pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Termasyhur Ketujuh di Indonesia, Ini Tanggapan Mahyeldi

Written By mediapkspadang on 02 January, 2017 | January 02, 2017


PADANG - Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo berada pada posisi ketujuh sebagai bupati/wali kota terbanyak diberitakan selama 2016 menurut penilaian Indonesia Indicator.

"Pencapaian ini menjadi motivasi ke depan untuk berbuat lebih baik dalam pembangunan kota," katanya menanggapi penilaian tersebut, Minggu (1/1).

Menurutnya pencapaian ini sebagai bukti banyaknya keterlibatan berbagai pihak khususnya dari kalangan media.

Dia berharap di masa depan sinergi antara media dan pemerintahan serta masyarakat dapat lebih kuat sehingga hasil berita bisa lebih baik secara kualitas dan banyak secara kuantitas.

Seperti diketahui, Mahyeldi menempati posisi ketujuh dengan 5.891 muncul di berita selama 2016.

Hasil ini masih jauh di atas pimpinan kota terkenal lainnya, seperti Walikota Bandung, Ridwan Kamil yang menempati posisi teratas dengan 21.486 pemberitaan, diikuti Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dengan 18.195.

Menyusul di posisi ketiga Walikota Makassar, Danny Pomanto 12.867 berita, keempat Wali Kota Bogor, Arya Bima 8.158 berita.

Di tempat kelima ada Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dengan 7.286 berita sekaligus menempati posisi teratas kategori pimpinan kabupaten.

Kemudian tempat keenam, kedelapan, kesembilan dan sepuluh yakni Walikota Medan, Dzulmi Eldin 6.377 berita, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas 4.951 berita, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi 4.251 berita dan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dengan 3.889 berita.

Sedangkan untuk kategori gubernur terbanyak diberitakan yakni Gubernur non aktif DKI Jakarta, Basuk Tjahaja Purnama atau Ahok dengan 278.052 berita selama 2016.



posted by @Adimin

MENGOKOHKAN IDENTITAS | Oleh: H. Irsyad Syafar, Lc,. M.Ed

Irsyad Syafar Ketua DPW PKS Sumbar
(Al Amin/PKSFoto)
Dihari-hari pertama keberadaan Rasulullah saw dan para sahabat di kota Madinah, mereka senantiasa shalat 5 waktu berjamaah. Namun waktu itu belum ada cara atau alat yang digunakan untuk memanggil dan menandakan waktu shalat sudah masuk. Para sahabat hanya memperkirakan saja kapan waktu shalat masuk, sesuai arahan Nabi, lalu mereka berdatangan ke Masjid Nabawi.
Kondisi semacam ini tentunya cukup rumit dan tentu tidak akurat. Apalagi untuk memastikan semua datang shalat berjamaah ke masjid dalam waktu yang bersamaan. Sehingga muncullah waktu itu ide untuk menggunakan alat atau bunyian untuk memanggil shalat berjamaah. Ada yang mengusulkan terompet dan ada yang menyarankan penggunaan loceng.
Usulan-usulan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Rasulullah saw. Karena keduanya merupakan identitas agama lain. Terompet adalah identitas yahudi dan lonceng adalah identitas nasrani.
Bertepatan pula waktu itu ada seorang sahabat Rasulullah (Abdullah bin Zaid) yang bermimpi, dimana dia dalam mimpinya diajarkan oleh malaikat kalimat-kalimat adzan. Maka Rasulullah saw langsung memerintahkannya untuk mengajarkan kalimat-kalimat tersebut kepada Bilal bin Rabbah. Dan kemudian Bilal yang mengumandangkan kalimat adzan tersebut karena suaranya yang keras dan indah. Ketika Umar mengumandangkan adzan tersebut, Umar bin Khattab keluar dari rumahnya dan menemui Rasulullah saw, lalu berkata, "Demi Allah, saya juga bermimpi diajarkan kalimat-kalimat tersebut". Semenjak itu adzan menjadi pertanda masuknya waktu shalat sekaligus sarana untuk memanggil orang ke masjid. (Terdapat dalam HR Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Zaid serta HR Bukhari dari abu Ibnu Umar).
Sementara itu, selama berada di Madinah, Rasulullah saw shalat bersama para sahabat menghadap ke Masjidil Aqsa. Padahal sebelumnya saat di Makkah Beliau shalat menghadap Ka'bah. Sesampai di Madinah ini tidak bisa dilakukan. Sebab Makkah di selatan, sedangkan Masjidil Aqsa di utara.
Rasulullah saw tidak nyaman dengan kiblat seperti ini. Sebab kaum yahudi sering mengejek beliau dan sahabat akan kiblat yang sama ini dengan kiblat yahudi. Rasulullah saw sering menengokkan wajahnya ke langit, berharap kepada Allah diberikan kiblat yang lebih diredhai. Akhirnya setelah lebih dari satu setengah tahun, Allah menurunkan perintah arah kiblat ke Ka'bah di kota Makkah.
Begitulah kejelasan identitas bagi setiap muslim. Agar agama tidak tercampur dan jati diri tidak ambigu. Bagi kita agama kita, bagi mereka agama mereka.
Kejelasan identitas ini menjadi syariat dan ajaran yang sangat penting di dalam Al Quran dan Hadits-Hadits Rasulullah saw.
Allah berfirman:
وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا (115)
Artinya: "Barang siapa yang menentang Rasulullah setelah jelas baginya kebenaran, dan dia mengikuti bukan cara hidup orang-orang beriman, maka akan Kami biarkan dia dengan perbuatannya, lalu Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahannam, dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali". (QS An Nisa: 115)
Ancaman Allah sangatlah keras bagi kaum muslimin yang mengikuti cara dan gaya hidup orang-orang non muslim. Yaitunya pembiaran yang menjebak dan diakhiri dengan adzab neraka yang sangat pedih.
Dari haditsnya seringkali Rasulullah saw memerintahkan para sahabatnya untuk menyelisihi kaum yahudi dan nasrani. Mulai dari hal yang sederhana dari segi penampilan, pakaian dan kebiasaan serta hari raya, sampai kepada tata cara beribadah. Ini semua merupakan upaya yang sungguh-sungguh untuk menjaga dan menguatkan identitas keislaman.
Dan Rasulullah saw sudah memprediksi akan datangnya generasi dari umatnya yang meniru dan mengikuti kabiasaan dan gaya hidup kaum yahudi dan nasrani:
عن أبي سعيد رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : " لتتبعن سَنن من قبلكم شبراً بشبرٍ وذراعاً بذراعٍ ، حتى لو سلكوا جحر ضبٍّ لسلكتموه ، قلنا : يا رسول الله اليهود والنصارى ؟ قال : فمن !؟ " ، رواه البخاري ( 3269 ) ومسلم ( 2669 ) .
Artinya: Sungguh kalian akan ikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai-sampai mereka masuk lobang biawak pun kalian ikuti". Para sahabat bertanya: "Apakah mereka kaum yahudi dan Nasrani, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Siapa lagi...".
Dan prediksi Rasulullah saw itu hari ini begitu mudah kita temukan buktinya. Tidak sedikit orang Islam yang melarutkan identitasnya dengan identitas kaum lainnya. Baik itu dengan kesadaran, ataupun karena ketidaktahuan.
Momen ujung tahun masehi adalah yang paling sering terjadi pelarutan identitas dan jati diri. Baik yang terkait natal apalagi yang berhubungan dengan tahun baru. Penyakit utamanya adalah ikut-ikutan. Lama kelamaan menjadi budaya dan kebiasaan.
Pesta tahun baru masehi bukanlah identitas bagi seorang muslim, dan ajaran Islam sangat jauh dari itu semua. Belum lagi hura-hura dan maksiat yang ditimbulkan dari pesta tersebut. Tentu itu hanya akan mengundang murka Allah SWT.
Rasulullah saw bersabda:
لا تكونوا إمعة ، تقولون : إن أحسن الناس أحسنا ، و إن ظلموا ظلمنا ، و لكن وطنوا أنفسكم إن أحسن الناس أن تحسنوا ، و إن أساؤوا فلا تظلموا (رواه الترمذي)
Artinya: "Janganlah kalian menjadi orang yang ikut2an. Kalian katakan: " Jika orang berbuat baik, aku juga berbuat baik. Jika mereka berbuat zhalim, aku juga berbuat zhalim. Akan tetapi kuatkanlah diri kalian. Jika mereka berbuat baik, maka kami berbuat baik pula. Jika mereka aniaya, maka janganlah kalian berbuat aniaya..." (HR Tirmidzi)
Saatnya setiap muslim mengokohkan identitas, menjaga harga diri dan jati diri. Bila perlu, kondisikan rumah dan keluarga bisa beramal shaleh maksimal di malam tahun baru.

Wallahu A'laa wa A'lam.



posted by @Adimin

Tahun Baru, Presiden dan Kader PKS Pilih Bantu Korban Banjir Bima

Bima - Mengawali hari di tahun 2017, Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih terjun berkerja bakti membantu membersihkan lingkungan yang porak poranda akibat musibah banjir. 
Ratusan kader PKS ini masuk ke gang-gang di wilayah kelurahan Kempo Nae yang mengalami timbunan lumpur dan sampah cukup parah.
Warga yang lebih dari sepekan berusaha bertahan di lingkungan tempat tinggalnya yang dipenuhi lumpur, kali ini mendapat tenaga segar untuk mengevakuasi barang-barang yang masih banyak berserakan di gang-gang perumahan warga. 
"Memang pekerjaan membantu evakuasi sampah dan lumpur di pemukiman warga yang berada di gang-gang adalah pekerjaan yang cukup sulit jika dikerjakan oleh tenaga kebersihan kota. Oleh karena itu kader-kader PKS lebih memilih membantu mereka," kata Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman di Bima, Ahad pagi 1 Januari 2017.
Ratusan kader PKS ini tak terkecuali para pimpinan dan anggota dewan perwakilan rakyatnya turut andil membawa sekop dan cangkul termasuk gerobak dorong. 
"Ini kedatangan kedua saya. Sebelumnya saya lima hari bantu evakuasi warga saat banjir kedua yang cukup parah terjadi sepuluh hari lalu", kata salah satu relawan, Kusmayadi asal Lombok. 
Para relawan yang juga kader PKS ini memang berasal dari berbagai kota dan pulau. Kota Bima sendiri berada di bagian timur pulau Sumbawa. Sementara Lombok berada di pulau yang berbeda. 
Masalah Baru
Sampah-sampah yang masih berserakan dan dibiarkan menumpuk rentan menghadirkan masalah baru.
"Saya kira butuh ekstra alat berat yang lebih masif dan pemkot bisa meminta bantuan dunia industri seperti PT Amman yang memiliki alat lebih lengkap dan sdm juga terlatih", kata  salah satu bakal calon gubernur NTB Zulkieflimansyah. 
Zul juga mengingatkan jika kondisi sampah ini hingga hari kesepuluh  masih belum bisa teratasi, ke depan hal ini bisa menguras ketahanan sosial warga.
"Saya kira kondisi yang mulai kondusif ini jangan sampai malah memburuk lagi, hanya karena evakuasi sampah dan lumpur tidak cepat dilakukan", tegas Zul.
Dalam kondisi seperti ini warga Kota Bima sangat membutuhkan bantuan relawan dari pihak luar karena musibah banjir kali ini memang memukul ketahan keluarga. Aparat PNS juga tidak bisa bekerja normal karena juga masih memikirkan kondisi keluarganya masing-masing.
sumber: www.pks.id

posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger