pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Gubernur Sumbar Ajak Masyarakat Sambut Ramadhan dengan Sederhana

Written By Unknown on 09 July, 2013 | July 09, 2013


Padang (9/7) -- Kader Partai Keadian Sejahtera (PKS) yang juga Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Ali Asmar melakukan Apel Pagi dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, Senin (8/7).

Irwan Prayitno mengajak jajaran pemerintah provinsi Sumbar dan seluruh warga Sumatera Barat agar menyambut Ramadhan dengan sikap sederhana.

Irwan juga mengingatkan 3 hal yang menjadi kebiasaan warga Sumatera Barat menjelang Ramadhan, yaitu ziarah, silaturrahim dan "Balimau". Ketiga hal ini dinilainya sebagai sesuatu yang baik, agar kita menyadari dan mau intropeksi diri sehingga dapat menjalani ibadah dengan baik dan khusyuk.

Terkait tradisi "Balimau", Gubernur menghimbau warga agar tidak menodainya dengan hal-hal yang tidak ada gunanya. "Marilah kita jauhkan diri dan keluarga kita dari kegiatan yang mubazir dan dilarang Allah SWT. Beribadah yang sungguh-sungguh, tulus ikhlas, dan tawakal tentunya akan menjadikan amalan Ibadah Puasa kita semakin baik," ajaknya.

Gubernur Irwan Prayitno menginformasikan bahwa selama bulan suci Ramadhan jadwal kerja hari Senin sampai Kamis masuk pukul 08.00 pulang pukul 15.00 WIB, kecuali hari Jum’at masuk pukul 08.15 pulang 15.30 WIB. Bagi pegawai perempuan diberi dispensasi pulang sebelum jam 15.00 untuk menyiapkan makan keluarga dalam berbuka puasa.

Menutup sambutannya, Irwan Prayitno menyampaikan pesan selamat menunaikan ibadah puasa, "Marhaban Ya Ramadhan, selamat menjalankan ibadah Puasa Ramadhan 1434 H, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah Nya pada kita semua, Amin," tutupnya. [pks.or.id]

posted by @A.history

Orang Khusus Mursi, Ungkap Pra-Pasca Kudeta



Bagaimana gejolak jiwa dan ketegaran Mursi sebelum dan sesudah kudeta militer ? Hanya orang khusus dan terdekat saja yang bisa mengungkapkannya.

Dr Najla Mahmud, Istri sang Presiden, bercerita tentang hari-hari sebelum terjadinya kudeta militer. Sang istri berkata,”Di hari-hari yang penuh ujian, tatkala aku masuk ke dalam bilik, Kulihat beliau sedang sujud memohon pertolongan Allah. Dia tengah mengadukan hal dirinya dan negaranya, sambil menangis.

Apabila dia hendak tidur, tangisannya masih terdengar, walau dia sudah berada diatas katilnya. Sehingga basahnya umpama mandi.”

Untuk menghibur suaminya, sang istri berkata,”Wahai Mursi, niscaya Allah tak akan membiarkanmu dalam keadaan sedih, dan tidak membiarkanmu tanpa pertolongan dari Allah.”

Perlu diketahui saja, walau Mursi seorang Presiden, dia tinggal di rumah kontraka biasa saja, dia sendiri yang membayarnya bukan dari uang negara. Dia pun, belum pernah mengambil gajinya sejak menjabat.

Adakah Presiden yang seperti ini ?

Staff khusus Mursi mengungkapkan, pada saat kudeta akan terjadi, Menlu dan Dubes Amerika datang menghadap Mursi. Permintaan mereka, Mursi segera menanggalkan kepresidenannya atau tetap jadi presiden namun pedana mentri, kabinet dan pejabat penting diganti sesuai keinginan mereka. Namun Mursi menolak.

Akhirnya utusan tersebut berkata,”Telpon saya ketika kamu sudah dipenjara,”

Melihat gelagat ini, maka Mursi pun membuat pidato rahasia yang pidatonya diposting ke youtube. Ketika Mursi sudah ditangkap, maka postingan pidato Mursi baru tersebar luas di internet.

Dimana keberadaan Mursi sekarang ?

Secara valid belum ada yang tahu. Tetapi dari bocoran yang ada, sudah beberapa kali pihak militer mesir memintanya untuk segera mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden.

Mursi pun menolaknya, dengan berkata,” saya tidak akan menanggalkan kepercayaan yang sudah diberikan rakyat mesir. Lebih baik anda menembak saya dengan peluru daripada melakukan itu.”

Permintaan Mursi pada mereka yang menahannya hanya satu. Yaitu Meminta sajadah dan mushaf al-Qur’an saja.

Subhanallah, heroik dan penuh ketenangan….

Oleh : Nasrulloh Mu.

*http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/07/08/orang-khusus-mursi-ungkap-pra-pasca-kudeta-571943.html

posted by @Adimin

Keutamaan Ilmu


Abdullah bin Abbas adalah seorang anak muda yang selalu dibawa oleh Umar bin Khathab untuk mengikuti berbagai diskusi di majelis orang tua yang pernah mengikuti Perang Badar. Melihat ada anak muda yang selalu mengikuti majelis diskusinya, sebagian dari mereka seakan-akan tidak suka dengan kehadirannya.

Mereka berkata, “Mengapa pemuda ini masuk dalam kelompok kita, padahal kita juga mempunyai anak yang sebaya dengannya?” Mendengar pertanyaan itu, Umar pun menjawab, “Sesungguhnya ia adalah anak yang kalian ketahui, yakni anak yang lahir dari pendidikan Nabi Muhammad SAW dan merupakan sumber ilmu.

Pada suatu kesempatan, Umar memanggil Abdullah bin Abbas untuk menujukkan kelebihannya di hadapan mereka, lalu Umar berkata, “Apakah komentar kalian terhadap firman Allah SWT Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat (QS an-Nashr (110) : 1-3)?’’

Salah seorang dari mereka menjawab, “Kami diperintahkan untuk memuji dan memohon ampunan kepada Allah bila kita mendapat pertolongan dan kemenangan.” Sementara sahabat yang lain terdiam dan tidak berkata apa-apa. Lantas, Umar bertanya kepada Abdullah bin Abbas, “Apakah komentarmu pun seperti itu wahai Ibnu Abbas? Ibnu Abbas menjawab, “Tidak.”

Umar bertanya lagi, “Bagaimana komentarmu?” Ibnu Abbas menjawab, “Itu adalah saat kepergian Rasulullah yang diberitahukan oleh Allah kepada beliau. Mendengar jawaban itu, Umar bin Khathab berkata, “Saya tidak mengetahui pengertian ayat itu demikian kecuali dari apa yang kamu katakan.’’

Demikianlah ketinggian ilmu Abdullah bin Abbas, dengan ilmu mumpuni yang dimilikinya ia dilibatkan ke dalam lingkungan sahabat-sahabat yang sudah senior, para orang tua yang pernah ikut dalam perang badar, dari kalangan sahabat yang utama. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang bisa lebih utama dari teman-teman segenerasinya, bahkan melebihi para seniornya, karena pemahamannya yang baik dan ilmu pengetahuan yang luas.

Lebih daripada itu, Allah menjanjikan akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu pengetahuan sampai beberapa derajat, sebagaimana yang termaktub dalam Alquran surah al-Mujadilah (58) ayat 11, “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’’

Dari sini, dapat kita pahami  mengapa Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu sejak dari buaian sampai ajal menjemputnya. Tujuannya, Islam hendak memuliakan umatnya dengan ilmu yang dimilikinya.

Untuk itu, janganlah kita merasa cukup dengan ilmu yang telah kita miliki dan jangan pula membatasi diri untuk mencari ilmu karena usia telah senja. Selama hayat dikandung badan hendaknya kita tidak berhenti untuk menuntut ilmu agar kita mendapat keutamaan dan kemuliaan di dunia maupun di akhirat kelak. "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (QS Thaha (20) ; 114).

Oleh Moch Hisyam      

posted by @Adimin

Berbenah Diri Sambut Bulan Suci Ramadhan



Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Puasa adalah perisai selama yang bersangkutan tidak merusak’. Lalu ada yang bertanya, ‘Dengan apa merusaknya?’ Jawab Rasulullah SAW. ‘Dengan berbohong atau bergunjing.” (Hadis Riwayat Abi Ubaidah RA)

Seluruh umat Islam akan menjalan ibadah puasa Ramadhan. Puasa di bulan Ramadhan memang ibadah yang paling banyak ditunggu-tunggu umat Islam. Karena itu, dalam beberapa hari ini, untaian kalimat Marhaban ya Ramadhan, selamat datang bulan suci Ramadhan patut kita kumandangkan.

Marhaban ya Ramadhan sepatutnya bukan sekadar ucapan selamat datang yang terlontar dari mulut belaka. Sebab bulan yang penuh berkah ini sepatutnya disambut suka cita dan kebahagian hati yang diekspresikan, tetapi kebahagian hati yang diekspresikan dengan perubahan tindakan dan perilaku.

Maka Marhaban ya Ramadhan patut kita implementasikan dengan berbenah diri. Berbenah diri untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Ibadah puasa di bulan suci ini yang diwajibkan untuk orang-orang beriman di seluruh dunia bukan sekadar ibadah. Ibadah puasa di bulan Ramadhan sangat berbeda dengan ibadah lain. Sebab, puasa adalah ibadah ‘rahasia’. Artinya, orang itu berpuasa atau tidak hanyalah orang berpuasa itu sendiri dan Allah saja yang mengetahuinya.

Banyak nilai yang kita petik dalam ketika menjalankan ibadah puasa. Tidak sedikit literature dan referensi kajian tentang makna puasa yang mengatakan bahwa beragam nilai yang kita petik dari ibadah puasa di bulan Ramadhan seperti nilai sosial, kesehatan, spiritual hingga kepribadian.

Nilai sosial, perdamaian, kemanusiaan, semangat gotong royong, solidaritas, kebersamaan, persahabatan dan semangat prularisme. Ada pula manfaat lahiriah seperti pemulihan kesehatan (terutama perncernaan dan metabolisme), peningkatan intelektual, kemesraan dan keharmonisan keluarga, kasih sayang, pengelolaan hawa nafsu dan penyempurnaan nilai kepribadian lainnya.

Ada lagi aspek spiritualitas: puasa untuk peningkatan kecerdasan spiritual, ketaqwaan dan penjernihan hati nurani dalam berdialog dengan al-Khaliq. Semuanya adalah nilai-nilai positif yang terkandung dalam puasa yang selayaknya tidak hanya kita pahami sebagai wacana yang memenuhi intelektualitas kita, namun menuntut implementasi dan penghayatan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Yang juga penting dalam menyambut bulan Ramadhan tentunya adalah bagaimana kita merancang langkah strategis dalam mengisinya agar mampu memproduksi nilai-nilai positif dan hikmah yang dikandungnya, seperti nilai-nilai kejujuran. Karena kejujuran saat ini merupakan suatu hal yang paling sulit di cari di negeri ini. Kejujuran menjadi dasar dari kehidupan keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Kejujuran adalah prasyarat utama pertumbuhan dan perkembangan masyarakat yang berlandaskan prinsip saling percaya, kasih sayang, dan tolong menolong. Kejujuran adalah inti dari akhlak yang merupakan salah satu tujuan dari diutusnya Rasulullah oleh Allah SWT.

Seorang ulama menyatakan bahwa hakikat kejujuran ialah mengatakan sesuatu dengan jujur di tempat (situasi) yang tidak ada sesuatu pun yang menjadi penyelamat kecuali kedustaan.

Secara psikologis, kejujuran akan mendatangkan ketentraman jiwa. Sebaliknya seseorang yang tidak jujur pasti tega melakukan perbuatan serta menutupi kebenaran.

Ketidakjujuran akan selalu meresahkan masyarakat, yang pada gilirannnya akan mengancam stabilitas sosial. Ketidakjujuran selalu akan melahirkan kepada ketidakadilan, disebabkan karena orang yang tidak jujur akan tega menginjak-injak keadilan demi keuntungan material pribadi atau golongannya saja.

Kejujuran juga akan melahirkan penghargaan terhadap hak hak orang lain. Sebab kejujuran sebagaimana yang telah kita uraikan diatas juga akan menumbuhkembangkan kecintaan terhadap kebenaran, keadilan dan kedisiplinan. Namun kejujuran tidak akan datang begitu saja, tetapi harus diperjuangkan dengan sabar dan sungguh-sungguh. Seorang ulama menegaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat membantu kita dalam mencoba meraih kejujuran.

Marhaban ya Ramadhan. Bulan penuh pengampunan itu akan datang dalam beberapa hari ke depan. Banyak tradisi bangsa ini dalam menyambut Ramadhan. Namun inti dari semua tradisi yang berkembang di Indonesia adalah kita diharuskan berbenah diri ketika menyambut bulan penuh kesucian ini. Perbuatan-perbuatan tercela, tidak terpuji, kebohongan, kemalasan dan perbuatan-perbuatan negatif yang (mungkin) kita telah lakukan sebelumnya harus segera ditinggalkan. Kita sambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan jernih.    Terakhir, penulis hanya bisa mengatakan bahwa kita baru akan menang dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan jika kita mampu mengubah perilaku di dalam kehidupan keseharian kita. Dari yang tidak jujur menjadi jujur, dari yang serakah menjadi suka berbagi, dan dari yang sombong menjadi rendah hati.

Heri Ruslan

posted by @Adimin

Pelajaran berharga dari Kudeta Militer Terhadap Presiden Mursi



Inilah beberapa pelajaran berharga dari kudeta militer mesir terhadap Presiden Mohammad Mursi.

Pelajaran Pertama. Pertarungan abadi antara al haq dan al batil, serta junudul haq dan junudul batil.

Ikhwah fillah a’azzaniyallah wa iyyakum …


Ini adalah hakikat yang tidak terbantahkan, bahwa keduanya tidak akan pernah akur, kecuali hudnah dalam waktu yang sesaat.  Sirah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengajarkan, Bani Khuzaah yang pernah memberikan pertolongan kepada perjuangan Beliau pun akhirnya berkhianat hingga menghasilkan perang Khandaq. 


Basa basi yang mereka lakukan di hadapan Islamiyyun (aktifis muslim), hanyalah permen manis untuk melenakan kita agar terlupa atas kejahatan dan makar-makar mereka yang lalu, sekarang, dan akan datang. Maka, jangan pernah melupakan madah tarbiyah: “Ash Shiraa’ bainal haq wal baathil”

Pelajaran Kedua. Musuh-musuh da’wah bersatu walau mereka juga mengalami friksi.


Ikhwah fillah …


Ini pelajaran kedua, yang begitu terang benderang. Al Kufru millatu waahidahi. Apa pun baju dan merk mereka, walau mereka juga terjadi perpecahan, mereka mampu melupakan perselisihan di antara mereka sendiri demi menghalau musuh mereka bersama; aktifis muslim. Jika sudah selesai, maka mereka akan berselisih kembali.


Tahsabuhum jami’an wa quluubuhum syatta … kamu menyangka mereka bersatu padahal hati mereka berpecah belah.
Baik itu liberal, sekuler, zionis Yahudi, dan Salibis, baik di Indonesia, Mesir, AS, Uni Eropa, dan lainnya … sama saja!

Pelajaran Ketiga. Tidak padunya sesama aktifis muslim
Perhatikan nasihat Rabbani ini:


وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai Para muslimin) tidak bersatu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. (QS. Al Anfal: 73)

Sungguh disayangkan, ketika Presiden Muhammad Mursi dikudeta, justru Hizbun Nuur (Salafi), Raja Abdullah dari Arab Saudi, dan yang semisal mereka malah mendukung penggulingan itu, bahkan memberikan selamat kepada presiden baru.


Padahal ini bertentangan dengan aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah yang melarang memberontak kepada pemimpin yang sah lagi shalih. Bukankah ini yang selalu mereka dengungkan, bahkan mereka menyebut khawarij bagi para pelaku bughat?

Berkata Imam An Nawawi Rahimahullah:

 وأما النصيحة لأئمة المسلمين فمعاونتهم على الحق وطاعتهم فيه وأمرهم به وتنبيهم وتذكيرهم برفق ولطف وإعلامهم بما غفلوا عنه ولم يبلغهم من حقوق المسلمين وترك الخروج عليهم وتألف قلوب الناس لطاعتهم قال الخطابي رحمه الله ومن النصيحة لهم الصلاة خلفهم والجهاد معهم وأداء الصدقات إليهم وترك الخروج بالسيف عليهم إذا ظهر منهم حيف أو سوء عشرة وأن لا يغروا بالثناء الكاذب عليهم وأن يدعى لهم بالصلاح وهذا كله على أن المراد بأئمة المسلمين الخلفاء وغيرهم ممن يقوم بأمور المسملين من أصحاب الولايات وهذا هو المشهور وحكاه أيضا الخطابي ثم قال وقد يتأول ذلك على الأئمة الذين هم علماء الدين وأن من نصيحتهم قبول ما رووه وتقليدهم في الأحكام وإحسان الظن بهم



“Ada pun nasihat untuk para imam kaum muslimin adalah: dengan membantu mereka di atas kebenaran, mentaati mereka,  memerintahkan mereka dengan ketaatan,  dan memperingatkan mereka dengan cara lembut dan santun,  memberitahu mereka ketika mereka melalaikan hak kaum muslimin, tidak memberontak,  dan menyatukan hati kaum muslimin untuk mentaatinya.  


Berkata Al Khathabi Rahimahullah: diantara bentuk nasihat untuk mereka adalah: shalat di belakang mereka, jihad bersama mereka, menunaikan zakat, tidak memberontak dan mengangkat senjata jika melihat adanya kezaliman pada mereka atau perilaku yang buruk, tidak  mempardayai mereka dengan pujian-pujian dusta,  dan mendoakan mereka dengan kebaikan. Semua ini nasihat bagi para imam kaum muslimin dalam pengertian para khalifah dan selain mereka yang mengurusan urusan kaum muslimin, dari kalangan para penguasa. Inilah yang masyhur. Ini juga dikatakan oleh Al Khathabi. Kemudian dia berkata: ada juga yang metakwil bahwa pemimpin di sini adalah para ulama, dan nasihat bagi mereka adalah dengan menerima  pandangan mereka, mengikuti mereka dalam masalah hukum, dan berbaik sangka kepada mereka.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 2/38-39)

Jangan sampai hanya karena presidennya dari Ikhwanul Muslimin, maka pemberontakan dan penggulingan adalah sah! Tidak peduli dia shalih atau tidak, berprestasi atau tidak, pokokya dari Ikhwan, maka boleh digulingkan …
Ada juga yang diam, tidak peduli, bahkan masih mencibir dan sinis karena Mursi adalah presiden terpilih melalui proses demokrasi yang kufur kata mereka … Wallahul Musta’an wa Ilahi Musytaka!

Pelajaran Keempat. Pentingnya kekuatan media

 
Di dalam negeri, kita dibombardir berita demonstrasi anti Mursi, seakan mereka mendominasi di sana. Padahal mereka –liberal, sekuler, dan salibis- adalah tirani minoritas. Bahkan memelintir berita adalah halal bagi mereka. Merubah hakikat peristiwa adalah biasa saja ….. walau itu zalim!


Fabaddalal ladziina zhalamuu qaulan ghairalladzi qiila lahum … dan orang-orang zalim itu merubah kata-kata yang tidak dikatakan kepada mereka ……


Sebaliknya, aksi dukungan untuk Mursi sepi pemberitaan. Mereka tidak tertarik memberitakannya, walau aksi dukungan tersebut jauh lebih besar. Kenapa mereka tidak tertarik? Apakah juga karena ideologi yang berbeda? Ini pun  juga  dialami oleh aktifis muslim di Indonesia.


Jika memang begitu, apakah belum cukup alasan bagi aktifis Islam untuk memiliki Media sendiri? Jangan satu, buatlah seribu …..! Kita memiliki banyak SDM dan kekayaan, dan mampu untuk itu, tapi maukah?

Pelajaran Kelima. Pentingnya  menda’wahi militer

 
Ya! Mereka adalah bagian dari mad’u kita. Bukan musuh, mereka punya moncong senjata kita punya fikrah. Paduan keduanya adalah kekuatan untuk menjaga agama dan teritori. Oleh karenanya Al Ustadz Hasan Al Banna pernah mengatakan bahwa di antara Syumuliatul Islam adalah Akhlaq wa Quwwah – akhlak dan kekuatan. Semua ini agar moncong mereka tidak diarahkan kepada aktifis muslim apalagi jamaah shalat. Melainkan kepada musuh-musuh Islam dan kaum muslimin.

Pelajaran Keenam. Sabar tiada henti

 
Inilah jalan da’wah, apa yang dialami oleh Ikhwanul Muslimin dengan berbagai sejarah panjang penyiksaan, penangkapan, pengusiran, dan pembunuhan yang mereka alami, baik di Mesir, atau di negara lain, dulu dan sekarang, adalah pengulangan apa yang dialami oleh Junudul Haq generasi pertama. Fa’tabiruu yaa ulil abshaaar!


Wallahu A’lam
Farid Nu'man Hasan

posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger