pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Hermanto Ingatkan Kader, Pentingnya Menyusun Perencanaan Dakwah

Written By mediapkspadang on 07 February, 2016 | February 07, 2016

MEDAN - Hermanto mengingatkan pentingnya menyusun perencanaan dakwah. Hal ini diungkapkannya dalam acara Rakorwil Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumut, Sabtu (6/2/16) di Hotel Grand Kanaya Medan. 

Beliau mengungkapkan, saat menyusun rencana dakwah, maupun rencana kerja Partai Keadilan Sejahtera didasarkan pada 2 hal; sunah kauliyah dan sunah kauniyah. “Kedua sunah ini melekat pada kehidupan sehari-hari kita,” ujar Hermanto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Wilda Sumbagut.

Menurutnya, dalam konsep perencanaan modern ada 5 hal yang menjadi dasar menyusun perencanaan dakwah. “Pertama, sebuah perencanaan harus memiliki visi dan misi. Kedua, sebuah perencanaan harus mengandung unsur structure dan resources. Ketiga, harus ada target. Keempat, sebuah rencana kerja yang kita susun itu haruslah memiliki speed rentang waktu. Kemudian yang terakhir, sebuah perencanaan itu haruslah dukungan operasional.” ungkap Hermanto. 

“Contoh sebut saja dukungan financial. Jadi apapun kerja kita di dunia ini, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan harus ada dukungan financial,” ujarnya menambahkan.

Jadi keberhasilah dakwah dapat dilihat dari perencanaan yang kita lakukan. Semakin matang merencanakan kerja dakwah, maka tingkat keberhasilan dakwah akan semakin besar.

Acara rakorwil ini dilaksanakan 6-7 Februari 2016 dan diikuti sekitar 274 peserta yang terdiri dari 103 orang pengurus DPW PKS Sumut dan 171 petinggi DPD PKS se-Sumut. Hadir dalam kesempatan ini Ketua DPP PKS Wilda Sumbagut Hermanto, Musyrif Sumatera Utara, Anshory Siregar yang juga anggota DPR RI dapil Sumut III dan Iskan Qolba Lubis anggota DPR RI dapil Sumut II. [sak/sumut.pks.id]


posted by @Adimin

Hermanto: Jangan Salah Mengimplementasikan Kerja Dakwah

MEDAN - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Wilda Sumbagut, Hermanto mengingatkan agar jangan sampai salah mengimplementasikan kerja-kerja dakwah, karena hal ini dapat menyebabkan dikotomi. Hal ini diungkapkannya saat rakorwil DPW PKS Sumatera Utara, Sabtu (6/2/16) di Hotel Grand Kanaya Medan.

Hermanto menyinggung terkait Visi PKS. Visi PKS saat ini adalah mewujudkan partai dakwah yang kokoh dalam berkhidmat pada umat, bangsa dan negara. Kata umat dan bangsa menjadi satu kesatuan dalam partai dakwah ini. 

“Jangan sampai mengimplementasikan kerja dakwah kita terjadi dikotomi, hingga membuat split pelayanan. Sehingga membuat pelayanan kita menjadi berbeda. Umat dan bangsa dalam visi Partai Keadilan Sejahtera adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Ini telah ditetapkan dalam rapat Majelis Syura,” ungkapnya.

Apalagi menurutnya, di Sumatera Utara ini banyak sekali ditemukan kemajemukan, baik itu suku, agama, adat istiadat, dll. “Sedangkan didaerah tertentu kita PKS sangat minim. Sehingga dalam konteks umat dan bangsa ini, itu adalah bagian penting dari target dakwah kita,” ujarnya.

Dari visi ini diturunkan lagi menjadi empat misi; pertama, berupa kontribusi partai terhadap penetapan kebijakan publik yang berpihak kepada umat, bangsa. “Jadi jelas, harus ada kontribusi kita pada kebijakan public. Baik itu dilevel nasional, provinsi maupun daerah.”

Kedua, meningkatkan peran partai pelopor, melayani, pemberdayaan dan pembelaan. Jadi kita harus memiliki peran diberbagai level di masyarakat. Karena sebenarnya kita juga berhadapan dengan berbagai permasalahan itu. 

“Mulai dari masalah keluarga, sakit, pendidikan. Disitu kita harus menunjukan jati diri kita sebagai pelayan, pemberdayaan dan juga melakukan pembelaan. Karena itu adalah bagian dari usaha kita untuk mencapai dan mewujudkan visi kita,” ujar Hermanto.

Hal ini senada dengan kata sambutan yang disampaikan Ketua DPW PKS Sumut, Muhammad Hafez, “kegiatan sosial yang kita lakukan dapat membantu dan menghilangkan kesulitan yang dirasakan masyarakat. Mudah=mudahan dengan kerja sosial PKS ini, dapat membuka hati masyarakat dan membuka turunnya pertolongan dari Allah.”

Selanjutnya yang ketiga, misi PKS adalah mengokohkan soliditas partai untuk berfungsi memberikan edukasi, advokasi kepimpinan partai dan adregasi ideologi. Hingga dengan kokohnya partai, PKS bisa memberikan edukasi. Seperti yang kita ketahui, bahwa pendidikan masyarakat kita masih dibawah rata-rata. Apalagi Indonesia sudah memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). 

“Kita harus punya peran disitu. Indonesia ini penduduknya 245 juta. Kalau kita tidak berperan disitu, kita hanyalah sebagai pasar. Dan kenyataannya demikian. Produk-produk negara asing membanjiri. Oleh karena itu, dalam misi yang ketiga ini kita harus menunjukan bahwa kita adalah sebagai bangsa yang menghasilkan produk sendiri. Baik dalam kebijakan politik maupun ekonomi dan bisnis,” Ungkap Hermanto.

Dan yang terakhir, keempat, meningkatkan kekokohan PKS dalam hal menunjukan integritas, profesionalitas, aksesmibilitas, dan kepemimpinan. “Empat misi ini menjadi pedoman dalam kita menjalankan amanah," ujarnya.

Diakhir sambutannya, Hermanto menaruh harapan besar, di Sumatera Utara ini akan lahir keajaiban dakwah. "Jika Allah berkenan calon presiden kita dari sini. Jangan terlalu bersedih! Bersedih boleh saja, tapi jangan terlalu lama larut dalam kesedihan. Optimis!" ungkapnya menutup sambutan sekaligus arahan. [sak/sumutpks.id]


posted by @Adimin

Hadapi Bahaya LGBT, PKS Undang Pakar Cari Solusi

JAKARTA (4/2)-- Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) belakangan menjadi wacana hangat di masyarakat. Bukan sekadar perbicangan, tapi fenomena perilaku penyimpangan seksual tersebut dinilai sudah masuk ke tahap ancaman terhadap generasi.

Menghadapi bahaya LGBT, Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS mengundang sejumlah pakar dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Penyimpangan Seksual, Implikasi dan Solusinya' di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (4/2/2016). 
Pakar-pakar yang diundang dari bidang syariah, medis, psikologi sosial hingga hukum untuk membahas dan merumuskan solusi bersama.

Ketua Departemen Kajian Anak dan Perempuan BPKK, Sri Rahayu mengatakan, FGD yang digelar merupakan bentuk kepedulian PKS terhadap permasalahan yang cukup krusial terkait isu penyimpangan orientasi seksual yang beberapa pekan terakhir ini menghangat.

“Kami yakin respons-respons reaktif tidak akan cukup efektif untuk meminimalisir dampak-dampak destruktif terkait penyimpangan seksual yang sekarang sedang hangat diperbincangkan," ujar Sri.
Sri memaparkan, penelaahan yang dilakukan bersifat menyeluruh minimal dari empat aspek yaitu aspek syariah, psikologis, medis dan hukum. Empat aspek itu menurutnya cukup memadai sebagai landasan perumusan langkah-langkah sistematis yang dibutuhkan dalam menghadapi bahaya penyimpangan seksual.

Narasumber yang hadir antara lain Dr Saiful Bahri yang mengkaji tinjauan penyimpangan orientasi seksual dalam pandangan hukum Islam, Handoyo Prihatanto, MH dari aspek hukum, baik hukum internasional maupun hukum positif, serta dr Ambun Suri, MARS dan Rahmi Dahnan M.Psi dari aspek medis dan psikologis.

FGD yang juga melibatkan perwakilan lembaga sosial masyarakat serta organisasi pemuda ini, diharapkan mampu memberikan cara pandang yang sama dalam menyikapi isu terkait, sehingga solusi konstruktif dalam rangka berkhidmat untuk bangsa dan negara bisa dilaksanakan secara sistematis dan bertanggungjawab.


posted by @Adimin

Saat Abdul Ghofur Memeluk Presidennya

Lombok Barat (6/2)- Berapa lama menjadi kader partai? Jika pertanyaan itu yang diajukan, mungkin banyak yang dapat menjawab; sejak partai berdiri, sejak umi-abi mengajak kampanye, sejak kuliah dan lain-lain.

Jika pertanyaan diubah, pernahkah anda menjadi Ketua Dewan Pengurus Ranting (DPRa)? dan berapa lama? Mungkin anda perlu dengar cerita tentang sosok Abdul Ghofur dari Desa Rumak, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sabtu pagi (6/2) Presiden Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menggowes sepeda di jalan lingkar luar Kota Mataram, NTB. Selain olahraga bersama kader-kader yang hobi bersepeda, ada satu tujuan lain Sohibul Iman pagi itu. Ia mendengar dari pimpinan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) bahwa ada seorang kader yang kini tergolek lemah di pembaringan rumahnya. Pak Abdul Ghofur (60 tahun) namanya..

Setelah perjalanan sekitar tujuh kilometer dari Kantor DPW PKS NTB di Jalan Lingkar Selatan, tibalah Presiden PKS, Ketua Wilda Bali-Nusa Tenggara Sugeng Susilo, Ketua DPW PKS NTB Abdul Hadi dan jajaran pengurus DPW, DSW dan MPW, di rumah Pak Abdul Ghofur. “Assalaamu’alaikum..” sapa Sohibul Iman saat masuk ke kamar berukuran 2x2 meter dan mendapati Pak Abdul Ghofur tengah duduk bersila menanti kehadiran orang nomor satu di DPP PKS tersebut.

Tangis Pak Abdul Ghofur pun pecah, seraya memeluk pemimpin yang mungkin tidak setahun sekali mampir di rumahnya yang sederhana itu. Presiden PKS Sohibul Iman mendoakan kader yang usianya jauh lebih tua darinya dengan tetap tidak melepaskan pelukannya.

Isak Pak Abdul Ghofur tidak terdengar sebagai rintihan atas sakit yang dideritanya. Tangisan tersebut lebih terlihat sebagai tangis bahagia seorang kader yang juga Ketua DPRa Desa Rumak, Lombok Barat itu. Selang beberapa saat setelah Sohibul Iman menanyakan kondisinya, ia mulai bisa tersenyum, bahkan tertawa. Ketua DPW PKS NTB Abdul Hadi dan segenap pengurus ikut menghiburnya.

Apa yang istimewa dari Pak Abdul Ghofur ini? Sehari-hari ia hanyalah seorang penjual kopiah atau kupluk haji. Ketua DPW PKS NTB Abdul Hadi, mengabarkan keistimewan kader satu ini. Pak Abdul Ghafur adalah Ketua DPRa Desa Rumak, sejak partai ini berdiri, bahkan sejak PKS masih bernama Partai Keadilan!

Kini hampir 18 tahun penuh Pak Abdul Ghafur memegang amanah sebagai Ketua DPRa. Sementara kader-kader lainnya melakukan mobilitas vertikal maupun horizontal, ia tetap setia di rumahnya yang di halamannya masih terpampang plang Kantor DPRa Desa Rumak.

Hati dan pikiran seperti apa yang membuat ia setia pada dakwah ini, pada posisi yang sama, sebagai pengayom kader di struktur resmi terbawah partai dakwah ini selama 18 tahun? Hanya Allah SWT yang mampu membalas kesetiaan dan kebajikan Pak Abdul Ghofur. [pks.id]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger