Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
February 01, 2017
Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil
posted by @Adimin
Written By @Adimin on 01 February, 2017 | February 01, 2017
Umat
Islam yang diharap menjadi umat terdepan dalam mengemban amanat Ilahi sebagai
khalifah di muka bumi tak boleh gentar dengan cercaan dan hinaan seberat apapun
UMAT
Islam
Indonesia baru saja menikmati keindahan dalam ukhuwah Islamiyah dan persatuan
Islam dalam Aksi Bela
Islam III, 02 Desember 2016 atau sering disebut Aksi 212.
Dalam
acara itu, Ketua Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Ustad
Bachtiar Nasir menyampaikan tausiyah memberi semangat kepada umat Islam
disambut gemuruh takbir dari jutaan umat Islam yang hadir begitu nyaring
terdengar.
Ada
yang menarik dari tausiyah yang disampaikan dimana ia memberikan kriteria ideal
umat Nabi Muhammad Shalallahu
‘Alaihi Wassallam berdasarkan Al-Quran Surat Al-Maidah 54 :
وَلاَ يَخَافُونَ
لَوْمَةَ لآئِمٍ
ذَلِكَ فَضْلُ
اللّهِ يُؤْتِيهِ
مَن يَشَاءُ
وَاللّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ
“Yang
Bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang
suka mencela.”
Berangkat
dari ayat di atas ada 3 kriteria umat Nabi Muhammad yang digadang-gadang
membawa kebaikan dan kemulian bagi alam semesta (rahmatan lil `aalamiin).
Kriteria
pertama adalah adzillatin
`alal mu`miniina a`izzatin `alal kaafiriin (bersikap lemah lembut
terhadap sesama mukmin dan bersikap tegas tehadap orang-orang kafir).
Artinya,
umat Islam harusnya menjadi umat yang bersikap kasih sayang kepada sesama muslim,
saling mencintai, mengasihi, membantu dan menolong.
Janji Allah dan “Generasi Al-Maidah”
Sayidina
Abdullah bin Abbas ra mengatakan bahwa yang dimaksud bunyi ayat “adzillatin `alal mu`miniina
a`izzatin `alal kaafiriin ” adalah, “Mereka adalah orang-orang yang
memperlakukan orang-orang beriman bak ayah kepada anaknya, seperti tuan kepada
bawahannya dan bersikap keras kepada orang-orang kafir bak singa di hadapan
mangsanya.”
Karakter
pertama ini
sejalan dengan ayat pada firman Allah Subhanahu
Wata’ala yang lain:
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ
اللَّهِ وَالَّذِينَ
مَعَهُ أَشِدَّاء
عَلَى الْكُفَّارِ
رُحَمَاء بَيْنَهُمْ
“Keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS. Al-Fath [48]: 29).
Karakter
kedua adalah yujaahiduuna fii sabiilillah
(berjihad di jalan Allah).
Umat
Islam tidak boleh tidak ikut ambil bagian dalam medan jihad dengan beragam cara
dan sarana yang ada. Berjihad dengan harta, jiwa, ilmu, opini yang benar
tentang Islam dan sebagainya.
Bumi
Pertiwi bernama Indonesia jika dibelah perutnya maka darah para mujahid, darah
para syuhada menjadi saksi nyata kemerdekaan Indonesia dari penjajahan kaum
kafir Belanda, Portugis, Jepang, Inggris dan sekutunya.
Maka
aksi bela Islam dalam bentuk ‘jihad’ belum usai dan tak akan pernah usai hingga
akhir kehidupan dunia.
Karakter
ketiga adalah wa laa yakhoofuuna lawmata laaim
(tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela).
Umat
Islam yang digadang-gadang menjadi umat terdepan dalam mengemban amanat Ilahi
sebagai khalifah di muka bumi tak gentar dengan cercaan dan hinaan seberat
apapun itu.
Mereka
tidak memedulikan cemoohan yang dilontarkan oleh berbagai pihak terkait
kiprahnya dalam membela Islam. Tidak takut menjadi sasaran bully sebab ridha Allah
lah yang mereka buru dan cari.
Bagi
umat Islam yang memiliki karakter seperti ini, hinaan dan cercaan justru
menjadi pemompa semangat sikap istiqomah membela Allah dan Rasul, semakin
dihina mereka semakin yakin bahwa apa yang mereka lakukan adalah benar, benar
karena membela kebenaran, bukan merasa benar padahal membela hal-hal yang
menyimpang.
Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi
Wassallam pernah menyampaikan sebuah petuah yang maknanya, jangan
karena rasa takut terhadap manusia kita enggan menyampaikan kebenaran kepada
khalayak. Sebab rasa takut itu tidak akan memendekkan umur dan menjauhkan
rezeki kita yang karenanya kita dilanda ketakutan dalam menyuarakan kebenaran.
Itulah
tiga karakter umat Islam sebagai tercantum dalam Al-Maidah 54 yang berada tiga
ayat setelah ayat larangan menjadikan orang kafir sebagai pemimpin.
Mari
tunjukkan karakter keislaman kita, banggalah sebagai orang Islam, orang yang
beriman, bersikaplah santun kepada sesama muslim, tegas kepada orang kafir,
berani berjuang dan tahan banting dalam menghadapi beragam teror, intimidasi,
dan kriminalisasi seperti yang tengah dihadapi oleh sejumlah ulama dan habaib
akhir-akhir ini
Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil
posted by @Adimin
Label:
HIKMAH,
OASE,
SLIDER,
TOPIK PILIHAN