Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
February 25, 2013
Sayang tokoh yang disurvei belum seberapa, karena yang muncul memang baru sedikit. Survei melibatkan 800 responden dengan margin error 3,5 persen. Mahyeldi teratas karena ia wakil walikota saat ini. Posisi dua Andre karena ia sudah memasang baliho pada banyak tempat. Akan halnya Michel juga demikian. Posisi ini bisa berubah, jika tokoh lain gesit mensosialisasikan diri.
Mereka tidak punya kepentingan serta pesanan dari calon manapun terkait hasil survei. Hasil survei yang dirilis Sabtu (23/2) itu, Mahyeldi Ansharullah masih memiliki elektabilitas paling tinggi.
“Kita lakukan pada beberapa daerah untuk menunjukan hasil kerja kita independen,” sebut Direktur Liberte Institut, Indrayadi didampingi Koordinator Surveyor, Yendra Saputra, saat jumpa pers di rumah makan Lubuk Idai, Sabtu (23/2) Khatib Sulaiman.
Hasilnya, pada pertanyaan seandainya pemilukada dilaksanakan pada hari ini, siapa walikota yang akan bapak/ibu pilih?
Selain tiga nama di atas ada nama mantan Wakil Walikota Padang, Yusman Kasim yang yang mendapat 11,8 persen suara. Lalu, anggota DPD RI Afrizal yang juga ketua DPC Gerindra Kota Padang yang mendapat 4,1 persen. Indrayadi menjelaskan, jika dilihat dari popularitas calon walikota, Mahyeldi dikenal oleh 67,9 persen responden, Yusman Kasim 56,3 persen, dan Andre Rosiade 53,5 persen, sedangkan M Ichlas El Qudsi 43,7 persen. Sedangkan tingkat akseptabilitas, Mahyeldi disukai 35 persen responden, Yusman Kasim 25,8 persen, Andre Rosiade 24 persen, dan M Ichlas El Qudsi 21,9 persen.
Cawako
Sedangkan jika dilihat dari popularitas, 29,8 persen responden mengenal Maigus Nasir, Firdaus Ilyas 27,4 persen, Syafril Basyir 23,5 persen, dan Feriyanto Gani 19,4 persen.
“Jika dilihat akseptabilitas, maka yang disukai atau diterima masyarakat Maigus Nasir 15 persen, Firdaus Ilyas 10,02 persen, dan Syafril Basyir juga 10,2 persen,” papar Indra.
Kata Indra, alasan utama masyarakat memilih walikota dan wakil walikota dekat dengan masyarakat 21,6 persen, bersih dan jujur 11,9 persen, berikutnya berpengalaman, berwibawa dan kharismatik, serta sering muncul di media massa.
Indrayadi memprediksi, calon yang paling kuat persaingannya antara Mahyeldi Ansharullah, Andre Rosiade, dan M Ichlas El Qudsi.
Menurutnya, dengan kondisi sekarang, diperkirakan Andre Rosiade akan mampu menyalip Mahyeldi dalam beberapa bulan ke depan. “Survei dilakukan sebelum tsunami politik mengguncang PKS yang akan mengusung Mahyeldi. Ditambah 51 persen masyarakat tidak puas dengan kinerja pasangan walikota dan wakil walikota sekarang,” ujar alumni Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang ini. Dalam survei itu juga ditanyakan persepsi masyarakat tentang partai politik. Indrayadi menyebutkan, walau kasus parpol di tingkat pusat sangat banyak, sepertinya tidak begitu mempengaruhi pemilih di Padang. Buktinya, Partai Demokrat masih dipilih oleh 19,7 persen pemilih, Golkar 14,7 persen, PAN, 14,5 persen, PKS 12,5 persen.
Sedangkan massa Partai Golkar yang jumlahnya 14,7 persen, 3,4 persen memberikan suara pada Yusman Kasim, 2,8 persen pada Andre Rosiade, 2,3 persen di antaranya memberikan suara pada Mahyeldi, dan 1,9 persen pada M Ichlas El Qudsi.
Sementara, PKS masih didominasi oleh pendukung Mahyeldi. Buktinya, 7 persen dari 12,5 persen massa PKS memberikan suara pada Mahyeldi Ansharullah, 2 persen pada Andre Rosiade, dan 1,1 persen pada M Ichlas El Qudsi.
“Dari hasil survei kami, Mahyeldi Ansharullah turun perlahan-lahan, Andre Rosiade terus naik, dan M Ichlas El Qudsi naik perlahan-lahan. Begitu juga dengan Yusman Kasim. Artinya, persaingan ketat terjadi antara Mahyeldi, Andre Rosiade, M Ichlas El Qudsi, dan Yusman Kasim,” ulasnya.
Koordinator Surveyor, Yendra Saputra menambahkan, agar suara para calon ini bisa naik, calon wakil wali kota yang mendampingi mereka sangat menentukan. “Jika cawawako mendukung, maka suaranya akan naik. Jika salah pilih bisa kacau,” jelasnya. Dia mengingatkan agar para calon untuk tidak coba-coba menggunakan money politic. Sebab, perilaku pemilih di Sunbar sudah cerdas. Sebab, 48,9 persen responden akan menerima uang cawako namun memilih sesuai nuraninya. Sedangkan 44,6 persen akan menolak. “Hanya 5,5 persen yang akan menerima dan memilih orang yang memberinya,” ulasnya.
Yendra menjelaskan, survei ini dilaksanakan dengan metodologi multi stage random sampling, dengan cara wawancara tatap muka langsung hingga tingkat RW di 11 Kecamatan di Padang. “Responden 800 orang yang mewakili semua kelompok masyarakat, mulai dari jenis kelamin, pendidikan, suku, agama, dan usia. Tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin error 3,5 persen,” ulas Yendra.
Mahyeldi paling Unggul
Written By @Adimin on 25 February, 2013 | February 25, 2013
PADANG — Mendekati masa pemilihan
walikota Padang, incumbent masih mengungguli nama baru. Meski begitu,
pendatang baru berhasil meraih hati pemilih.
Hal itu terungkap dari hasil survei yang
dilakukan Lembaga Survei Liberte Institute pada 23-26 Januari pada 11
Kecamatan di Padang. Lembaga yang melakukan survei diisi mahasiwa
pascasarjana Universitas Andalas. Ini survei mereka yang kedua.
Sayang tokoh yang disurvei belum seberapa, karena yang muncul memang baru sedikit. Survei melibatkan 800 responden dengan margin error 3,5 persen. Mahyeldi teratas karena ia wakil walikota saat ini. Posisi dua Andre karena ia sudah memasang baliho pada banyak tempat. Akan halnya Michel juga demikian. Posisi ini bisa berubah, jika tokoh lain gesit mensosialisasikan diri.
Mereka tidak punya kepentingan serta pesanan dari calon manapun terkait hasil survei. Hasil survei yang dirilis Sabtu (23/2) itu, Mahyeldi Ansharullah masih memiliki elektabilitas paling tinggi.
“Kita lakukan pada beberapa daerah untuk menunjukan hasil kerja kita independen,” sebut Direktur Liberte Institut, Indrayadi didampingi Koordinator Surveyor, Yendra Saputra, saat jumpa pers di rumah makan Lubuk Idai, Sabtu (23/2) Khatib Sulaiman.
Hasilnya, pada pertanyaan seandainya pemilukada dilaksanakan pada hari ini, siapa walikota yang akan bapak/ibu pilih?
Ternyata 20,6 persen memilih Mahyeldi.
Walaupun begitu Andre Rosiade yang merupakan tokoh baru muncul berhasil
meraih simpati masyarakat. Andre meraih suara 20,2 persen. Sedangkan di
urutan tiga ada nama anggota DPR Ri asal Sumbar, M. Ichlas el Qudsi yang
dipercaya oleh 12,1 persen.
Selain tiga nama di atas ada nama mantan Wakil Walikota Padang, Yusman Kasim yang yang mendapat 11,8 persen suara. Lalu, anggota DPD RI Afrizal yang juga ketua DPC Gerindra Kota Padang yang mendapat 4,1 persen. Indrayadi menjelaskan, jika dilihat dari popularitas calon walikota, Mahyeldi dikenal oleh 67,9 persen responden, Yusman Kasim 56,3 persen, dan Andre Rosiade 53,5 persen, sedangkan M Ichlas El Qudsi 43,7 persen. Sedangkan tingkat akseptabilitas, Mahyeldi disukai 35 persen responden, Yusman Kasim 25,8 persen, Andre Rosiade 24 persen, dan M Ichlas El Qudsi 21,9 persen.
Cawako
Indrayadi menjelaskan, selain walikota, Liberte Institute juga
melaksanakan survei untuk mengetahui elektabilitas calon wakil wali
kota. Dari survei itu diketahui, jika pemilukada dilaksanakan pada saat
survei, maka 14,1 persen warga akan memilih Maigus Nasir. Kemudian,
10,02 persen memilih Firdaus Ilyas, dan 7,3 persen memilih Yendril.
Sedangkan jika dilihat dari popularitas, 29,8 persen responden mengenal Maigus Nasir, Firdaus Ilyas 27,4 persen, Syafril Basyir 23,5 persen, dan Feriyanto Gani 19,4 persen.
“Jika dilihat akseptabilitas, maka yang disukai atau diterima masyarakat Maigus Nasir 15 persen, Firdaus Ilyas 10,02 persen, dan Syafril Basyir juga 10,2 persen,” papar Indra.
Kata Indra, alasan utama masyarakat memilih walikota dan wakil walikota dekat dengan masyarakat 21,6 persen, bersih dan jujur 11,9 persen, berikutnya berpengalaman, berwibawa dan kharismatik, serta sering muncul di media massa.
Indrayadi memprediksi, calon yang paling kuat persaingannya antara Mahyeldi Ansharullah, Andre Rosiade, dan M Ichlas El Qudsi.
Menurutnya, dengan kondisi sekarang, diperkirakan Andre Rosiade akan mampu menyalip Mahyeldi dalam beberapa bulan ke depan. “Survei dilakukan sebelum tsunami politik mengguncang PKS yang akan mengusung Mahyeldi. Ditambah 51 persen masyarakat tidak puas dengan kinerja pasangan walikota dan wakil walikota sekarang,” ujar alumni Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang ini. Dalam survei itu juga ditanyakan persepsi masyarakat tentang partai politik. Indrayadi menyebutkan, walau kasus parpol di tingkat pusat sangat banyak, sepertinya tidak begitu mempengaruhi pemilih di Padang. Buktinya, Partai Demokrat masih dipilih oleh 19,7 persen pemilih, Golkar 14,7 persen, PAN, 14,5 persen, PKS 12,5 persen.
“Dari 19,7 persen massa Demokrat itu, 3,9 persen memilih Andre Rosiade,
2,8 persen Yultekhnil, 2,8 persen Mahyeldi, dan 2,6 persen Yusmas Kasim.
Sedangkan dari 14,5 persen massa PAN, 4,3 persen memilih M Ichlas
Elqudsi, 2,3 persen Andre Rosiade, 1,4 persen Yultekhnil, dan 1,7 persen
Yusman Kasim,” papar Indra.
Sedangkan massa Partai Golkar yang jumlahnya 14,7 persen, 3,4 persen memberikan suara pada Yusman Kasim, 2,8 persen pada Andre Rosiade, 2,3 persen di antaranya memberikan suara pada Mahyeldi, dan 1,9 persen pada M Ichlas El Qudsi.
Sementara, PKS masih didominasi oleh pendukung Mahyeldi. Buktinya, 7 persen dari 12,5 persen massa PKS memberikan suara pada Mahyeldi Ansharullah, 2 persen pada Andre Rosiade, dan 1,1 persen pada M Ichlas El Qudsi.
“Dari hasil survei kami, Mahyeldi Ansharullah turun perlahan-lahan, Andre Rosiade terus naik, dan M Ichlas El Qudsi naik perlahan-lahan. Begitu juga dengan Yusman Kasim. Artinya, persaingan ketat terjadi antara Mahyeldi, Andre Rosiade, M Ichlas El Qudsi, dan Yusman Kasim,” ulasnya.
Koordinator Surveyor, Yendra Saputra menambahkan, agar suara para calon ini bisa naik, calon wakil wali kota yang mendampingi mereka sangat menentukan. “Jika cawawako mendukung, maka suaranya akan naik. Jika salah pilih bisa kacau,” jelasnya. Dia mengingatkan agar para calon untuk tidak coba-coba menggunakan money politic. Sebab, perilaku pemilih di Sunbar sudah cerdas. Sebab, 48,9 persen responden akan menerima uang cawako namun memilih sesuai nuraninya. Sedangkan 44,6 persen akan menolak. “Hanya 5,5 persen yang akan menerima dan memilih orang yang memberinya,” ulasnya.
Yendra menjelaskan, survei ini dilaksanakan dengan metodologi multi stage random sampling, dengan cara wawancara tatap muka langsung hingga tingkat RW di 11 Kecamatan di Padang. “Responden 800 orang yang mewakili semua kelompok masyarakat, mulai dari jenis kelamin, pendidikan, suku, agama, dan usia. Tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin error 3,5 persen,” ulas Yendra.
sumber : harian Singgalang
posted by Adimin
Label:
Bingkai Berita,
TOPIK PILIHAN
February 25, 2013
sumber : republikadotcom
posted by Adimin
PKS: Suara Resmi Aher Pasti Lebih Besar dari Quick Count
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa sudah memprediksi Ahmad Heryawan (Aher) akan menang dalam perhitungan cepat (quick count).
Meski pun begitu, partai ini merasa tetap perlu untuk menunggu hasil
perhitungan suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Keyakinan kami penghitungan hasil versi KPU perolehan suara Aher bisa lebih besar dari hasil quick count," kata Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq, Ahad (24/2).
Sampai saat ini, calon incumbent yang berpasangan dengan
Deddy Mizwar tersebut masih unggul dalam penghitungan cepat pemilihan
Gubernur Jawa Barat. Pasangan yang diusung PKS tersebut berhasil
memimpin sementara dengan perolehan 31,58 persen.
Tak hanya itu, lanjut Mahfudz, PKS juga menargetkan untuk memenangi
pemilukada Jawa Barat dalam satu putara. Ia tidak memandang target itu
lantaran efisiensi biaya penyelenggaraan pemilukada.
Melainkan sebagai bukti kalau masyarakat Jawa Barat masih tetap mendukung Aher dan PKS.
"Apalagi mengingat selama masa kampanye serangan politik dan kampanye
hitam terhadap pasangan Aher-Demiz dan PKS sangat kuat," pungkas Ketua
Komisi I DPR tersebut
posted by Adimin
Label:
Bingkai Berita,
TOPIK PILIHAN
February 25, 2013
posted by Adimin
Kemenangan Aher-Deddy, Bukti PKS Masih Dipercaya
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menyambut
baik kemenangan sementara pasangan Cagub Jawa Barat (Jabar) Ahmad
Heryawan - Deddy Mizwar dalam penghitungan cepat (quick count).
Dengan kemenangan ini cukup menjadi modal bagi PKS untuk menang di Pemilu 2014 mendatang. "Kemenangan ini sangat penting bagi kami, karena menunjukkan bahwa PKS masih dipercaya untuk memimpin," ujar Anis dalam keterangan persnya, Minggu (24/2/2013).
Anis mengatakan, kemenangan dalam Pilgub Jabar ini, bagi PKS ibarat 'Kemenangan di Tengah Badai'. Menurutnya, kemenangan ini akan menjadi energi pelejit bagi PKS untuk terus bangkit dan menciptakan gelombang kekuatan baru untuk memimpin umat dan bangsa.
Anis juga mengatakan pilgub Jabar menjadi salah satu indikator keberhasilan konsolidasi nasional yang saat ini tengah digelar PKS.
"Satu capaian telah terlewati, tinggal satu capaian lainnya. Saya ingin aroma kemenangan yang sedang dinikmati kader-kader PKS di Jawa Barat juga bisa menggelorakan semangat juang kader-kader PKS di Sumatera Utara untuk memenangkan pasangan 'Ganteng," tutur mantan Wakil Ketua DPR RI ini.
Anis juga mengucapkan terima kasih atas dukungan sejumlah parpol koalisi dalam memenangkan pasangan Aher-Deddy di pilgub Jabar.
"Hal yang sama juga saya sampaikan kepada semua jajaran relawan, organisasi/kelompok pendukung, para tokoh masyarakat dan alim-ulama, kalangan seniman/budayawan/artis. Kebersamaan kita yang tulus dan kompak menjadi kunci kemenangan pasangan ini," tandasnya.[jat]
Dengan kemenangan ini cukup menjadi modal bagi PKS untuk menang di Pemilu 2014 mendatang. "Kemenangan ini sangat penting bagi kami, karena menunjukkan bahwa PKS masih dipercaya untuk memimpin," ujar Anis dalam keterangan persnya, Minggu (24/2/2013).
Anis mengatakan, kemenangan dalam Pilgub Jabar ini, bagi PKS ibarat 'Kemenangan di Tengah Badai'. Menurutnya, kemenangan ini akan menjadi energi pelejit bagi PKS untuk terus bangkit dan menciptakan gelombang kekuatan baru untuk memimpin umat dan bangsa.
Anis juga mengatakan pilgub Jabar menjadi salah satu indikator keberhasilan konsolidasi nasional yang saat ini tengah digelar PKS.
"Satu capaian telah terlewati, tinggal satu capaian lainnya. Saya ingin aroma kemenangan yang sedang dinikmati kader-kader PKS di Jawa Barat juga bisa menggelorakan semangat juang kader-kader PKS di Sumatera Utara untuk memenangkan pasangan 'Ganteng," tutur mantan Wakil Ketua DPR RI ini.
Anis juga mengucapkan terima kasih atas dukungan sejumlah parpol koalisi dalam memenangkan pasangan Aher-Deddy di pilgub Jabar.
"Hal yang sama juga saya sampaikan kepada semua jajaran relawan, organisasi/kelompok pendukung, para tokoh masyarakat dan alim-ulama, kalangan seniman/budayawan/artis. Kebersamaan kita yang tulus dan kompak menjadi kunci kemenangan pasangan ini," tandasnya.[jat]
sumber : inilahdotcom
Label:
Bingkai Berita,
TOPIK PILIHAN