pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

PKS: Pemerintah Harus Tegas Terhadap Freeport

Written By Unknown on 26 June, 2013 | June 26, 2013


Jakarta - Pemerintah diminta lebih tegas dalam melakukan negosiasi kontrak karya dengan perusahaan tambang asing. Terutama, berkaitan dengan keuntungan yang didapatkan Pemerintah Indonesia dari hasil operasi Freeport di Papua.

Hal ini ditegaskan Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Idris Luthfi di Jakarta, Rabu (26/6).

Idris menilai, pemerintah kewalahan menghadapi Freeport dan ratusan perusahaan tambang lain khususnya dalam upaya re-negosiasi kontrak karya yang tidak kunjung selesai hingga sekarang.

Padahal, lanjut Idris, Pasal 169 huruf b UU No. 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba) menyebutkan ketentuan dalam kontrak karya dan perjanjian karya pengusaha pertambangan batu bara disesuaikan paling lambat satu tahun sejak undang-undang ini diundangkan, kecuali mengenai penerimaan negara.

“Pemerintah kewalahan hadapi negoisator dari Freeport. Padahal kita punya hak atas sumber daya alam kita sendiri. Jelas ada di UUD 1945 Pasal 33. Karena itu harusnya jangan takut,” tegas Idris.

Idris juga mempertanyakan, mengapa proses negosiasi sangat alot padahal sudah sangat jelas kedudukan hukum Kontrak karya tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan di Indonesia. Artinya, kata Idris, perusahaan tambang lain harus tunduk dengan hukum nasional Indonesia termasuk butir-butir re-negosiasi mengenai luas wilayah kerja, perpanjangan kontrak, penerimaan negara atau royalty, dan hal strategis lainnya.

“Namun hasil re-negosiasi hingga saat ini hanya butir kenaikan royalty emas dari 1 persen menjadi 3,75 persen dari harga jual per ton yang disetujui oleh Freeport. Lainnya tidak. Ini tentu belum memenuhi rasa keadilan,” tegas Anggota Legislatif Daerah Pemilihan Sumatera Utara I ini.

Lebih lanjut Idris menambahkan, jauh sebelum UU Minerba ada, sebenarnya ketentuan 3,75 % sudah ada sejak keluarnya PP No.45 Tahun 2003 yang menentukan tarif royalty emas adalah sebesar 3,75 persen dari harga jual per kilogram nya,

“Sementara sejak 2003 hingga sekarang, PT FI masih menggunakan tarif royalty sebesar 1 % dari yang seharusnya 3,75% sehingga potensi kerugian yang ditimbulkan mengganti kerugian negara yang terjadi selama kurun waktu 2003-2011 sebesar kurang-lebih US$ 326 juta,” tandasnya. [sbb/dakwatuna]


posted by @A.history

"Detik dan Skandal Jurnalisme Peradilan Sesat Harus Dibongkar!" by @Fahrihamzah




1. Pagi ini (26/6) KPK memakai detik.com mencoba menyerang saya. Ok saya akan hadapi.

2. Foto di hp fatanah dibocorkan ke detik.com dan memang + tempo, ini 2 media teraktif menjadi operator KPK.

3. DETIK ini sering sekali memelintir omongan saya. Dan kalau sudah punya mau Apapun omongan judulnya sama.

4. Kalau mereka sudah punya mau, mereka akan paksaan menjadi berita..cara mencari data entah dari mana yg penting naik.

5. Saya teringat sama orang2 idealis yang dulu merintis jurnalisme online ini. Sekarang tiba2 berwarna biru.

6. Detik ini dibeli seorang konglomerat yang dulu dapat KLBI hasil lobby zaman mar'ie muhammad. Pemilik bank mega.

7. Chairul tandjung memang hebat...dia mengakuisisi detik setelah punya TV dan menguasai beberapa media.

8. Detik ini sekarang berwarna biru dan ditugaskan menghajar orang2 yang punya kritik kepada establish.

9. Chaerul tandjung merajalela setelah menjadi tim presiden SBY dan diangkat menjadi ketua KEN (komite ekonomi nasional).

10. Benci-nya saya sama sebagian media sekarang adalah karena mereka sok suci padahal moralnya sdh hancur.

11. Kita tidak pernah melihat dalam sejarah bahwa pelacuran media terjadi secara telanjang di depan mata seperti sekarang.

12. Masih ingat forum pemred yang di bali itu? Tragis memang ketika para senior media mengitroduksi self critics..

13. Anak anak muda di level redaksi media justru sedang menikmati kekuasaan sebagai redaksi dan menjadi operator politik.

14. Detik adalah contoh yang paling tragis bagaimana kapitalisme media dan politik merongrong idealisme wartawan.

15. Buat mereka ini, misi suci jurnalistik sudah hilang. Di belakang mereka ada tugas dari kaum pemilik modal. Cari uang.

16. Dan dalam persaingan yang makin kejam, mereka juga saling mematikan dalam suatu perang mencari iklan yang tak lagi punya aturan.

17. Untung kita punya social media dan kita melawan dengan cara apa adanya...mereka takkan menang, kita tak bisa dikebiri.

18. Mereka punya tuan dan bos besar, kita tidak punya tuan. Kita manusia merdeka yang tidak bisa ditakuti mereka.

19. Sekali lagi, mereka ini tidak boleh menantang moral kita. Kepala kita lebih tegak dari mereka. Mereka ini kacung belaka.

20. Detik dan skandal jurnalisme peradilan sesat harus kita bongkar. Di belakang ini semua uang dan bisnis sensasi.

21. Para konglomerat media yang sedang berlomba menjadi politisi mendapat 2 hal sekaligus: proteksi dan uang.

22. Mereka ini bukan tidak punya perkara besar. Tapi proteksi berjalan termasuk oleh solidaritas antar mereka.

23. Uang mereka dapat melalui bisnis legal media (iklan, dll) juga bisnis gelapnya (menjadi centeng kasus, dll).

24. Anak2 muda yg meniti karir sebagai wartawan sebagaimana saya dulu, tak ada salah, mereka tidak tahu masalah.

25. Ini soal sekongkol dan soal pengkhianatan pada misi suci jurnalime. Sekian

piyungan

posted by @Adimin

Fahri : Hatta Rajasa, Gita Wiryawan juga terlibat kenapa hanya Suswono



Wakil Sekjen PKS, Fahri Hamzah membantah Menteri Pertanian Suswono terlibat dalam kasus suap sapi impor.

“Suswono justru menteri berprestasi yang berhasil menurunkan impor sapi dan juga menjaga stabilitas harga daging sapi. Impor daging itu tahun 2010 turun 53 persen, tahun 2012 turun menjadi 18 persen dan tahun ini 13 persen. Suswono jelas telah berhasil melakukan swasembada. Kalau dia mau niat jahat kan seharusnya dia memperbanyak impor gasak petani lokal,” ujar Fahri di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (25/6/2013).

Menurut Fahri, Suswono memulai jabatannya dengan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) yang memuat ketentuan impor harus dikoordinasikan dengan 3 Kementerian.
”Kalau mau korupsi kenapa justru dia membagi-bagi kewenangan. Kan logikanya kalau mau korupsi dia kuasai saja sendiri,” ujar Fahri.
Dengan fakta itu, Fahri menegaskan soal impor sapi harus dikoordinasikan oleh Kementerian Perekonomian terkait.

Maka menurut Fahri kalaupun ada korupsi, maka korupsinya pun harusnya terkoordinasi.
”Ini artinya Menteri Koordinator Perekonomian (Hatta Rajasa) dan Menteri Perdagangan (Gita Wirjawan) ikut juga terlibat karena impor itu semuanya dibicarakan oleh 3 menteri,” kata Fahri

Tribunnews

posted by @Adimin

Soal Dana Rp 2 T di Dakwaan Luthfi, Ini Kata Fahri Hamzah

Jakarta - Wasekjen PKS Fahri Hamzah mengkritisi isi dakwaan Luthfi Hasan. Salah satunya soal dana Rp 2 triliun yang disebut dikumpulkan Luthfi bersama Fathanah, dan Yudi Setiawan untuk PKS. Fahri menepis soal pengumpulan dana itu.

"Rp 2 triliun itu dari mana?" kata Fahri di sela-sela rapat Century di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Fahri heran dengan isi dakwaan itu. Dia merasa, data itu tiba-tiba saja dimunculkan. "Fakta itu ujug-ujug (tiba-tiba-red) muncul, dakwaan itu yang belum diverifikasi soal itu," jelasnya.

Karenanya, Fahri meminta untuk membuktikan soal pengumpulan dana itu, Yudi, Luthfi, dan Fathanah dimunculkan bersamaan di persidangan.

"Saya mengimbau kepada majelis hakim, hadirkan 3 orang itu, kita lihat secara terbuka," tutupnya.

Di dalam sidang di Pengadilan Tipikor kemarin (24/6), jaksa Avni Carolina mengatakan 12 Juli 2012 lalu, Luthfi bersama Yudi Setiawan dan Ahmad Fathanah pernah bertemu membahas dana Pemilu sebesar 2 triliun.

"Konsolidasi pemenuhan dana Rp 2 triliun pemenuhan target PKS pada Pemilu 2014," kata Avni saat membacakan surat dakwaan Luthfi Hasan di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Senin (24/6).

Di dalam pertemuan itu, Yudi merancang dari mana PKS bisa mendapatkan dana sebesar itu. Kesimpulannya, dana itu akan didapat dari proyek di tiga Kementerian yang dipimpin oleh kader PKS.

Terkait munculnya dakwaan tersebut, Mardani menduga adanya pengakuan makelar yang keliru. "Itu kan pikiran makelar, makin besar target, makin besar fee-nya," tegasnya.
[detik]


posted by @A.history

Fathanah Mengaku Kenal, Ini Tanggapan Fahri Hamzah


Jakarta – Terdakwa kasus suap kuota impor daging sapi Ahmad Fathanah mengaku kenal dengan Fahri Hamzah, walau Wasekjen PKS itu pernah menyatakan tak kenal dengannya. Saat dikonformasi kembali, Fahri kali ini mengatakan hanya pernah bertemu. 

“Ini ada operasi KPK, foto di HP Fathanah dia keluarin, di situ saya ada foto dengan Fathanah ya dia sahabat Pak Lutfhi. Nggak mungkin saya nggak ketemu dia (Fathanah),” kata Fahri Hamzah saat menemui wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/6/2013). 

Dalam pertemuan itu menurut Fahri, ia tidak bercakap-cakap dengan Fathanah, apalagi membahas soal kasus atau hal-hal yang menjadi proses hukum saat ini. 

“Anda bisa cek apa ada percakapan saya dengan dia?” ucapnya. 

Fahri juga menyatakan soal kenal mengenal tidak relevan dengan kasus Fathanah. Seolah dengan mengenal siapa saja bisa terseret kasusnya.
“Ini irrelevan saja, saya terus terang nggak tertarik semacam ini,” kata anggota komisi III itu. 

Sebelumnya, Fathanah mengaku kenal dengan Fahri Hamzah meski sebelumnya Fahri menyatakan tak mengenal. “Insya Allah kenal,” kata Fathanah usai persidangan di Pengadilan Tipikor Senin (24/6). [fahrihamzah.com]


posted by @A.histroy

PKS adalah Partai Kader, Semakin Terlihat Tantangan Semakin Solid dan Merapatkan Barisan

 
Jakarta - Sejumlah elite PKS disebut dalam dakwaan kasus suap impor daging sapi yang melibatkan eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Namun itu semua tidak mempengaruhi semangat dan keoptimisan kader PKS.

"PKS adalah partai kader, semakin terlihat ada tantangan semakin solid dan rapat barisan. Kami tak khawatir partai akan merosot dalam Pemilu. Kami masih optimis masuk 3 besar," kata Ketua DPP PKS Jazuli Juwaini, kepada detikcom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Menurutnya kasus LHI yang sedang berjalan masa persidangannya itu tidak akan mempengaruhi kinerja kader PKS. Hal ini terbukti dari kemenangan-kemenangan yang telah diperoleh PKS pada beberapa pilkada yang berlangsung bersamaann dengan kasus tersebut.

"Ada bukti empirik yang tidak bisa dibantah. LHI mantan presiden PKS ditangkap tanggal 29 Januari, pada 24 Februari PKS menang di Jabar, 7 Maret menang di Sumut, terus menang di Kota Sukabumi, di Seruyan Kalteng, sekarang menang telak di Bandung," bebernya.

Dibandingkan sebelum kasus impor daging sapi, lanjut Jazuli, PKS lebih solid saat ini. Kala itu PKS malah sempat tumbang di Pilkada Kabupaten Bekasi.

"Sementara sebelum ada prahara di Kabupaten Bekasi kalah padahal incumbent," lanjutnya.

Seperti diketahui, media mainstream banyak yang memberitakan bahwa adanya perpecahan di internal PKS, namun semua itu dibantah oleh para menteri dan DPP PKS, bahwa kondisi partai saat ini justru semakin solid. Terkait berbedanya sikap menteri dan Fraksi PKS tentang kenaikan harga BBM dan Blsm adalah sebuah kewajaran, karena menteri adalah pembantu presiden sehingga semua kebijakan pemerintah harus didukung, sedangkan Fraksi PKS di DPR adalah wakil rakyat yang diberi amanah untuk memperjuangkan suara rakyat. [Dtk/AR]


posted by @A.history

Suswono: Persoalan Pangan Butuh Perhatian


PADANG – Persoalan pangan di negeri ini masih butuh perhatian dan kepedulian semua pihak. Generasi muda sebagai penerus bangsa, mesti peduli terhadap kondisi tersebut agar ketahanan pangan yang menjadi cita-cita rakyat Indonesia tercapai. Negara pun bisa tangguh.

“Kita hadir di sini dalam kegiatan Pramuka tingkat siswa SMA adalah momentum mencetak generasi yang peduli dalam menjaga ketahanan pangan nasional di masa mendatang. Kita harus bangkitkan semangat itu,” kata Menteri Pertanian Suswono saat membuka Perkemahan Satuan Karya Pramuka Tarunabumi (Pertikabumi) ke-5 tingkat nasional, Selasa (25/6) di Lubuk Minturun, Padang.

Suswono mengatakan, tanggung jawab besar yang dimiliki generasi muda akan bisa terlaksana, jika komitmen dan kepedulian terhadap pangan tertanam dalam hati. Makanya, melalui perkemahan ini para generasi muda diharapkan saling berbagi informasi dan pengalaman di bidang pengembangan pertanian.

Bahkan Suswono menegaskan, jika ketahanan pangan terwujud, maka hal itu adalah bagian dari upaya menjaga ketahanan nasional. Sebab ketahanan pangan, sesungguhnya berkorelasi kuat dengan ketahanan nasional. Ketahanan pangan tak tercapai atau kerawanan pangan yang terjadi, berpotensi merapuhkan ketahanan nasional. “Ini mesti dicamkan betul. Di tangan generasi muda, semua berada,” kata Menteri.

Hal senada juga dikatakan Gubernur Irwan Prayitno. Melalui ajang perkemahan itu, peserta Pramuka dapat saling berbagi pengalaman bidang pengembangan pertanian di wilayah masing-masing, baik tentang bercocok tanam yang baik dan melakukan pemeliharaan yang tepat terhadap komoditas yang dikembangkan.

“Namum yang paling penting tertanamnya kemauan dan kepedulian peserta Pertikabumi terhadap sektor pertanian, serta berpikir untuk berinovasi dan berkreasi terhadap pengembangan teknologi pertanian,” kata gubernur.

Menurut dia, Pertikabumi sebagai wadah untuk mencetak kader-kader di bidang pertanian, karena sejak dari siswa sudah dibekali skill sehingga selalu menjadi motivasi dan fisik mereka pun kuat dengan kegiatan tersebut.

Ikut memberikan sambutan Ketua Kwarnas Pramuka Hasrul Azwar dan Kwarda Sumbar Muslim Kasim. Muslim menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan selama sepekan dengan peserta 1.400 peserta se-Indonesia itu merupakan momentum untuk meningkatkan sikap dharma bakti anggota pramuka Saka Tarunabumi dalam mendukung pembangunan pertanian sekaligus menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan dan kemandirian.

Kegiatan bakti fisik yang dilakukan antara lain krida tanaman pangan, krida holtikultura, krida perkebunan, krida peternakan dan krida sektor perikanan pembuatan kolam lele terpal sederhana.

Kegiatan nonfisik meliputi penyuluhan ke peserta tentang Sekolah Lapangan Petani Tanaman Terpadu (SLPTT) dan mengenai benih holtikultura bersertifikat.

Kemudian pertemuan generasi muda, gelar teknologi, pergelaran seni dan budaya, serta festival kuliner nusantara, juga dilengkapi dengan cerdas cermat dan lainnya.

“Kita berharap dengan beragam kegiatan pada Pertikabumi dapat terbentuk watak dan kepribadian dan budi pekerti peserta untuk menjadi kader pembangunan pertanian yang handal di masa depan,” kata Muslim.[hariansinggalang.co.id]


posted by @A.history

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger