pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Indonesia Merindukan Politik Adiluhung

Written By mediapkspadang on 28 September, 2016 | September 28, 2016

Jakarta (28/9) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menilai rakyat Indonesia saat ini sangat merindukan politik adiluhung (high politic). Meski belum terwujud hingga sekarang ini, tapi jangan sampai timbul keraguan.
"Banyak yang rindu politik adiluhung (high politic) tapi ragu bisa mewujudkan. Tak apa, ragu dan rindu tanda masih ada harapan. Yang penting tidak putus asa!" kata Sohibul melalui akun Twitternya @msi_sohibuliman, Rabu (28/09/2016).
Kang Iman, demikian ia intim disapa, menganggap adanya politik tersebut praktis akan menghadirkan dinamika dan keharmonisan.
"Politik adiluhung itu niscaya agar hadir dinamika nan harmonis. Diawali oleh elit, rakyat mencontoh. Dari cara kompetisi sampai cara kelola kekuasaan!" ujar Kang Iman.
Politik adiluhung menurut Kang Iman sangat dinamis dan harmonis. Sebab, dalam politik tersebut berlomba hadirkan kebaikan dengan takaran rasional bukan emosional.
"Tak ada caci maki dan sumpah serapah!" cetus Kang Iman. [pks.id]

posted by @Adimin

Wako Mahyeldi Ajak Semua Lapisan Peduli Penyandang Disabilitas

PADANG - Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo mengajak seluruh lapisan untuk peduli kepada penyandang disabilitas. Sebab, penyandang disabilitas setara dengan masyarakat lain tanpa dibeda-bedakan.

“Penyandang disabilitas merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai kedudukan, hak, kewajiban dan peranan yang setara demi mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan penyandang disabilitas di segala bidang,” ujar Mahyeldi saat memberikan sambutan pada pembukaan Pertemuan Tingkat Tinggi Walikota se-Indonesia ke-6 untuk Kota Inklusif di Hotel Mercure Padang, Selasa (27/9).

Lebih jauh dikatakan walikota, diperlukan pengakuan, penghormatan atas harkat dan martabat manusia yang melekat dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas sehingga mendapatkan penerimaan penuh di segala lapisan masyarakat. Untuk pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas ini diperlukan sarana prasarana dan upaya yang lebih memadai, terpadu dan berkesinambungan dari para pemegang kebijakan, pemerintah dan aparaturnya serta dukungan masyarakat dan pihak swasta.

Selama ini keberadaan dan hak kaum disabilitas telah dikukuhkan ke dalam produk hukum. Indonesia telah memiliki Undang-Undang nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2011, serta Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.

"Di Minang, falsafah dan tradisi adat begitu kuat. Maka sejatinya dalam masyarakat Minangkabau tidak mengenal adanya perlakuan diskriminasi terhadap orang-orang dengan disabilitas,” papar Mahyeldi.

Di Kota Padang, upaya pemenuhan hak-hak kaum disabilitas terus dioptimalkan. Dari sisi legalitas, Pemko Padang bersama DPRD telah melahirkan Perda Kota Padang Nomor 3 Tahun 2015.

“Perhatian kepada disabilitas cukup besar di Kota Padang. Kita salut dengan langkah yang telah dilakukan Padang dengan menerbitkan Perda bagi kesejahteraan dan perhatian kepada kaum disabilitas,” terang Menteri Sosial RI yang diwakili Fungsional Analis Kebijakan Madya Kementerian Sosial, Eva Rahmi Kasim.

Sementara, Director and Representative UNESCO Office Jakarta, Shahbaz Khan menyebut bahwa pihaknya akan membantu pemerintah maupun masyarakat Indonesia dalam mewujudkan terlaksananya prinsip-prinsip yang dipromosikan oleh PBB mengenai hak-hak penyandang disabilitas.

“Diadopsinya UU 8/2016 oleh Pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk memperkuat usaha-usaha dan pemenuhan dan perlindungan hak-hak penyandang disabilitas,” tukasnya.

Dalam pembukaan Pertemuan Tingkat Tinggi Walikota se-Indonesia ke-6 untuk Kota Inklusif di Hotel Mercure Padang itu dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemko Padang dan UNESCO mengenai “Inklusi Sosial bagi Penyandang Disabilitas”. Pertemuan itu dibuka Walikota Padang dan ditandai dengan pemukulan gong. Nampak hadir di acara tersebut diantaranya Direktur ILO Indonesia Mr Francesco Di’Ovidio, Direktur Eksekutif Apeksi Pusat yang diwakili Sri Indah Wabinastiti, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Gufroni Sakaril, dan sejumlah pimpinan organisasi penyandang disabilitas lainnya. Selain itu juga tampak walikota dan bupati peserta seperti Walikota Banda Aceh, dan lainnya. Termasuk Ketua DPRD Kota Padang Erisman.[humas dan protokol kota padang]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger