pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

PKS: Beda Waktu Lebaran, Jangan Korbankan Ukhuwah

Written By mediapkspadang on 04 October, 2014 | October 04, 2014


Jakarta (3/10)- Umat Islam di Indonesia dapat berlebaran Idul Adha, baik hari Sabtu (4/10) seperti ditetapkan oleh ormas Muhammadiyah ataupun hari Ahad (5/10) sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Meski demikian, umat Islam jangan mengorbankan ukhuwah atau rasa persaudaraan hanya karena perbedaan waktu lebaran tersebut. Demikian disampaikan Ketua Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DSP PKS) KH Surahman Hidayat di Jakarta, hari ini (3/10).

Menurut Surahman, perbedaan waktu Idul Adha sama seperti penetapan Hari Raya Idul Fitri yang seringkali tidak sama. "Hal ini disebabkan terdapat dua metode penetapan kalender hijriyah di Indonesia, yaitu berdasarkan ru’yatul hilal (melihat bulan secara langsung) dan hisab (perhitungan ilmiah)," ujar Surahman yang juga anggota DPR ini.

Surahman menekankan bahwa umat Islam di Indonesia bisa berlebaran sesuai keyakinan, baik itu dengan pertimbangan ilmiah maupun tabaiyah (mengikuti). "Kalau kaitannya dengan PKS, ya sebagai partai politik Islam dengan ribuan kader seluruh Indonesia, harus menunjukkan sikap atau memberikan imbauan yang jelas kepada para kader. Dan sejak dahulu PKS selalu menekankan pada proyeksi persatuan wihdatul ummah (persatuan umat)," jelas Surahman.

Berkaitan dengan sikap PKS dan imbauan bagi para kadernya, Surahman menyatakan bahwa sebaiknya para kader menyesuaikan diri dengan kondisi di sekitarnya. Meskipun berbeda tanggal pelaksanaan sholat, namun Dewan Syariah PKS, ujar Surahman, menyatakan Shaum Arafah dilakukan pada hari Jumat (3/10) bertepatan dengan wuquf jamaah haji di Arafah.

Surahman juga mengingatkan tentang semangat perjuangan yang dibawa para kader dalam kaitannya dengan isu sosial politik saat ini. Idul Adha, tuturnya, merupakan momen bagi umat Islam mengenang dan meneladani amalan Nabi Ibrahim AS. yang dikenal sebagai nabi yang sangat patuh kepada Allah SWT. "Beliau selalu sami’na wa ato’na, bahkan ikhlas (akan) menyembelih putranya sendiri, Nabi Ismail AS, karena Allah SWT. Sebagai umat Islam di Indonesia dan kader PKS, kita harus meneladani kepatuhan Nabi Ibrahim AS kepada Allah," pesannya di akhir wawancara. [pks.or.id]


posted by @Adimin

Irwan Prayitno Targetkan 2015 Sumbar Bebas Buta Aksara


Muaro Sijunjung - Provinsi Sumatera Barat menargetkan masyarakatnya bebas dari buta aksara pada tahun 2015. Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, pada acara puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-49 tingkat Provinsi Sumbar, di Gedung Pancasila, Kota Muaro Sijunjung, Sumbar, Kamis (2/10).

"Empat bupati (Sijunjung, Solok, Solok Selatan dan Pesisir Selatan ) telah berhasil menurunkan angka buta aksara masyarakat secara signifikan, pada tahun 2014 ini tinggal 25.741 orang, turun sekitar 0,5 persen dari jumlah tahun 2010 yaitu 87.852 orang, kita berharap dapat kita tuntaskan pada tahun 2015 nol persen," kata Gubernur yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Kendati demikian, Irwan juga menyadari sulitnya geografi, tempat tinggal penduduk diperbukitan dan lain-lain di Sumatera Barat yang kadang sulit dijangkau oleh para tutor dan pendidik menjadi salah satu penyebab utama terhambatnya target tersebut.

Irwan menuturkan, bahwa negara-negara maju saat ini telah berhasil menol persenkan buta aksara penduduk sesuai dengan tuntutan UNESCO. Oleh karena itu mau tidak mau, tambahnya, Pemprov Sumbar bersama bupati dan walikota se-Sumbar akan melakukan upaya menol persenkan buta aksara pada tahun 2015. "Ini tanggungjawab dan kerjanya pemerintah," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Irwan memberi apresiasi kepada Bupati Sijunjung dan Bupati Solok yang telah turut memberikan perhatian dan melibatkan masyarakat lansia dalam kegiatan pembangunan. "Ini sesuatu yang baik dalam pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan nilai-nilai kemanusiaan. Walaupun dalam ketentuan yang berumur 61 keatas tidak dianggap lagi masuk dalam penilaian penuntasan buta aksara," paparnya.

Irwan juga meminta jangan sampai usia lansia dianggap sudah tidak produktif lagi. "Jadi tetap kita perhatikan secara baik karena mereka tetap manusia. Karena tidak ada batasan umur dekat dengan bau tanah, karena kita melihat kenyataan usia tidak jamin, jika dipanggil Allah SWT," jelasnya.

Dia menambahkan, selain kondisi geografis masyarakat juga dipengaruhi oleh sikap budaya dibeberapa daerah seperti anggapan tidak perlunya anak bersekolah, dan anggapan 'sudah pandai mengaji ya sudah', mereka kemudian disibukan oleh kerja mencari nafkah hidup. Akan tetapi, Irwan meminta bupati dan walikota se-Sumbar tetap optimis.

"Dengan program jemput bola ke daerah tersebut dengan pendidikan formal maupun non formal. Mudah-mudahan pengorban para tutor, tetap tekun dalam menuntaskan buta aksara di Sumatera Barat bisa nol persen," pungkasnya.

Kegiatan yang bertajuk “Aksara Membangun Peradaban dan Keunggulan Pembangunan Berkelanjutan di Sijunjung” ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan dan pameran hasil karya pendidikan buta aksara. [pks.or.id]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger