pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Memaknai Arti Berkah | Salim Segaf Al-Jufri

Written By mediapkspadang on 19 December, 2015 | December 19, 2015

DR Salim Segaf Al-Jufri
Barokah atau berkah adalah kondisi yang diinginkan oleh hampir semua hamba yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup.

Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi barokah ialah bertambahnya ketaatanmu kepada الله dengan segala keadaan yang ada, baik berlimpah atau sebaliknya.

Barokah itu: "...albarokatu tuziidukum fii thoah." Barokah itu menambah taatmu kepada Allah

Hidup yang barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub عليه السلام, sakitnya menambah taatnya kepada Allah.

Barokah itu tak selalu panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair.

Tanah yang barokah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Allah... tiada banding.... tiada tara.

Makanan barokah itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan itu mampu mendorong pemakannya menjadi lebih taat setelah makan.

Ilmu yang barokah itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, akan tetapi yang barokah ialah yang mampu menjadikan seorang meneteskan keringat dan darahnya dalam beramal & berjuang untuk agama الله.

Penghasilan barokah juga bukan gaji yang besar dan berlimpah, tetapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rejeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.

Anak-anak yang barokah bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan hebat, tetapi anak yang barokah ialah yang senantiasa taat kepada Rabb-Nya dan kelak di antara mereka ada yang lebih shalih & tak henti²nya mendo'akan kedua Orangtuanya.

Semoga segala aktifitas kita hari ini barokah.

بَارَكَ اللهُ فِيْك

"Barang siapa yang mengajarkan satu ilmu dan orang tersebut mengamalkannya maka pahala bagi orang yang memberikan ilmu tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkan ilmu tersebut." (HR. Bukhari & Muslim)

DR. Salim Segaf Al-Jufri
Ketua Majelis Syuro PKS

Sumber: pkskabsemarang.org


posted by @Adimin

Perempuan-Perempuan yang Dibanggakan Allah - 2

Beberapa  sosok ibu yang  dijelaskan Al-Qur'an, sehingga  harus menjadi guru besar, bagi setiap muslim dan muslimah yang mencintai Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
1. Asiyah binti Muzahim
Perempuan muslimah yang akhirnya hayatnya mati syahid di jalan Allah ini, sangat layak untuk beralasan untuk tidak berdakwah dan  berjihad serta memperbaikii mayarakatnya yang super rusak karena kemusyrikannya dengan menuhankan Fir’aun, seperti yang telah Allah SWT rekam dalam surah At-Tahrim ayat 11. Sangat layak kalau saja ia berlasan dengan alasan-alasan berikut ini;
  • Suami yang sangat tidak kondusif, tidak saja musuh bebuyutan bagi dakwah, namun juga sebagai orang yang kafir dan mengaku sebagai Tuhan. Namun tidak menyusutkan semangatnya untuk berdakwah dan memperbaik masyarakat dengan mengajaknya beriman kepada Nabi Musa AS dan bertauhid kepada Allah, walupun taruhannya nyawa. Dan terbukti, akhirnya syahidah karena dibunuh suaminya sendiri, sebagai gantinya rumah di Surga Allah.
  • Lingkungan kehidupan yang tidak kondusif, karena semua takut akan mata-mata Fir’aun yang kapan saja melihat ada yang melakukan gerakan melawan sistem kehidupan yang dibangun Fir’aun, maka akan segera diculik dan dibunuh. Sehingga Asiyah bersama orang-orang beriman yang lain, yang tinggal di istana, melakukan dakwah sirriyah yang sangat rapih, sehingga tidak sedkit, mereka yang beriman kepada Allah.
  • Negara yang sangat tidak kondusif sistemnya, kondisi masyarakatnya dan lain-lainnya. Cukup kuat bagi Asiyah untuk menyerah dan beralasan, tidak berbuat islahul ummah (perbaikan masyarakat) dalam kondisi seperti ini.
Namun karena keyakinnannya dengan pertolongan Allah bagi siapa saja yang menolong agama Allah, sebesar apa pun halangannya, tetap Allah akan menolong hamba-hamba-Nya yang berjuang di jalan Allah. Dan hamba itu adalah seorang perempuan yang sering disebut makhluk yang lemah, lembut tidak berdaya. Namun hal itu tidak berlaku bagi Asiyah binti Muzahim. Maka bermimpilah ibu di zaman ini menjadi Asiyah binti Muzahim abad ini, niscaya Allah akan menolong hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya.
2. Maryam binti Imran
Saat semangat-semangatnya dalam intensif  beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, sampai-sampai Allah memilihnya menjadi perempuan yang paling unggul dan disucikan. Tiba-tiba Allah memintanya untuk berperan dalam islahul ummmah, betapa pun masyarakatnya nanti  akan sangat menentangnya dan memeranginya. Proses peran tersebut dimulai dari peristiwa-peristiwa berikut;
  • Tiba-tiba Allah mengutus malaikat yang menemuinya untuk memberikan kabar gembira, bahwa sebentar lagi ia akan hamil.
  • Perempuan mana yang tidak kaget luar biasa, yang biasa disebut perempuan yang paling salihah, tiba-tiba hamil tanpa suami.
  • Sebagai manusia berjuta perasaan menggelayut dalam dirinya, mulai dari ingin  mati sebelum peristiwa ini terjadi, perjuangan saat melahirkan, berpuasa tidak berbicara kepada siapa pun. Bacalah Al Qur’an surat Maryam, niscaya kita akan marasakan bagaimana kesabaran yang sangat dalam, dari seorang perempuan yang biasa disebut mahkluk yang lemah tidak berdaya, namun beliau kuat dan tegar menghadapi ujian Allah sebagai sarana perbaikan umat.
Perjalanan waktu akhirnya membuktikan. Isa yang dilahirkan tumbuh menjadi seorang anak yang sangat berbakti kepada ibunya, berakhlak mulia, menegakkan sholat dan menunaikan zakat sepanjang hidupnya. Maka Allah SWT sebut, seperti inilah kehidupan yang selamat dan penuh berkah seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Maryam ayat 10 sampai 19.
Selamat hari Ibu, jadilah dambaan umat dan perempuan yang dibanggakan Allah SWT dan Rasulullah SAW, karena Anda adalah pelopor berkhidmat untuk rakyat, bangsa, dan negara.

Baca Sebelumnya: Perempuan-Perempuan yang Dibanggakan Allah
sumber: pks.id


posted by @Adimin

Perempuan-Perempuan yang Dibanggakan Allah

Oleh: Eka Safitri, Deputi Kajian Perempuan, Anak dan Keluarga Bidang Perempuan dan Ketahan Keluarga (BPKK) PKS DKI Jakarta
Pada zaman seperti ini, di mana Al-Qur'an masih dijauhi oleh umat, Islam belum merata menjadi pedoman hidup bagi umat manusia, bahkan yang sudah ber-KTP Islam, dan kehidupan dunia menjadi dambaan umumnya manusia, karena tidak paham dan tidak tertarik dengan kehidupan akhirat. Jika ditanya sosok perempuan seperti apakah yang menjadi dambaan dalam menjalani hidup ini, maka bisa dipastikan sumbernya atau referensinya  adalah televisi, koran, majalah, dan lain-lain. Hasilnya adalah perempuan dambaan itu hanyalah perempuan-perempuan yang sukses dalam kehidupan dunianya, mereka itu adalah para artis, selebiritis, entertainer, dan lain sebagainya. Menjadi sangat wajar jika pemikiran umat seperti ini, karena yang diakrabi bukan Al-Qur'an atau petunjuk Rasulullah SAW berupa sunnahnya dan kehidupan salafussalih yang mulia. Karena wirid hariannya bukan lagi Al-Qur'an, namun perkembangan kehidupan ahluddunya lah yang selalu dipantau dan dinanti-nanti. Fa laa haula wa lla quwwata illa billah.
Disinilah pentingnya tulisan-tulisan seperti ini, betapa pun kecil perannya, dibanding dengan derasnya arus sumber informasi yang selalu menginformasikan kehidupan dunia dan perhiasannya. Namun Allah Maha Tahu niat hamba-hamba-Nya yang selalu optimis dalam merubah kehidupan umat betapapun kecil daya dukungnya. Dengan keyakinan keberkahan dari setiap amal yang diridhai Allah, maka insya Allah tulisan sederhana ini, mampu memberi pencerahan kepada umat, agar menjadikan tokoh-tokoh perempuan dalam Al-Qur'an lah yang harus menjadi panutan kehidupan yang sangat singkat ini, dan mereka yang  seharusnya menjadi dambaan dan panutan dalam kehidupan ini.
Al-Qur'an Memuliakan Perempuan
Cukuplah seorang perempuan itu menjadi seorang Ibu, maka dirinya  adalah sosok manusia yang sangat dimuliakan oleh Al-Qur'an dan Rasulullah SAW. Hal ini karena jasa dan perannya yang spektakuler dalam membesarkan generasi yang Allah titipkan kepadanya  yang akan menjadi cikal bakal terbentuk suatu generasi yang salih menuju peradaban, yang akan membahagiakan semua manusia. Semua tokoh-tokoh besar di negeri ini dan di tempat lain, sungguh tidak terlepas dari peran wanita sebagai seorang ibu. Allah berfirman :
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ ١٤
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman : 14 )
Agar seorang ibu bersemangat membesarkan generasi yang dilahirkan, maka seorang anak harus menghargai dan menjunjung setinggi-tingginya ibu yang telah melahirkannya. Seorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Siapakah orang yang paling berhak mendapat perlakukan yang sebaik-baiknya? Rasulullah SAW menjawab; Ibumu, siapa lagi ya Rasulullah? Ibumu. Siapa lagi Ya Rasulullah? Ibu mu”.
Begitulah Rasulullah menempatkan posisi seorang ibu dalam kehidupan keluarga. Alangkah ruginya perempuan muslimah yang tidak merasakan penghargaan ini dalam kehidupan keluarganya, hanya karena kurang memahami konsep rabbani ini. Seorang penyair Syauqi mengatakan, ”Ibu adalah bagaikan lembaga pendidikan, jika dipersiapkan dengan baik, maka kan menghasilkan generasi yang berkualitas”.
Sepatutnya para ibu muslimah belajar dari ibu Imam Syafiii, setelah melahirkan bayinya yang kelak menjadi ulama besar bernama Imam Asya Syafii di Gaza Palestina. Beliau berjuang, menempuh jarak yang jauh mengembara ke tanah suci Makkah, untuk menyiapkan lingkungan yang lebih baik untuk putranya, agar tumbuh menjadi anak yang berkualitas, setelah kurang lebih tujuh tahun, beliau pindah ke Al Madinah, agar anaknya menimba ilmu dari guru besarnya Imam Malik rahimahullah. Inilah peran minimal seorang ibu untuk keluarga.
Namun jika seorang ibu muslimah menjadikan ibu-ibu berprestasi besar menjadi acuan hidupnya, maka Al-Qur'an dan sirah Rasulullah SAW lah yang pantas menjadi panduan hidup yang sangat visualis untuk diteladani dan diterjemahkan dalam realita kehidupan. Dengan semangat dan kesungguhan yang besar, sejarah akan terus berulang dalam kehidupan zaman ini. Namun jika kita membacanya dengan penuh pesimis, alih-alih ingin menerapkannya, membaca dan mengkajinya pun kita sudah merasa keberatan.

Baca Selanjutnya: Perempuan-Perempuan yang Dibanggakan Allah - 2

sumber: pks.id


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger