pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Mahyeldi: Ajak Pedagang Pasar Siteba Jaga Kebersihan

Written By Unknown on 06 June, 2013 | June 06, 2013



PADANG -- Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengajak para pedagang pasar Siteba Kecamatan Nanggalo Kota Padang untuk tetap peduli terhadap kebersihan lingkungan pasar demi kenyamanan dalam berdagang dan menjaga keindahan pasar.

Ajakan tersebut disampaikan Mahyeldi saat mengunjungi Pasar Siteba bersama Kabag Kesra Kota Padang Al Amin, Camat Nanggalo Hendra Mardi, Rabu (5/6).

Pada kunjungan itu, Mahyeldi mendapati Pasar Siteba dalam kondisi becek, tepatnya di tempat penjualan ikan di los bagian belakang pasar, serta atap pasar yang bocor di bagian depan pasar sehingga jalan menuju ke dalam pasar juga terlihat becek.

Mahyeldi meminta kepada Kepala UPT Pasar Siteba Yulhandri yang turut hadir pada kesempatan itu untuk memperhatikan kebersihan pasar dan mengganti fasilitas pasar yang telah rusak, serta mengajak para pedagang untuk selalu menjaga kebersihan.

“Menjaga kebersihan bisa dimulai dari hal terkecil, yaitu dengan menyediakan tempat sampah di masing-masing tempat berjualan,” ujar Mahyeldi.

Dikesempatan yang sama, saat berbincang-bincang dengan Feri, Humas Persatuan Pedagang Ikan Pasar Nanggalo (P2IPN), Mahyeldi menerima banyak masukan bagaimana kondisi los ikan agar tetap bersih dan pembeli nyaman untuk berbelanja.

“Sumber air kami disini berasal dari air sumur, sedangkan kami tidak memiliki pompa air, jadi memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan air. Kami berharap pihak pasar menyediakan pompa air tersebut” ucap Feri kepada Mahyeldi.

Feri menjelaskan, seandainya kebutuhan air bisa dicukupi dalam waktu singkat, mungkin kebersihan lantai pasar ikan bisa tetap dijaga dengan cara dibersihkan secara berkala oleh pedagang, atau dengan menggunakan jasa petugas kebersihan.

Menanggapi hal tersebut, Mahyeldi akan mencarikan solusi, dan dalam waktu dekat diharapkan kebutuhan pedagang tersebut bisa dipenuhi. [lil/Sumbaronline]


posted by @A.history

Anis Matta: Kader dan Caleg PKS Wajib Tonton 'Sang Kiai'


Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta menginstruksikan semua kader dan simpatisan termasuk caleg PKS di daerah untuk menonton film ”Sang Kiai”. 

Menurut Anis Matta, tokoh KH Hasyim Asy'ari yang diangkat dalam film “Sang Kiai” dinilai sangat inspiratif dan wajib diketahui oleh semua bangsa.

''Belum banyak orang tahu, bahwa ulama memiliki peran besar dalam kemerdekaan,'' ujarnya saat berada di Surabaya dalam kegiatan nobar film “Sang Kiai”, Selasa (4/6)

Dikatakan oleh Anis Matta, film karya sutradara Rako Prijanto itu menunjukkan kepada publik peran seorang ulama dalam turut memperjuangkan kemerdekaan.

Film yang dibintangi diantaranya oleh Agus Kuncoro dan Christine Hakim itu kata Anis juga wajib ditonton oleh keluarga besar PKS. 

''Ini agar seluruh kader PKS terinspirasi dengan nilai-nilai perjuangan para ulama dalam konteks Indonesia saat ini,'' jelas Anis.

Film Sang Kiai mengisahkan perjalanan hidup pendiri Ormas Islam Nahdatul Ulama, KH Hasyim Asy'ari dalam perjuangannya di masa penjajahan belanda. 

Dengan semangat Resolusi Jihadnya, para ulama dan kalangan pesantren dalam film ini digambarkan memiliki peran penting dalam mengusir penjajah Belanda dari bumi pertiwi.[aktual/im]

*Islamedia

posted by @A.history

Memimpinlah Dengan Rendah Hati







SETELAH diumumkan pengangkatannya menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz menyendiri di rumahnya. Tak ada orang yang menemui, dan beliau pun tak mau keluar menemui seorang pun. Dalam kesendiriannya itu beliau menghabiskan waktunya dengan banyak bertafakkur, berdzikir dan berdoa. Pengangkatannya sebagai khalifah tidak disambutnya dengan pesta, tetapi justru dengan air mata kesedihan yang mendalam.

Sesudah genap tiga hari beliau pun keluar. Para pengawal di luar yang sudah lama menunggu siap menyambut kepada pemimpin yang baru. Saat para pengawal itu siaga memberi hormat, beliau malah mencegahnya.
“Kalian jangan memulai salam kepadaku, bahkan salam itu kwajiban saya kepada kalian.”  Inilah perintah pertama khalifah kepada pengawal- pengawalnya.

Kemudian, beliau menuju ke sebuah ruangan. Di sana tampaknya sudah banyak para pembesar dan tokoh berkumpul. Demi mendengar khalifah akan masuk, semua hadirin terdiam dan serentak bangkit berdiri memberi hormat. Apa kata beliau?
“Wahai sekalian manusia,” katanya, “Jika kalian berdiri saya pun berdiri, jika kalian duduk saya pun duduk. Manusia itu sebenarnya hanya berhak berdiri di hadapan Rabbul Alamin.”

Itulah yang dikatakan pertama kali kepada rakyatnya. Sikap pemimpin dalam Islam, sejatinya memang harus demikian. Sebagaimana kata Rasul, pemimpin adalah pelayan ummatnya.

Namun ini menjadi suatu hal yang istimewa karena pemimpin saat itu maupun saat ini sudah seperti seorang raja. Dan sebagai khalifah, Umar bin Abdul Aziz mewarisi budaya yang demikian itu; hidup dalam gelimang kemewahan dan kekuasaan. Namun beliau tidak serta merta meneruskan budaya yang sebenarnya menguntungkannya secara pribadi itu. Beliau menolak dihormati berlebihan. Beliau juga tidak mau hidup dalam kemewahan. Yang dipilihnya adalah sikap rendah hati dan kesederhanaan sebagai pelayan ummat.


Buka Hati

Sebagai pemimpin besar bersikap rendah hati, sederhana dan melayani, tentu tidak mudah. Apalagi bila kesempatan bermewah-mewah itu memang terbuka di depan mata. Siapa sih yang tidak tergiur menikmati kemewahan dan kekuasaan? Di negeri kita ini, sebuah kedudukan dan jabatan menjadi rebutan. 
Dan bahkan banyak yang rela mati-matian berkorban apa saja, dengan segala cara, untuk mendapatkannya. Dan setelah berhasil meraihnya, pertama kali yang dilakukan adalah pesta kemenangan. Dan kemudian segeralah digunakan aji mumpung. Bim salabim jadilah OKB (Orang Kaya Baru).

Gaya hidup dan pergaulannya sudah berbeda dari sebelumnya. Seolah menikmati kemewahan itulah yang menjadi impiannya.

Tetapi mari kita membuka hati ini. Dengan berbagai upaya dan gaya hidup mewah itu, apa sih sesungguhnya yang kita cari? Dengan mobil mewah, rumah megah, pakaian serba mahal, dari lubuk hati ini apa sih yang dirindukan? Mungkin terdetak dorongan;… hidup terhormat dan dimuliakan. Tentu mencapai hidup seperti itu suatu yang normal saja. Malah aneh kalau ada orang bercita- cita hidup terhina dan direndahkan. Tetapi benarkah kita dapat mencapai kemuliaan dan kehormatan itu dengan hidup berbungkus kemewahan? Coba sebutkan nama- nama orang yang menggetarkan hati karena kemuliaan dan kehormatan mereka. Cermati satu persatu.

Benarkah hati anda terkesan karena kemewahan mereka?

Mari kita bercermin kepada Umar bin Abdul Aziz. Kita tenangkan hati dan jernihkan pikiran sejenak. Andai beliau memilih cara hidup mewah dan bermain kekuasaan sebagaimana raja- raja yang lain, akankah memiliki nama harum seperti saat ini? Mungkin saja dengan kemewahan singgasana saat itu ia bisa membuat topeng kemuliaan itu di muka rakyatnya.

Tetapi berapa lama kemuliaan seperti itu bisa bertahan? Lihatlah para pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan untuk kesombongan dan kemewahan. Bagaimana akhir kehidupan mereka? Masa tua tidak hidup damai, malah gundah gulana karena dijerat hukum.

Terbuktilah bahwa kemuliaan yang dibungkus materi hanyalah semu dan tipuan belaka. Sungguh Allah tidak menyukai orang- orang sombong. Yang Dia perintahkankan adalah berlaku sederhana dan lembut dengan sesama.
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.” (QS: Luqman: 18- 19)

Misi Mulia


Ya, memang tidak mudah untuk selalu rendah hati dan  memilih hidup melayani. Apalagi kalau kita terjebak pada dorongan biologis dan egoisme semata. Maunya justru dilayani. Kalau sedang memegang kekuasaan yang dipikirkan adalah apa yang dapat saya ambil dengan posisi ini, bukan kebaikan apa yang dapat saya berikan pada orang lain. Melayani dirasakan sebagai suatu kehinaan. Seolah yang harus melakukan adalah orang-orang rendahan. Padahal melayani inilah misi mulia yang sebenarnya diamanahkan Allah kepada hamba-Nya yang terpilih; Rasulullah dan orang-orang yang mengikuti jejak beliau. Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang berkenan memberi kehormatan pada manusia berperan serta menebarkan rahmat- Nya ke seluruh alam semesta.
“Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” (QS: Al Anbiya’: 107)

Dengan berbagi rahmat, tersebarlah belas kasih dan kedamaian dalam kehidupan ini. Dalam bekerja, seorang pemimpin akan senantiasa berfikir bagaimana karyawannya sejahtera. Dan karyawan berfikir bagaimana ia bisa memberikan layanan terbaik melalui pekerjaannya.

Sebagai pemimpin keluarga, seorang ayah yang kasih sayang kepada keluarga dan anaknya, akan mengantar pada suasana sakinah. Sehingga anak-anaknya pun termotivasi meneladaninya dan berbakti kepada kedua orangtuanya. Setiap orang yang melayani dengan ikhlas berarti telah berpartisipasi menebar rahmat ke seluruh alam. Itulah tugas terhormat seorang pemimpin.

Dan setiap kita pada hakekatnya adalah pemimpin.  Setiap kalian adalah pemimpin, begitu tutur baginda Rasul dalam satu kesempatan.

Bila setiap orang berfikir minta dilayani, yang terjadi justru krisis. Pemimpin minta dilayani staf-stafnya. Majikan memeras para karyawannya.

Petugas memepersulit rakyat. Orientasinya bukan rahmatan lil alamin tetapi keuntungan pribadi.

Kekayaan alam yang mestinya untuk kesejahteraan rakyat malah dikuras habis untuk bermewah- mewah. Hutan digunduli akibatnya kerusakan dan banjir dimana- mana.

Malah rakyat yang menjadi korban. Akhirnya rakyat pun ikut- ikutan mengikuti para prilaku pemimpinnya; mencari keuntungan sendiri. Sudah kaya dan berkecukupan belum bersyukur malah berebut bantuan yang mestinya untuk fakir miskin. Bagaimana misi mulia itu bisa dilakukan dengan paradigma seperti itu?

Sungguh cara hidup seperti itu bukan kemuliaan yang akan kita raih, tetapi justru kehinaan. Bukankah itu yang saat ini banyak melanda kehidupan kita?
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang- orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi meraka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur- hancurnya.” (QS: Al Isra’: 16)

Agar mampu rahmatan lil alamin, kita perlu mentransformasi diri. Pusat diri yang sebelumnya egoisme dan hawa nafsu harus diganti dengan kebeningan nurani.
   
Sumber Inspirasi


Bayangkan kalau ada orang yang rendah hati, menghormati sesama, dan suka melayani. Tidakkah hati anda menyukainya? Tidakkah Anda terkesan dengan keikhlasannya itu?

Orang yang demikian itu akan membahagiakan hati sesamanya. Kalau dia seorang bapak, keluarganya akan menghormatinya dengan tulus. Kalau dia seorang ibu, anak-anaknya tentu akan senantiasa merindukan. Kalau  dia seorang pemimpin, tentu akan menginspirasi hati sekalian rakyatnya.

Umar bin Abdul Aziz telah membuktikan bagaimana keberkahan rendah hati ini. Meski hanya dalam waktu dua tahun pemerintahannya, beliau membuat perubahan besar. Akhlak rakyatnya yang sebelumnya buruk, sejak kepemimpinannya berubah drastis menjadi baik.

Demi melihat pemimpinnya rendah hati dan teramat jujur itu, ummat terinspirasi. Yang menjadi pembicaraan heboh di berbagai sudut kota, warung sampai pinggiran ladang di desa, masalah iman dan amal shalih. Mungkin seperti keadaan kemarin yang semua orang berbicara tentang sepak bola dunia.
Masyarakat giat bekerja dan sejahtera. Bahkan kemakmuran di masa pemerintahannya mencapai puncaknya.

Rakyat berdaya ekonominya dan mereka berlomba menunaikan zakat. Fakir miskin terentaskan sehingga sangat sulit mencari orang yang menerima zakat.
Memberi dan memberi, itu yang menjadi paradigma mereka. Bukan meminta dan meminta.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri -negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kamai akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS: Al A’raaf: 96)

Tidak hanya itu, suasana alam dan binatang digambarkan mendukung terhadap kemakmuran itu. Para gembala yang biasanya takut kambingnya terancam dimakan oleh srigala, saat itu kedua binatang ini seolah berteman saja. Pintu keberkahan di buka Allah bila manusia telah menunaikan tugas sebagai khalifah di muka bumi.

Atas prestasinya yang gemilang itu, tidak mengherankan jika beliau digolongkan sebagai Khulafaur Rasyidin ke lima setelah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali.
Bukankah kemuliaan seperti itu yang kita rindukan?.

*/Hanif Hannan
 


posted by @Adimin

Cerita Dibalik Rapat #setgab | By @MahfudzSiddiq



Ada yg lucu..! Tapi kelucuan yg disengaja dirancang. Ini soal rapat setgab kemarin malam bahas rencana naikan harga BBM bersubsidi. #setgab

Seusai kongkow, peserta setgab bikin pernyataan bhw PKS tdk datang. Sambil senyum-senyum menyesalkan ketidakhadiran itu.. #setgab

Ada juga yg nambahin komentar ini-itu. Ada ibu-ibu yg sewot lalu beri komentar singkat: munafik ! (Nolak dan gak dateng) #setgab

Ada Ketum partai, menteri, sekjen partai yg ikut komentar macam2. Tapi seperti orkestra yg ikut petunjuk dirijen. Hehe.. #setgab

Selasa maghrib kmrn pimp FPKS DPR seusai solat maghrib siap2 menuju pertemuan setgab yg infonya akan dipimpin/dihadiri wapres. #setgab

Rencana kehadiran pimp FPKS jg sdh diinfokan ke sekr kantor wapres. Bahkan mereka semangat bener mau hadir di rapat setgab! #setgab

Knp semangat mau hadir? Mumpung ada wapres dan menko ekuin, FPKS DPR mau paparin ide dan solusi soal BBM subsidi. #setgab

Sbnrnya ide dan solusinya bukan barang baru. Krn sebagiannya sdh disampein ke setgab waktu 3x naikin harga BBM sblmnya. #setgab

Dan rencana ke 4x naikin harga BBM masalah yg diangkat setgab ya itu-itu juga. Lubang yang sama, tp makin dalem aja. #setgab

2x PKS dukung harga BBM naik dan 1x gak setuju. Tp dlm 3x kesempatan itu PKS jelas sampein ide solutifnya ke setgab & di paripurna. #setgab

Walhasil, semua ide solutif PKS yg di-iya-in waktu rapat setgab gak pernah ditindaklanjuti. Skrg bahas lg masalah yg sama ?! #setgab

Tp PKS sabar. Skrg diundang lg bahkan akan ada wapres, yuk pimp fraksi hadir. Meski kepikiran "nih mau diajak nyebur lubang lagi.." #setgab

Semua bahan tertulis sdh disiapin. Argumen knp kita tidak harus naikin harga BBM subsidi & apa solusi sistemiknya. Hehe gaya dah.. #setgab

Jadi nanti PKS akan gentle. Terima atau tolak dijelasin di rapat setgab itu. *saya sebut rapat setgab sprt tim pemadam kebakaran. #setgab

Batik udah keren, sisiran rambut dah licin, bahan dah masuk map rapi. Eh tiba2 ada kabar mengejutkan dari kantor setgab/wapres. #setgab

Rencana kehadiran Pimp Fraksi PKS dibatalkan setgab krn yg harus hadir Ketum Partai. Walah... Kayak kendurian kampung aja dadakan! #setgab

Pimp fraksi sgr kontak Presiden Anis Matta yg sdg keliling Jawa Timur.

Pimp fraksi sgr kontak Presiden Anis Matta yg sdg keliling Jawa Timur. Sekalian nanya dapet undangan gak dari setgab rapat BBM? #setgab

Selasa @anismatta @Fahrihamzah trus andi rahmat dan saya sdg full agenda. Jam 10 nobar film "Sang Kyai" di surabaya. #setgab

Jam 13 kunjungan ke Harian Surya lanjut ke Jawa Pos sampe sore. Lanjut menuju Jombang ke Pesantren Tebuireng. #setgab

Jam 20 rombongan @anismatta ketemu @Gus_Sholah trus ziyarah ke makam Hadratus-Syech, Kyai Wahid Hasyim dan alm Gus Dur. #setgab

Jam 22 sampe 24 ngisi ceramah di mahasiswa madrasah aliy Tebuireng. Sampe surabaya lagi jam 2 pagi. #setgab

@anismatta tegaskan ke pimp fraksi kalau gak ada undangan ke beliau yg haruskan hadiri rapat setgab bahas BBM naik. #setgab

Dan sblmnya presiden @anismatta sdh tugaskan pimp fraksi PKS yg hadir. Krn kunjungan ke daerah sudah sejak hari sabtu sblmnya. #setgab

Karena taat pada pembatalan dari kantor setgab akhirnya pimp FPKS tdk jadi hadir meski sdh dijelasin kalau @anismatta sdg di Jatim. #setgab

Maka kabarnya berlangsunglah rapat setgab itu tanpa keberadaan utusan dari PKS. Nah seusai rapat ramailah komentar mereka ttg PKS. #setgab

Keluarlah istilah "munafik", "bermuka dua", "gak paham masalah BBM" dll. Saya cuma bisa nyengir dengernya. #setgab

Meski gak boleh suudzon tp saya jadi kepikiran apa iya disengaja pembatalan kehadiran pimp fraksi dan harus ketum partai? #setgab

Krn kalo PKS diopinikan gak hadir rapat maka gampang nembaknya dari kanan-kiri & depan-belakang. Tapi gak boleh ah suudzon begini. #setgab

Lalu permainan opini bisa digeser dr perdebatan soal substansi kebijakan energi menjadi isu PKS gak patuh sama koalisi. Hmm.. #setgab

Dan menteri2 PKS mungkin aja ikut dikondisikan tuk "tekan" sikap PKS agar setuju naikin harga BBM bersubsidi. #setgab

Memang mengejutkan setgab saat PKS secara masif jelaskan ke publik bhw ada rencana naikin harga BBM. #setgab

Krn isu yg mau dibangun adalah soal "Balsem" dan kenaikan harga BBM cuma ikutannya aja. #setgab

Jadi daripada ribut2 soal patuh sama koalisi, lebih penting bahas isu apa kenaikan harga BBM subsidi nguntungin rakyat ato enggak! #setgab

Eh lupa, apa iya semua Ketum partai koalisi hadiri rapat setgab kemarin malam ya?? Saya gak tau. Sumpe deh.. #setgab


https://twitter.com/MahfudzSiddiq

posted by @A.history

Kontrak Para Pemimpin dengan Allah Azza Wa Jalla (2)

pkspadang.com : DALAM siyasah Islamiyah (politik Islam) pemimpin dalam istilah Arab dikenal imam, artinya berada di depan (dapat dijadikan teladan). Dari kata Imam melahirkan kata turunan umm (ibu). Artinya seorang pemimpin seharusnya bisa dijadikan rujukan (referensi). Kemudian melahirkan kata turunan berikutnya umat. Maka, seorang pemimpin sepatutnya berpihak dan mencintai umat yang dipimpinnya. Jika seorang pemimpin dapat dijadikan keteladanan dan dirujuk serta mencintai yang dipimpin, maka disamping pemimpin tersebut secara formal memiliki legalitas maka secara informal legitimed.

Kedua, seorang pemimpin dikenal pula sebagai khalifah (pengganti). Maka, seorang pemimpin dituntut menyiapkan penerus dan pelanjut perjuangannya. Jadi, standar keberhasilan seorang pemimpin diantaranya ditentukan dalam ketrampilannya dalam mencetak kader yang berkualitas. Dalam kamus Bahasa Indonesia Oleh Purwodarminta kader adalah seseorang yang disiapkan sedemikian rupa untuk memikul tugas-tugas penting kepemimpinan dalam keluarga, institusi, partai dan negara.

Ketiga, seorang pemimpin dituntut memiliki ketegasan dalam memberikan intruksi (amir). Sebab, bagaimanapun kepandaian seorang pemimpin tetapi komando kebawah  mengalami disfungsi, maka sebenarnya keberadaannya tidak efektif.

Dua prajurit yang saling bekerjasama lebih baik daripada dua jendral yang saling berseberangan. Karena, kemampuan dalam membangun team work yang kompak, indikator keberhasilan kepemimpinan.

Keempat,  seorang pemimpin adalah pengembala dan pelayan yang dipimpinnya (ra’in dan khadim). Dia dicintai oleh yang dipimpinnya jika ia benar-benar mendengar dan melayani mereka. Sebagaimana perkataan Umar bin Khathab yang terkenal;  “Sayyidul Qaumi Khadimuhum” (penghulu suatu kaum adalah yang dapat melayani mereka). Kualitas kepemimpinan seseorang tidak ditentukan oleh banyaknya berorasi (katsratur riwayah), tetapi banyaknya mendengar dan melayani (katsratul istima’ war ri’ayah).

Kelima, seorang pemimpin adalah yang dengan senang hati mengurus urusan yang dipimpinnya (waliyyul amr). Karena, ketika ia menjadi pemimpin bukanlah ia hanya milik keluarga dan kelompoknya, tetapi ia adalah milik umat. Oleh karena itu ia dituntut berjiwa besar (menampung segala karakter manusia). Ia dituntut berjiwa permadani (menampung berbagai watak manusia). Ia tidak berfikir duntuk kepentingan orang-orang terdekatnya saja, tetapi mengutamakan orang banyak, utamanya kaum lemah. Dimana kaum lemah adalah berjumlah mayoritas di mana pun dan kapan pun.

Kelima kriteria tersebut jika dilaksanakan dalam proses kepemimpinan, maka akan menjadi pemimpin yang legal dan legitimed. Ia pandai meletakkan dirinya, menyikapi dirinya, memandang dan mempersepsikan orang lain dalam sebuah komunitas. Ketika berada di depan dapat dijadikan teladan dan rujukan (ing ngarso sung tuladha), berada di tengah dapat membangun kelompok kerja (ing madya mangun karso), berada di belakang dapat memberikan motivasi (tut wuri handayani)

Shalih Hasyim

posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger