Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
September 03, 2013
Setiap bangsa, negara dan daerah pasti memiliki penyebutan sendiri
untuk angka-angka dari satu, dua sampai dengan sepuluh. Misalnya angka
tiga kita menyebutnya di Indonesia tapi di negara lain ada yang
menyebutnya tri, three, san, tolu dan lain sebagainya.
1 = Satu
Begitu juga dengan Dua dan Delapan, Tiga dan Tujuh kemudian Empat dan
Enam. Terurut sampai dengan angka Lima. Lima dijumlah dengan dirinya
sendiri juga hasilnya sepuluh.
Hebatnya Angka 10 (Sepuluh)
Written By @Adimin on 03 September, 2013 | September 03, 2013
Ternyata angka atau bilangan dengan menggunakan bahasa Indonesia
memiliki struktur atau pola yang unik dan mungkin tidak akan ditemukan
di bangsa lain. Hanya di Indonesia.
Setiap bangsa, negara dan daerah pasti memiliki penyebutan sendiri
untuk angka-angka dari satu, dua sampai dengan sepuluh. Misalnya angka
tiga kita menyebutnya di Indonesia tapi di negara lain ada yang
menyebutnya tri, three, san, tolu dan lain sebagainya.
Bahkan bila ada yang masih ingat angka-angka tersebut dalam bahasa
daerah teman-teman masing-masing dari satu sampai sepuluh maka kadang
ada angka yang penyebutannya sama dan ada pula yang berbeda dengan
Bahasa Indonesia. Mungkin tergantung dari enaknya di lidah atau di
telinga.
Langsung saja. Di sini saya bukan mengajarkan Anda berhitung tapi coba perhatikan deretan angka-angka di bawah ini.
1 = Satu
2 = Dua
3 = Tiga
4 = Empat
5 = Lima
6 = Enam
7 = Tujuh
8 = Delapan
9 = Sembilan
Ternyata setiap bilangan mempunyai saudara ditandai dengan huruf awal yang sama. Bila kedua saudara ini dijumlahkan angkanya, maka hasilnya pasti sepuluh. Contohnya Satu dan Sembilan. Mempunyai huruf awal yaitu S dan bila djiumlahkan satu dan sembilan hasilnya adalah sepuluh.
Begitu juga dengan Dua dan Delapan, Tiga dan Tujuh kemudian Empat dan
Enam. Terurut sampai dengan angka Lima. Lima dijumlah dengan dirinya
sendiri juga hasilnya sepuluh.
Tidak sampai di situ, ternyata huruf awalnya juga punya peranan
penting terbentuknya bilangan itu. Misalnya Satu dan Sembilan sama-sama
huruf awalnya adalah S yang secara kebetulan berada pada urutan 19 dalam
alpabet. Bila angka satu dan sembilan dijumlahkan kemudian dibagi dua
untuk mencari rata-ratanya maka hasilnya adalah 5. Bentuk angka 5 sangat
identik dengan huruf S. Yang pernah membaca Matematika Alam Semesta,
perlu ditambahkan bahwa 19 adalah angka TUHAN.
Kemudian Dua dan Delapan. Huruf awalnya adalah D yang urutan keempat.
Bila delapan dibagi dua maka hasilnya adalah empat (pembenaran).
Selanjutnya Empat dan Enam. Huruf awalnya adalah E yang urutan kelima. Lima berada diantara Empat dan Enam (pembenaran lagi).
Sedangkan angka Lima huruf awalnya adalah L. Dimana L digunakan untuk
simbol angka lima puluh dalam perhitungan Romawi (pembenaran yang masih
nyambung).
Pola unik ini mungkin hanya bisa ditemukan di Indonesia. Lalu
bagaimana dengan di Malaysia yang juga memakai bahasa yang sama?
Ternyata di Malaysia angka 8 tidak disebut sebagai Delapan tapi Lapan.
Jadi pola ini hanya milik Indonesia. Jangan sampai diklaim juga sama
mereka
Nah karena begitu unik dan luar biasanya angka 10 (sepuluh) ini, maka kami anjurkan untuk memilih calon yang bernomor urut 10 (Sepuluh).
posted by @Adimin
Label:
Pilkada,
TOPIK PILIHAN