pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Politisi PKS: Posisi NU dan Muhammadiyah Sangat Penting

Written By mediapkspadang on 07 August, 2015 | August 07, 2015



JAKARTA (6/8) – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, mengatakan Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah harus menjadi kekuatan moral bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.

Kekuatan kedua organisasi Islam terbesar ini sangat berpengaruh dalam perkembangan Republik Indonesia sejak berdiri.

"NU dan Muhammadiyah posisinya sangat penting untuk membangun sikap positif para pejabat dan masyarakat. Itu kontribusi langsung kedua ormas Islam terbesar ini pada negara," ujar Fahri di Gedung DPR RI, Kamis, 6 Agustus 2015. 

Dalam kancah politik nasional, peran kader NU dan Muhammadiyah tidak terbantahkan. Para kader kedua ormas memberikan kontribusi, meski mereka harus bersaing satu sama lain seperti untuk menduduki posisi anggota DPR.

Terkait sempat memanasnya Muktamar NU, menurut Fahri, itu sebagai sebuah dinamika dalam demokrasi dan organisasi. Konflik dalam suatu organisasi merupakan sesuatu hal yang wajar.

"Dimanapun, ada organisasi pasti ada konflik. Jangankan organisasi, diri sendiri saja ada konflik, apalagi ormas besar. Jangan takut konflik, yang penting beradab. Orang beda pendapat nggak ada masalah, boikot protes adalah bagian dinamika berdemokrasi," tuturnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap Muktamar NU yang memanas segera bisa diselesaikan. Agar, pemimpin kedua ormas Islam itu bisa segera memberi kontribusi bagi bangsa dan negara.

"Mudah-mudahan kepemimpinan baru NU dan Muhammadiyah bisa menjadi medium dialog bagi masyarakat. Ini kontribusi bagi kehidupan bangsa," pungkasnya.




posted by @Adimin

Jazuli: Pasal Penghinaan Presiden Itu Feodal dan Kemunduran Demokrasi



Jakarta (5/8) - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini menilai usulan Pemerintah dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang menghidupkan kembali pasal penghinaan presiden tidak sejalan dengan kemajuan peradaban dan merupakan kemunduran dalam demokrasi.

"Pasal itu kan pasal feodal, sejarahnya dulu adalah untuk memproteksi penguasa kolonial dari kritik kaum pribumi," kata Jazuli, di Jakarta, Rabu (5/8).

Terlebih lagi, lanjut Anggota Komisi III DPR RI itu, pasal tersebut telah dicabut oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2006 dengan argumentasi konstitusionalitas yang jelas serta mempertimbangkan kemajuan kehidupan berdemokrasi.

Pemerintah, lanjut legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Banten III itu, seharusnya taat pada putusan MK sebagai penjaga dan penafsir konstitusi, bukan malah memberi contoh melanggar putusan MK yang final dan mengikat.

"Jangan sampai sikap pemerintah ini menjadi preseden buruk atas tejadinya pelanggaran atau pengabaian putusan-putusan MK, sehingga menjatuhkan marwah lembaga demokrasi ini," ujar Jazuli.

Menurut Jazuli, demokrasi yang sudah berkembang baik jangan sampai set back karena tabiat penguasa yang terlalu sensitif dengan kritik rakyat lalu menerapkan pasal karet penghinaan.

Lagipula, lanjut Jazuli, seorang kepala negara dan kepala pemerintahan harus memikirkan persoalan-persoalan besar yang menyangkut kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Jazuli meyakini, jika bangsa maju dan rakyat sejahtera, maka rakyat akan menghormati dan mencintai pemimpinnya.

"Justru tantangan bagi siapa saja yang menjadi Presiden untuk bekerja dan fokus saja memikirkan agenda besar pembangunan bangsa. Kalau kinerjanya baik, negara maju, pasti juga akan dicintai rakyatnya," imbuh Jazuli.

Meski demikian, Jazuli berharap kepada semua pihak untuk mengedepankan kesantunan dan menghormati kepala negara/daerah dalam menyampaikan kritik dan saran. “Sehingga demokrasi kita semakin bermakna dan berkarakter bagi kesejahteraan rakyat,” pungkas Jazuli. [kabarpks.com]


posted by @Adimin

Survey 'Indonesia Indicator', Walikota Padang Paling Banyak Diekspos Media



PADANG – Dari 19 kabupaten / kota di Sumatera Barat, Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah salahsatu kepala daerah paling banyak diekspos media massa. Hal ini berdasarkan survey lembaga riset berbasis software artificial intelligence, 'Indonesia Indicator'.

Kepastian tersebut terungkap dalam pertemuan Bakohumas se-Sumatera Barat di Auditorium Gubernuran, Kamis (6/8). “Selama tiga bulan ini Walikota Padang paling banyak diekspos media,” kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang di depan seluruh pejabat Humas se-Sumatera Barat.

Berdasarkan data yang dilansir lembaga tersebut, selama tiga bulan dari Mei hingga Agustus, Walikota Padang paling banyak diekspos dan berbicara di media massa dengan jumlah berita sebanyak 140 berita. Walikota Payakumbuh, Riza Falepi menduduki peringkat kedua paling banyak diberitakan.

Selain itu, pada survey yang dilakukan Indonesia Indicator, Walikota Padang juga menjadi kepala daerah yang paling diberitakan oleh hampir seluruh media massa (cetak dan elektronik) nasional selama setahun ini. Dalam setahun ini, Walikota Padang terekspos lewat media massa tersebut dengan jumlah berita sebanyak 19.000 lebih setahun.

Rustika Herlambang cukup mengapresiasi Humas Pemerintah Kota Padang yang telah mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Segala pemberitaan yang terjadi di Padang langsung dapat dibaca dan dikosumsi khalayak. “Humasnya pintar. Ini salahsatu kinerja Humas yang benar dan ini suatu prestasi yang membanggakan tentunya,” sebutnya.

Kabag Humas dan Protokol Kota Padang, Mursalim menyebut selama ini Humas dan Protokol Kota Padang memang terus mengekpsos segala kegiatan yang berkaitan dengan Pemerintah Kota Padang. Ekspos tersebut dilakukan dengan membuat pers release yang kemudian dikirimkan ke media cetak dan elektronik.

Selain itu, pers release juga ditampilkan di facebook Humas dan Protokol sehingga dapat dikonsumsi masyarakat luas. “Tidak hanya lewat pers release, Humas Pemko Padang juga mengupload video kegiatan pemerintah lewat media ‘youtube’ termasuk membuat buletin majalah ‘Kaba Padang’,” sebutnya. [Humas dan Protokol Kota Padang]


posted by @Adimin

Mahyeldi: 346 Tahun Kota Padang, Semangat Membangun dan Kebersamaan Warga Meningkat


PADANG – Tepat 7 Agustus ini Kota Padang berulangtahun. 346 tahun sudah usia Kota Padang. Dalam perjalanannya, semangat membangun dan kebersamaan warga terus meningkat.

Hal itu diungkapkan Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah saat berdialog di RRI Padang, Kamis (6/8). Disebutkan Walikota selama setahun lebih menjabat, kebersamaan warga Kota Padang dalam membangun cukup tinggi. Bahkan komunikasi antara Pemerintah Kota Padang dengan masyarakat berlangsung cukup intens. Sehingga setiap masalah dapat diminimalisir. “Terbukti, setahun lebih menjabat, ketika ada masalah langsung dihadapi dengan komunikasi dengan masyarakat. Sehingga Alhamdulillah aksi massa tidak terjadi karena tak ada hambatan komunikasi,” ungkap Walikota.

Berbagai kebijakan yang dilakukan Pemko Padang memang cukup direspon baik oleh masyarakat. Seperti pembebasan jalur dua Bypass. Masyarakat membongkar bangunan sendiri tanpa paksaan. “Masyarakat menyikapi sendiri dengan membongkar bangunan. Insha Allah, Kuranji akan menjadi agenda kita selanjutnya,” sebut Mahyeldi.

Walikota mengapresiasi masyarakat Kota Padang yang semakin dewasa dalam menyikapi segala sesuatunya. Saat bertemu dengan masyarakat, Walikota juga menyampaikan bahwa saran dan kritik kepada Pemerintah Kota Padang sangat dibutuhkan guna kemajuan kota ke depannya. “Setiap bertemu masyarakat baik itu pedagang ataupun warag lainnya, diskusi dan dialog selalu dilakukan sehingga semuanya clear tanpa masalah,” ungkap Mahyeldi.

Dengan upaya yang dilakukan antara Pemko Padang dengan masyarakat, semangat memiliki Kota Padang semakin tumbuh di dalam diri masing-masing. Semangat berkolaborasi dan kebersamaan dapat ditingkatkan, dijaga dan terwat sehingga percepatan pembangunan semakin lebih baik. [Humas dan Protokol Kota Padang]



posted by @Adimin

Tiga Cara Cerdas Memilih Pemimpin

 

Pemilihan pemimpin daerah serentak akan segera digelar. Melalui pemilihan ini diharapkan lahir pemimpin yang amanah, bertanggung jawab, dan dapat membawa perubahan kehidupan bangsa menjadi lebih baik.

Mengingat peran kepemimpinan sangat vital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, masyarakat tidak boleh salah dalam memilih pemimpin. Kesalahan menentukan pilihan selama lima menit dalam bilik surat akan turut menentukan nasib kehidupan bangsa lima tahun mendatang.

Karena saking pentingnya masalah kepemimpinan, sampai Rasulullah SAW memerintahkan kepada kaum Muslimin untuk mengangkat seorang pemimpin meskipun hanya bertiga (HR Abu Dawud). Karena itu, momentum lima tahunan ini tidak boleh disia-siakan atau golput. Tindakan golput atau tidak turut memilih berarti memberikan kesempatan untuk menang kepada calon pemimpin yang kurang baik.

Agar tidak salah dalam memilih, ada cara cerdas yang perlu diperhatikan dan ikuti. Pertama, pilihlah pemimpin yang terbaik. Pilihlah pemimpin yang amanah, bertanggung jawab, dan berkomitmen terhadap ajaran agamanya. Sebab, jika terhadap agamanya saja tidak punya komitmen menjalankan ajarannya, apalagi komitmen terhadap rakyat yang memilihnya.

Salah satu indikasi pemimpin yang berkomitmen terhadap agamanya adalah yang aktif ke masjid. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu melihat seseorang aktif ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia adalah orang yang beriman (saleh). Karena Allah SWT berfirman bahwa yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Mardawaih, dan al-Hakim).

Dan termasuk kategori berkhianat kepada Allah, rasul-Nya, dan kaum Muslimin adalah jika tidak memilih pemimpin yang terbaik (saleh). Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang memilih seorang pemimpin padahal ia tahu ada orang yang lebih pantas (saleh), maka ia telah mengkhianati Allah, rasul-Nya, dan kaum Muslimin.” (HR Hakim). Naudzu billah.

Kedua, shalat Istikharah dan bermusyawarah. Jika mengalami kesulitan dalam memilih pemimpin, sebaiknya lakukan shalat Istikharah dan bermusyawarahlah dengan orang-orang yang mengetahui persoalan memilih pemimpin agar tidak salah.

Dalam hal ini Rasulullah SAW menegaskan tidak akan pernah kecewa orang-orang yang beristikharah dan tidak akan pernah menyesal pula orang-orang yang suka bermusyawarah (HR Ahmad).

Ketiga, hendaknya bertanya kepada ahlinya atau orang yang mengenal sepak terjang dan latar belakang calon pemimpin yang akan dipilih. Allah SWT menegaskan, “Maka bertanyalah kepada ahli ilmu jika engkau tidak mengetahui.” (QS an-Nahl [16]: 43). Semoga Allah selalu membimbing masyarakat agar dapat memilih pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab. Amin

Imam Nur Suharno

posted by @Adimin

Rahasia Manajemen Waktu Rasulullah



Alquran dan sunah sangat perhatian terhadap waktu dari berbagai sisi dan dengan gambaran yang bermacam-macam. Allah SWT telah bersumpah dengan waktu-waktu tertentu dalam beberapa surah Alquran, seperti al-Lail (waktu malam), an-Nahar (waktu siang), al-Fajr (waktu fajar), adh-Dhuha (waktu matahari sepenggalahan naik), al-‘Ashr (masa).

Sebagaimana firman Allah (QS al-Lail 92: 1-2; QS al-Fajr 89: 1-2; QS adh-Dhuha 93: 1-2; QS al-‘Ashr 103: 1-2). Ketika Allah SWT bersumpah dengan sesuatu dari makhluk-Nya, maka hal itu menunjukkan urgensi dan keagungan hal tersebut. Dan agar manusia mengalihkan perhatian mereka kepadanya sekaligus mengingatkan akan manfaatnya yang besar.

Rasulullah SAW pun telah mengabarkan bahwasanya waktu adalah salah satu nikmat di antara nikmat-nikmat Allah kepada hamba-Nya yang harus disyukuri. Jika tidak, nikmat tersebut akan diangkat dan pergi meninggalkan pemiliknya.

Manifestasi dari syukur nikmat adalah dengan memanfaatkannya dalam ketaatan dan amal saleh. Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua nikmat yang kebanyakan orang merugi padanya: waktu luang dan kesehatan." (HR Bukhari).

Waktu luang adalah salah satu nikmat yang banyak dilalaikan oleh manusia. Maka Anda akan melihat mereka menyia-nyiakannya dan tidak mensyukurinya. Padahal Rasulullah SAW telah bersabda, “Gunakanlah lima perkara sebelum datang yang lima: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang ajalmu.” (HR Hakim dishahihkan oleh Al Albani).

Allah memberikan kita setiap hari “modal” waktu kepada semua manusia adalah sama, yaitu 24 jam sehari, 168 jam seminggu, 672 jam sebulan, dan seterusnya. Ada tujuh poin rahasia manajemen “modal” waktu Nabi Muhammad. Dalam waktu 23 tahun beliau telah membuat perubahan besar di Jazirah Arab. Hal ini terjadi lantaran bagusnya manajemen waktu Rasulullah.

Rahasia pertama adalah shalat fardhu sebagai ajang membentuk watak dan tonggak ritme hidup. Umat Islam telah membuat pemilahan waktu dalam sehari dengan jelas. Umat Islam memiliki trik manajemen waktu sehingga aktivitas kita dapat terprogram dengan baik.

Rahasia kedua, berpola pikir investasi, antimanajemen waktu instan. Maksudnya, jangan mengelola waktu dengan instan karena akan membuat kita malas dalam berproses. Persiapkan segala hal untuk masa depan kita sehingga kita dapat memetik hasilnya di kemudian hari.

Rahasia ketiga, terus produktif, jangan biarkan waktu terbuang percuma. Rahasia keempat adalah gunakan aji mumpung selagi ada peluang dan kesempatan.

Rahasia kelima adalah jauhi sikap menunda-nunda. Rahasia keenam adalah cepat tetapi jangan tergesa-gesa. Rahasia terakhir adalah rutin melakukan evaluasi. Ternyata beginilah Rasulullah menggunakan dan mengelola waktu, sungguh menghargai waktu dan tidak pernah menyia-nyiakannya dengan hal yang tak bermanfaat. Semoga.

Ahmad Agus  Fitriawan

posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger