pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Abdul Ghani Kasuba Ingin Malut Maju dan Bersaing Lewat Sektor Pariwisata

Written By mediapkspadang on 05 May, 2014 | May 05, 2014

Ternate (4/5) - Gubernur Maluku Utara terpilih Abdul Ghani Kasuba bertekad memajukan Maluku Utara (Malut) dan menjadikannya sebagai provinsi yang bersaing dengan provinsi lainnya, terutama dengN memanfaatkan potensi yang ada di Malut. Menurutnya kondisi alam provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Maluku ini, yang berupa gugusan pulau, adalah potensi utama untuk memajukan Malut.

Ditemui di kediamannya yang sederhana di Kota Ternate, Abdul Ghani menyatakan, pulau-pulau dan perairan di Maluku Utara menyimpan potensi besar untuk dikembangkan. "Hasil laut, pariwisata, dan juga pertanian akan menjadi primadona bagi Provinsi Tanah Manise," ujar Abdul Ghani.

Sesaat sebelum berangkat untuk gladi resik pelantikan di Sofifi, Ibukota Maluku Utara, Abdul Ghani menyatakan keyakinannya akan potensi pariwisata Maluku Utara yang akan berkembang dengan pesat. "Keindahan alam pulau-pulau di Malut, baik di pantai dan di bawah laut, sangat menakjubkan. Sangat cocok untuk didatangi wisatawan dalam maupun luar negeri," selorohnya.

Keyakinannya tersebut berdasarkan pada kondisi infrastruktur dan transportasi yang menunjang. Dia menunjukkan jadwal penerbangan yang langsung dari Jakarta, maupun lewat kota lain, sudah semakin sering. "Para wisatawan tidak usah khawatir, transportasi darat dan laut sudah sangat baik di Malut ini," tuturnya.

Rencananya, Abdul Ghani Kasuba dan Muhammad Natsir Thaib akan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Senin (5/5) besok dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Maluku Utara di Sofifi.

Turut hadir sebagai undangan dalam pelantikan tersebut adalah Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin, Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho, beberapa Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS seperti Hidayat Nur Wahid, Ma'mur Hasanuddin, Mohamad Kasman Renwarin, sertabeberapa fungsionaris DPP lainnya. [pks.or.id]


posted by @Adimin

Kalau Ada Cobaan, Kita di Jalan yang Benar [Kisah Abdul Ghani Kasuba bagian terakhir]



Mengetahui laporan tim AGK-Manthab diintimidasi di Pulau Taliabu, Polisi dan TNI kemudian mengerahkan pengamanan kepada tim tersebut. Dengan kapal perang berlabuh di pesisir Pulau Taliabu, teror terhadap mereka berhenti.

Abdul Ghani sempat diajak oleh Polri dan TNI untuk berlindung ke Luwuk di Sulawesi Tengah yang hanya berjarak dua jam dengan speed boat, namun dia menolaknya “Jenderal harus di depan, anak buah harus di belakang. Terpaksa Kapolda minta Brimob yang kawal saya sampai hari Senin, Selasa, Rabu. Rabu sudah terkumpul semua form C1 itu baru saya sore itu meluncur ke Luwuk,” ungkap Abdul Ghani. Setelah melalui berbagai perjuangan dalam mengawasi langsung pemungutan suara, kini Abdul Ghani Kasuba, Muhammad Natsir Thaib, serta seluruh tim dapat bersyukur.

“Kalau kita menjalankan dakwah tidak difitnah, kita kembali ke belakang. Kau periksa dulu kau punya niat. Mungkin niat kau sudah terlalu sempit sehingga bajalan seakan-akan tidak ada halangan. Ketika kau dapatkan tantangan, dapatkan cobaan yang berat, kau harus yakin jalanmu sudah benar. Sepeti ketika saya diusir, dilempar ketika masuk ke sebuah desa. Ketika saya diperlakukan seperti itu, saya yakin saya akan mendapat jalan dan pertolongan untuk jadi Gubernur,” kenang Abdul Ghani.[pks.or.id]


posted by @Adimin

Ajak Istri untuk Berani [Kisah Abdul Ghani Kasuba bagian 4]



Berbeda kepulauan, Abdul Ghani bersama tim saksi dan advokasi PKS juga harus memastikan pilkada dilaksanakan dengan jujur di Kabupaten Pulau Taliabu. Dia dan tim saat itu harus mengawasi bahwa Pemungutan Suara Ulang (PSU) dapat dilaksanakan dengan jujur dan benar, tidak seperti pada pemungutan suara sebelumnya di wilayah ini. Di Pulau Taliabu, Abdul Ghani merasakan perjuangan sesungguhnya dalam mengawasi pemilu.

Dia dan istri tinggal di salah satu rumah warga di Pulau Taliabu yang hampir setiap malam dilempari batu. Istrinya mengaku takut dengan intimidasi rutin tersebut. Abdul Ghani kemudian memberi dukungan kepada istrinya untuk tidak takut dengan ancaman tersebut, “Kamu jadi Ibu Gubernur itu jangan panako (penakut). Kalau mau jadi Ibu Gubernur itu harus berani. Kalau tidak berani, kita orang pulang saja, tidak usah berhadapan Pemilu.” [pks.or.id]


posted by @Adimin

Menang Berkat Data Lengkap [Kisah Abdul Ghani Kasuba bagian 3]


Meskipun Abdul Ghani dapat lolos ke Senayan pada 2004, pengalaman berbeda dialaminya ketika diberi amanah oleh PKS untuk menjadi Calon Gubernur Maluku Utara pada 2013 lalu. Dipasangkan bersama Muhammad Natsir Thaib, Abdul Ghani menggunakan singkatan nama AGK-Manthab.

Pada Pilkada Putaran Pertama, tidak ada pasangan kandidat yang dapat mencapai 30 persen suara, sehingga harus ada Pilkada Putaran Kedua. Pada putaran kedua ini, AGK-Manthab menang setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara melakukan pelanggaran dengan mengesahkan hasil perolehan suara di delapan kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sula yang mengandung kecurangan.

"Sangat melelahkan. Rival mempunyai dukungan yang luar biasa di wilayahnya, namun kita lewati dengan baik, akhirnya keluar keputusan itu. Saya juga melihat memang mereka partai besar dan memiliki dana besar. Saya apa adanya menyerahkan data yang cukup lengkap ke MK," kenang Abdul Ghani saat menceritakan kemenangan gugatannya di MK adalah berkat data-data yang lengkap dari Kabupaten Kepulauan Sula. [pks.or.id]


posted by @Adimin

Menjadi Muallaf dalam Politik [Kisah Abdul Ghani Kasuba bagian 2]



Aktivitas Abdul Ghani dalam bidang pendidikan menarik perhatian Partai Keadilan. Kontribusinya dalam bidang dakwah membuat Partai Dakwah mengajaknya untuk ikut serta dalam Pemilu Legislatif 2004 sebagai calon anggota parlemen.

“Waktu itu saya merasa disebut muallaf dalam perpolitikan. Saya tidak dianggap (berpotensi). Yang pertama karena tidak banyak uang, kemudian tidak tahu lika-liku politik,” ungkapnya ketika mengingat pencalonannya sebagai calon anggota DPR RI dari Maluku Utara.

Di luar dugaan, ternyata masyarakat Maluku Utara memberikan amanah kepada Abdul Ghani untuk menjadi wakil mereka di Senayan. Kontribusinya sebagai pendakwah di daerah-daerah di Maluku Utara membuatnya menjadi wakil rakyat, meski dia tidak punya banyak dana saat itu.

“Jadi selalu saya punya patokan, yaitu kerja. Jangan tanya uang dulu. Bekerja dulu. Uang pasti kejar dari belakang. Itu tekad saya sampai berani mencalonkan diri menjadi wakil DPR,” ungkap senior dari Hidayat Nur Wahid di Islamic University of al-Madinah al-Munawarah ini. [pks.or.id]


posted by @Adimin

Kisah Abdul Ghani Kasuba: Dari Ulama hingga Gubernur [bagian 1]



Tidak semua orang bisa menjadi ulama sekaligus menjadi politisi dengan performa atau kinerja yang baik. Memulai perjalanan di dunia politik secara tidak disengaja, Kiai Haji Abdul Ghani Kasuba adalah ulama yang berhasil membuktikan diri sebagai politisi yang amanah.

Perjuangan Abdul Ghani dalam bidang politik untuk memajukan rakyat Maluku Utara sebenarnya mendapatkan dukungan rakyat, namun praktik curang saat pemungutan suara membuatnya harus berjuang. Dia bersama tim harus memastikan Pilkada Putaran Kedua Maluku Utara dapat berlangsung jujur dan benar untuk dapat menjaga suara-suara yang mendukungnya. Setelah memenangi gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK), Abdul Ghani yang akan dilantik pada Senin, 5 Mei ini dapat bersyukur.

Sebelum merantau untuk menuntut ilmu ke Kota Nabi, Abdul Ghani belajar di sekolah Islami yang didirikan oleh Yayasan Al-Khairat. Pendidikannya sejak Sekolah Dasar (SD) di Madrasah Diniyah Amaliyah (MDA) Al-Khairat hingga Madrasah Mualimin Al-Khairat (setingkat SMA) membuatnya punya dasar yang mumpuni dalam pendidikan Islam, sehingga dia melanjutkan pendidikan tinggi ke Islamic University of al-Madinah al-Munawarah.

Sepulangnya dari Madinah, Abdul Ghani mengabdikan diri kepada Yayasan Al-Khairat tersebut sebagai Kepala Inspeksi. Selama 25 tahun dia mendirikan sekolah-sekolah di berbagai daerah terpencil dari Maluku Utara hingga Papua, sekaligus menerapkan ilmu yang dipelajarinya di Fakultas Dakwah saat di Madinah. [pks.or.id]


posted by @Adimin

Gerindra: Kami Setuju Platform PKS 99 Persen

 
Komunikasi Partai Gerindra dengan PKS makin intensif untuk membentuk koalisi di pilpres. Waketum Gerindra Fadli Zon mengisyaratkan kemungkinan koalisi dengan PKS makin dekat.

"Kalau sama PKS sudah ada silaturahmi dua hari lalu, soal latar belakang dan platform mereka itu saya setuju 99 persen saya setuju," ujar Fadli di sela-sela rilis survei SMRC tentang 'Koalisi Untuk Calon Presiden: Elite vs Massa Pemilih Partai' di Hotel Sari Pan Pasific, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (4/5/2014).

Fadli mengatakan Gerindra terbuka dengan kandidat capres dari PKS seperti HNW, Anis Matta dan Ahmad Herywan. "Dengan tiga kandidat yang diajukan PKS seperti HNW, Anis Matta, dan Aher pun tidak ada masalah," tuturnya.

Bahkan ketiga nama capres PKS itu disebut Fadli cukup memenuhi kriteria pendamping Prabowo. Namun memang saat ini keputusan mengenai koalisi masih belum ditentukan.

"Kalau dengan PKS saja sebenarnya kita sudah cukup kok, dengan PAN juga sudah cukup, apalagi dengan semuanya. Bisa lebih cukup lagi," imbuh Fadli.

Sementara soal penjakakan koalisi dengan PPP, Fadli mengatakan Gerindra tetap optimis bahwa PPP akan kembali mendukung Gerindra setelah Rapimnas.

"Dengan PPP kita juga tetap optimis. Mereka kan kemarin itu sudah islah, jadi ya kita hormati keputusan itu. Kita tak merasa dikhianati kok," pungkas Fadli.[detik/pksnongsa]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger