Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
January 23, 2017
سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ وَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ يَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ الْحَوْضَ
oleh: Abu Fatiah Al-Adnani
posted by @Adimin
Mewaspadai Fitnah Penguasa di Akhir Zaman
Written By @Adimin on 23 January, 2017 | January 23, 2017
سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ وَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ يَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ الْحَوْضَ
“Akan ada sepeninggalku nanti sejumlah
pemimpin.Barangsiapa yang masuk menemui mereka, lalu dia membenarkan kedustaan
mereka, dan membantu mereka dalam kezhaliman mereka maka dia bukan bagian
dariku, aku juga bukan bagian darinya, dan dia tidak akan menemuiku di telaga
Surga. Barangsiapa yang tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu
mereka dalam kezhaliman mereka maka dia adalah bagian dari diriku, aku juga
bagian darinya, dan dia akan dating menemuiku di telaga Surga. [HR. At-Tirmidzi, kitab Al-Fitan, hadits no.
2360]
Inilah zaman yang paling tepat untuk menggambarkan bagaimana para pemimpinnya menjadikan penjahat dan preman sebagai teman dekat
DALAM
Islam, masalah
imamah merupakan bagian yang teramat penting untuk terjaminnya kemaslahatan
manusia. Karenanya Islam memberikan perhatian yang sangat serius agar ia tidak
jatuh ke tangan orang yang salah. Saat nabi Shalallahu
‘Alaihi Wasallam wafat, maka bukan perkara jenazah nabi yang
menjadi perhatian terpenting, melainkan siapakah yang lebih berhak menjadi
penggantibeliau. Baru setelah kaum muslimin sepakat atas terpilihnya Abu Bakar
ra, mereka kembali merampungkan urusan jenazah nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. Atas petunjuk
pemimpin baru yang telah disepakati pula tempat penguburan nabi ditetapkan.
Sehingga tidak ada perselisihan di antara mereka.
Saat
nabi Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam menyampaikan pesan tentang munculnya model baru dalam
kepemimpinan, barangkali tidak terbayang seperti apa yang akan terjadi pada
manusia sepeninggal beliau. Para sahabat adalah manusia-manusia bersih yang
diakui kejujuran dan ketulusannya dalam mengemban amanah.Mereka tidak memiliki
ambisi duniawi atau mengejar kedudukan dan kekuasaan. Allah Subhanahu wa Ta’ala
telahmemuji mereka di dalam kitab-Nya, juga telah meridhai mereka.
Dalam
kondisi seperti itu, ternyata Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi Wasallam telah menubuwatkan
akan berlangsungnya suatu zaman yang amat sangat kontras dengan apa yang
disaksikan oleh para sahabat; para
pemimpinnya adalah manusia-manusia jahat, bahkan lebih jahat dari kaum Majusi.
Akhir
Zaman; Ketika Parameter Menilai Kebenaran Telah Berubah
Hingga
datangnya era khulafaur
rasyidin, apa yang beliau nubuwatkan
juga masih belum terbayang. Namun, nubuwat
itu terus berlanjut dan diriwayatkan secara turun-temurun.Hingga akhirnya kita
–sebagai manusia akhir zaman- mendengar dan menyaksikan kebenaran nubuwat
tersebut.Sebagian kita menyimpulkan, boleh jadi inilah zaman yang telah dinubuwatkan, zaman yang
para penguasanya berkata
bukan berdasar landasan ilmu dan berbuat bukan berdasar landasan ilmu. Bagaimana
bisa disebut berilmu jika mereka menolak hukum Allah dan Rasul-Nya sebagai
sumber dari segala sumber ilmu.Bukankah hanya orang yang takut kepada Allah
saja yang layak mendapat predikat berilmu (ulama)?.
Nampaknya,
inilah zaman yang paling tepat untuk menggambarkan bagaimana para pemimpinnya
menjadikan penjahat dan preman sebagai teman dekat.Menjadikan pembunuh berdarah
dingin sebagai backing dan pada saat yang sama menjadikan para ulama sebagai
objek buruan. Mereka juga melarang yang makruf dan memerintah yang munkar;
jilbab dilarang sementara minuman kerasdi legalkan.Inilah masa yang kita
diingatkan oleh Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi Wasallam untuk menjauhi mereka. Rasul saw bersabda, ”Benar-benarakan datang kepada
kalian suatu zaman yang para penguasanya menjadikan orang-orang jahat sebagai
orang-orang kepercayaan mereka dan mereka menunda-nunda pelaksanaan shalat dari
awal waktunya. Barangsiapa mendapati masa mereka, janganlah sekali-kali ia
menjadi seorang penasehat, polisi, penarik pajak, atau bendahara bagi mereka.”
Dalam riwayat lain disebutkan, “Barangsiapa
menjadi penasehat mereka, pembantu mereka, dan pendukung mereka, berarti ia
telah binasa dan membinasakan orang lain. “ [ HR. Ibnu Hibban, Silsilah
al-Ahadits al-Shahihah no. 360]
Terjadi
di era pemimpin yang menggigit atau penguasa diktator?
Banyak
ulama yang menjelaskan bahwa kaum muslimin yang mengalami zaman fitnah itu
hendaklah bersabar dan tetap mentaati para pemimpinnya selama bukan dalam
kemaksiatan. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam riwayatSalamah bin Yazid Al-Ju‘fi, Rasulullah
bersabda, “Kalian
dengarkan dan taati
perintah para pemimpin itu. Mereka hanya bertanggungjawab atas dosa merekadan kalian juga hanya bertanggung jawab atas dosa kalian.” [HR.
Muslim, hadits no. 1846]
Ketika
Umat Islam Mengadopsi Sistem Persi dan Romawi
Muncul
persoalan baru tentang status penguasa saat ini, apakah mereka yang dimaksud
dengan hadits-hadits di atas ataukah riwayat tersebut mengacu pada masa
kepemimpinan sebelumnya? Seperti yang termuat dalam riwayat Ahmad bahwa fase
kaum muslimin akan berlangsung dalam lima periode; nubuwah, khilafah rasyidah, mulkan adhan, mulkan jabriyah
dan terakhir khilafah rasyidah. Kita pasti sepakat bahwa saat ini kita hidup di
era mulkan jabriyah,
era penguasa diktator yang tidak lagi menjalankan syari’at Islam sebagai dasar
hukum bernegara.
Lebih
tepatnya, para penguasanya menolak kalau negerinya disebut dengan negara Islam.
Sementara para salaf yang berbicara tentang keharusan taat –dalam hal makruf-
kepada penguasa dzalim, selalunya dalam kontek penguasa mulkan adhan, dimana mereka
semua menjadikan syari’at Allah sebagai dasar hukum bernegaranya.
Ringkasnya,
jika terhadap penguasa dzalim yang menjadikan syari’at Islam sebagai dasar
negaranya kita diperintahkan untuk menjauhinya dan waspada akan bahaya
fitnahnya. Lalu, bagaimana sikap seorang muslim terhadap penguasa diktator yang
menolak syari’at Islam bahkan memeranginya? *
Penulis
buku-buku akhir zaman
oleh: Abu Fatiah Al-Adnani
posted by @Adimin
Label:
OASE,
TOPIK PILIHAN
January 23, 2017
posted by @Adimin
Ketua Majelis Syuro : Pentingnya Ukhuwah dalam Bekhidmat Untuk Rakyat
Solo
(21/1) – Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al
Jufri menyampaikan bahwa pondasi utama perjuangan PKS adalah ukhuwah serta
kebersamaan.
“Kita
ini bukan siapa-siapa, yang menjadikan kita besar adalah karena ukhuwah dan
kebersamaan kita semua,” kata Salim Segaf Al Jufri saat menghadiri acara
silaturahim dengan kader di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis
(19/1/2017).
Salim
Segaf Al Jufri Juga menambahkan bahwa berkhidmat untuk rakyat bukan hanya tagline saja, diperlukan
kerja semua struktur dari tingkat pusat sampai ranting untuk dapat
mewujudkanya.
“Ibarat
sebuah tubuh, dari kepala hingga kaki memilki peranan penting sehingga tubuh
kita bisa bekerja dengan normal, begitu juga partai ini mulai dari pimpinan
tingkat pusat sampai ranting memiliki peranan yang penting dalam setiap
tugasnya,” ujarnya.
Silaturahim
dan bertemu langsung dengan masyarakat juga menjadi hal yang penting yang
disampaikan Salim Segaf Al Jufri dalam tausiyahnya, karena menurutnya dengan
bertemu langsung, masyarakat bisa menilai dan merasakan kerja-kerja kader di
tengah-tengah mereka.
Acara
yang diselenggarakan di rumah dinas wakil bupati Karanganyar ini dihadiri oleh
Aggota DPR RI Dapil 5 Jawa Tengah Abdul Kharis, wakil Bupati Karanganyar
yang juga kader PKS Rohadi Widodo, Ketua DPD Karanganyar Joko Tri Susilo, serta
ratusan kader PKS Se-Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
posted by @Adimin
Label:
SEPUTAR PKS,
TOPIK PILIHAN