pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Tangis Prabowo di Depan Ribuan Ulama dan Masyarakat

Written By mediapkspadang on 07 June, 2014 | June 07, 2014

Prabowo Subianto saat menghadiri acara Istighosah dan Silaturahim Alim Ulama Se-Jawa Timur,
di Pondok Pesantren (Ponpes) Terpadu Al-Yasini, Areng-areng, Kecamatan Wonorejo,
Kabupaten Pasuruan, Jumat (6/6/2014). (metrotvnews.com)
Pasuruan - Prabowo Subianto, calon presiden (Capres) nomer urut satu itu, menghadiri acara Istighosah dan Silaturahim Alim Ulama Se-Jawa Timur, di Pondok Pesantren (Ponpes) Terpadu Al-Yasini, Areng-areng, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jumat (6/6/2014).

Kehadiran Prabowo dalam acara tersebut merupakan salah satu bagian dari safari politiknya ke beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Jember, Malang, Pasuruan, dan Surabaya.

Acara yang digelar di Ponpes Terpadu Al-Yasini pimpinan KH Mujib Imron ini dihadiri pula sejumlah kiai kharismatik. Di antaranya KH Nawawi Abdul Jalil, KH Mas Subadar, KH Idris Hamid, KH Moh. Anwar Manshur, KH A Idris Marzuki, KH Abdulloh Bafaqih, KH Nurul Huda Jazuli, KH. Anwar Iskandar, kiyai Miftahul Akhyar, serta para pengasuh Ponpes ternama lainnya di Jawa Timur.

Pada acara itu, Prabowo memberikan sambutannya kepada ribuan ulama dan masyarakat yang hadir. Bahkan, ia sempat menangis terharu dan bicara terpatah-patah saat menyampaikan pidatonya di hadapan ribuan tamu undangan yang hadir.

“Saya sangat terharu, rasanya tidak bisa nahan tangis, karena saya rasakan suatu kepercayaan yang besar yang diletakkan di atas pundak saya. Insya Allah saya tidak akan mengecewakan,” ujar Prabowo seusai menerima pemberian secara simbolis berupa surban dengan motif kotak-kotak berwarna merah putih dari KH. Mas Subadar.

Dalam sambutannya, Prabowo mengatakan, dirinya sudah dekat dengan para kiai, sejak dirinya masih muda dan berstatus sebagai seorang prajurit. Hal itu ia lakukan lantaran sebagai seorang prajurit, mau tidak mau harus berhadapan dengan medan perang.

“Pada saat itu, setiap kali saya mau perang. Saya selalu tak lupa menyempatkan diri untuk mohon doa restu kepada para ulama,” ucap Prabowo di hadapan para kiai dan ribuan tamu yang hadir.

Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang turut serta mendampingi Prabowo itu menegaskan, kedatangannya ke Ponpes Terpadu Alyasini itu murni untuk memenuhi undangan bukan untuk berkampanye.

“Saya ke sini bukan berkampanye, tapi saya akan memberikan kuliah tentang politik. Tolong ini dicatat bawaslu,” kata pria berkacamata itu di hadapan ribuan tamu undangan.

Dalam sambutannya, Mahfud mengatakan, politik merupakan bagian dari kehidupan manusia dan tidak ada seorang pun yang bisa lepas dari politik. “Begitu Anda lahir, Anda sudah bergabung dengan organisasi tertinggi yakni negara. Tidak ada seorangpun yang hidup tanpa terikat oleh politik,” ucapnya.
Kiai Anwar Iskandar, salah satu ulama dari Kediri juga menyampaikan dalam sambutannya, bahwa dukungan para kiai kepada Prabowo itu bukan tanpa syarat atau langsung diputuskan dengan mudah.

“Kami telah melakukan rapat berkali-kali untuk membahas sikap politik NU menghadapi pilpres. Hingga akhirnya, para kiai yang berasal dari Jatim, Jateng, dan Jakarta telah sepakat bahwa dasar-dasar paling pokok di dalam menggunakan hak pilihnya pada pilpres mendatang, dasarnya adalah kepentingan bangsa Indonesia. Karena itu kami sepakat, memilih pemimpin yang dinilai bisa mengatasi masalah-masalah di Indonesia. Dan Insya Allah, hari ini kita sudah ditunjukkan,” pungkasnya. [inilah/sbb/dakwatuna]


posted by @Adimin

Fahri Hamzah: "Santun di Wajah Tak Menjamin, Kata-kata Lebih Bisa Jadi Cermin"


Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah kembali menyindir Joko Widodo (Jokowi) dalam pencapresannya di Pilpres 2014. Dia membandingkan niatan Prabowo Subianto dalam pencapresan dengan apa yang ditunjukkan Jokowi selama ini.

Lewat Twitter-nya @Fahrihamzah, awalnya dia mengkritisi jadwal debat capres yang dinilai kurang. KPU hanya menyediakan lima kali debat untuk Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.

“Padahal… 1. Ada calon yang terbuka bicara… 2. Ada calon yang tertutup… #JanganMauDitipu,” tulis Fahri dikutip merdeka.com, Jumat (6/6).

Menurut dia, debat adalah sebagai ajang masyarakat mengetahui latar belakang dan kemampuan capres cawapres jelang pencoblosan. Dia menyindir, ada capres yang tertutup dan terkesan menghindari debat.

“Bung, Jangan bodohi rakyat.. Kami tak sudi membeli senyummu… Senyum mudah dipalsukan… #JanganMauDitipu,” sindir Jubir Timses Prabowo-Hatta ini.

Dengan hashtag jangan mau ditipu, Fahri berkomentar tentang dua sosok capres. Dia juga ingin mengetahui isi otak capres tersebut melalui debat kandidat.

“Bung, Buka lah topengmu Bicaralah kepada kami.. Kami ingin tahu isi otakmu.. #JanganMauDitipu,” tulis Fahri lagi.

Tidak hanya itu sindiran Fahri kepada Jokowi, dia mengkritik sikap mantan wali kota Solo itu yang menjual sikap santun. Sebab santun, lanjut dia, tidak bisa menjamin baik hatinya.

“Santun di wajah.. Dalam banyak pengalaman ku.. Tak menjamin baiknya hati… Kata2 lebih bisa menjadi cermin…,” pungkasnya. [timlo]



posted by @Adimin

PRABOWO Presiden yang Tepat untuk INDONESIA


Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau.

Dengan populasi sekitar sebesar 260 juta jiwa pada tahun 2013, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Negara seluas dan sebesar ini sangat membutuhkan pemimpin yang cerdas, berwibawa, tegas, sehat, berkarakter kuat.

Dan kitalah (rakyat Indonesia) yang menentukan bagaimana masa depan bangsa ini lima tahun kedepan....

Ada adigium yang diajarkan kepada saya saat saya perwira muda: "Seribu kambing dipimpin oleh harimau akan mengaum semua, tapi seribu harimau dipimpin oleh kambing akan mengembek semua". (Prabowo Subianto)

#SelamatkanIndonesia


posted by @Adimin

Inilah Bukti Keseriusan PKS Memenangkan Prabowo-Hatta


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu anggota koalisi dari 6 partai pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta membuktikan tekad untuk secara serius dan totalitas memperjuangkan pasangan ini. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Presiden PKS Anis Matta beberapa waktu lalu.

Sebagai salah satu bukti keseriusan dan totalitas PKS mendukung pasangan Prabowo-Hatta tersebut adalah dengan membuat lagu kampanye khusus buat pasangan Prabowo-Hatta. Lagu kampanye tersebut diberi judul "Kobarkan Semangat Prabowo-Hatta".

Tak tanggung-tanggung, lagu ini dinyanyikan langsung oleh Sekjen PKS Taufik Ridho yang memang merupakan seorang munsyid dan anggota grup nasyid Shoutul Harokah yang sangat populer di kalangan kader PKS.

Bagi yang ingin mendownload lagu tersebut silahkan klik link dibawah ini:

"Ayo Bersama Menangkan Prabowo-Hatta" ->> https://soundcloud.com/pks_kreatif/ayo-bersama-menangkan-prabowo-hatta

Pasukan Tempur

Namun, dukungan PKS secara serius dan totalitas kepada Prabowo-Hatta ini tidak hanya sebatas menciptakan lagu khusus kampanye Prabowo-Hatta saja. Disamping itu, PKS juga telah menyiapkan pasukan tempur di media sosial untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta ini. Pasukan tempur ini memang sudah dipersiapkan pada Pileg yang lalu, dan sekarang tinggal dilanjutkan.

Pasukan tempur PKS ini bertugas untuk mengkampanyekan Prabowo-Hatta. Pasukan tempur ini menurut Ketua DPP PKS Bidang Humas Mardani Ali Sera dipimpin oleh 12 orang 'jenderal'.

"Jenderalnya 12 saja, jagoannya 120-an. Panglimanya di belakang layar saya," ujar Mardani seperti dikutip dari merdeka.com, Kamis (5/6).

Hingga saat ini, jumlah pasukan yang dimiliki PKS di media sosial berjumlah 100 ribu orang. Dari jumlah tersebut, banyak di antaranya yang tinggal di luar negeri. Pasukan cyber tersebut juga diakuinya sudah beroperasi sejak sebelum Pilpres.

"Kalau jumlah total target dari Pak Anis (Matta) 150 ribu. Sampai saat ini mendekati 100 ribu. Beroperasi sejak sebelum pilpres. Sekarang tinggal melanjutkan," katanya.

Dari jumlah tersebut, kata dia, dibagi menjadi delapan divisi, yakni empat divisi di pulau Jawa, dua divisi di Sumatera, dua divisi untuk Indonesia bagian timur. Di divisi Jawa terbagi menjadi Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah-Yogya dan Jawa Timur. Sedangkan di Sumatera dibagi menjadi Utara dan Selatan.

"Semua dipimpin satu panglima. Banyak (juga dari) perempuan. Di bawahnya ada pimpinan per provinsi. Setelah itu ada tiga divisi. Divisi isu, divisi operasi, dan divisi pengawasan," katanya

Wasekjen PKS Fahri Hamzah mengatakan, pasukan tempur tersebut akan bermain di semua jenis media sosial, contohnya; Facebook, Twitter, dan Instagram. Mereka juga akan komentar di media online. Istilah 'jenderal' diberikan kepada 12 orang karena mereka adalah orang-orang yang bertugas menggerakkan publik di media sosial.

Fahri menegaskan akun-akun tersebut bukan akun fiktif. Sebab, pihaknya mengaku tak memiliki tentara bayaran di media sosial. Selain itu, pasukan tempur tersebut merupakan kader PKS.

"Kalau Anda lihat lembaga-lembaga yang melihat dan mengontrol pergerakan sosial media, twit-twit PKS itu dilakukan oleh manusia real bukan mesin," katanya.

Dilarang Black Campaign

Meski salah satu tugas pasukan tempur tersebut mem-backup Prabowo-Hatta di media sosial, namun menurut Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat nur Wahid, mereka tidak diberi kewenangan untuk melancarkan aksi kampanye hitam atau black campaign. Sebab, pasukan tempur PKS itu digunakan untuk kampanye kreatif menyasar para kalangan muda untuk berpartisipasi di pemilu.

"Kami sangat memahami bahwa publik sekarang ini banyak dari kalangan muda dan terpelajar yang sangat merujuk pada dunia sosial media, itu lah yang harus kami sapa dan kami kerjakan," ujar Hidayat.

Konsolidasi dan Laskar Prata

Sebagai bentuk keseriusan memenangkan pasangan Prabowo-Hatta lainnya, di berbagai daerah telah melakukan konsolidasi untuk pemenangan Prabowo-Hatta. Misalnya PKS Jawa Tengah (Jateng) yang mengadakan konsolidasi pemenangan Prabowo-Hatta, Jum'at (6/6) sore. PKS Jateng menyiapkan 1,14 juta suara yang siap untuk disumbangkan ke pasangan ini.

Sementara itu di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) juga telah dibentuk sebuah tim pemenangan Prabowo-Hatta yang diberi nama "Laskar Prata" atau laskar Prabowo-Hatta.

Laskar adalah nama lain dari pasukan, sementara Prata adalah nama sejenis makanan yang sangat populer di kalangan masyarakat Kepri. Disamping itu pula, akronim 'Prata' sesuai dengan Prabowo-Hatta. Dengan diketuai oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri, Iskandarsyah, Laskar Prata terus menggaet dukungan dari masyarakat Kepri.

"Laskar Prata ini dibentuk lintas partai dan non partai. Target kami 60 persen suara Prabowo-Hatta untuk Kepri," ujar Iskandarsyah yang dihubungi pksnongsa.org via layananBlackberry Messenger, Jum'at (6/6) petang. 

Oleh: Bang DM - admin pksnongsa.org
[dari berbagai sumber]


posted by @Adimin

Prabowo-Hatta Unggul di Sosial Media


Sejak kampanye pemilu legislatif 9 April lalu, sosial media  (sosmed) dianggap sebagai wadah yang paling efektif untuk berkampanye hingga melakukan kampanye hitam untuk menyerang lawan politik. Begitupula yang terjadi jelang pemilu presiden (pilpres) ini. Kedua kubu pasangan capres Prabowo-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla juga memanfaatkan dunia maya.

“Pasca pemilu legislatif hingga akhirnya kedua pasangan ini disahkan, mereka saling ‘berperang’ di berbagai media online dan sosmed. Ada yang saling berpromosi kebaikannya dan ada yang saling menjatuhkan. Dan wacana adu strategi di dunia maya itulah yang kini juga menjadi perhatian publik dalam menentukan capres pilihannya,” kata CEO Katapedia Indonesia Deddy Rahman dalam pemaparan ‘Elektabilitas Capres di Sosial Media’ di Jakarta, Kamis (5/6) lalu.

Menurut Deddy, setelah resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo medapatkan banyak sekali publikasi buruk di twitter, terlihat dari banyaknya tweet negatif tentang isu uang, isu pelanggaran HAM dan lainnya. Namun, memasuki minggu kedua, kata Deddy, Prabowo mulai mendapatkan isu positif seperti dukungan terkait dengan persoalan perhatian pada kekayaan nasional dan perjuangan untuk rakyat.

“Hal ini meningkatkan sentimen positif, popularitas dan elektabilitas Prabowo. Terlebih lagi banyak muncul hashtag kampanye Prabowo-Hatta yang bermunculan yang membuat pencitraannya naik. Di antaranya hastag #PilihankuSatu, #PrabowoKitaSemua, dan #SelamatkanIndonesia. Selain itu hashtag juga memperlihatkan dukungan dari partai koalisinya,”ungkap Deddy.

Lalu dari kubu Jokowi, sesaat setelah pendaftaran di KPU, pasangan Jokowi-JK mendapat respon positif di twitter teruma untuk isu rupiah menguat, kebangkitan nasional, serta kesederhanaan Jokowi. Namun memasuki minggu kedua, meskipun sempat sedikit terangkat dengan dukungan Dahlan Iskan, ternyata popularitas pasangan ini makin menurun karena isu negatif seperti pencitraan blusukan, perang bintang, takut koalisi besar dan mendapat nomor urut dua.

“Namun hashtag kampanye yang diusung kubu Jokowi-JK juga sama banyaknya, yakni #LaguJokowiJK, #JokowiAdalahKita, #SayaPilihJokowi, #MenolakLupa dan #TNIProJokowi,” terangnya.

Pembicara lainnya, Brand Manager Katapedia,  Andhika Dwi P menerangkan bahwa pada grafik elektabilitas kandidat yang berdasarkan data yang dimilikinya, pada pekan pertama elektabilitas pasangan Jokowi-JK sebesar 61,31 persen jauh unggul diatas pasangan Prabowo-Hatta yang hanya 38,69 persen. Namun setelah memasuki pekan kedua, keunggulan pasangan Jokowi-JK tereduksi menjadi hanya 51,76 persen dibanding Prabowo-Hatta 48,24 persen. “Melihat grafik eletabilitas Prabowo-Hatta yang terus naik, maka tim sukses Jokowi-JK harus mengambil inisiatif lebih serius,” saran Andhika.

Kemudian, selama durasi pemantauan dari tanggal 2-4 Juni 2014, Katapedia mencatat pembicaraan tentang Jokowi-JK sebanyak 70.761, lebih banyak dari Prabowo-Hatta yang mencapai 65.936. “Namun jumlah orang yang membicarakan masih lebih banyak Prabowo-Hatta. Sehingga nilai efektifitas kampanye Prabowo-Hatta masih lebih unggul dari Jokowi-JK,” tukasnya.

Namun sayangnya, lanjut Andhika, nilai efektifitas kampanye kedua kubu masih di bawah 50 persen. Orang-orang yang membicarakan kedua kubu masih sedikit, atau boleh dikatakan itu-itu saja orangnya. Pembicaraan masih kurang berkembang dan kurang menarik untuk dibicarakan banyak orang karena narasi yang dibangun masih lemah.

“Data ini juga membuktikan bahwa sebagian perbincangan di sosmed masih didominasi oleh akun-akun berbayar, atau pasukan cyber. Dan bukan penguatan dari narasinya,” tandasnya menambahkan.[jpnn/dm/pksnongsa]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger