pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Apapun Profesinya, Orangtua Tak Boleh Abaikan Keluarga

Written By mediapkspadang on 22 April, 2016 | April 22, 2016

Depok (22/4) - Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS Wirianingsih menilai kualitas sumber daya manusia dimulai dari seberapa jauh peran orangtua dalam keluarga, apapun profesinya.

"Seorang laki-laki jika menjadi pemimpin negara atau pemimpin daerah yang baik, perannya menjadi pemimpin keluarga harus baik pula. Tidak bisa dipisahkan," ucap Wirianingsih di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jumat (22/4/2016).

Demikian pula dengan perempuan dewasa, katanya, apapun profesinya harus mampu memerankan perannya sebagai ibu rumah tangga yang baik.

"Identitas perempuan walau dia seorang profesor jika dia tidak bisa menyapu atau membersihkan rumah maka dipertanyakan indentitas perempuannya," ucap Wirianingsih.

Selanjutnya ia berpesan kepada orangtua yang mendidik anaknya untuk tidak lupa melibatkan Allah dalam pengasuhan anak.

"Orangtua tidak boleh jauh dari Allah. Agar anak juga tidak jauh dari Allah. Jangan pula menyerahkan penuh pendidikan pada sekolah," katanya.

Dalam acara Sekolah Kepemimpinan Partai tersebut, Wirianingsih bersyukur PKS memberikan perhatian lebih terhadap perempuan dan ketahanan keluarga.

"Alhamdulillah PKS sangat concern terhadap permasalahan perempuan dan ketahanan keluarga sebagai pilar pembangunan kepemimpinan di Indonesia," ujar Wirianingsih. [pks.id]

Keterangan Foto: Ketua BPKK DPP PKS Wirianingsih

posted by @Adimin

Milad ke-18 PKS Murni Gotong Royong Kader

Jakarta (22/4) – Ketua Bidang Wilayah Dakwah Indonesia Timur DPP PKS Muhammad Kasuba mengharapkan partisipasi semua kader dalam kegiatan Milad ke-18 PKS. Kegiatan ini dibiayai murni oleh kader melalui program Gerakan Lima Puluh Ribu (Galibu).

“DPP PKS sudah membuat program Galibu untuk seluruh kader yang mau berpartispasi menyukseskan kegiatan milad ke 18 PKS. Ayo, kita bersama menyisihkan Rp 50.000 per kader, ajak juga keluarga dan handai taulan kita. Insya Allah SWT akan memberkahi harta yang kita sedekah kan untuk kepentingan dakwah," ujar Muhammad Kasuba, di Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Muhammad Kasuba menyampaikan, PKS adalah partai kader. Karena itu sangat diharapkan partisipasi setiap kader.

“PKS ini kan Partai Kader. Slogan kami, Sunduquna Juyubuna, artinya kas kami adalah kantong-kantong kami sendiri. Artinya PKS harus mandiri tanpa bergantung sama pihak lain selain kita hanya bergantung sama Allah SWT semata,” pungkas Muhammad Kasuba.

PKS menggelar sejumlah kegiatan dalam rangka Milad ke 18, seperti Simposium Perempuan Indonesia memperingati Hari Kartini, Kunjungan ke masyarakat nelayan Muara Angke, Lomba Nasional Kitab Kuning, Gerak Jalan bersama PKS, hingga PKS Award. Puncak Milad akan dilaksanakan pada Ahad, 24 April 2016 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta. [pks.id]

Keterangan Foto:  Ketua Bidang Wilayah Dakwah Indonesia Timur DPP PKS Muhammad Kasuba

posted by @Adimin

Incumbent Diingatkan Tak Gunakan Fasilitas Negara

Aceh (22/4) - Anggota DPR RI asal Aceh Muhammad Nasir Jamil mengingatkan calon-calon kepala daerah incumbent agar tidak menggunakan fasilitas negara dan aparat pemerintahan untuk kepentingan politiknya.

Nasir mengatakan rumah dinas tidak dibenarkan untuk digunakan sebagai tempat berkumpul para pendukung. Kepala Daerah diminta menunjukkan moralitasnya dan negarawan didepan rakyat.

”Tunjukkan moralitas dan negarawan kepada masyarakat. Jangan menggunakan filosopi haji mumpung, mumpung lagi ada jabatan. Saya kecewa sekali mendengar adanya kepala daerah yang menggunakan rumah jabatan untuk menerima dukungan dan sebagainya,” ujar Nasir di Aceh, Kamis (21/4/2016).

Nasir mengapresiasi sejumlah calon-calon gubernur yang sudah berani membuat posko-posko, namun Nasir juga mengaku sangat kecewa dengan calon-calon yang menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadinya.

Nasir mengatakan rencana Zaini maju pada Pilkada 2017 merupakan haknya sebagai warga negara, namun Zaini harus ingat bahwa rakyat juga punya hak agar pembangunan yang sudah diprogram untuk tetap dijalankan sehingga tidak terjadinya jeda pembangunan di Aceh.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang sudah menyatakan maju lagi pada Pilkada Aceh 2017 mendatang kerap menggunakan fasilitas pendopo untuk kegiatan politiknya seperti menerima fotokopi dukungan. Bahkan Zaini juga secara terang-terangan melibatkan kepala SKPA dalam kegiatan politiknya. [pks.id]

Keterangan Foto: Anggota DPR RI Muhammad Nasir Jamil

posted by @Adimin

Meski Gerbong Masih Pendek, Partai Harus Seperti Shinkansen

Depok (22/4) - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal mengatakan bahwa gerbong Partai Dakwah ini harus seperti kereta cepat Shinkansen di Jepang.

"Meski gerbong pendek akan tetapi kecepatannya harus lebih tinggi, jangan kalah dengan yang gerbongnya lebih panjang. Seperti Shinkansen kereta cepat dari Jepang, minim goncangan dan cepat," kata Mustafa di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jumat (22/4/2016).

Oleh karena itu, katanya, kader dakwah jangan terlalu bising menghadapi fenomena yang sedang terjadi.

"Jangan sampai suara terlalu keras tapi tidak sampai-sampai. Ini hanya akan memancing lawan. Lebih baik kita terus bekerja dan diam-diam sampai," ucap pria yang pernah membidangi Kepemudaan DPP PKS ini.

Hari ini adalah hari ketiga Sekolah Kepemimpinan Partai. Program ini adalah bagian dari rangkaian milad ke-18 PKS.

Diketahui, Sekolah Kepemimpinan Partai adalah salah satu rangkaian agenda Milad 18 PKS. Ketua Penyelenggara Sekolah Kepemimpinan Partai, Musholi menyebutkan Ketua DPW PKS dari seluruh wilayah dan juga Wilayah Dakwah (Wilda) di Indonesia hadir selama tiga hari dari tanggal 20 hingga 23 April 2016. [pks.id]

Keterangan Foto: Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal
posted by @Adimin

Kisah Kekaguman Fahry Ali Pada PKS

Ada kisah menarik yang disampaikan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman ketika menjadi keynote speaker dalam pertemuan di Sekolah Kepemimpinan Partai (SKP) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Rabu (20/4) kemarin.

Akhir tahun 2005, Sohibul sedang menghadiri undangan acara peluncuran buku Arifin Panigoro. Dalam peluncuran tersebut, yang jadi pembahas adalah seorang pengamat politik bernama Fahry Ali. Pada waktu itu bisa dikatakan Fahry Ali merupakan pengagum Partai Dakwah ini. Ia pun ngobrol dengan Sohibul, namun tiba-tiba pembawa acara mengatakan kepada Fahry Ali bahwa sebelum acara dimulai hadirin diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama. Fahry Ali mengiyakan, lalu ia mengatakan sesuatu ke Sohibul seperginya pembawa acara.

“Man, saya taruhan,” kata Fahry, “Pasti kamu nanti tidak nyanyi Indonesia Raya,” lanjutnya.

Terang saja pernyataan tersebut membuat Sohibul terkesiap. “Hehe..sembarangan aja, Bang. Nanti saya akan berdiri dan akan nyanyi dengan lantang. Kenapa Abang punya pikiran seperti itu?” ucap Sohibul.

Fahry Ali mengatakan bahwa itulah persepsi publik tentang PKS yang dimilai anti-Indonesia Raya, antipancasila, anti-Undang-Undang Dasar 1945 dan anti sebagainya.

Sohibul pun mengajak diskusi panjang lebar tentang PKS pada Fahry Ali.

“Kalau begitu persepsi saya salah ya, Man?” sadar Fahry.

Sohibul mengiyakan, meskipun begitu ia tetap saja penasaran dengan Fahry Ali yang mengaku pengagum PKS tapi mengatakan sesuatu yang berseberangan dengan PKS. Kemudian ia bertanya untuk meruntuhkan rasa penasaran itu.

“Bang Fahry ini kan pengagum PKS. Sekarang kalau benar PKS yang katanya anti-Indonesia Raya, antipancasila, anti-Undang-Undang Dasar 1945—ini kalau benar ya, Bang Fahry masih kagum dengan PKS atau tidak?” tantang Sohibul dengan nada ramah.

Jawabannya cukup mengejutkan, Fahry berkata, “Saya tetap mengagumi kalian (PKS)!”

“Lah, kok mau dengan yang anti segala-segalanya?” tanya Sohibul masih penasaran.

Fahry pun menjawab dengan penjelasan yang cukup menarik. “Man, yang namanya orang seperti saya itu merindukan ruang publik khususnya pengelolaan Negara yang baik. Tapi kami sadar kami tidak bisa membawa kebaikan tersebut karena kami bukan orang baik. Nah, di tengah-tengah kerinduan itu tiba-tiba muncul segerombolan anak muda yang datang ke ruang publik dengan membawa moralitas. Demonstrasi rapi, tidak mengganggu yang lain. Selesai demonstrasi bersih (dari sampah). Anggota dewannya di DPR dan DPRD hingga dibukukan ‘Bukan di Negeri Dongeng’ sampai segala macam. Jadi, buat orang-orang seperti saya, masalah di internal kamu seperti apa, anti apa anti apa, itu peduli amat! Tapi yang kamu bawa ke ruang publik yang membawa moralitas, pasti kami dukung!” aku Fahry Ali.

Kisah masa lampau doktor lulusan Jepang tersebut membuat para peserta SKP yang terdiri dari para ketua DPW, Bidang Kaderisasi dan BPSDM tersenyum dan semringah. SKP sendiri adalah salah satu rangkaian agenda Milad 18 PKS yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 20 April hingga 23 April 2016.

“Apa yang membuat mereka tertarik kepada kita? Mereka hanya merindukan hadirnya moralitas di tengah publik!” ucap Sohibul mengakhiri satu kisah klasiknya.

Ilustrasi: Sekolah Kepemimpinan Partai

posted by @Adimin

Wako Mahyeldi: “Kartini” Kuat Karena Kesabarannya

PADANG – Kuatnya “Kartini” (wanita) bukan karena mampu mengangkat beban berat. Akan tetapi kuatnya wanita karena rasa sabar yang begitu tinggi di dalam dirinya. Demikian antara lain dikatakan Walikota Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo saat membuka Peringatan Hari Kartini tingkat Kota Padang 2016 di Aula Stikes Ranah Minang, Kamis (21/4).

“Belajar sabar itu kepada wanita, bukan kepada laki-laki,” sebut Mahyeldi.

Kesabaran yang dimiliki wanita dirasakan langsung oleh Walikota di dalam kehidupannya. Seperti kesabaran yang dimiliki dari sosok nenek, orangtua, maupun pada sosok istri Walikota sendiri. 
“Saya melihat sendiri kesabaran mereka,” tukas Walikota.

Walikota mencontohkan kesabaran penuh yang dimiliki istrinya, Ny Harneli Mahyeldi. Di dalam keluarganya, peranan isteri sangat memegang peranan penting.

“Kami yang keluarga besar tentu setiap paginya cukup banyak pakaian yang menumpuk. Kalau saya yang laki-laki kalau melihat pakaian menumpuk pasti kusut pikiran, tetapi wanita tidak. Satu persatu dikerjakan akhirnya selesai juga. Inilah kesabaran,” ungkap Walikota.

Menurut Mahyeldi, kesabaran yang dimiliki setiap wanita mesti ditransformasikan kepada generasi muda saat ini. Bagaimana agar kesabaran tersebut dapat terpatri di dalam sanubari setiap generasi muda yang tidak pernah menyerah saat ingin terus mencoba. “Generasi saat ini selalu ingin cepat (tidak sabar), akan tetapi tidak mau berusaha keras. Jika ingin sukses tentu diiringi dengan pengorbanan,” hemat Walikota.

Dengan mentransformasikan kesabaran kepada generasi muda, Walikota meyakini nantinya akan terbentuk generasi yang nasionalis dan membangun bangsa. Menurut Mahyeldi, hal inilah yang selalu ada di dalam diri Raden Ajeng (RA) Kartini di masa penjajahan dulu dan perlu dimiliki oleh setiap wanita Indonesia saat ini.

“Mari kita bekalkan generasi muda dengan semangat bela Tanah Air dan rasa memiliki bangsa,” ajak Walikota.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Padang, Ny Harneli Mahyeldi berpesan kepada seluruh “Kartini” di Kota Padang. Terutama bagi yang tengah berkarir di dunia kerja untuk tetap memberi perhatian lebih kepada keluarga, suami dan anak-anak. Karena menurutnya, peranan sebagai ibu maupun isteri di keluarga tidak boleh diabaikan. “Karena tugas itulah yang akan dipertanggungjawabkan kelak,” ungkapnya.

Ny Harneli juga berharap agar wanita di Kota Padang tetap mandiri. Tidak bergantung kepada penghasilan suami. “Wanita mesti mampu mandiri dan memiliki ilmu sehingga tidak terjadi kekerasan dalam rumahtangga,” harapnya.

Dalam Puncak Peringatan Hari Kartini itu, sejumlah lomba dipertandingkan. Termasuk penilaian kepada sebelas wanita tangguh di Kota Padang. Masing-masing kecamatan mengusung seorang wanita tangguh untuk dinilai. Akhirnya pada Puncak Peringatan Hari Kartini itu tiga wanita tangguh mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Padang. Ketiganya disematkan cincin oleh Walikota Padang, Ketua TP PKK Kota Padang dan Ketua Dharma Wanita Kota Padang. [humas dan protokol kota padang]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger