pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Presiden PKS Optimis Kuat Emban Amanah dengan Dukungan Kader

Written By mediapkspadang on 07 September, 2015 | September 07, 2015

SERANG (7/9) – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan amanah sebagai Presiden PKS tentulah berat. Namun ia optimis amanah ini dapat ditunaikannya dengan baik karena akan ada kader-kader PKS yang siap mendukung amanah ini dengan sebaik-baiknya.

“Namanya amanah sudah pasti berat, apalagi ini amanah kepemimpinan untuk membawa gerbong jamaah dakwah, partai dakwah. Pasti sangat berat, karena saya harus mempertanggungjawabkannya di akhirat. Namun dengan dukungan antum semua, saya percaya  dapat melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Sohibul Iman saat mengadakan pertemuan dengan pengurus kaderisasi se-Banten di Serang, Ahad (6/9).

Maka dalam acara yang dihadiri 400 orang kader PKS tersebut, Sohibul Iman mengajak seluruh kader di Banten untuk bersama-sama memajukan PKS.

“Tolong sampaikan ke semua kader yang terbina di seluru pelosok Banten. Insya Allah kita bergandengan tangan untuk membuat partai dakwah ini berdaya guna dan berhasil guna,” papar Sohibul Iman.

Selain itu Sohibul Iman juga mengajak para kader untuk lebih sadar akan kedisiplinan, karena sesungguhnya disiplin terhadap waktu adalah ciri mukmin sejati.

“Disiplin terhadap waktu itu ciri mukmin sejati. Dengan itu pula insya Allah beragam kemudahan dan kemenangan bisa kita dapat,” imbau Sohibul Iman.

Sohibul Iman juga menyeru agar semangat disiplin akan waktu itu bisa ditularkan kepada semua kader, sebagaimana kedisiplinan itu telah diterapkan di jajaran Dewan DPTP.

“Antum perlu ketahui, rapat DPP sekarang setiap Rabu jam 6 pagi. Kita tidak ingin rapat tengah malam sampai pagi hari. Karena itu berawal jam 6 pagi, rata-rata jam 10-11 selesai sehingga yang punya tugas ke kantor bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya,” pungkas Sohibul Iman.

Sumber: Humas PKS Banten



posted by @Adimin

Sohibul Iman, PKS, dan JIL (Bagian 1)


Oleh: Ubedilah Badrun

(Pengamat Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta)



Terpilihnya Mohamad Sohibul Iman menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada awal Agustus lalu sempat menghentakkan Jaringan Islam Liberal (JIL). Dengan cepat Ulil Abshor Abdala, sang pentolan JIL, merespon melalui media sosial Twitter. Selain mengucapkan selamat, ia juga berharap agar PKS di bawah kepemimpinan Sohibul Iman akan semakin menjadi partai terbuka.


Ulil juga sedikit menganalisis dengan kesimpulan PKS telah mengalami liberalisasi internal. Ia hanya menyebut ciri-ciri perubahan simbolik pada aktivis PKS. Diantaranya seperti elite-elite PKS yang sudah jarang berjenggot dan jarang bercelana cingkrang. Rasanya ini sebuah kesimpulan yang simplifikatif.


Latar belakang Sohibul Iman sebagai mantan Rektor Universitas Paramadina juga sempat dikaitkan oleh media JIL (Islamlib.com). Fakta tersebut dinilai sebagai indirect influence secara kultural dari gerakan JIL yang mengusung cara pandang baru dalam memahami Islam. Terpilihnya Sohibul Iman memang direspon positif oleh berbagai kalangan termasuk JIL. Tentunya hal ini tidak serta merta mengaitkan Kang Iman beraliran Islam liberal.

Penulis mencermati respon positif publik terhadap sosok Sohihul Iman lebih karena performa yang sederhana, intelek, santun, dan memiliki jaringan yang luas. Sebuah berkah tersendiri untuk partai yang berlimpah kaum intelektual.

Tulisan ini tidak hendak membantah atau mendangkalkan kesimpulan JIL tentang sosok Sohibul Iman (Kang Iman) karena memang pandangan Ulil dan JIL kurang utuh, bahkan cenderung simplifikasi simbolik. Melalui tulisan ini, penulis mencoba mengurai arah pemikiran Kang Iman dari gagasan-gagasannya atau ide-idenya yang terpublikasi di banyak media.

Dengan cara itu penulis meyakini ada semacam otentisitas karena dari gagasan yang terungkap kita bisa lebih mengenali sang tokoh secara lebih otentik.

Tiga Pemikiran Kang Iman

Belum genap sebulan sebagai Presiden PKS, penulis mengamati ada tiga pemikiran penting Kang Iman yang terlontar ke publik. Penulis menyebutnya pemikiran negarawan. Habitus pemikiran negarawan Kang Iman berbasis pada pemikiran Islam otentik dan kerangka kenegaraan yang progresif (maju). Tiga pemikiran Kang Iman tersebut penulis urai di bawah ini.

Pertama, pemikiran untuk mengokohkan nilai dan prinsip partai (purifikasi). Pengokohan nilai dan prinsip Islam dalam berpartai ini dalam khazanah pemikiran Islam sering disebut Purifikasi Islam atau pemurnian Islam dalam konteks berpolitik. Menariknya, pemikiran Kang Iman tentang Purifikasi ini dikontekstualisasikan dalam kehidupan kenegaraan.

Dalam analisis media yang penulis lakukan ditemukan pemikiran purifikasi ini bahwa positioning PKS tetap sebagai partai dakwah dan partai kader. Dengan posisi itu diharapkan PKS mampu berkontribusi secara optimal untuk masyarakat dan bangsa.

Kalimat ini menempatkan spirit Islam politik (partai kader dan partai dakwah) yang tidak ditinggalkan sekaligus dibingkai dengan tujuan memberi kontribusi untuk bangsa. Ini juga menunjukkan ada orientasi untuk kemajuan bangsa. (Kompas.com/11/8/2015).

Kedua, pemikiran tentang pentingnya kebersamaan (menghargai pluralitas). Kang Iman meyakini sebuah partai atau sebuah bangsa isinya beragam manusia. Ini adalah realitas yang tidak bisa dihindari. Kematangan berfikir Kang Iman yang menghargai keragaman patut diapresiasi. Dalam khazanah pemikiran Islam kontemporer ini sering disebut pemikiran pluralisme. Kang Iman tentu bukan penganut pluralisme tetapi ia adalah intelektual muslim yang menghargai pluralitas.

Temuan penulis menunjukan cara pandang Kang Iman tentang keberagaman seperti pada pernyataan Kang Iman berikut ini: "Islam mengajarkan menghargai keragaman. Kalau karena mengamalkan spirit keberagaman lalu saya disebut pluralis, maka saya adalah seorang pluralis berkarakter, bukan pluralis pragmatis" (wawancara penulis, 3/9/15).

Bersambung... 



posted by @Adimin

Dr Salim Apresiasi Gerakan Budaya KMGP the Movie

JAKARTA (6/9) – Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf Al Jufri menyambut baik kelompok masyarakat yang menginisiasi gerakan budaya memproduksi film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP the Movie).
“Berdasarkan pengalaman sejarah, seni dan budaya mampu mengubah orang menjadi lebih baik, melampaui batas-batas suku, ras, agama, bahkan logika,” kata Dr Salim saat menerima silaturahim tim produksi KMGP the Movie di Jakarta, Ahad (6/9).
Menurut Dr Salim, saat ini tidak hanya Al Quran yang ditulis dengan indah dan saat diperdengarkan menyentuh hati orang-orang yang paham Bahasa Arab, tetapi juga penggunaan media audio visual.
“Pada era sekarang penggunaan media audio visual bisa secara efektif menjangkau banyak orang di banyak tempat sekaligus,” ujar Menteri Sosial RI periode 2009-2014 itu.
Pada kesempatan yang sama, salah satu anggota tim produksi, dr. Hajar Ariyani menceritakan keberhasilan KMGP the Movie memberikan semangat dakwah kepada anak-anak di Jawa Timur.
Alhamdulillah, KMGP the Movie ini mampu menyemangati kembali anak-anak kader di Jawa Timur untuk berdakwah sambil menyalurkan energi kreatif mereka,” papar dr. Hajar.
Sambil setengah bercanda, dr. Hajar meminta Dr Salim untuk ikut membeli tiket serta menonton tayangan pertama(premier) KMGP the Movie atas nama komunitas Smart Club.
“Mari Ustadz, ikut beli tiket nonton duluan KMGP the Movie atas nama komunitas Smart Club, sehingga dana komunitasnya bisa mereka pakai untuk membangun Rumah Dakwah Sekolah di kawasan Jawa Timur,” ajak dr. Hajar.
Merespon ajakan tersebut, Dr Salim sepakat kader dan simpatisan PKS mendukung KMGP the Movie melalui gerakan #SedekahTiket.
“1200-an anggota dewan dari PKS di seluruh Indonesia harusnya bisa mendukung film ini, di samping tentu saja mendoakan, memberi endorsement, serta nonton pada hari pertama,” ujarnya.
Dr Salim pun menggarisbawahi peluang untuk memproduksi film tentang pahlawan Muslim Nusantara dengan pendekatan seperti KMGP the Movie.
“Pendekatan crowd funding dan komunitas seperti yang dirintis oleh tim produksi KMGP the Movie ini seharusnya juga membuka peluang bagi kita untuk dapat memproduksi seri film tentang pahlawan Muslim Nusantara dari berbagai daerah. Semoga bisa diwujudkan,” pesannya. [pks.id]
Keterangan Foto: Ketua Majelis Syuro PKS Dr Salim Segaf Al Jufri (empat dari kiri) bersama tim produksi KMGP the Movie di Jakarta, Ahad (6/9).


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger