Pikiran idealis kader PKS itu, jika sudah nikah, ya pengin segera
punya anak. Mereka sebut, pengin punya “jundi”, atau tentara alias
serdadu. Maknanya, anak-anak mereka tak lain dan tak bukan adalah tunas
baru bagi dakwah yang otomatis jadi kader inti PKS. Mereka calon tulang
punggung dan penggerak PKS. Bahwa kelak mereka ternyata jadi kader
Demokrat, atau Golkar, atau PDI-P, ya wallohu a’lam (eh, mungkin saja
kok, jika bertugas jadi penyusup).
Saya juga begitu. Tatkala istri hamil, saya selalu bersuka-cita. Tak
beda pada hamilnya yang pertama, kedua, ke-3, dst sampai yang ketujuh.
Saya pikir, makin banyak makin oke. Makin banyak pemikul beban
perjuangan, makin cepat tercapai cita-cita luhur. Soal beratnya
menjalani masa kehamilan ? Soal repotnya beranak banyak ? Tentu saja itu
sudah masuk itung-itungan resiko logis. Sebagai kader PKS, saya dan
istri sudah musyawarah-mufakat beranak banyak, bahkan sejak malam
pertama dulu. So, sudah klik dan klir.
Saya dan semua suami umumnya, tentu berempati saat istri hamil.
Beragam perubahan fisik dan psikis, mendera istri hamil. Efeknya, makan
tak enak, tidur tak nyenyak. Terasa pegal linu di banyak bagian tubuh. 3
bulan menjelang babaran, makin repot membawa perut buncit
kesana-kemari. Sebentar-sebentar pipis karena kandung kemih tertekan
rahim. Sewaktu-waktu meringis karena sang janin menendang-nendang
dinding perut. Menjelang hari H babaran, biasa disertai dag dig dug
kecemasan. Dan bertambah-tambah saat beberapa jam menjelang babaran itu.
Mencermati PKS saat ini, saya teringat masa-masa kehamilan istri
saya. Sangat mirip. Nyaris persis. Toh, individu itu kan alam kecil,
mikrokosmos. Alam nyata kehidupan adalah alam besarnya, makrokosmos.
Alam kecil sering menjadi simbol sederhana makrokosmos. Kekacauan atau
huru-hara besar di kolong langit ini, hakikinya juga bermula dari
galaunya kolong jiwa individu atau segerombolan individu.
Makanya, jika PKS difitnah dan disalahpahami ? Jika PKS dicubit dan
disakiti ? Jika PKS dikhianati dan dibully, dicemooh dan dijadikan
sasaran tembak, dicurigai dan dijadikan tumpahan dengki ? Sehingga
kader-kadernya tak enak makan, tak nyaman tidur ? Pegal linu di relung
hati ? Meringis dongkol melihat bias-bias berita media mainstream ?
Sesungguhnya, semua itu hanyalah isyarat alamiah kehamilan belaka. Ya,
PKS sedang hamil, coy. Dari rahimnya, ‘kan lahir pecinta dan pemilih
baru. Dari rahimnya, ‘kan lahir kemenangan tak terduga. Ayo, buktikan
saat Pemilu nanti pada hari Rabu, 9 April 2014 !
oleh Achmad Fathoni
posted by @Adimin
Post a Comment