pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Tifatul: Pers Harus Menguliti Calon Pemimpin yang Baik

Written By mediapkspadang on 08 February, 2014 | February 08, 2014


BENGKULU -- Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring mengatakan, setidaknya ada empat fungsi pers yang diamanatkan undang-undang, yakni pemberi informasi, hiburan, edukasi dan kontrol sosial.

Persoalannya sekarang, kata Tifatul, kebanyakan media lebih menitikberatkan fungsi informasi dan hiburan. Sementara fungsi edukasi dan kontrol sosial masih kurang mendapat perhatian.

"Fungsi kontrol sosial pers masih digunakan sebagai alat politik karena pemilik media adalah politisi," kata Tifatul saat menyampaikan pidato kunci Konvensi Media dalam acara peringatan Hari Pers Nasional ke-68 di Bengkulu, Sabtu (8/2).

Padahal, fungsi edukasi dan kontrol sosial pers tidak kalah penting dengan fungsi informasi dan hiburan. Dari sisi edukasi misalnya, pers bisa menggunakan pilihan-pilihan kata dan bahasa yang baik dalam pemberitaan. Sedangkan dalam fungsi kontrol sosial, pers mesti kritit dan komprehensif memberikan informasi tentang rekam jejak calon pemimpin.

"Kamera dan tulisan pers bisa diarahkan untuk menghasilkan pemimpin yang baik. Pers harus bisa menguliti siapa calon pemimpin yang baik," ujar pria asal Sumatra Barat itu.

Mantan presiden PKS ini menyatakan produk jurnalistik yang sehat dipengaruhi idealisme, industri, dan motivasi insan pers dalam menyajikan informasi berita. Dalam konteks ini, kata Tifatul, pers mesti tetap menganut azas jujur, independen, dan menciptakan optimisme ke masyarakat. Jangan sampai hanya karena kepentingan rating dan oplah pers melupakan fungsi pokoknya.

"Sekarang rating menjadi penting. Tapi memberhalakan rating itu juga keliru," kata Tifatul mengakhiri. [ROL]


posted by @Adimin

PKS Buka Diri Berkoalisi, Tidak Cuma PDIP


Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mematok harus berkoalisi dengan siapa saja, semua partai terbuka. Walau internal PKS banyak menginginkan berkoalisi dengan PDIP.

PKS baru memutuskan koalisi setelah hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2014 nanti. Sehingga bisa dipetakkan koalisi dengan siapa saja.

Hal itu dikatakan anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid kepada INILAH.COM, Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Jelas Hidayat kemungkinan untuk menjalin koalisi dengan partai politik peserta pemilu masih terbuka lebar.

"Secara prinsip seluruh partai akan melakukan komunikasi, semua partai politik baru akan menentukan koalisi setelah pileg," kata Hidayat.

"Rasionalnya memang menunggu hasil Pileg. Karena jika tidak mencapai tidak mungkin mencalonkan sendiri," tambah Ketua Fraksi PKS DPR itu.

Hidayat mengatakan, koalisi masih terlalu dini untuk dibicarakan sebelum hasil Pileg. Sebab, peta politik ditentukan setelah pileg nanti.

"Saya kira terlalu dini kita akan menentukan koalisi, koalisi tentu sangat terkait dengan hasil pileg. Semuanya masih sangat terbuka, saya kira tidak bisa dikatakan lebih dekat dengan partai tertentu," jelas Hidayat. [gus/Inilah]


posted by @Adimin

Tifatul: PKS Tahun 2009 Disurvei 3,3 %, Hasilnya 7,4 %


Bengkulu, - Anggota Majelis Syuro PKS, Tifatul Sembiring tetap yakin partainya akan melampaui batas minimal perolehan suara di parlemen. Tifatul menyebut hasil survei sejumlah lembaga survei tidak jadi patokan penentu hasil akhir di Pemilu legislatif April 2014.

"Tahun 2009 sebelum pileg di bulan Januari kita survei masih 3,3 persen, hasilnya 7,4 persen," papar Tifatul usai mengikuti konvensi media massa dalam peringatan Hari Pers Nasional di Grage Horizon Hotel Jl. Pantai Nala No 142 Bengkulu, Sabtu (8/2/2014).

Berkaca dari hasil Pileg 2009, PKS tetap optimistis mendapat perolehan suara signifikan. Apalagi dari survei internal suara PKS mengalami kenaikan.

"Mulai menaik, kita survei di masing-masing daerah. Mulai kembali pada titik-titik perolehan 2009, mudah-mudahan bisa lebih dari itu," harap dia.

Keyakinan Tifatul atas 'ketidakuratan' hasil survei dari lembaga ekseternal juga didasari dengan kemenangan PKS dalam sejumlah Pilkada. Kemenangan Ahmad Heryawan sebagai gubernur Jabar dan Gatot Pujo Nugroho di Pilgub Sumut menambah rasa percaya diri petinggi dan kader partai untuk berkompetisi di Pileg.

"PKS di Pilkada cukup lumayan, juara nggak, tapi lumayan. Sumut kita menang, penduduk terbesar di Sumatera, Jabar kita menang, terakhir Maluku Utara, Sumbar menang, Kota Bandung," sebut Tifatul.

Menurunnya tingkat elektabilitas PKS terlihat dari hasil survei. Terakhir survei Alvara yang menempatkan PKS di posisi 9 dari 12 parpol peserta Pemilu yang disurvei. PKS hanya mendapatkan 1,7 persen.

"Tidak apa-apa, itu kan survei nasional belum detail. Begitu detil nanti baru ketahuan," kata Tifatul menanggapi hasil survei Alvara. [detik]


posted by @Adimin

Lagi, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Raih Penghargaan Cinta Karya Anak Bangsa


PADANG – Gubernur Irwan Prayitno menerima penghargaan Cinta Karya Anak Bangsa. Penghargaan itu diserahkan Wakil Presiden Boediono di Istana Wakil Presiden Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat, Rabu (5/2).

Penghargaan itu diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Penilaiannya berupa Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) secara umum di daerah.

Dari hasil penilaian pemerintah pusat, Pemprov Sumbar berhasil menduduki peringkat II Pemerintah Provinsi dari 15 provinsi yang dinilai dalam upaya P3DN pada 2013. Sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 755/ M-IND/Kep/ 12/2013 tanggal 10 Desember 2013.

Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, penghargaan ini merupakan sebuah motivasi yang baik bagaimana masyarakat Sumbar yang selalu memperhatikan produksi anak-anak bangsa dalam menghadapi persaingan kompetitif pasar dunia saat ini. Untuk ke depan diharapkan perhatian dan komitmen bersama para bupati/walikota, pengusaha dan stakeholder lainnya memberikan peluang besar terhadap produksi dalam negeri terutama produksi anak-anak bangsa di Sumbar.

Irwan menghimbau, cintailah produksi negeri sendiri, sebagai semangat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa. Sehingga terwujud kesejahteraan masyarakat.

Dari hasil evaluasi TIM P3DN Pemprov Sumbar laporan SKPD triwulan II tahun 2013, penggunaan produksi dalam negeri dari pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemprov Sumbar mencapai Rp52,75 miliar (68,66%) dan nilai pengadaan barang dan jasa Rp76,83 miliar. Pengadaan barang impor dilakukan pada barang-barang yang belum diproduksi secara cukup di dalam negeri.

Adapun penilaian P3DN dilakukan melalui kuesioner oleh tim Kementerian Perindustrian RI pada P3DN. Dengan indikator, aspek komitmen, yang diwujudkan dalam kebijakan (Perda, Pergub, Instruksi Gubernur dan surat edaran).

Termasuk aspek perencanaan dan pelaksanaan, yang mencakup sejauh mana dokumen pengadaan barang dan jasa serta SPK pengadaan barang dan jasa telah memaksimalkan penggunaan barang/jasa dalam negeri. Penyediaan paket untuk usaha kecil, serta kewajiban penggunaan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Disamping itu, juga kegiatan sosialisasi dan promosi P3DN serta pelaporan penggunaan produksi dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa sekali 6 bulan oleh SKPD kepada gubernur dan oleh gubernur kepada timnas P3DN.

Dari indikator itu Pemprov Sumbar telah melakukan, Pergub Nomor 31 Tahun 2010 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) Berbasis Sumber Daya Lokal.

Instruksi Gubernur No. 1/INST/GSB-2009 tanggal 17 Maret 2009 tentang Pemakaian Produk Lokal Produksi Daerah Provinsi Sumatera Barat (pakaian Kamis, Jumat), yang diinstruksikan kepada Bupati/Wako/SKPD Provinsi, Surat Gubernur No. 516/43/Ind/I/2009 tanggal 14 Januari 2009 tentang penggunaan makanan tradisional daerah pada rapat dinas, yang diinstruksikan kepada Bupati/Wako/SKPD Provinsi.

Termasuk Surat Gubernur No. 516/408/PDN/III-2011 tentang Kampanye Penggunaan Produksi Dalam Negeri, yang ditujukan kepada bupati/Wako, Surat Gubernur No. 512/276A/Perindag/PDN/II/2013 tentang optimalisasi penggunaan produksi dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa, Instruksi Gubernur No. 6/INST/2013 tanggal 28 Juni 2013 tentang Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa di Provinsi Sumatera Barat, yang diinstruksikan kepada Bupati/Wako/SKPD Provinsi/BUMD, SK Gubernur No. 530-557/2013, tanggal 28 Juni 2013 tentang Pembentukan Tim P3DN di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Launching tinta gambir sebagai tinta Pemilu dan penggunaan lain oleh Gubernur tanggal 27 Agustus 2013

Kemudian, evaluasi pelaksanaan P3DN oleh gubernur serta penandatanganan pernyataan komitmen oleh seluruh SKPD Prov. Sumbar tanggal 30 Agustus 2013. Pada aspek perencanaan, Pemprov Sumbar yang didasarkan terhadap evaluasi terhadap dokumen pengadaan barang/jasa.

Pada rencana kerja dan syarat (RKS) dari 38 SKPD telah termuat, semua kewajiban untuk memaksimalkan penggunaan barang/jasa dalam negeri. Sebahagian besar telah memuatkan penyediaan paket untuk usaha kecil, serta penggunaan SNI. Jika tidak ter cantum SNI disebabkan karena produk tersebut merupakan produksi lokal dari hasil alam, sementara produk tersebut belum ada kewajiban/tidak mungkin diberikan SNI.

Pada aspek pelaksanaan jumlah panitia/pejabat pengadaan di Sumbar 2013 sebanyak 157 orang. Semua sudah memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa, ada diantaranya sudah berada pada level ahli dan sudah digunakan oleh LKPP sebagai nara sumber untuk kegiatan LKPP.

Sebagian besar pengadaan barang merupakan produksi dihasilkan oleh industri dalam negeri. Maka harga evaluasi akhir (HEA) nya telah memperhatikan tingkat pencapaian TKDN (tingkat kandungan dalam negeri). “Rata-rata perjanjian/kontrak kita telah mencantumkan persyaratan penggunaan Standar Nasional Indonesia (SNI),” tutupnya. (401)

Singgalang 6 Februari 2014

posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger