnah dan disalahpahami ? Jika PKS dicubit dan disakiti ? Jika PKS dikhianati dan dibully, dicemooh dan dijadikan sasaran tembak, dicurigai dan dijadikan tumpahan dengki ? Sehingga kader-kadernya tak enak makan, tak nyaman tidur ? Pegal linu di relung hati ? Meringis dongkol melihat bias-bias berita media mainstream ? Sesungguhnya, semua itu hanyalah isyarat alamiah kehamilan belaka. Ya, PKS sedang hamil, coy. Dari rahimnya, ‘kan lahir pecinta dan pemilih baru. Dari rahimnya, ‘kan lahir kemenangan tak terduga. Ayo, buktikan saat Pemilu nanti pada hari Rabu, 9 April 2014 !

oleh Achmad Fathoni
 
posted by @Adimin

Pesan Anis Matta dalam Puisinya: "Zaman Ketidakpercayaan"


Zaman Ketidakpercayaan

Di zaman ketidakpercayaan ini
Jangan pernah lagi bikin janji-janji

Kalau benar ada api cinta di hatimu
Bakarlah benci yang tlah merampas keadilan
Bakarlah serakah yang tlah merenggut kemakmuran

Jangan pernah lagi bikin janji-janji

Ajak saja orang-orang miskin itu
Bicara tentang negeri yang mereka huni

Ajak saja orang-orang kecil itu
Bicara tentang keadilan dari hukum yang tak ditegakkan

Di zaman ketidakpercayaan ini
Tidur mungkin tak lagi nyenyak
Tetapi tetap diselingi mimpi yang tak terputus
Bahwa suatu saat kata masih bisa punya arti

[Puisi Anis Matta di Liputan 6]


posted by @A.history

LSI: Koalisi Tidak Akan Berani Keluarkan PKS


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk dalam koalisi. Tetapi, saat sejumlah partai dalam koalisi mendukung kenaikan bahan bakar minyak (BBM), PKS menentang keputusan tersebut.

Akibat penolakan tersebut, isunya PKS terancam dikeluarkan dari koalisi. Tetapi, menurut Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby memprediksi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan partai koalisi lainnya tidak akan berani mengeluarkan PKS dari koalisi.

"Mengapa? Karena SBY dan partai koalisi harus berhati-hati menyikapi manuver politik PKS yang merupakan isu populis, yaitu menolak keputusan kenaikan BBM, yang mayoritas masyarakat juga menolak," kata Adjie kepada VIVAnews, di Kantor LSI, Jakarta, Minggu, 23 Juni 2013.

Adjie menambahkan, jika dikeluarkannya PKS hanya karena alasan penolakan kenaikan BBM, maka akan membuat masyarakat menjadi lebih simpati kepada kubu PKS.

"Jadi saya rasa Presiden SBY dan partai koalisi harus berhati-hati jika ingin mengeluarkan PKS dari koalisi," ujarnya. [viva.co.id]


posted by @A.history

SBY diyakini tetap pertahankan menteri asal PKS

Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti meyakini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan mencopot menteri-menteri Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menteri tersebut justru akan digunakan SBY sebagai jembatan komunikasi kepada PKS.

"Begitu pula sebaliknya PKS mempertahankan menterinya untuk berkomunikasi dengan SBY," ujarnya kepada Sindonews, Minggu (23/6/2013) malam.

Menurut Ray, bila SBY mencopot menteri-menteri asal PKS maka menimbulkan permasalahan baru. Ia mengatakan konflik akan muncul ketika posisi menteri tersebut lowong.

"Siapa yang mengisi Demokrat atau Golkar? Kalau Demokrat ambil semua maka Golkar akan cari gara-gara," tuturnya.

Karena itu, Ray melihat SBY serba salah karena pengisian kursi menteri yang ditinggal PKS tidaklah mudah. Jika komposisi pembagiannya tidak tepat atau diisi orang yang salah, maka akan menimbulkan sentimen baru di dalam Sekretariat Gabungan (Setgab).

"Menurut saya biarkan PKS keluar tapi menterinya tetap dan mempertahankan stabilitas kekuatan politik," katanya.

Ray mengungkapkan PKS kini sedang bergembira karena citranya naik setelah sikapnya menolak kenaikkan BBM.
[sindonews]

posted by @A.history

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger