pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Waktunya Rakyat Dibantu! | Testimoni Sandiaga Uno Kenapa Pilih Prabowo

Written By mediapkspadang on 28 June, 2014 | June 28, 2014


Waktunya Rakyat Dibantu!

Oleh Sandiaga Uno 

Banyak pihak menanyakan kepada saya sampai hari ini, kenapa saya memutuskan untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden Republik Indonesia 2014 - 2019. Padahal banyak dari kalangan masyarakat yang masih bingung akan memilih yang mana dari dua pasangan capres-cawapres yang ada. Terus terang, walaupun kecondongan ke arah memilih Prabowo sudah ada sejak 2012, diskusi saya dengan sosok tegas ini di awal tahun 2013 meneguhkan pilihan saya mendukung pebisnis berlatar belakang militer ini.

Kebingunan masyarakat sangat wajar karena kedua pasangan memang pantas dan berkualitas dengan platform pembangunan yang tidak terlalu berbeda. Karena kedua pasangan memang mendengarkan masukan rakyat, dan masyarakat yang didominasi kelas menengah memang menginginkan stabilitas.

Stabilitas artinya tidak mencari perubahan terlalu drastis,. Yang dicari masyarakat mungkin lebih pada kemajuan, pemerataan, dan percepatan hasil-hasil pembangunan yang konkrit.

Bagi mayoritas pemilih, yang mendasarkan perbedaan di antara keduanya adalah karakter. Prabowo tegas dan nasionalis, sedangkan Jokowi sederhana dan praktis.

Dalam satu pertemuan dan diskusi dengan Prabowo di awal 2013, ternyata ada satu pernyataan beliau yang saya tangkap sebagai perbedaan fundamental dan prinsipil, sehingga akhirnya mengukuhkan pilihan saya kepada Prabowo. Dalam pertemuan tersebut, kami berdiskusi mengenai semakin bertambahnya tantangan dan permasalahan masyarakat, di semua kelas, golongan dan daerah. Bukan hanya di masyarakat miskin, tapi juga di kalangan masyarakat yang mampu.

Bahkan bagi anak-anak Indonesia yang bersekolah di luar negeri, yang kebanyakan berasal dari golongan mampu pun tantangan dan permasalahan semakin meningkat. Mulai dari perlakuan dari negara tempat mereka belajar, sampai dengan kondisi perekonomian yang kurang stabil yang membuat mereka sulit berkonsentrasi memikirkan orang tuanya dan biaya pendidikan.

Kita masih ingat cerita mahasiswa Indonesia yang meninggal di Singapura tanpa penyebab yang jelas. Demikian juga kita sangat akrab dengan para tenaga kerja Indonesia di luar negeri yang sering menjadi korban penganiayaan dan ketidakadilan, baik sosial maupun hukum. Bahkan para taipan pemilik perusahaan kelapa sawit yang notabene masuk dalam jajaran pengusaha-pengusaha terbesar di Asia pun frustrasi karena produk minyak kelapa sawit kita dihalangi masuk ke pasar Eropa dan Amerika Serikat.

Pendek kata, masyarakat semakin merasa kurang ada daya dobrak, kurang ada rasa aman, dan kurang nyata rasa bangganya saat ini menjadi bagian dari warga negara Indonesia. Akibatnya semakin masyarakat berinteraksi dengan dunia luar, baik di dalam ataupun di luar negeri, semakin tajam masyarakat membandingkan enaknya jadi warga negara lain, atau hidup di negara lain, dibandingkan dengan menjadi warga negara Indonesia dan hidup di negeri sendiri.

Ini sangat mengkhawatirkan. Karena definisi sebuah bangsa selain memiliki batas wilayah yang jelas adalah memiliki identitas yang kuat dan rasa bangga yang meluap dari warganya.

Dalam diskusi tersebut, Prabowo menjawab dengan satu pernyataan pendek, tegas, dan jelas sekali artinya dengan mengatakan "Memang sudah waktunya rakyat dibantu negara. Sejak reformasi, rakyat membantu pemerintah dengan menyerap segala perubahan dengan baik walaupun dampaknya kepada individual mungkin memberatkan."

Eureka! Itulah jawaban yang membangunkan dan mengukuhkan hati saya. Pernyataan tersebut, "waktunya rakyat dibantu" menggarisbawahi perbedaan prinsip yang fundamental. Inilah menurut saya keistimewaan yang menekankan kejelasan visi dan misi Prabowo, bukan saja menggarisbawahi perbedaan karakter beliau dibandingkan Jokowi.

Hal ini penting untuk saya sampaikan karena selama ini masyarakat sepertinya bingung memilih berdasarkan perbedaan karakter di antara kedua pasangan. Padahal sudah jelas kedua pasangan adalah putra-putra terbaik bangsa.

Ketika memutuskan pilihan sepertinya kita belum mengajukan pertanyaan yang tepat. Pertanyaan yang tepat menurut saya bukan saja "Calon Presiden seperti apa yang ingin kita pilih?"

Yang seharusnya kita tanyakan adalah "Calon Presiden yang akan menghadirkan negara seperti apa yang harus kita pilih?"

"Waktunya rakyat dibantu" memiliki makna bahwa Prabowo akan menghadirkan negara yang tidak saja dekat dengan rakyat, tapi juga membantu rakyat memikul bebannya. Negara yang tidak saja hadir untuk rakyat, tapi tidak akan pernah meninggalkan rakyatnya. Kita bukan saja butuh pemimpin yang merakyat. Melainkan, yang berbuat untuk rakyat.

*http://m.kompasiana.com/post/read/663949/2/waktunya-rakyat-dibantu.html



posted by @Adimin

DSP PKS Putuskan Awal Ramadhan 29 Juni

Dewan Syari'ah Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DSP PKS) telah menetapkan awal Ramadhan 1435 H yakni pada Ahad 29 Juni 2014 seperti yang tertuang dalam kutipan Surat Keputusan DSP PKS dibawah ini:

Kutipan
SURAT KEPUTUSAN

DEWAN SYARI’AH PUSAT
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
Tentang
AWAL RAMADHAN 1435H
NOMOR : 41/B/K/DSP-PKS/1435

بسم الله الرحمن الرحيم



اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ إمَامِ المتقينَ وقائدِ المجاهدينَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ  {أما بعد} .


Dewan Syari’ah Pusat setelah,

MENIMBANG
1. Bahwa kaum muslimin dalam melaksanakan puasa bulan Ramadhan membutuhkan ketetapan tentang tanggal 1 Ramadhan.

2. Bahwa untuk menetapkan tanggal 1 Ramadhan disyariatkan adanya ru’yatul hilal.

3. Bahwa seluruh tim ru’yatul hilal Dewan Syari’ah yang bekerja sama dengan tim ru’yatul hilal Kementrian Agama RI bersama ormas-ormas Islam dan MUI telah melaksanakan ru’yat di berbagai wilayah Indonesia pada tanggal 27 Juni 2014, dan semua tim ru’yat tidak berhasil melihat hilal.

4. Bahwa dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan sangat mengutamakan persatuan dan kesatuan umat.

5. Bahwa penetapan 1 Ramadhan 1435H diperlukan adanya surat keputusan.


MENGINGAT

1. Firman Allah SWT:
Artinya: ….Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS Al Baqarah : 185)

Artinya: Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang Mengetahui. (QS Yunus : 5)

2. Sabda Rasulullah SAW:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : صُومُوا لِرُؤْيتِهِ وأَفْطِرُوا لِرُؤْيتِهِ فإِن غُمّ عَلَيْكُم فَأكْمِلُوا العِدة (متفق عليه)

Artinya: ”Puasalah kamu jika melihat bulan, dan berbukalah kamu jika melihat bulan. Jika terhalang (mendung) maka sempurnakan bilangannya.” (muttafaqun ‘alaihi).

Sabda Rasul SAW, “Janganlah kamu berpuasa (Ramadhan) sehingga melihat hilal. Dan janganlah kamu mengakhiri Ramadhan sehingga melihat hilal (1 Syawal). Jika dihalangi oleh awan maka perkirakanlah.” (HR Bukhari-Muslim)

إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ

Sabda Rasul SAW, “Jika kamu melihat hilal maka berpuasalah (Ramadhan), jika kamu melihat hilal maka berbukalah (mengakhiri Ramadhan). Jika dihalangi oleh awan maka perkirakanlah.” (HR Bukhari-Muslim)

الصَّومُ يومَ تصُومُونَ، والفِطرُ يومَ تُفطِرُون، والأَضحَى يومَ تُضَحُّونَ

“Puasa adalah di hari kalian berpuasa, berbuka adalah di hari kalian berbuka dan ‘Iedul Adha adalah di hari kalian berkurban” (HR At-Tirmidzi)


MEMPERHATIKAN

1. Rapat Dewan Syari’ah Pusat di Jakarta tanggal 27 Juni 2014M/29 Sya’ban 1435H pukul 19.00 WIB tentang penetapan tanggal 1 Ramadhan 1435H.


Dengan memohon taufiq Allah dan ridho-Nya...

M E M U T U S K A N

MENETAPKAN

1. Bulan Sya’ban 1435H digenapkan hitungannya menjadi 30 hari.

2. Tanggal 1 Ramadhan 1435H jatuh pada hari Ahad bertepatan tanggal 29 Juni 2014M.

3. Agar kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera menjaga ukhuwwah Islamiyyah.


Demikian ketetapan Dewan Syariah Pusat tentang awal Ramadhan 1434H agar dapat dijadikan pedoman oleh seluruh kader dan dapat dijadikan rujukan bagi kaum muslimin dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1434H.


Ditetapkan di  : Jakarta

Pada tanggal : 29 Syaban 1435 H/27 Juni 2014 M

DEWAN SYARI’AH PUSAT
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA


DR. KH. SURAHMAN HIDAYAT, MA
(KETUA) 


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger