Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
June 08, 2013
posted by @A.history
Irwan Prayitno: TdS Makin Semarak
Written By Unknown on 08 June, 2013 | June 08, 2013
Acara bergengsi bertaraf internasional dengan tajuk Tour de Singkarak (TDS) tengah digelar. Tahun ini merupakan kali kelima. Sejumlah jurnalis menggambarkannya sebagai sebuah “Lomba Balap Sepeda di Surga Khatulistiwa.”
Memang di situlah letak keistimewaan Sumatra Barat. Keindahan alam membentang luas hampir di semua pelosok, mulai dari dataran tinggi sampai lembah, ngarai dan pantai. Mata seakan-akan tak pernah puas memandang dan mengagumi rahmat dan karunia Tuhan yang luar biasa itu. Para fotografer sekan-akan tak pernah kekurangan bahan untuk mengangkatnya menjadi ribuan karya foto yang spektakuler.
Lima tahun waktu berjalan, ajang TdS membuat Sumatra Barat makin dikenal dan disayang. Seperti kata pepatah, “Tak tahu maka tak kenal, tak kenal maka tak sayang.” Kini, setelah 5 tahun TdS berjalan, Sumatra Barat makin dikenal dan dicintai. Jika tahun lalu diikuti 16 negara, tahun ini 27 negara. Kita yakin jumlah tersebut terus bertambah dan bertambah dari tahun ke tahun.
Antusiasme masyarakat menyaksikan TdS juga meningkat luar biasa. Saat pembukaan Sabtu (1/6) malam lalu yang dihadiri Wamen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar di pelataran Jam Gadang Bukittinggi, masyarakat tumpah ruah. Diperkirakan jumlah masyarakat yang menyaksikan pembukaan TdS tahun ini, sekitar dua kali lipat tahun sebelumnya. Ditambah dengan dentuman semarak cahaya kembang api serta kehadiran group band kondang Purwacaraka Big Band membuat suasana Bukittinggi saat itu makin meriah dan semarak.
Saat start yang ditunggu-tunggu juga tak kalah berkesan. Sejak pagi para pebalap yang mayoritas merupakan warga asing tampak antusias, seolah-olah tak sabar menunggu bendera start
diangkat oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu. Masyarakat datang lebih banyak lagi memadati pelataran Jam Gadang menunggu detik-detik dimulainya lomba yang selain menyuguhkan keindahan alam juga menawarkan hadiah milyaran rupiah.
Seperti yang diharapkan, meningkatnya kedatangan pengunjung ke Bukittinggi akan mendongkrak geliat ekonomi di kota sentral wisata Sumatra Barat itu. Secara kasat mata, apa yang diharapkan itu memang jadi kenyataan. Boleh dikatakan, semua hotel di Bukittinggi penuh, meski umumnya telah memanfaatkan extra bed. Pusat-pusat kuliner dan souvenir juga terlihat bergairah karena diserbu para pembeli. Hal itu tentu akan mendongkrak ekonomi masyarakat dan membuka peluang usaha bagi kita.
Masyarakat luas bahkan dunia telah tahu dan kenal Sumatra Barat, kita tentu ingin mereka cinta dan rajin berkunjung ke sini, agar peluang ekonomi itu makin terbuka. Karena itu tugas kita adalah memberikan yang terbaik dan memberikan kesan yang baik kepada mereka. Jika menawarkan jasa kuliner, berikanlah kuliner yang terbaik.
Begitu juga jika menawarkan souvenir, berikanlah souvenir terbaik dan berkualitas. Jangan kecewakan mereka, buktikan, orang Minang adalah masyarakat yang berbudaya tinggi, jangan buat mereka kapok untuk datang lagi. Jangan berikan kesan yang jelek yang membuat mereka memberikan penilaian negatif tentang Sumatra Barat.
Mari bersama-sama menyukseskan TdS, mari saling bahu-membahu untuk membuka peluang perbaikan ekonomi bagi ranah yang indah dan kita cintai ini.
Sekali lagi, TdS kali ini beda dari yang sudah-sudah dan luar biasa. Bahkan, Wakil Presiden Boediono juga datang ke Sumbar di saat iven ini digelar. (*)
*http://hariansinggalang.co.id/tds-makin-semarak/
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN
June 08, 2013
posted by @A.history
Meski di Fitnah, Tokoh-Tokoh PKS Semakin Dicari Warga utk Isi Pengajian
Ust.Hidayat Nurwahid sedang memberikan tausiyah di majelis taklim Rawajati, Pancoran |
Jakarta - Sejak munculnya kasus Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) berbagai fitnah secara beruntun mendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun dibalik fitnah-fitnah tersebut selalu saja ada keuntungan yang didapatkan oleh PKS.
Mulai dari berbondong-bondongnya warga yang mendaftarkan diri untuk bergabung bersama PKS, hingga dukungan dan doa dari berbagai pihak seperti para alim ulama dan tokoh masyarakat.
Kali ini sebuah Majelis Taklim di Rawajati Kecamatan Pancoran mendadak menghubungi kader - kader PKS, mereka meminta bantuan agar dihadirkan dalam pertemuan Majelis Taklimnya, seorang tokoh dari PKS. Kader pun sibuk mengontak beberapa tokoh - tokoh dari PKS, alhamdulillah salah satu tokoh nasional dari PKS bisa hadir. Beliau adalah Ust. Hidayat Nur wahid (HNW), tanpa panjang kata beliau langsung memberikan persetujuannya kepada salah seorang kader yang menghubunginya.
Ust. Hidayat Nur Wahid pun memenuhi janjinya mengisi pengajian sebuah Majelis Taklim di kelurahan Rawajati. Jamaah senang dan tak menduga pengajiannya didatangi dan diisi oleh tokoh nasional sekaliber Ust. Hidayat Nur Wahid. Ibu - ibu Majelis Taklim pun berharap semoga ke depannya tokoh - tokoh PKS terus turun memberi taujih dan pesan moral kepada masyarakat.(dpcpkspancoran/kabarpks)
*http://www.kabarpks.com/2013/06/meski-banyak-fitnah-yang-melanda-tokoh.html
Label:
SEPUTAR PKS,
TOPIK PILIHAN
June 08, 2013
posted by @A.history
Tolak Kenaikan BBM, PKS Difitnah dengan Spanduk Palsu dan Foto Rekayasa
Di tengah gencarnya sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
menolak kenaikan harga BBM, muncul spanduk palsu bernada provokasi menurunkan
SBY-Boediono. Selain itu, di media sosial juga beredar foto rekayasa.
Hakim meminta masyarakat hati-hati jika menemukan spanduk PKS yang bernada
provokasi. Spanduk yang disebar PKS lebih pada upaya sosialisasi kepada
masyarakat terkait sikap penolakan kenaikan BBM. Jika ada spanduk turunkan SBY pasti bukan dari
struktur dan kader PKS.
Sementara itu, foto yang menampilkan spanduk bertuliskan
“Ayo Rakyat Gabung dengan PKS, Kita Lawan Rejim SBY Tolak Kenaikan Harga BBM,
PKS Siap Keluar dari Koalisi Setan, PKS Sudah Tidak Butuh Jatah Menteri, Rejim
SBY Jongos Zionis & Neolib” di depan kantor DPP PKS diketahui sebagai foto
hasil rekayasa digital.
Spanduk yang asli pada foto tersebut adalah ucapan
“Selamat Datang KPK di DPP PKS.” Warga Jakarta yang lewat di depan kantor DPP
Jalan TB Simatupang bisa membuktikan bahwa foto spanduk provokasi itu hanya
fitnah terhadap PKS. [JJ/Kum/bsb]
*Islamedia
posted by @A.history
Label:
SEPUTAR PKS,
TOPIK PILIHAN
June 08, 2013
Kapan politisasi isu kenaikan harga BBM bersubsidi dimulai?
*https://twitter.com/MahfudzSiddiq
posted by @A.history
"Politisasi BBM oleh Penguasa" | by @MahfudzSiddiq
by @MahfudzSiddiq
Kapan politisasi isu kenaikan harga BBM bersubsidi dimulai?
1- Ketika dlm rancangan APBN Perubahan (APBN-P) 2013 pemerintah masukan opsi yg mengarah pada pengurangan anggaran subsidi BBM.
Padahal semua asumsi ttg sektor energi sdh ditetapkan dlm APBN 2013 yg diikuti penghematan anggaran belanja Kementrian/lembaga.
Penghematan anggaran 10-15% akan hasilkan saldo anggaran di akhir tahun. Plus anggaran yg tak terserap di kisaran 20%-an.
Jadi masuknya skema kenaikan harga BBM subsidi di RAPBNP 2013 sudah politis ketimbang teknis anggaran.
2- Siklus waktu pembahasan RAPBNP sgt singkat tdk sprt siklus pembahasan RAPBN. Smntr tema kenaikan harga BBM serius.
Mepetnya waktu membuat sulit bahas substansi rencana kebijakan yg menyangkut hajat rakyat. Kecuali mau di fait-accomply.
3- Ktk rencana pengurangan anggaran subsidi BBM dibawa ke DPR. Padahal UU APBN 2013 sdh tegaskan itu sbg kewenangan pemerintah.
Jika mau pemerintah bisa langsung naikkan harga BBM bersubsidi. Kenapa dibawa ke DPR lagi?
4- Pemerintah bawa ke DPR ketika rencana kenaikan harga BBM diposisikan sbg konsekuensi dari rencana pemberian BALSM.
Jadi DPR dibawa bahas rencana BALSM. Jika setuju maka konsekuensinya harga BBM harus disetujui. Krn ada perubahan postur anggaran.
5- Ketika pembahasan substansi kebijakan sektor energi blum tuntas dielaborasi DPR, sudah ada upaya penyeragaman sikap politik.
DPR harus jalankan fungsinya dgn maksimal atas kepentingan rakyat. Jangan dipotong begitu saja dgn penyeragaman sikap politik.
6- Ketika diskenariokan DPR putuskan setuju atau tidak BALSM dan kenaikan harga BBM subsidi hanya ikutan, maka skenario ini sudah politisasi.
7- Politisasi terjadi ketika kecenderungannya apa maunya pemerintah harus selalu "diamini" partai koalisi.
Padahal proses pembahasan di DPR blum tuntas dan perbedaan pendapat blum dibedah secara obyektif.
8- Adalah politisasi ketika tiba2 masyarakat kaget pemerintah naikan harga BBM meski stlh itu sebagian mereka dapat bantuan sosial.
9- Politisasi itu saat ada rapat setgab tapi kehadiran pimpinan fraksi PKS ditolak dan dibatalkan, dan harus Ketum partai yg hadir.
Padahal mereka tahu presiden PKS sdg keliling daerah dan tak mungkin balik dadakan. Apa iya semua Ketum partai datang?
10- Ketika mempolitisasi ketidakhadiran PKS dlm rapat setgab dgn komentar-komentar negatif untuk bangun opini menyesatkan thd PKS.
11- Ketika perdebatan substansi kebijakan soal BBM digeser menjadi isu koalisi atau oposisi.
Nah itu semua saat-saat dimulainya #politisasi.
*https://twitter.com/MahfudzSiddiq
posted by @A.history
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN