pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Ini Tantangan Ekonomi Indonesia 2016

Written By mediapkspadang on 18 December, 2015 | December 18, 2015

JAKARTA (18/12) – Bidang Ekonomi, Industri, dan Teknologi serta Lingkungan Hidup (Ekuintek-LH) DPP PKS menilai perekonomian Indonesia akan mengalami tantangan serius di tahun 2016.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Bidang Ekuintek-LH DPP PKS, Handi Risza Idri dalam Seminar “Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi dan Outlook Ekonomi Indonesia 2016” di Ruang Pleno Fraksi PKS DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/12).

“Pertama, tingkat kemiskinan dan kesenjangan pendapatan yang masih tinggi. Triwulan III perekonomian nasional menunjukkan angka kemiskinan pengangguran meningkat, termasuk kesenjangan wilayah semakin lebar. Gini ratio juga semakin meningkat. Sehingga, agak aneh juga saat pendapatan nasional meningkat, tapi distribusinya tidak adil ke semua level masyarakat,” jelas doktor Bidang Ekonomi Islam dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Kedua, menurut Handi, adanya pengangguran yang tinggi, pertumbuhan ekonomi lemah, dan daya saing rendah. Ukurannya, dapat dilihat dari Global Competitiveness Index serta Human Development Index, yang masih sangat rendah. “Jadi, ini pekerjaan besar yang tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah karena terbatasnya pendapatan nasional,” jelas Handi.

Ketiga, sektor keuangan berjalan sendiri terpisah dengan sektor riil. Menurut Handi, antara Kementerian Keuangan dengan Bank Indonesia sering terlihat tidak harmonis dalam kebijakan. “Sebagai contoh, pemerintah ingin menggalakkan sektor riil. Tetapi Bank Indonesia masih saja melakukan pendapatan suku bunga tinggi. Jadi, apa yang bisa diharapkan dari pedagang kecil untuk meminjam uang tapi tidak mampu bayar? Muncul masalah baru,” tambah Handi.

Handi menambahkan yang keempat, kerusakan lingkungan hidup sangat menonjol akibat eksploitasi secara berlebihan.

“Solusinya adalah harus dilakukan secara bertahap. Polanya reformasi struktural. DPR tentu punya kewenangan dalam membahas undang-undang yang membenahi masalah ini. Tentu jika aturannya semakin jelas, perekonomian masyarakat semakin tumbuh dan berkembang,” jelas Handi.

Selain Handi, hadir pula narasumber lainnya yang memberikan pemaparan, seperti Hidayat Amir (Kemenkeu), Fadhil Hasan (INDEF), dan Rifki Ismail (Bank Indonesia). [pks.id]

Keterangan Foto: Sekretaris Bidang Ekuintek-LH DPP PKS, Handi Risza Idri menyampaikan pandangan dalam Seminar “Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi dan Outlook Ekonomi Indonesia 2016” di Ruang Pleno Fraksi PKS DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/12).
Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI


posted by @Adimin

Hari Ibu, PKS Sapa Warga Rutan Pondok Bambu

JAKARTA (17/12) – Menyambut Hari Ibu Nasional, Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyapa ibu-ibu warga binaan Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (17/12).

Dalam acara yang diberi tema "Ibu Aku Merindukanmu" tersebut Ketua BPKK Wirianingsih menyapa warga binaan dan berbagi motivasi.

"Allah mengajarkan sikap optimistis pada kita. Matahari tidak akan muncul tanpa melewati gelapnya malam. Kalo kita optimistis dan berprasangka baik pada Allah, maka Allah juga akan menolong kita," ujar perempuan yang akrab disapa Wiwi tersebut.

Mantan Anggota DPR RI tersebut juga mengajak agar ibu-ibu warga binaan Rutan Pondok Bambu dapat mengambil hikmah selama menjalani pembinaan ini.

"Yang paling penting adalah kita dapat mengambil hikmah, karena bisa jadi ibu-ibu ada di sini karena Allah sayang, mau mencegah ibu-ibu dari kesalahan yang mungkin bisa dilakukan di luar," papar Wiwi.

Wiwi pun mendapat curhat dari warga binaan. Diantaranya mereka bertanya tentang cara mendidik anak meskipun tidak bersama mereka. Wiwi menerangkan meskipun tak bisa bertemu, namun seorang Ibu tetap bisa mendoakan dan memotivasi sang anak.

"Kuatkan saat mereka berkunjung dan selalu doakan," kata Wiwi.

Keterangan Foto: Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS mengunjungi ibu-ibu warga binaan Rutan Pondok Bambu, Kamis (17/12). Acara bertemakan "Ibu Aku Merindukanmu" tersebut digelar dalam rangka menyambut Hari Ibu Nasional. (Tiarin/RPF).

[sumber: kabarpks.com]


posted by @Adimin

PKS Dukung Peningkatan Pembinaan di Rutan Perempuan

JAKARTA (17/12) – Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Wirianingsih memuji program pembinaan yang dilakukan di Rutan Pondok Bambu.

"Saya merasa senang sekali melihat pembinaan di sini. Membuat warga binaan yang sebelumnya tidak punya keterampilan menjadi terampil, yang sudah punya keterampilan menjadi terarah," ujar Wirianingsih saat berkeliling Rutan Pondok Bambu, Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Kalapas Kelas 2A Pondok Bambu, Sri Susilarti menjelaskan ada beragam program pembinaan yang dilakukan di rutan khusus perempuan ini. Diantaranya membuat kerajinan akrilik, menjahit, dan tata boga.

Salah satu warga terbina, April, yang tengah membuat kue merasa bersyukur dengan adanya beragam kegiatan pembinaan yang diadakan di rutan tersebut.

"Seneng banget saya mendapat ketrampilan, tadinya saya ngga bisa bikin apa-apa. Alhamdulillah, sekarang bisa bikin kue. Semoga saya nggak salah pergaulan lagi ya, Bu. Doain biar saya cepet pulang," curhat April kepada Wirianingsih yang memuji kue buatannya.

Meski mengapresiasi kegiatan pembinaan yang sudah dilakukan di Rutan Pondok Bambu, namun mantan Anggota DPR RI tersebut meminta pemerintah untuk terus meningkatkan pembinaan.

"Sekarang ini biaya pembinaan per tahunnya baru 35 juta. Padahal banyak sekali agenda pembinaan yang dilakukan di sini. Saya sangat berharap pembinaan terus ditingkatkan, karena inilah yang akan menjadi bekal mereka setelah keluar dari sini," ujar Wirianingsih.

Ada tiga pilar dalam lembaga permasyarakatan, yakni warga binaan, petugas, dan masyarakat. "Jadi masyarakat punya tanggung jawab untuk ikut membina. Insya Allah PKS sebagai partai dakwah siap memberikan pembinaan dalam unsur keagamaan," kata perempuan yang akrab disapa Wiwi ini.

Selain menyoroti tentang masalah pembinaan, Wirianingsih pun menyoroti hak seorang Ibu untuk selalu bersama anaknya.

"Di sini saya lihat, Alhamdulillah Ibu bisa satu kamar dengan anaknya yang masih bayi. Semoga di rutan lainnya hal ini juga bisa diterapkan, karena di mana pun Ibu tetap berperan untuk menjadi pusat pendidikan anak," terang Wirianingsih. [kabarpks.com]

Keterangan Foto: Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS Wirianingsih sedang mencoba kue buatan salah satu warga binaan Rutan Pondok Bambu, Kamis (17/12). 


posted by @Adimin

Indonesia Negara Berdaulat, Freeport Harus Patuh UU Minerba

Jakarta (17/12) – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Iskan Qolba Lubis menegaskan PT Freeport Indonesia (PTFI) harus mematuhi UU Minerba. Demikian disampaikan Iskan dalam Diskusi Publik dan Pernyataan Sikap "Tegakkan Kedaulatan Negara di Tambang Freeport" di Ruang GBHN Nusantara V MPRI RI Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/12).

“Kita ini negara berdaulat. Freeport harus mematuhi UU Minerba,” kata Iskan.

Anggota Dewan dari) Sumatera Utara II ini juga mengatakan PKS mendukung terbentuknya Panitia Khusus (Pansus) Freeport dan mengajukan Hak Angket kepada pemerintah. Ia juga mendukung pemeriksaan oknum pejabat pemerintah yang manipulatif dan bersekongkol dengan Freeport.

“PKS setuju Pansus Freeport, akan kita buktikan dan buka selebar-lebarnya. PKS siap memperjuangkannya, agar kita tak punya beban sejarah,” kata Iskan.

Dengan berlakunya UU Minerba No. 4 Tahun 2009, PTFI berkewajiban menyesuaikan seluruh ketentuan dalam Kontrak Karya (KK) dengan ketentuan yang ada dalam UU Minerba. Pelaksanaan penyesuaian ketentuan KK ini berlangsung dalam proses renegosiasi kontrak yang antara lain difokuskan pada penentuan luas wilayah, kewajiban divestasi, kewajiban penggunaan produk dalam negeri, peningkatan penerimaan negara, kewajiban smelting dalam negeri dan penetapan periode kontrak. Namun meskipun proses renegosiasi telah berlangsung lebih dari 5 tahun, PTFI tetap menolak mematuhi perintah UU Minerba No. 4 Tahun 2009.

Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI


posted by @Adimin

Ibuku, Inspirasiku

oleh Lisa Epriani

"Kamu sudah yakin mau berjilbab, Nak?" tanya Ibu ketika nonton tv.

"Iya Bu, niat ini sudah bulat...Bismillah."

Pertanyaan sekitar lima belas tahun ini tak pernah aku lupa, karena ini awal aku memantapkan hati untuk menggapai hidayah-Nya. Ibu sempat melarang karena khawatir aku labil, hingga tak bertahan lama memakai pakaian takwa ini. Walaupun tak setuju Ibu tetap membelikanku beberapa pakaian juga jilbab. Jilbab yang Ibu berikan masih aku simpan dan sesekali aku kenakan.

Ujian itu datang, setengah tahun setelah aku memantapkan hati untuk berjilbab. Allah memanggil Ibuku dalam proses persalinan. Ibu syahid dalam berjuang melahirkan adik keduaku, di usia 38 tahun. Bukan hanya Ibu tapi calon adikku belum sempat lagi melihat dunia.

Ujian ini membuatku hampir saja melepas kembali pakaian takwa ini. Aku menyebutnya ujian kemantapan hati. Aku merasa Allah tak adil, di saat aku bersungguh-sungguh tapi justru dikoyak oleh ujian ini. Tapi perkataan dan nasehat-nasehat Ibu kembali terngiang, bahwa Allah sesungguhnya memberi ujian sepaket dengan solusinya. Tapi apalah daya terpuruk tetap saja aku dan adikku rasakan, kami ditinggal Ibu masih dalam keadaan labil. Begitulah, aku memutuskan untuk tetap mengenakan jilbab dan terus berproses memperbaiki diri, mengenakan jilbab yang lebih sesuai syariat. Aku yang terbiasa berpakaian menyerupai laki-laki mulai berproses mengenakan gamis, rok dan jilbab yang lebih panjang menutupi dada.

Jika aku melepas jilbab, justru aku kalah dalam melewati ujian ini. Aku yakin Allah Maha Baik dan tak pernah membiarkan hambanya sendirian, selalu dijaga dan dilindungi. Alhamdulillah setelah kepergian Ibunda sekitar empat belas tahun lalu hingga sekarang akupun tetap istiqomah dengan jilbabku, begitupun adikku yang sudah menikah dan memiliki dua orang anak laki-laki sekarang juga telah menggunakan pakaian takwa. Yaa Rabb jaga kami agar senantiasa istiqomah, jangan Kau lepaskan hidayah ini dari kami. Aamiin.

Keyakinan Berhijab

Aku memakai hijab saat kuliah semester dua, berteman dengan orang-orang shalih dan shalihah membuatku terus belajar tentang Islam dan mengetahui mengapa seorang muslimah berhijab dan bahwa sesungguhnhya Allah menyayangi muslimah dengan hijab.

Perintah Allah seperti yang dituangkan dalam Al-Qur'an surat An-Nur (24) ayat 31 yang artinya: 

"Dan katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra meraka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."

Begitupula perintah Allah yang ada dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab (33) ayat 59 yang artinya: 

"Wahai Nabi Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutup jilbabnya (jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, wajah dan dada) ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak digangu. Dan Allah Maha Pengampun Maha Penyayang."

Dua ayat tersebut adalah panduan yang melekat mengapa seorang muslimah dan khususnya aku mengapa menggunakan jilbab. Jadi tidak hanya melaksanakan tanpa ilmu.

“Kecupan Terakhir untuk Ibu”

Awal 2003, aku wisuda, masuk jadi salah satu lulusan terbaik dengan IPK 3,53. Janganlah pernah ragu akan pertolongan Allah. Jika kita senantiasa berdakwah dalam mensyiarkan agama-Nya, maka urusan dunia semoga dimudahkan-Nya. Dan aku membuktikannya, di tengah keterpurukan saat ditinggal Ibu. Kondisi keuangan yang tidak baik, hidup mandiri berdua dengan adik di Ibukota, karena setahun setelah Ibu meninggal ayah kembali ke kampung halamannya. Tak ada yang sulit jika Allah menghendaki.

Akhirnya bisa punya notebook sendiri di tahun 2012, menyalurkan hobi dan meraih impian semoga lebih dimudahkan. Selama ini aku sering ikut lomba menulis, pernah kirim naskah pakai mesin tik manual atau ke rental komputer, walau sering kali naskah tak dimuat. Tapi seperti itulah kegagalan bukan menjadi penghalang untuk berhenti berkarya.

Salah satu anggota di group WA (WhatsApp) ternyata penggemar aktris cantik berjilbab Oki Setiana Dewi (OSD).

"Ada lomba menulis di blog OSD, temanya tentang kepergian orang-orang tercinta, deadlinesatu minggu lagi, ikutan yuk." Begitu salah satu isi chat Dewi.

"Wah, makasih infonya Dewi." Ini kesempatan yang tak boleh dilewatkan buatku.

Tema kepergian aku tulis dalam sebuah cerpen, tulisan tentang kepergian Ibu. Hampir saja aku tak jadi mengirimkan cerpen ini. Karena hampir tak selesai mengerjakannya, penuh kenangan dan diiringi oleh basah di pipi dalam menulisnya. Tapi adikku yang juga membaca hasilnya, turut menyemangati.

"Ayo selesaikan kak, kamu bisa. Kisah kita pasti bisa jadi pelajaran  dan semoga bermanfaat, menang atau kalah belakangan," ujar Hanum menyemangatiku.

Naskah selesai dan terkirim dua jam sebelum lomba ditutup, kebiasaan ide mengalir di akhirdeadline.

Ternyata seminggu kemudian diumumkan di blog OSD sebagai 40 kisah terbaik, tidak menyangka. Hingga terakhir bisa juara dengan tiga yang terbaik. Cerpen yang aku beri judul "Kecupan Terakhir untuk Ibu" dan inspirasi dari kisah Ibuku sendiri ternyata bisa menggugah, Alhamdulillah.

Terima kasih Ibu, engkau telah menjadi inspirasiku.

Ilustrasi: Istimewa.


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger