Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
June 06, 2013
posted by @A.history
Mahyeldi: Ajak Pedagang Pasar Siteba Jaga Kebersihan
Written By Unknown on 06 June, 2013 | June 06, 2013
PADANG -- Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengajak para pedagang pasar Siteba Kecamatan Nanggalo Kota Padang untuk tetap peduli terhadap kebersihan lingkungan pasar demi kenyamanan dalam berdagang dan menjaga keindahan pasar.
Ajakan tersebut disampaikan Mahyeldi saat mengunjungi Pasar Siteba bersama Kabag Kesra Kota Padang Al Amin, Camat Nanggalo Hendra Mardi, Rabu (5/6).
Pada kunjungan itu, Mahyeldi mendapati Pasar Siteba dalam kondisi becek, tepatnya di tempat penjualan ikan di los bagian belakang pasar, serta atap pasar yang bocor di bagian depan pasar sehingga jalan menuju ke dalam pasar juga terlihat becek.
Mahyeldi meminta kepada Kepala UPT Pasar Siteba Yulhandri yang turut hadir pada kesempatan itu untuk memperhatikan kebersihan pasar dan mengganti fasilitas pasar yang telah rusak, serta mengajak para pedagang untuk selalu menjaga kebersihan.
“Menjaga kebersihan bisa dimulai dari hal terkecil, yaitu dengan menyediakan tempat sampah di masing-masing tempat berjualan,” ujar Mahyeldi.
Dikesempatan yang sama, saat berbincang-bincang dengan Feri, Humas Persatuan Pedagang Ikan Pasar Nanggalo (P2IPN), Mahyeldi menerima banyak masukan bagaimana kondisi los ikan agar tetap bersih dan pembeli nyaman untuk berbelanja.
“Sumber air kami disini berasal dari air sumur, sedangkan kami tidak memiliki pompa air, jadi memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan air. Kami berharap pihak pasar menyediakan pompa air tersebut” ucap Feri kepada Mahyeldi.
Feri menjelaskan, seandainya kebutuhan air bisa dicukupi dalam waktu singkat, mungkin kebersihan lantai pasar ikan bisa tetap dijaga dengan cara dibersihkan secara berkala oleh pedagang, atau dengan menggunakan jasa petugas kebersihan.
Menanggapi hal tersebut, Mahyeldi akan mencarikan solusi, dan dalam waktu dekat diharapkan kebutuhan pedagang tersebut bisa dipenuhi. [lil/Sumbaronline]
posted by @A.history
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN
June 06, 2013
Anis Matta: Kader dan Caleg PKS Wajib Tonton 'Sang Kiai'
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta menginstruksikan semua kader dan simpatisan termasuk caleg PKS di daerah untuk menonton film ”Sang Kiai”.
Menurut Anis Matta, tokoh KH Hasyim Asy'ari yang diangkat dalam film “Sang Kiai” dinilai sangat inspiratif dan wajib diketahui oleh semua bangsa.
''Belum banyak orang tahu, bahwa ulama memiliki peran besar dalam kemerdekaan,'' ujarnya saat berada di Surabaya dalam kegiatan nobar film “Sang Kiai”, Selasa (4/6)
Dikatakan oleh Anis Matta, film karya sutradara Rako Prijanto itu menunjukkan kepada publik peran seorang ulama dalam turut memperjuangkan kemerdekaan.
Film yang dibintangi diantaranya oleh Agus Kuncoro dan Christine Hakim itu kata Anis juga wajib ditonton oleh keluarga besar PKS.
''Ini agar seluruh kader PKS terinspirasi dengan nilai-nilai perjuangan para ulama dalam konteks Indonesia saat ini,'' jelas Anis.
Film Sang Kiai mengisahkan perjalanan hidup pendiri Ormas Islam Nahdatul Ulama, KH Hasyim Asy'ari dalam perjuangannya di masa penjajahan belanda.
Dengan semangat Resolusi Jihadnya, para ulama dan kalangan pesantren dalam film ini digambarkan memiliki peran penting dalam mengusir penjajah Belanda dari bumi pertiwi.[aktual/im]
*Islamedia
posted by @A.history
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN
June 06, 2013
Agar mampu rahmatan lil alamin, kita perlu mentransformasi diri. Pusat diri yang sebelumnya egoisme dan hawa nafsu harus diganti dengan kebeningan nurani.
Sumber Inspirasi
posted by @Adimin
Memimpinlah Dengan Rendah Hati
SETELAH diumumkan pengangkatannya menjadi khalifah, Umar bin
Abdul Aziz menyendiri di rumahnya. Tak ada orang yang menemui, dan beliau pun
tak mau keluar menemui seorang pun. Dalam kesendiriannya itu beliau
menghabiskan waktunya dengan banyak bertafakkur, berdzikir dan berdoa.
Pengangkatannya sebagai khalifah tidak disambutnya dengan pesta, tetapi justru
dengan air mata kesedihan yang mendalam.
Sesudah genap tiga hari beliau
pun keluar. Para pengawal di luar yang sudah lama menunggu siap menyambut
kepada pemimpin yang baru. Saat para pengawal itu siaga memberi hormat, beliau
malah mencegahnya.
“Kalian jangan memulai salam
kepadaku, bahkan salam itu kwajiban saya kepada kalian.” Inilah perintah
pertama khalifah kepada pengawal- pengawalnya.
Kemudian, beliau menuju ke
sebuah ruangan. Di sana tampaknya sudah banyak para pembesar dan tokoh
berkumpul. Demi mendengar khalifah akan masuk, semua hadirin terdiam dan serentak
bangkit berdiri memberi hormat. Apa kata beliau?
“Wahai sekalian manusia,”
katanya, “Jika kalian berdiri saya pun berdiri, jika kalian duduk saya pun
duduk. Manusia itu sebenarnya hanya berhak berdiri di hadapan Rabbul Alamin.”
Itulah yang dikatakan pertama
kali kepada rakyatnya. Sikap pemimpin dalam Islam, sejatinya memang harus
demikian. Sebagaimana kata Rasul, pemimpin adalah pelayan ummatnya.
Namun ini menjadi suatu hal
yang istimewa karena pemimpin saat itu maupun saat ini sudah seperti seorang
raja. Dan sebagai khalifah, Umar bin Abdul Aziz mewarisi budaya yang demikian
itu; hidup dalam gelimang kemewahan dan kekuasaan. Namun beliau tidak serta
merta meneruskan budaya yang sebenarnya menguntungkannya secara pribadi itu. Beliau
menolak dihormati berlebihan. Beliau juga tidak mau hidup dalam kemewahan. Yang
dipilihnya adalah sikap rendah hati dan kesederhanaan sebagai pelayan ummat.
Buka Hati
Sebagai pemimpin besar
bersikap rendah hati, sederhana dan melayani, tentu tidak mudah. Apalagi bila
kesempatan bermewah-mewah itu memang terbuka di depan mata. Siapa sih yang
tidak tergiur menikmati kemewahan dan kekuasaan? Di negeri kita ini, sebuah
kedudukan dan jabatan menjadi rebutan.
Dan bahkan banyak yang rela mati-matian
berkorban apa saja, dengan segala cara, untuk mendapatkannya. Dan setelah
berhasil meraihnya, pertama kali yang dilakukan adalah pesta kemenangan. Dan
kemudian segeralah digunakan aji mumpung. Bim salabim jadilah OKB (Orang Kaya
Baru).
Gaya hidup dan pergaulannya
sudah berbeda dari sebelumnya. Seolah menikmati kemewahan itulah yang menjadi
impiannya.
Tetapi mari kita membuka hati
ini. Dengan berbagai upaya dan gaya hidup mewah itu, apa sih sesungguhnya yang
kita cari? Dengan mobil mewah, rumah megah, pakaian serba mahal, dari lubuk
hati ini apa sih yang dirindukan? Mungkin terdetak dorongan;… hidup terhormat
dan dimuliakan. Tentu mencapai hidup seperti itu suatu yang normal saja. Malah
aneh kalau ada orang bercita- cita hidup terhina dan direndahkan. Tetapi
benarkah kita dapat mencapai kemuliaan dan kehormatan itu dengan hidup
berbungkus kemewahan? Coba sebutkan nama- nama orang yang menggetarkan hati
karena kemuliaan dan kehormatan mereka. Cermati satu persatu.
Benarkah hati anda terkesan
karena kemewahan mereka?
Mari kita bercermin kepada
Umar bin Abdul Aziz. Kita tenangkan hati dan jernihkan pikiran sejenak. Andai
beliau memilih cara hidup mewah dan bermain kekuasaan sebagaimana raja- raja
yang lain, akankah memiliki nama harum seperti saat ini? Mungkin saja dengan kemewahan
singgasana saat itu ia bisa membuat topeng kemuliaan itu di muka rakyatnya.
Tetapi berapa lama kemuliaan
seperti itu bisa bertahan? Lihatlah para pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan
untuk kesombongan dan kemewahan. Bagaimana akhir kehidupan mereka? Masa tua
tidak hidup damai, malah gundah gulana karena dijerat hukum.
Terbuktilah bahwa kemuliaan
yang dibungkus materi hanyalah semu dan tipuan belaka. Sungguh Allah tidak
menyukai orang- orang sombong. Yang Dia perintahkankan adalah berlaku sederhana
dan lembut dengan sesama.
“Dan janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di
muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang
sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan
lunakkanlah suaramu.” (QS: Luqman: 18- 19)
Misi Mulia
Ya, memang tidak mudah untuk
selalu rendah hati dan memilih hidup melayani. Apalagi kalau kita
terjebak pada dorongan biologis dan egoisme semata. Maunya justru dilayani.
Kalau sedang memegang kekuasaan yang dipikirkan adalah apa yang dapat saya
ambil dengan posisi ini, bukan kebaikan apa yang dapat saya berikan pada orang
lain. Melayani dirasakan sebagai suatu kehinaan. Seolah yang harus melakukan
adalah orang-orang rendahan. Padahal melayani inilah misi mulia yang sebenarnya
diamanahkan Allah kepada hamba-Nya yang terpilih; Rasulullah dan orang-orang
yang mengikuti jejak beliau. Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang berkenan
memberi kehormatan pada manusia berperan serta menebarkan rahmat- Nya ke
seluruh alam semesta.
“Dan tidaklah Kami mengutus
kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” (QS: Al Anbiya’: 107)
Dengan berbagi rahmat,
tersebarlah belas kasih dan kedamaian dalam kehidupan ini. Dalam bekerja,
seorang pemimpin akan senantiasa berfikir bagaimana karyawannya sejahtera. Dan
karyawan berfikir bagaimana ia bisa memberikan layanan terbaik melalui
pekerjaannya.
Sebagai pemimpin keluarga,
seorang ayah yang kasih sayang kepada keluarga dan anaknya, akan mengantar pada
suasana sakinah. Sehingga anak-anaknya pun termotivasi meneladaninya dan
berbakti kepada kedua orangtuanya. Setiap orang yang melayani dengan ikhlas
berarti telah berpartisipasi menebar rahmat ke seluruh alam. Itulah tugas
terhormat seorang pemimpin.
Dan setiap kita pada
hakekatnya adalah pemimpin. Setiap kalian adalah pemimpin, begitu tutur
baginda Rasul dalam satu kesempatan.
Bila setiap orang berfikir
minta dilayani, yang terjadi justru krisis. Pemimpin minta dilayani
staf-stafnya. Majikan memeras para karyawannya.
Petugas memepersulit rakyat.
Orientasinya bukan rahmatan lil alamin tetapi keuntungan pribadi.
Kekayaan alam yang mestinya
untuk kesejahteraan rakyat malah dikuras habis untuk bermewah- mewah. Hutan
digunduli akibatnya kerusakan dan banjir dimana- mana.
Malah rakyat yang menjadi
korban. Akhirnya rakyat pun ikut- ikutan mengikuti para prilaku pemimpinnya;
mencari keuntungan sendiri. Sudah kaya dan berkecukupan belum bersyukur malah
berebut bantuan yang mestinya untuk fakir miskin. Bagaimana misi mulia itu bisa
dilakukan dengan paradigma seperti itu?
Sungguh cara hidup seperti itu
bukan kemuliaan yang akan kita raih, tetapi justru kehinaan. Bukankah itu yang
saat ini banyak melanda kehidupan kita?
“Dan jika Kami hendak
membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang- orang yang hidup
mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi meraka melakukan kedurhakaan
dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan
(ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur- hancurnya.” (QS: Al Isra’: 16)
Agar mampu rahmatan lil alamin, kita perlu mentransformasi diri. Pusat diri yang sebelumnya egoisme dan hawa nafsu harus diganti dengan kebeningan nurani.
Sumber Inspirasi
Bayangkan kalau ada orang yang
rendah hati, menghormati sesama, dan suka melayani. Tidakkah hati anda
menyukainya? Tidakkah Anda terkesan dengan keikhlasannya itu?
Orang yang demikian itu akan
membahagiakan hati sesamanya. Kalau dia seorang bapak, keluarganya akan
menghormatinya dengan tulus. Kalau dia seorang ibu, anak-anaknya tentu akan
senantiasa merindukan. Kalau dia seorang pemimpin, tentu akan
menginspirasi hati sekalian rakyatnya.
Umar bin Abdul Aziz telah
membuktikan bagaimana keberkahan rendah hati ini. Meski hanya dalam waktu dua
tahun pemerintahannya, beliau membuat perubahan besar. Akhlak rakyatnya yang
sebelumnya buruk, sejak kepemimpinannya berubah drastis menjadi baik.
Demi melihat pemimpinnya
rendah hati dan teramat jujur itu, ummat terinspirasi. Yang menjadi pembicaraan
heboh di berbagai sudut kota, warung sampai pinggiran ladang di desa, masalah
iman dan amal shalih. Mungkin seperti keadaan kemarin yang semua orang
berbicara tentang sepak bola dunia.
Masyarakat giat bekerja dan
sejahtera. Bahkan kemakmuran di masa pemerintahannya mencapai puncaknya.
Rakyat berdaya ekonominya dan
mereka berlomba menunaikan zakat. Fakir miskin terentaskan sehingga sangat
sulit mencari orang yang menerima zakat.
Memberi dan memberi, itu yang
menjadi paradigma mereka. Bukan meminta dan meminta.
“Jikalau sekiranya penduduk
negeri -negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kamai akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS: Al A’raaf: 96)
Tidak hanya itu, suasana alam
dan binatang digambarkan mendukung terhadap kemakmuran itu. Para gembala yang
biasanya takut kambingnya terancam dimakan oleh srigala, saat itu kedua
binatang ini seolah berteman saja. Pintu keberkahan di buka Allah bila manusia
telah menunaikan tugas sebagai khalifah di muka bumi.
Atas prestasinya yang gemilang
itu, tidak mengherankan jika beliau digolongkan sebagai Khulafaur Rasyidin ke
lima setelah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali.
Bukankah kemuliaan seperti itu
yang kita rindukan?.
*/Hanif Hannan
posted by @Adimin
Label:
OASE,
TOPIK PILIHAN
June 06, 2013
* https://twitter.com/MahfudzSiddiq
posted by @A.history
Cerita Dibalik Rapat #setgab | By @MahfudzSiddiq
Ada yg lucu..! Tapi kelucuan yg disengaja dirancang. Ini soal rapat setgab kemarin malam bahas rencana naikan harga BBM bersubsidi. #setgab
Seusai kongkow, peserta setgab bikin pernyataan bhw PKS tdk datang. Sambil senyum-senyum menyesalkan ketidakhadiran itu.. #setgab
Ada juga yg nambahin komentar ini-itu. Ada ibu-ibu yg sewot lalu beri komentar singkat: munafik ! (Nolak dan gak dateng) #setgab
Ada Ketum partai, menteri, sekjen partai yg ikut komentar macam2. Tapi seperti orkestra yg ikut petunjuk dirijen. Hehe.. #setgab
Selasa maghrib kmrn pimp FPKS DPR seusai solat maghrib siap2 menuju pertemuan setgab yg infonya akan dipimpin/dihadiri wapres. #setgab
Rencana kehadiran pimp FPKS jg sdh diinfokan ke sekr kantor wapres. Bahkan mereka semangat bener mau hadir di rapat setgab! #setgab
Knp semangat mau hadir? Mumpung ada wapres dan menko ekuin, FPKS DPR mau paparin ide dan solusi soal BBM subsidi. #setgab
Sbnrnya ide dan solusinya bukan barang baru. Krn sebagiannya sdh disampein ke setgab waktu 3x naikin harga BBM sblmnya. #setgab
Dan rencana ke 4x naikin harga BBM masalah yg diangkat setgab ya itu-itu juga. Lubang yang sama, tp makin dalem aja. #setgab
2x PKS dukung harga BBM naik dan 1x gak setuju. Tp dlm 3x kesempatan itu PKS jelas sampein ide solutifnya ke setgab & di paripurna. #setgab
Walhasil, semua ide solutif PKS yg di-iya-in waktu rapat setgab gak pernah ditindaklanjuti. Skrg bahas lg masalah yg sama ?! #setgab
Tp PKS sabar. Skrg diundang lg bahkan akan ada wapres, yuk pimp fraksi hadir. Meski kepikiran "nih mau diajak nyebur lubang lagi.." #setgab
Semua bahan tertulis sdh disiapin. Argumen knp kita tidak harus naikin harga BBM subsidi & apa solusi sistemiknya. Hehe gaya dah.. #setgab
Jadi nanti PKS akan gentle. Terima atau tolak dijelasin di rapat setgab itu. *saya sebut rapat setgab sprt tim pemadam kebakaran. #setgab
Batik udah keren, sisiran rambut dah licin, bahan dah masuk map rapi. Eh tiba2 ada kabar mengejutkan dari kantor setgab/wapres. #setgab
Rencana kehadiran Pimp Fraksi PKS dibatalkan setgab krn yg harus hadir Ketum Partai. Walah... Kayak kendurian kampung aja dadakan! #setgab
Pimp fraksi sgr kontak Presiden Anis Matta yg sdg keliling Jawa Timur.
Pimp fraksi sgr kontak Presiden Anis Matta yg sdg keliling Jawa Timur. Sekalian nanya dapet undangan gak dari setgab rapat BBM? #setgab
Selasa @anismatta @Fahrihamzah trus andi rahmat dan saya sdg full agenda. Jam 10 nobar film "Sang Kyai" di surabaya. #setgab
Jam 13 kunjungan ke Harian Surya lanjut ke Jawa Pos sampe sore. Lanjut menuju Jombang ke Pesantren Tebuireng. #setgab
Jam 20 rombongan @anismatta ketemu @Gus_Sholah trus ziyarah ke makam Hadratus-Syech, Kyai Wahid Hasyim dan alm Gus Dur. #setgab
Jam 22 sampe 24 ngisi ceramah di mahasiswa madrasah aliy Tebuireng. Sampe surabaya lagi jam 2 pagi. #setgab
@anismatta tegaskan ke pimp fraksi kalau gak ada undangan ke beliau yg haruskan hadiri rapat setgab bahas BBM naik. #setgab
Dan sblmnya presiden @anismatta sdh tugaskan pimp fraksi PKS yg hadir. Krn kunjungan ke daerah sudah sejak hari sabtu sblmnya. #setgab
Karena taat pada pembatalan dari kantor setgab akhirnya pimp FPKS tdk jadi hadir meski sdh dijelasin kalau @anismatta sdg di Jatim. #setgab
Maka kabarnya berlangsunglah rapat setgab itu tanpa keberadaan utusan dari PKS. Nah seusai rapat ramailah komentar mereka ttg PKS. #setgab
Keluarlah istilah "munafik", "bermuka dua", "gak paham masalah BBM" dll. Saya cuma bisa nyengir dengernya. #setgab
Meski gak boleh suudzon tp saya jadi kepikiran apa iya disengaja pembatalan kehadiran pimp fraksi dan harus ketum partai? #setgab
Krn kalo PKS diopinikan gak hadir rapat maka gampang nembaknya dari kanan-kiri & depan-belakang. Tapi gak boleh ah suudzon begini. #setgab
Lalu permainan opini bisa digeser dr perdebatan soal substansi kebijakan energi menjadi isu PKS gak patuh sama koalisi. Hmm.. #setgab
Dan menteri2 PKS mungkin aja ikut dikondisikan tuk "tekan" sikap PKS agar setuju naikin harga BBM bersubsidi. #setgab
Memang mengejutkan setgab saat PKS secara masif jelaskan ke publik bhw ada rencana naikin harga BBM. #setgab
Krn isu yg mau dibangun adalah soal "Balsem" dan kenaikan harga BBM cuma ikutannya aja. #setgab
Jadi daripada ribut2 soal patuh sama koalisi, lebih penting bahas isu apa kenaikan harga BBM subsidi nguntungin rakyat ato enggak! #setgab
Eh lupa, apa iya semua Ketum partai koalisi hadiri rapat setgab kemarin malam ya?? Saya gak tau. Sumpe deh.. #setgab
* https://twitter.com/MahfudzSiddiq
posted by @A.history
Label:
TOPIK PILIHAN
June 06, 2013
Kontrak Para Pemimpin dengan Allah Azza Wa Jalla (2)
pkspadang.com : DALAM siyasah Islamiyah (politik
Islam) pemimpin dalam istilah Arab dikenal imam, artinya berada di depan (dapat
dijadikan teladan). Dari kata Imam melahirkan kata turunan umm (ibu).
Artinya seorang pemimpin seharusnya bisa dijadikan rujukan (referensi).
Kemudian melahirkan kata turunan berikutnya umat. Maka, seorang pemimpin sepatutnya
berpihak dan mencintai umat yang dipimpinnya. Jika seorang pemimpin dapat
dijadikan keteladanan dan dirujuk serta mencintai yang dipimpin, maka disamping
pemimpin tersebut secara formal memiliki legalitas maka secara informal
legitimed.
Kedua, seorang pemimpin dikenal pula sebagai khalifah (pengganti).
Maka, seorang pemimpin dituntut menyiapkan penerus dan pelanjut perjuangannya.
Jadi, standar keberhasilan seorang pemimpin diantaranya ditentukan dalam
ketrampilannya dalam mencetak kader yang berkualitas. Dalam kamus Bahasa
Indonesia Oleh Purwodarminta kader adalah seseorang yang disiapkan sedemikian
rupa untuk memikul tugas-tugas penting kepemimpinan dalam keluarga, institusi,
partai dan negara.
Ketiga, seorang pemimpin dituntut memiliki
ketegasan dalam memberikan intruksi (amir). Sebab, bagaimanapun kepandaian
seorang pemimpin tetapi komando kebawah mengalami disfungsi, maka
sebenarnya keberadaannya tidak efektif.
Dua prajurit yang saling bekerjasama lebih baik
daripada dua jendral yang saling berseberangan. Karena, kemampuan dalam
membangun team work yang kompak, indikator keberhasilan kepemimpinan.
Keempat, seorang pemimpin adalah pengembala
dan pelayan yang dipimpinnya (ra’in dan khadim). Dia dicintai oleh
yang dipimpinnya jika ia benar-benar mendengar dan melayani mereka. Sebagaimana
perkataan Umar bin Khathab yang terkenal; “Sayyidul Qaumi Khadimuhum”
(penghulu suatu kaum adalah yang dapat melayani mereka). Kualitas kepemimpinan
seseorang tidak ditentukan oleh banyaknya berorasi (katsratur riwayah),
tetapi banyaknya mendengar dan melayani (katsratul istima’ war ri’ayah).
Kelima, seorang pemimpin adalah yang dengan senang
hati mengurus urusan yang dipimpinnya (waliyyul amr). Karena, ketika ia
menjadi pemimpin bukanlah ia hanya milik keluarga dan kelompoknya, tetapi ia
adalah milik umat. Oleh karena itu ia dituntut berjiwa besar (menampung segala
karakter manusia). Ia dituntut berjiwa permadani (menampung berbagai watak
manusia). Ia tidak berfikir duntuk kepentingan orang-orang terdekatnya saja,
tetapi mengutamakan orang banyak, utamanya kaum lemah. Dimana kaum lemah adalah
berjumlah mayoritas di mana pun dan kapan pun.
Kelima kriteria tersebut jika dilaksanakan dalam proses kepemimpinan,
maka akan menjadi pemimpin yang legal dan legitimed. Ia pandai meletakkan
dirinya, menyikapi dirinya, memandang dan mempersepsikan orang lain dalam
sebuah komunitas. Ketika berada di depan dapat dijadikan teladan dan rujukan
(ing ngarso sung tuladha), berada di tengah dapat membangun kelompok kerja (ing
madya mangun karso), berada di belakang dapat memberikan motivasi (tut wuri
handayani)
Shalih Hasyim
posted by @Adimin
Label:
INSPIRASI,
TOPIK PILIHAN