Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
August 21, 2014
posted by @Adimin
Siapa Yang Gila . . . . .
Written By @Adimin on 21 August, 2014 | August 21, 2014
Suasana sebuah kampung tiba-tiba heboh,
karena persis jam 22.00 terdengar azan berkumandang dari sebuah mushalla
setempat lewat pengeras suara yang
berbunyi seperti suara oplet rusak.
Suara pengumandang azan yang tak kalah
gontai membuat warga berbondong-bondong mendatangi mushalla itu meski
mereka sudah tahu siapa yang melakukannya: Aki Dadang, yang umurnya
sudah menembus kepala 7. Yang membuat kepala warga dipenuhi pertanyaan:
mengapa Aki Dadang azan pada jam sepuluh malam?
Ketika warga sampai di pintu mushalla, Aki Dadang baru selesai azan dan mematikan sound system.
“Aki tahu jam berapa sekarang? ” cecar Pak RT sambil menunjuk jam dinding mushalla.
“Azan apa jam segini, Ki?”
“Jangan-jangan Aki sudah ikut aliran sesat,” sambar Mang Engkus dengan nada prihatin. “Sekarang banyak banget aliran macam-macam. Bahaya kalau kampung kita sudah kena.”
“Ah, dasar aki Dadang sudah gila,” sahut Joni, mantan preman yang sudah mulai insaf dan berusaha menghilangkan tato di pangkal lengannya dengan setrika panas. “Kalau nggak gila, mana mungkin azan jam segini?” sambungnya sambil menyilangkan jari telunjuk di keningnya ke arah warga yang riuh berkomentar macam-macam mengomentari laku aneh Aki Dadang.
“Kalian ini …,” jawab Aki Dadang tenang. “Tadi waktu saya azan Isya, nggak satu pun yang datang kemari. Sekarang saya azan jam 10 malam, kalian malah berbondong-bondong ke mushalla. Satu kampung lagi. Siapa yang gila, coba?”
Warga pun ngeloyor pulang satu persatu tanpa protes lagi. Termasuk Pak RT yang melipir menjauh, perlahan-lahan, tak berani melihat wajah Aki Dadang
“Aki tahu jam berapa sekarang? ” cecar Pak RT sambil menunjuk jam dinding mushalla.
“Azan apa jam segini, Ki?”
“Jangan-jangan Aki sudah ikut aliran sesat,” sambar Mang Engkus dengan nada prihatin. “Sekarang banyak banget aliran macam-macam. Bahaya kalau kampung kita sudah kena.”
“Ah, dasar aki Dadang sudah gila,” sahut Joni, mantan preman yang sudah mulai insaf dan berusaha menghilangkan tato di pangkal lengannya dengan setrika panas. “Kalau nggak gila, mana mungkin azan jam segini?” sambungnya sambil menyilangkan jari telunjuk di keningnya ke arah warga yang riuh berkomentar macam-macam mengomentari laku aneh Aki Dadang.
“Kalian ini …,” jawab Aki Dadang tenang. “Tadi waktu saya azan Isya, nggak satu pun yang datang kemari. Sekarang saya azan jam 10 malam, kalian malah berbondong-bondong ke mushalla. Satu kampung lagi. Siapa yang gila, coba?”
Warga pun ngeloyor pulang satu persatu tanpa protes lagi. Termasuk Pak RT yang melipir menjauh, perlahan-lahan, tak berani melihat wajah Aki Dadang
posted by @Adimin
Label:
HUMOR,
TOPIK PILIHAN
August 21, 2014
posted by @Adimin
Prabowo : Becik Ketitik Ala Ketara
Calon presiden Prabowo Subianto menuliskan pepatah dalam bahasa Jawa
"Becik ketitik ala ketara" yang berarti segala sesuatu yang baik dan
buruk akan tampak, melalui akun Twitter-nya yang terverifikasi
@Prabowo08, Rabu.
"Becik ketitik ala ketara," tulis Prabowo dalam akun Twitter-nya, yang dikutip di Jakarta, Rabu malam.
Tidak diketahui pasti apa maksud mantan Danjen Kopassus itu
menuliskan pepatah Jawa tersebut. Tetapi yang jelas pepatah itu
dituliskannya menjelang sidang pembacaan putusan gugatan Pilpres oleh
Mahkamah Konstitusi, Kamis (21/8) besok.
Prabowo bersama pasangannya Hatta Rajasa dikabarkan tidak akan
menghadiri sidang putusan MK besok. "Menurut rencana, capres dan
cawapres (Prabowo-Hatta) absen di MK," ujar staf Hatta Rajasa, Fahmi,
saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu malam.
Fahmi mengaku belum menerima informasi apakah besok Prabowo-Hatta
akan berkumpul dengan petinggi partai koalisi atau menanti putusan MK di
kediaman masing-masing
posted by @Adimin
Label:
Bingkai Berita,
TOPIK PILIHAN