Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
May 03, 2014
posted by @Adimin
Presiden Pilihan Saya | Oleh: Asma Nadia
Written By mediapkspadang on 03 May, 2014 | May 03, 2014
Telah lima kali pemilihan umum sejak pertama menggunakan hak pilih, dan saya masih saja menunggu kehadirannya, Presiden Pilihan Saya. Mencari-cari sosoknya, di antara rasa bingung melihat para calon presiden datang dari satu partai ke partai lain sibuk melobi sana sini, tapi tidak satu pun yang benar-benar melobi rakyat Indonesia.
Padahal tren saat ini, masyarakat tidak selalu memilih presiden sesuai rekomendasi partai. Sangat mungkin seseorang mengusung partai tertentu di pemilu legislatif tapi memilih presiden yang dinominasikan partai lain.
Siapa pun mengerti, memilih presiden berarti menunjuk orang, bukan lembaga kepartaian lagi. Jadi kenapa para calon presiden itu lupa melobi rakyat Indonesia? Mereka bisa menyampaikan visi dan misi yang jelas, lalu bernegosiasi dengan rakyat.
Kalau cuma berjanji membuat Indonesia lebih maju, lebih makmur atau hukum lebih ditegakkan, buat saya itu hanya janji semu karena tidak ada indikatornya. Saya memilih calon presiden yang punya janji dan solusi konkret. Presiden yang menjamin tidak ada lagi lembaga atau institusi, baik di tingkat lokal maupun propinsi, pada level pemerintah maupun non pemerintah, yang melarang muslimah menutup aurat.
Saya memilih Presiden yang berani menjamin bahwa di masa kepemimpinannya tidak ada siswa atau mahasiswa yang menjadi korban bully para senior. Presiden yang memikirkan dengan matang penyelenggaraan UN. Dia yang menjamin tidak akan ada soal UN yang bocor, tidak ada soal UN yang keluar dari apa yang dipelajari siswa, bahkan berani menghapus UN jika “satu-satunya indikator” kelulusan siswa itu dianggap lebih sedikit memberi manfaat ketimbang pengorbanan yang dikeluarkan.
Saya memilih presiden yang berani menjamin nilai rupiah menguat dan tidak membiarkan dolar terus menari-nari di atas kelemahan rupiah kita.
Saya memilih Presiden yang menjamin bahwa TKI Indonesia di luar negeri akan dijamin kehormatan, keselamatan dan hak-hak kemanusiaannya.
Saya memilih presiden yang menjamin penegakan hukum yang tidak tebang pilih.
Saya memilih presiden yang menjamin bahwa setiap ruang publik menghargai ibadah shalat umat Islam dengan menyediakan mushola layak, yang mudah dijangkau dan bersih.
Saya memilih presiden yang menjamin anak-anak Indonesia bebas dari ancaman narkoba, minuman keras, pedofilia dan propaganda rokok.
Saya memilih presiden yang mau mencurahkan tenaga dan pikiran untuk menyiapkan anak Indonesia berlaga di Piala Dunia di masa depan, mengembalikan kejayaan bulu tangkis dan memajukan dunia olah raga. Saya memilih presiden yang menjamin tidak ada lagi buku-buku, juga film lokal dan karya anak bangsa yang dibajak.
Saya memilih presiden yang berani menghapus tayangan yang mengandung pornografi dan kekerasan serta pembodohan baik di layar kaca atau di layar lebar.
Saya memilih presiden yang siap turun langsung ke daerah bencana untuk memastikan korban mendapat bantuan sebaik dan sesegera mungkin.
Saya memilih presiden yang siap mengucurkan dana untuk pengusaha kecil menengah. Presiden yang menyadari bahwa pondasi kokoh ekonomi bangsa tak cuma berada di tangan pengusaha kelas kakap, tapi juga berada di tangan para pengusaha kecil menengah ini. Saya memilih presiden yang ... yang... yang...
Ah, di manakah dirimu, Presiden Pilihan Saya? Di antara sosok-sosok berpakaian formal, lembar pidato penuh propaganda, serta senyum yang dihadirkan sesimpatik mungkin di media cetak dan layar televisi, saya masih mencarimu. Sosok yang akan menjamin, setidaknya sungguh-sungguh berusaha menjadi jawaban akan berbagai persoalan di tanah air. Jangan katakan penantian ini sia-sia. Saya percaya kau ada. Mohon, muncullah. [ROL/pkssumut]
posted by @Adimin
Label:
INSPIRASI,
TOPIK PILIHAN
May 03, 2014
posted by @Adimin
"Kaulah Mawar di Taman Kami, Merekahlah..." | By @Fahrihamzah
Kita harus tahu arti serangan musuh...
Kita harus punya peta pertarungan yang utuh..
Kita harus tahu makna serangan lawan...
Kita harus tahu daya rusak serangan lawan...
Kita harus tahu kekuatan riil kita...
Kita harus tahu kekuatan riil lawan...
Jangan terkecoh oleh jebakan..
Fokus pada target dan sasaran...
Jangan terganggu oleh riak...perhatikan gelombang...
Setiap bidak lawan yang bergerak...perhatikan yang tak bergerak...
Jangan terpancing oleh umpan palsu...
Perhatikan: gerakan lawan adalah karena gerakan kita...
Atau: gerakan kita karena gerakan lawan....
Ingat: rukun dari kekuatan kita berawal dari pemahaman...
Ingat: rukun dari barisan kita berakhir dengan kepercayaan...
Musuh boleh memecah orang lain tapi bukan kita...
Infiltrasi lawan boleh makin dalam tapi tidak kepada kita...
Jangan anggap remeh besarnya konspirasi meski tak harus dikatakan...
Waspadalah pada pujian...dan nikmatilah kritik dan serangan...
Terbiasa lah dalam keterbatasan agar kita hargai kecukupan...
Musuh menang bukan karena dia kuat tapi karena kita lemah...
Jangan lemah oleh cacian....
Jangan takut oleh ancaman...
Jangan kecewa oleh kegagalan....
Selalu awas dan waspada...
Kesempatan selalu ada...jika tiada, ciptakan...!
Aku ingin menggambarkan mu kawan..
Dengan kata2 yang indah....
Kaulah mawar di taman kami....
Merekah lah..
____
https://twitter.com/Fahrihamzah
Kita harus punya peta pertarungan yang utuh..
Kita harus tahu makna serangan lawan...
Kita harus tahu daya rusak serangan lawan...
Kita harus tahu kekuatan riil kita...
Kita harus tahu kekuatan riil lawan...
Jangan terkecoh oleh jebakan..
Fokus pada target dan sasaran...
Jangan terganggu oleh riak...perhatikan gelombang...
Setiap bidak lawan yang bergerak...perhatikan yang tak bergerak...
Jangan terpancing oleh umpan palsu...
Perhatikan: gerakan lawan adalah karena gerakan kita...
Atau: gerakan kita karena gerakan lawan....
Ingat: rukun dari kekuatan kita berawal dari pemahaman...
Ingat: rukun dari barisan kita berakhir dengan kepercayaan...
Musuh boleh memecah orang lain tapi bukan kita...
Infiltrasi lawan boleh makin dalam tapi tidak kepada kita...
Jangan anggap remeh besarnya konspirasi meski tak harus dikatakan...
Waspadalah pada pujian...dan nikmatilah kritik dan serangan...
Terbiasa lah dalam keterbatasan agar kita hargai kecukupan...
Musuh menang bukan karena dia kuat tapi karena kita lemah...
Jangan lemah oleh cacian....
Jangan takut oleh ancaman...
Jangan kecewa oleh kegagalan....
Selalu awas dan waspada...
Kesempatan selalu ada...jika tiada, ciptakan...!
Aku ingin menggambarkan mu kawan..
Dengan kata2 yang indah....
Kaulah mawar di taman kami....
Merekah lah..
____
https://twitter.com/Fahrihamzah
[pksnongsa]
posted by @Adimin
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN
May 03, 2014
BDW
posted by @Adimin
#Ngeri Saya jadi kader PKS
Pernah kah kita
membayangkan hidup dalam kebersamaan para pejuang, #NGERI
Ketika dulu, awal
tarbiyah sempat dikatakan penganut aliran sesat, karena selalu diam diam karena
kuatir di awasi aparat #NGERI
Bayangkan sejak
tahun 70 an; sudah menjadi target untuk dibasmi dan digilas oleh aparat negara,
#NGERI
Begitupun ketika
menjadi partai yang bersih dan ‘beda’ dengan perjuangan partai lain, semua
merespon mencibir dan sinis, #NGERI
Bahkan kaderisasi
tarbiyah yang dianggap motor perubahan akhlak pada generasi muda, di lingkungan
rohis dan dakwah kampus; sempat dikatakan wadah perekrutan pelaku teroris,
#NGERI
Cuma karena
‘beda’ garis perjuangan di partai koalisi terkait penolakkan kenaikan harga
BBM, PKS sering di cap partai ‘pengkhianat’ dan ‘sok peduli’, #NGERI
Berapa banyak
kebijakan pemerintah pro rakyat dan pro syariah (seperti polwan jilbab) semua
ide awalnya dari PKS, #NGERI
Bahkan mantan
presiden PKS LHI harus ikhlas di buat settingan untuk di kriminalisasi KPK, iih
#NGERI
18 tahun masbro,
tuntutan jaksa karena PKS bukan ‘pemain’ dan broker kasus; yang bisa tawar
menawar tuntutan (seperti nazarrudin dan anggie), #NGERI
Siapapun harus
sadar tidak ada partai yang bersih dan peduli, kalau ‘beda’ ya harus siap di
kriminalisasi KPK agar bisa terkesan tidak bersih dan tidak peduli, iih #NGERI
Kader kadernya
mungkin terlalu solid dan terstruktur rapi, jadi bikin pusing pihak lain yang
iri dan dengki atas semakin baik dan semakin dicintai nya PKS, #NGERI
PKS itu partai
nomor satu yang ‘dibenci’ praktisi intelejen karena pola pikir kader PKS yang
militan dan mampu menarik perhatian masya- rakat; intelejen kuatir PKS bisa
makar dengan ideologi islamis, iiih #NGERI
Partai yang
paling anti kaum liberal (kaum JIL,sepilis dan syiah) ya cuma PKS, kader
kadernya terlalu militan melakukan aksi anti liberalisme dalam agama, #NGERI
PKS partai yang
tidak berteman dengan mafia dan makelar, makanya tidak mau negoisasi dan
kompromi ‘harga’ akhirnya dimusuhi dan dijauhi; #NGERI
#NGERI #NGERI
#NGERI kalo jadi orang PKS
Membela dengan
bukti bukti tapi dikatakan membela membabi buta alias doktrin buta, iih #NGERI
Semua serba di
bully; oh tapi memang kudu harus nyadar, PKS hitungan nya masih partai terbaik
saat ini maka pantas banyak pihak iri, iih #NGERI
Belajar ikhlas
dan sabar yang benar ya harus dengan masuk PKS; ingat sejak tahun 70 an sudah
menjadi segala target ambisius para aparat negara, iih #NGERI
Pokok nya saya
mah #NGERI kalo jadi orang PKS
Ngeri jatuh cinta
pada harokah/gerakan partai PKS ini
BDW
posted by @Adimin
Label:
SEPUTAR PKS,
TOPIK PILIHAN