Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
February 06, 2014
Irsyad Syafar, Lc, M.Ed
posted by @Adimin
Hanya Yang Bersih Saja Yang Masuk Surga
Written By @Adimin on 06 February, 2014 | February 06, 2014
Dagangan
Allah sangat mahal. Yaitunya sorgaNya yang tiada terkira. Disana kenikmatan
yang tak pernah dilihat dan didengar manusia, bahkan tak pernah terbayang dalam
logika. Tidak semua manusia diperkenankan Allah masuk kesana. Ia hanya
disediakan bagi orang-orang bertaqwa. Dalam bahasa lain, sorga akan dimasuki
oleh “hanya” orang-orang yang telah bersih dari berbagai dosa. Siapa saja yang
mati dalam keadaan muslim, pasti masuk ke dalam sorga. Namun, ada yang langsung
masuk karena sudah bersih, dan ada yang mesti mampir dulu ke neraka untuk
pember sihan.
Untuk mencapai kebersihan itu, ada beberapa tahapan yang mesti dilakukan:
Pertama, pembersihan di dunia. Yaitu dengan cara bertaubat dari segala dosa dan maksiat, dengan memenuhi seluruh syarat-syarat taubat, yaitu:
Untuk mencapai kebersihan itu, ada beberapa tahapan yang mesti dilakukan:
Pertama, pembersihan di dunia. Yaitu dengan cara bertaubat dari segala dosa dan maksiat, dengan memenuhi seluruh syarat-syarat taubat, yaitu:
- Berhenti langsung dari dosa yang dimaksud.
- Menyesali perbuatan dosa tersebut.
- Berjanji dan berazzam untuk tidak mengulangi kembali. Bila dosa yang ditaubatkan itu terkait manusia,
- Melunasi atau menyelesaikannya dengan manusia tersebut. Lalu taubat tersebut dilanjutkan dengan permohonan ampun kepada Allah (istighfar), dan diiringi dengan amal shaleh untuk menghapuskan dosa yang telah dilakukan. Setelah itu, dosa-dosa masih berpeluang dibersihkan dengan adanya musibah dan ujian yang menimpa pelaku dosa. Dengan syarat dia sabar menghadapinya.
Bisa berupa
kesedihan, sakit, terluka, kehilangan harta dan lain sebagainya.
Apabila
seseorang telah bersih dari segala dosa dengan 4 langkah di atas, maka dia bisa
dikatakan beruntung. Ibnul Qayyim Al Jauziyah menyatakan bahwa merekalah yang
dimaksudkan oleh firman Allah QS Fushshilat 30 – 32.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (30) نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ (31) نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ (32)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyatakan bahwa tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka istiqamah, niscaya akan turun Malaikat kepada mereka, memberi berita baik , jangan kalian takut dan jangan kalian sedih. Dan bergembiralah dengan sorga yang telah dijanjikan kepada kalian. Kamilah pelindung kalian di dalam kehidupan dunia dan akhirat. Dan bagi kalian di dalam sorga itu segala yang kamu sukai, dan di sana bagi kalian apa yang kalian inginkan. Sebagai jamuan dari Yang Maha Pengampunan dan maha Penyayang”. (QS Fushshilat: 30 – 32)
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (30) نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ (31) نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ (32)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyatakan bahwa tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka istiqamah, niscaya akan turun Malaikat kepada mereka, memberi berita baik , jangan kalian takut dan jangan kalian sedih. Dan bergembiralah dengan sorga yang telah dijanjikan kepada kalian. Kamilah pelindung kalian di dalam kehidupan dunia dan akhirat. Dan bagi kalian di dalam sorga itu segala yang kamu sukai, dan di sana bagi kalian apa yang kalian inginkan. Sebagai jamuan dari Yang Maha Pengampunan dan maha Penyayang”. (QS Fushshilat: 30 – 32)
Namun
apabila tahapan pembersihan itu belum juga tuntas, mungkin karena taubat yang
tidak nasuha, atau karena istighfar yang tak diiringi dengan penghentian dosa
dan penyesalan, atau karena amal shaleh yang tak mencukupi secara kualitas dan
kuantitas, atau karena musibah dan ujian yang kurang maksimal tuk menghapuskan
dosa yang “terlalu” besar atau banyak, maka masih bisa dibersihkan pada tahapan
kedua.
Pembersihan
kedua adalah setelah baru saja meninggal dunia. Yaitu dengan mendapat kemuliaan
dishalatkan/diistighfarkan/disyafaati oleh orang-orang mukmin yang lumayan
jumlahnya, saat penyelenggaraannya. Kemudian berlanjut pembersihan tahap kedua
ini dengan ujian (fitnah) kubur yang pasti dilewati ketika baru memasuki
kuburan. Dan terakhir, adanya kiriman doa dan amal shaleh dari saudara-saudara
muslim lain yang ikhlas yang masih hidup di dunia. Kiriman ini bisa dijemput
dan diraih bila kita terbiasa mendoakan orang lain disaat kita hidup.
“Sebagaimana kita berbuat, niscaya seperti itu pula kita akan diperbuat…”
Bila
dalam tahapan kedua ini seorang hamba masih belum bersih dari dosa, maka ia
akan melewati tahapan ketiga. Yaitu kengerian dan suasana mencekam hari kiamat
dan hari berbangkit di padang mahsyar. Ia juga masih bisa dibersihkan oleh
syafaat amal-shalehnya selama di dunia, seperti tilawah, puasa, infaq dan
shadaqoh…. Dan kemudian dibersihkan dengan ampunan khusus dan kemaafan dari
Allah ta’alaa… Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa
saja yang Dia kehendaki.
Jika
setelah 3 tahapan pembersihan dosa dilewati seorang hamba, ternyata ia masih
menyisakan dosa, maka tidak ada pilihan lain kecuali ia harus dibakar di dalam
api neraka, untuk mengapuskan segala dosa yang masih menyisa. Mampir di sana
sesuai kadar dosa yang ada, banyak ataupun sedikit. Setelah pembersihan itu
tuntas, maka berhaklah ia memasuki sorga Allah…
• Dari Manzilah Yaqazhah, kitab Tahdziib Madaarijus Saalikiin.
• Dari Manzilah Yaqazhah, kitab Tahdziib Madaarijus Saalikiin.
Irsyad Syafar, Lc, M.Ed
posted by @Adimin
Label:
MUHASABAH,
TOPIK PILIHAN