Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
October 31, 2014
posted by @Adimin
Kekuatan Pustaka Minang Cetak 15 Persen Lebih Tokoh Nasional
Written By Sjam Deddy on 31 October, 2014 | October 31, 2014
Peresmian Gedung
Pustaka dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat secara langsung diresmikan
oleh Gubernur Irwan Prayitno dan Kepala Perpustakaan Nasional Sri
Sukarsih pada Kamis (30/10) di Jalan Diponegoro 4, Kota Padang.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti.
Pada acara yang berlangsung pukul 09.00 - 12.00 WIB tersebut juga
dilaksanakan pengukuhan 15 orang Dewan Perpustakaan Provinsi Sumatera
Barat periode 2014-2017 oleh Gubernur. Kemudian acara dilanjutkan dengan
penyerahan pin emas kepada Keluarga Buya Hamka, yang diterima oleh
Hafif Hamka, serta keluarga Mantan Gubernur Sumbar, Alm. Zainal Bakar,
yang diterima langsung oleh Ibu Anna Zainal Bakar.
Di dalam sambutannya, Gubernur Irwan menyampaikan sekilas sejarah tentang perkembangan perpustakaan di Sumbar. Pada tahun 1956 - ketika Bukittinggi menjadi Ibukota Provinsi Sumbar - terdapat perpustakaan nasional yang dibangun di atas Ngarai Sianok. Setelah ibukota provinsi dipindahkan ke Kota Padang (1958) pemerintah daerah membangun pustaka di Pantai Padang. Kemudian, pustaka (perpustakaan) tersebut dipindahkan lagi ke Jalan Bagindo Aziz Chan.
Di dalam sambutannya, Gubernur Irwan menyampaikan sekilas sejarah tentang perkembangan perpustakaan di Sumbar. Pada tahun 1956 - ketika Bukittinggi menjadi Ibukota Provinsi Sumbar - terdapat perpustakaan nasional yang dibangun di atas Ngarai Sianok. Setelah ibukota provinsi dipindahkan ke Kota Padang (1958) pemerintah daerah membangun pustaka di Pantai Padang. Kemudian, pustaka (perpustakaan) tersebut dipindahkan lagi ke Jalan Bagindo Aziz Chan.
Pada tahun 1999 pemeliharaan gedung pustaka diserahkan kepada
pemerintah provinsi menjadi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar.
Paska bencana gempa yang melanda Sumbar, gedung perpustakaan dipindahkan
ke daerah Tabing dengan status “perpustakaan darurat.” Selanjutnya,
perpustakaan provinsi mengalami perpindahan kembali ke daerah GOR Agus
Salim dan terakhir di Jalan Diponegoro 4, Kota Padang.
"Bila dibandingkan dengan gedung perpustakaan di daerah atau provinsi lain, gedung ini memang masih kalah dengan tiga lantai saja. Namun, kita yakin bahwa semangat kita tidak akan kalah dibandingkan dengan daerah lain tersebut,” ujar Irwan.
"Bila dibandingkan dengan gedung perpustakaan di daerah atau provinsi lain, gedung ini memang masih kalah dengan tiga lantai saja. Namun, kita yakin bahwa semangat kita tidak akan kalah dibandingkan dengan daerah lain tersebut,” ujar Irwan.
Kehadiran perpustakaan memberikan sumbangsih besar terhadap
perkembangan keilmuan serta pengetahuan di Sumbar. Di setiap bangunan
sekolah selalu dilengkapi dengan perpustakaan. Misalnya di Inyiak
Parabek Bukittinggi, Canduang di Agam, INS Kayu Tanam, serta Ibukota
Padang. Manifestasi keberhasilan hadirnya perpustakaan, dapat dilihat
dengan tampilnya para intelektual dan cendekiawan dari Sumatera Barat.
Tidak sedikit yang kemudian dikenal sebagai tokoh-tokoh nasional.
Sebagai etnik yang hanya dua persen dari seluruh rakyat Indonesia,
masyarakat Minang mampu melahirkan berbagai tokoh nasional lebih dari 15
persen.
"Dari keseluruhan tokoh nasional tersebut hampir sebagian besar
menggunakan kemampuan intelektualnya sebagai politisi, diplomat,
sastrawan, dan budayawan. Mereka semua dekat dengan buku-buku dan
tentunya (dekat-red) dengan perpustakaan yang ada,” kata Gubernur.
Gubernur Irwan menambahkan, dengan banyaknya tokoh nasional yang
berasal dari Sumbar serta dekat dengan buku-buku dan perpustakaan, maka
fenomena tersebut harus menjadi motivasi bagi masyarakat Sumatera Barat.
Peningkatan motivasi tersebut diperlukan guna membangun sikap,
perilaku, dan karakter individu yang selalu senang membaca buku.
Pembangunan gedung perpustakaan merupakan bagian dalam upaya
mencerdaskan bangsa, terlebih khusus masyarakat Sumbar. Gubernur
berharap perpustakaan dapat menjadi tempat mangkal bagi para pelajar,
mahasiswa, dan masyarakat Sumatera Barat. "Datangilah perpustakaan!
Kemudian bacalah buku-buku yang ada sebagai media pencerdasan kita!”
imbau Irwan kepada peserta kegiatan yang terdiri dari pelajar dan anak
muda.
Kepala Perpustakaan Nasional, Sri Sukarsih, mengatakan dengan
hadirnya perpustakaan, generasi bangsa harus bisa dan mampu
berkontribusi dalam membangun masyarakat yang cerdas, kreatif, dan
inovatif. Sri Sukarsih juga berharap bahwa perilaku gemar membaca, gemar
berkunjung, dan memanfaatkan pustaka sebagai pusat kegiatan belajar
dapat menjadi budaya setiap individu sepanjang hayat.
"Selain gedung perpustakaan sebagai pemenuhan kebutuhan bacaan
masyarakat, pemerintah provinsi juga telah menyalurkan bantuan berupa
600 unit mobil keliling di berbagai wilayah kabupaten/kota. Program
penguatan koleksi dan sarana, serta penguatan dan pengembangan digital
perpustakaan telah masuk di 30.000 desa/kelurahan. Terkait penguatan dan
pengembangan sarana digital diharapkan dapat semakin mempermudah
masyarakat, karena dapat diakses secara online,” tutur Sri Sukarsih.
Kepada masyarakat Sumatera Barat, Sri Sukarsih menyampaikan
harapannya. “Semoga dengan peresmian gedung perpustakaan ini, dapat
menjadi pusat belajar dan sarana pencerdasan yang menyenangkan.
Sri Sukarsih menambahkan harapan kepada Dewan Perpustakaan Provinsi
Sumbar agar dapat memberikan saran dan masukan yang lebih baik dalam
pengembangan dan penataan budaya gemar membaca di Sumatera Barat.
"Mari kita melangkah bersama, seiring, sejalan, satu arah, dan satu
tujuan. Demi terciptanya cita-cita bangsa, yakni sebagai bangsa yang
cerdas, transformatif, sejahtera, dan berbudaya gemar membaca.
Masyarakat harus menyadari bahwa dengan gemar membaca dapat meningkatkan
kreativitas, motivasi, dan kemandirian ekonomi,” pungkas Kepala
Perpustakaan Nasional tersebut.
Acara peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Gubernur dan
Kepala Perpustakaan Nasional sebagai tanda Gedung Pustaka dan Kearsipan
Provinsi Sumatera Barat mulai beroperasi. Setelah pemotongan pita,
Gubernur, Ketua DPRD, Forkopimda, Kepala Badan Perpustakaan dan
Kearsipan, serta Kepala Badan Perpustakaan Kabupaten/Kota se-Sumbar,
meninjau bersama gedung baru tersebut.
posted by @Adimin
Label:
TOPIK PILIHAN