Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
March 27, 2013
"Tak usah benci, sakit hati,
Akhir kata, marilah kita berkumpul, berorganisasi, berpendapat, namun santunlah. Mari kita bangun bangsa ini bersama-sama. Jika memang ingin kebaikan dan perbaikan, tak usah menghujat menjelekkan orang lain. Mari kita lakukan apa yang bisa kita lakukan. Kalau ternyata (kader) PKS memang berhasil menghadirkan perubahan-perubahan di tengah masyarakat, kita harus bisa juga melebihi apa yang dilakukan oleh mereka. Kita mengenal istilah fastabiqul khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan. Mari kita beramal, mari saling mengungguli dalam kebaikan. Sesungguhnya sesama muslim itu bersaudara. Allohu akbar!
Salam Cinta untuk Engkau yang Benci PKS
Written By @Adimin on 27 March, 2013 | March 27, 2013
"Tak usah benci, sakit hati,
atau anti pada PKS. Lakukan
saja yang lebih baik
dari apa yang dilakukan oleh
kader-kader PKS."
Sepertinya tak bisa diingkari bahwa kader-kader PKS memang telah menjadi agen of change
di lingkungan mereka masing-masing. Mereka terbiasa mengadakan acara di
tengah masyarakat, entah itu pengajian, pelatihan, outbond, kemah, dan
sebagainya. Inisiatif-inisiatif kreatif seringkali dimunculkan oleh
kader-kader PKS dalam rangka upaya syiar Islam.
Jika ada kader PKS di kampung Anda, tanyalah. Tanyakan pada kader itu,
atau lihat kegiatan kader itu, pastikan bahwa ia seorang aktivis.
Seseorang tidak akan berani mengaku kader PKS kalau ia tidak aktif di
sana-sini berlelah-lelah dalam dakwah. Jika Anda menemui seorang (yang
mengaku) kader PKS namun tidak rajin ke masjid, tidak berani adzan,
tidak sibuk keluar malam untuk rapat atau ngaji, mintalah ia menemui
guru/ ustadznya. Minta ia menyampaikan pada ustadznya bahwa ia tidak
diakui sebagai kader PKS oleh masyarakat. Pastikan ia menemui ustadznya,
lalu perhatikan apa yang terjadi.
Jenuh! Ya, kejenuhan mungkin dialami oleh
ormas-ormas Islam yang telah puluhan tahun bahkan abad menjadi penyebar
agama di Nusantara. Pola pembinaan dan regenerasi kader yang kurang
masif menjadi permasalahan yang jamak. Organisasi masa telah berhasil
memunculkan tokoh-tokoh agama, bahkan di antara mereka menjadi tokoh
nasional. Ketokohan berbuah manis ketika para tokoh telah berusia senja
dan dirasa bijak oleh sebagian besar umat namun bagaimana dengan
kalangan mudanya?
Ada yang beda dari PKS dibanding ormas islam
lain. PKS merupakan sebuah partai, bukan organisasi massa namun
keberadaannya menjadi "ormas" tersendiri di masyarakat. Anda NU atau
Muhammadiyah? Atau PERSIS, Salafi, Jama'ah Tabligh? Bukan semuanya?
Berarti Anda PKS? PKS itu gini ya, gitu ya. Orang-orangnya suka
ngomongin politik ya? Namanya juga partai Om. PKS seringkali nampak
berbeda, sepertinya semua ormas akan merasakan itu.
PKS mungkin tidak mencetak tokoh-tokoh kelas nasional. PKS membangun
kepribadian kadernya agar menjadi orang yang memiliki kebermanfaatan di
lingkungan. Tokoh-tokoh nasional PKS bahkan cenderung bukan orang-orang
terkenal, baru setelah menjadi pimpinan PKS akhirnya mereka jadi
terkenal.
Yang menjadi salah satu ciri khas PKS yaitu kader-kadernya masih berusia
belia. Lebih banyak kaum muda memilih menempa diri sebagai kader PKS
dibanding sebagai kader partai lain. Dakwah di kalangan anak muda
menjadi salah satu agenda besar PKS. Alasan paling mudah dicerna kenapa
PKS melirik anak muda adalah karena usia produktif anak muda relatif
jauh lebih panjang. Orientasi PKS adalah amal dan karya, bukan
semata-mata meraup suara.
PKS tidak nampak seperti partai-partai lain yang "menggandeng" para
tokoh terkenal untuk mendongkrak perolehan suara. Partai lain cenderung
melakukan tawar-menawar dalam perekrutan kader. Dalam salah satu berita
di televisi disampaikan betapa ironi demokrasi yang terbangun di
Indonesia. Partai-partai telah mengajukan "mahar" kepada orang yang
ingin menjadi kepala daerah. Mereka mengistilahkannya dengan Paket
Nekat, Paket Hemat, Paket Jadi. Sejumlah tarif dipasang mulai dari angka
tidak logis (nekat) hingga angka yang fantastis. PKS tidak seperti itu,
PKS menumbuhkembangkan kader, tidak merekrut begitu saja.
Dalam kiprah perpolitikan Indonesia, PKS menunjukkan tren yang relatif
naik dibanding partai lain. Ketika 1999 masih bernama PK, lalu 2002
bergabung melebur menjadi PKS, lalu 2004 perolehan suaranya meningkat,
bahkan pada 2009 perolehan suara PKS sangat stabil. Tahun 2009 adalah
tahun dimana partai-partai selain Partai Demokrat perolehan suaranya
meluncur drastis, kecuali PKS. Apa sebenarnya strategi yang dilakukan
PKS?
Strategi pemenangan PKS bukanlah strategi lima tahunan. PKS tidak haus
kuasa, tapi harus berkuasa. PKS senantiasa menjaga kontinuitasnya
sebagai partai dakwah. Ketiadaan Pemilu,maupun Pemilukada tidak
menjadikan PKS berhenti atau vakum dalam berkarya. Inilah partai kader
yang benar-benar serius ingin mencerahkan umat masyarakat. PKS-lah
partai yang memiliki narasi panjang dalam cita-citanya.
Dalam perjalanannya dan memang begitulah sunnatulloh, PKS tak lepas dari
bertubi-tubi ujian. Beraneka ragam fitnah dan celaan menimpa
kader-kader PKS. Kasus kader yang ditangkap di panti pijat, mengunduh
video porno, menggelembungkan anggaran, membuat nota fiktif, hingga yang
paling fenomenal kasus presiden PKS yang ditangkap karena diduga
menerima dana suap terkait kebijakan impor sapi, semua itu tidak
menghentikan langkah kader-kader PKS untuk terus menumbuhkan keshalihan
pribadi dan keshalihan sosial.
Kekonsistenan PKS dalam berdakwah mulai diperhitungkan oleh ormas-ormas
Islam. Benturan-benturan mulai muncul, kekurangnyamanan mulai muncul.
Bukan tidak mungkin telah ditanamkan pada kader ormas lain: PKS
berbahaya! Mulai dari kader muda ormas lain yang menyeberang ke PKS
hingga isu perebutan masjid ormas lain oleh kader PKS, tentunya hal-hal
semacam itu menjadikan dakwah tak nampak cantik.
PKS diisukan teroris, Wahabi, anti tahlilan, anti maulid nabi, suka menggerogoti kader ormas, dan sebagainya. PKS tetap easy going. Kesalahpahaman-kesalahpahaman sudah ditabayyun
oleh pimpinan PKS. Klarifikasi sudah dilayangkan melalui media massa.
PKS maju terus, omongan-omongan miring tak dihiraukan, dakwah tetap
dilanjutkan.
Tidak semestinya sesama organisasi dakwah saling menjatuhkan karena
dakwah perlu berjama'ah. Ya, kekurangmengertian dan kekurangpahaman
membuat antar ormas Islam kurang bisa tolong-monolong dalam dakwah dan
kebaikan. Kaum Muhajirin dan Anshor sama-sama punya keunggulan, mereka
sama-sama punya pemuka. Mereka sama-sama ingin memegang bendera dan
panji Islam dalam perang, bahkan sama-sama ingin memimpin menggantikan
Rosululloh usai beliau meninggal. Keduanya merasa saling lebih pantas
menjadi pemimpin sepeninggal Rosululloh.
Muhajirin dan Anshor bersaudara, ukhuwah menjadi penyatunya.
Persaudaraan atas dasar iman dan pertolongan Alloh menjadikan mereka
bersatu dan tolong-menolong. Organisasi masa Islam sepatutnya dan sudah
sepantasnya meniru mereka. Kenali, pahami, lalu tolong-menolong, lalu
saling menanggung, lalu saling mendahulukan, rukun ukhuwah inilah yang
akan menjaga kita agar tidak saling cela.
Lain ormas lain golongan, ada segolongan orang yang begitu anti pada
PKS. Saking antinya mereka pada PKS, mereka punya slogan: "Yang Penting
Bukan PKS". Latar belakangnya sulit dimengerti, terkadang karena PKS
memproklamasikan diri sebagai partai BERSIH. Sok suci, padahal munafik,
mungkin demikian ungkap mereka. PEDULI, padahal cuma cari muka!
Entahlah, nampak betul kebencian mereka pada upaya-upaya perbaikan yang
dilakukan oleh PKS. Padahal, jika kita merunut sejarah inisiator partai
turun tangan membantu korban bencana, sepertinya PKS yang memang
pertama-tama menjadikan RELAWAN sebagai syiar kebaikan. Alhamdulillah,
akhirnya banyak partai lain kini juga Peduli.
Akhir kata, marilah kita berkumpul, berorganisasi, berpendapat, namun santunlah. Mari kita bangun bangsa ini bersama-sama. Jika memang ingin kebaikan dan perbaikan, tak usah menghujat menjelekkan orang lain. Mari kita lakukan apa yang bisa kita lakukan. Kalau ternyata (kader) PKS memang berhasil menghadirkan perubahan-perubahan di tengah masyarakat, kita harus bisa juga melebihi apa yang dilakukan oleh mereka. Kita mengenal istilah fastabiqul khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan. Mari kita beramal, mari saling mengungguli dalam kebaikan. Sesungguhnya sesama muslim itu bersaudara. Allohu akbar!
Catatan: tulisan ini hanya opini pribadi, bukan suara atas nama PKS atau suara ormas, atau suara golongan tertentu.
Oleh
Akhid Nur Setiawan
sumber : pks sumut
posted by Adimin
Label:
SEPUTAR PKS,
TOPIK PILIHAN
March 27, 2013
Amanah dan Profesional
Oleh :
IRWAN PRAYITNO
Salah
satu perang besar dan paling bersejarah di Zaman Nabi Muhammad SAW adalah
perang Uhud. Pada perang Uhud, Nabi Muhammad SAW menurunkan 700 anggota
pasukan, sedangkan kaum musyrikin menurunkan 3000 orang pasukan. Dari segi
jumlah pasukan, peperangan itu memang tak seimbang. Kaum muslimin terbatas
jumlahnya.
Namun
sebagai antisipasi, Nabi menempatkan 50 pemanah di atas bukit Uhud. Mereka
bertugas melindungi pasukan kaum muslimin dari jarak jauh. sekaligus menahan
serangan dari arah belakang (pintu masuk) medan pertempuran. Nabi lalu menunjuk
Abdullah bin Zubair sebagai komandan pasukan berpanah ini.
Beliau
juga berpesan. apapun yang terjadi pasukan berpanah tidak boleh meninggalkan
lokasi tersebut. kecuali jika mendapat aba-aba dari Nabi. Singkat cerita. kedua
pasukan berada di medan laga. Kaum musyrikin Quraisy pun siap untuk menyerang.
Mereka datang dengan kekuatan 3.000 personil, seratus orang di antaranya adalah
pasukan berkuda.
Sayap
kanan dipimpin oleh Khalid bin Al-Walid yang ketika itu belum masuk Islam. Sedangkan
di sebelah kiri dipimpin oleh lkrimah bin Abu Jahl yang juga belum masuk Islam
pada Saat itu.
Namun
karena kaum muslimin berperang dengan alasan jihad dan strategi perang yang
telah disusun oleh Nabi, kemenangan pada awalnya menjadi milik kaum muslimin.
Perlahan tapi pasti pasukan musyrikin mulai kewalahan. Akhirya mereka melarikan
diri meninggalkan gelanggang pertempuran. termasuk meninggalkan harta dan
barang-barang berharga milik mereka.
Melihat
kejadian ini, pasukan berpanah dari pihak kaum muslimin di atas bukit Uhud,
lupa dengan tugas yang diamanahkan oleh Rasulullah. Lalu mereka berebutan turun
bukit meniggalkan markas mereka. Mereka tergoda oleh harta yang ditinggalkan
oleh kaum musyrikin yang tunggang langgang melarikan diri.
Mereka
berebut ingin mendapatkan harta rampasan perang yang ditinggalkan oleh kaum
musyrikin. Komandan pasukan berpanah Abdullah bin Zubair berusaha mengingatkan
mereka : “Apakah kamu lupa dengan pesan Rasulullah?” ujarnya.
Namun
perintah Abdullah bin Zubair tak mereka hiraukan. Mata mereka telah silau oleh
godaan harta. Kaum musyrikin melihat peluang ini, bergerak cepat dan mengambil
posisi yang ditinggalkan pasukan berpanah kaum muslimin. Kondisi semula menjadi
terbalik, kaum musyrikin berhasil mengepung barisan kaum muslimin.
Beberapa
sahabat nabi yang masih bertahan di bukit
Uhud berusaha bertahan dan melawan. Namun karena jumlah mereka hanya beberapa
orang saja, perlawanan mereka bisa dipatahkan, mereka pun gugur satu per satu.
Para sahabat
dan pasukan kaum muslimin kocar-kacir. Kaum musyrikin terus merangsek maju mendekati
posisi Rasulullah. “mereka berhasil memecahkan helm besi milik Nabi dan melukai
kepala beliau. Bahkan beberapa kali beliau terperosok ke dalam lubang yang
digali oleh Abu Amir Fasiq dan melempari dengan batu-batuan. Nabi mengalami
Iuka-Iuka dan cadera yang cukup parah, gigi seri Nabi juga patah dalam peristiwa
itu. hampir saja beliau wafat di sana.
Peristiwa
ini merupakan sebuah pelajaran dan pengalaman yang sangat pahit bagi umat
Islam. Kata kunci dalam peristiwa itu adalah tidak amanah dan tidak
profesional. Pasukan berpanah tidak amanah. karena mereka melalaikan amanah
diberikan nabi untuk tidak meninggalkan posisinya.
Mereka
juga tidak profesional karena tidak bekerja sacara baik sesuai dan mudah terpengaruh
godaan. Godaan dalam peristiwa ini adalah harta. Dalam Alquran dikatakan, Allah
sengaja menguji umat Islam dalam peristiwa itu. Seperti firman Allah dalam
Surat Ali Amran : 152, Allah menguji manusia dengan hal-hal yang disukainya dan
mereka berpaling dari Rasul-Nya Saat diuji.
Dalam
ayat itu, Allah menegaskan, sebagian manu sia memikirkan kehidupan di akhirat kelak,
namun sebagian manusia lainnya, hanya memikirkan dunia.
Kesukaan
yang kuat menggoda manusia itu diantaranya harta. belakangan ditambah lagi
dengan Wanita dan tahta. Masalah klasik itu sama sejak ribuan tahun lalu hingga
sukarang. Karena penyebabnya sama, Seharusnya dengan mudah kita bisa mengatasinya.
Harta, jabatan dan Wanita (istri) adalah amanah yang harus dipertanggung
jawabkan di akhirat kelak, jaga dan jalankan dengan baik sehingga semua itu
menjadi nikmat dan rahmat, bukan sebuah Iaknat yang akan menyengsarakan
manusia, baik di dunin maupun di akhirat. Namun godaan selalu dengan mudah
memperdaya manusia yang Iemah imannya.
Tak peduli
apapun jabatan atau pekerjaan seseorang, berlakulah amanah dan profesional.
Jika ia seorang pejabat. berlakulah amanah dan pofesional sebagai seorang pejabat.
agar sukses dalam melaksanakan pekerjaan dan bermanfaat bagi umat.
Jika
hal itu dilakukan, insya Allah ia akan diberikan amanah yang besar lagi, tidak
perlu kasak-kusuk dan melakukan cara-cara yang tidak benar.
Begitu
juga jika ia sopir, jalankan pekerjaan
itu secara profesional dan amanah. Bisa kita bayangkan jika seorang sopir bis
umum misalnya. tidak menjalankan amanah dan profesional. la mabuk dan ugal-ugalan
membawa bis atau mengantuk di jalan yang padat lalu lintas. tentu nyawa dan
kerugiaan harta benda yang menjadi taruhannya akibat kecelakaan yang berpeluang
besar terjadi.
Nabi
juga berpesan agar suatu pekerjaan atau jabatan diberikan kepada ahlinya.
“Berikanlah suatu pekerjaan kepada ahlinya, bila suatu pekerjaan diberikan
bukan kepada ahlinya. maka tunggulah kehancurannya." (HR Bukhari dan
Muslim). Maksudnya berikan jabatan atau pekerjaan itu kepada orang yang
bersikap amanah dan mampu bekerja secara profesional.
Banyak
contoh yang telah terjadi, akibat lalai, kesalahan kecil yang dianggap sepele
dapat menimbulkan dampak yang besar bahkan dahsyat.
Sopir
yang mengantuk akibat malam sebelumnya begadang menonton pertandingan sepakbola
misalnya, bisa menimbulkan kecelakaan beruntun yang menyebabkan kehilangan
puluhan nyawa. Atau bisa juga menimbulkan masalah nasional. keguncangan sebuah
negara, jika ia seorang sopir presiden.
Atau
kesalahan staf mendisposisi Surat misalnya, bisa berdampak dicopotnya seorang
pejabat dan lalu merebak menjadi isu regional dan berkembang lagi menjadi isu
nasional! Penyebabnya hanya masalah sepele. lalai dan tidak profesional.
Di
lingkungan Pemprov Sumbar Saya sudah berkali- kali mengingatkan agar kepala
SKPD (satuan kerja perangkat daerah) berhati-hati dan tidak melakukan kesalahan, sekecil apapun. Peringatan itu dilanjutkan
lagi dengan Surat edaran.
Berikutnya
Saya mengumumkan akan memberikan sangsi kepala( SKPD) yang melakukan maksimal
I0 kali kesalahan kecil (terutama dalam administrasi surat menyurat). Tentu
saja tak ada ampun bagi yang melakukan besar dan fatal, sangsi menjadi
keputusan tetap setelah di porses mulalui Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan
dan Pangkat).
Alhamdulillah
hal ini telah menimbulkan dampak yang positif, kepala (SKPD) menjadi ekstra
hati-hati dan berupaya bekerja lebih profesional.
Semoga
proses itu terus berjalan dan dipatuhi, jajaran Pemerintah Provinsi Sumatra
Barat bisa menjalankan amanah dan bekerja sacara profesional, mampu meniadakan kesalahan dan kelalaian sekecil
apapun serta mampu memberikan pelayanan yang maksimal untuk kejayaan dan kemajuan
Sumatra Barat di masa depan. Amin... (*)
Sumber
: Harian Umum Independen Singgalang
posted by @A.history
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN
March 27, 2013
Kemenangan Gatot Motivasi PKS Padang Menangkan Pilkada
Kemenangan calon Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho yang diusung Partai Keadilan Sejahtera berdasarkan penghitungan cepat, memberikan motivasi bagi PKS Padang untuk memenangkan pilkada di daerah itu.
"PKS Kota Padang siap mengikuti jejak Sumatera Utara dan Jawa Barat untuk memenangkan pilkada yang akan digelar pada Oktober 2013," kata ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Padang Muhidi di Padang, Jumat (08/03).
Dikatakannya, kendati beberapa waktu sebelumnya, PKS didera sejumlah persoalan seperti ditetapkannya presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq oleh KPK sebagai tersangka dalam kasus suap impor sapi, namun ternyata masyarakat masih memberikan kepercayaan kepada partai ini.
Oleh sebab itu, PKS Padang optimistis apa yang terjadi pada pilkada di Sumatera Utara dan Jawa Barat akan menular ke Padang, kata dia.
Dikatakannya, hasildua pilkada terakhir akan menjadi momentum awal bagi kebangkitan PKS, yang dengan cepat direspons positif oleh para kader untuk menyongsong pemilihan kepala daerah di Padang.
Ini juga menunjukkan rakyat tidak bodoh dan mudah dipengaruhi oleh opinimedia dalam kasus impor daging sapi.
Ia yakin masyarakat semakin mandiri dan dapatmemilah-milah masalah di mana akan tetap memberi kepercayaan kepada kader yang diusung PKS dalam pilkada.
Kendati demikian, Muhidi mengharapkankemenangan pada dua pilkada gubernur tersebut jangan sampai menjadikan kader PKS takabur dan kemudian merasa tidak ada masalah sehingga lupa membenahi diri.
"Ini harus dijadikan cambuk, bahwa masyarakatmasih percaya kepada PKS dan kadernya," kata dia.
Ia mengingatkan jangan sampai hal ini disia-siakandanharus dijawab melalui kerja keras membuktikanPKSmemangpantas dipercaya oleh rakyat.
Ia menambahkan, jika tidak ada aral melintang dipastikan PKS akan mengusung kader terbaik yaitu Wakil Wali Kota Padang sekarang, Ust Mahyeldi sebagai calon Wali Kota 2014-2019.
Sumber : www.ciputranews.com
posted by @A.history
Label:
Bingkai Berita,
TOPIK PILIHAN
March 27, 2013
50 Persen Caleg Perempuan PKS di Dapil IV
PADANG, METRO-Ketua DPD PKS Padang, Muhidi menyebutkan, telah menyelesaikan penyusunan calon anggota legislatif (caleg) yang akan bertarung pada pemilu 2014 mendatang. Bahkan, partai berazaskan Islam itu, menempatkan kader perempuan pada angka 50 persen di Dapil IV yang meliputi Padang Timur dan Padang Selatan.
“Di Dapil IV itu, memerebutkan 8 kursi. Kita menempatkan empat orang caleg perempuan (50 persen) di Dapil IV ini. Di Dapil lainnya, kita juga telah menyusun caleg perempuan sesuai ketentuan,” ungkap Muhidi kepada POSMETRO, Jumat (22/3).
Pada pemilu 2014 yang akan digelar 9 April, di Padang masih terdiri dari 5 Dapil namun terjadi pergeseran daerah. Yakni, Dapil I (Koto Tangah, 9 Kursi), Dapil II (Pauh dan Kuranji, 9 kursi), Dapil III (Luki, Lubeg dan Bungtekab, 10 kursi), Dapil IV (Padang Selatan dan Timur, 8 kursi), Dapil V (Padang Barat, Utara dan Nanggalo, 9 kursi).
”Daftar susunan caleg, telah kita serahkan ke DPW untuk diteruskan ke DPP PKS. Kita yakin, penyusunan caleg ini telah sesuai ketentuan perundang-undangan. Namun, persetujuan dari DPP masih belum terbit. Kita masih menunggu itu, walau kemungkinan perubahan itu selalu ada,” ungkap Muhidi.
Parpol Diminta Selektif
Sementara, KPU RI meminta partai politik peserta pemilu 2014, benar-benar selektif dalam merekrut calon anggota legislatif (caleg). Kelengkapan dan keabsahan administrasi persyaratan calon sebelum didaftarkan ke KPU, mestinya sudah dicek dan diteliti sehingga tidak ada yang bermasalah dikemudian hari.
“Partai memiliki ruang dan kewenangan yang paling besar untuk memastikan semua bacalegnya tidak ada yang bermasalah. Karena itu, kita minta partai benar-benar mengorek semua informasi yang berkaitan dengan bacalegnya sehingga mereka yang diajukan ke KPU tidak ada yang bermasalah,” terang Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, dalam siaran persnya yang diterima POSMETRO, kemarin.
Menurut Ferry, seleksi yang ketat di tingkat partai politik akan menentukan kualitas anggota DPR dan DPRD. Mantan Ketua KPU Jawa Barat ini menambahkan, aspek kehati-hatian, ketelitian dan kecermatan dari partai, akan memercepat penyelesaian proses pencalegan. Energi partai tidak habis untuk mengurusi administrasi caleg, sehingga dapat memfokuskan diri pada tahapan penyelenggaraan pemilu selanjutnya.
“Jika calegnya bermasalah, yang repot kan partainya juga karena harus mengajukan calon pengganti. Sementara, waktu untuk mengganti daftar calon sementara (DCS) hanya tujuh hari. Yang lebih repot lagi, kalau caleg yang bermasalah itu perempuan, gantinya harus perempuan juga, jika memengaruhi keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen,” ujar Ferry. (cim)
Diumumkan 5 Hari
KPU membuka ruang kepada publik untuk mencermati daftar calon sementara (DCS), sekaligus memberikan masukan dan tanggapan. “Kita umumkan lima hari di media massa dan sarana pengumuman lainnya. Masyarakat diberi waktu 10 hari untuk memberi tanggapan. Kalau ada caleg yang bermasalah, partainya tidak hanya repot untuk menggantinya, tetapi juga siap-siap untuk dikritisi warga,” ujarnya.
Ferry mengatakan, jika sudah menyediakan caleg dari orang-orang terbaik di partainya, KPU akan lebih mudah menuntaskan proses verifikasi kelengkapan dan keabsahan administrasinya. “Pemilih juga akan lebih mudah menentukan pilihan, karena mereka diberi kesempatan untuk memilih orang-orang terbaik. Karenanya, mari kita semua bekerja sama untuk melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilu dengan baik,” ujarnya.
Ferry memastikan, Peraturan KPU No 7 Tahun 2012 tentang Pencalonan Anggota DPR dan DPRD, sudah memuat secara detail terkait pemenuhan syarat pencalonan dan syarat bakal calon. Peraturan ini juga sudah disosialisasikan secara berjenjang sehingga semua petugas di semua tingkatan memiliki pemahaman yang sama. (cim)
Sumber : www.posmetropadang.com
posted by @A.history
Label:
Bingkai Berita,
TOPIK PILIHAN
March 27, 2013
posted by @A.history
PKS Matangkan Koalisi dan Pendamping
PADANG, METRO-Tahapan Pilkada akan di-launching (diluncurkan) KPU Padang 23 Maret mendatang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sampai kini masih ragu-ragu. Selain pasangan koalisi partai politik (parpol) yang belum final, partai dakwah ini juga belum bisa menentukan siapa pendamping kandidat wali kota mereka Mahyeldi Ansharullah.
Ketua DPD PKS Padang Muhidi mengaku, beberapa calon telah mengajukan diri untuk dipinang PKS, sebagai bakal calon wakil wali kota. ”Kami memang belum menetapkan calon wakil wali kota. Namun saat ini masih melakukan komunikasi dan pembicaraan dengan beberapa partai politik baik di parlemen maupun nonparlemen untuk koalisi,” kata Muhidi, Kamis (21/3).
Kemungkinan, katanya, PKS akan memublikasikan pasangan calon yang akan diusung, Mei atau Juni menjelang pendaftaran ke KPU Kota Padang, Juli mendatang. Sedangkan, mengenai isu-isu yang merebak selama ini, hanya sekadar isu-isu politik dan belum ada kejelasan.
”Kami tidak ingin memaksakan sesuatu, apalagi cepat-cepat. Karena, hasilnya tidak akan berdampak bagus,” ujar Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Padang ini. PKS saat ini telah memiliki 6 kursi di DPRD Padang, dari 7 syarat minimal yang wajib dipunyai untuk mengusung pasangan calon. Selain mencari koalisi 1 kursi, PKS juga berpeluang maju, dengan tambahan 3 persen suara Pemilu 2009, untuk menggenapkan 15 persen syarat minimal.
Namun, untuk persiapan ke depan, katanya, PKS bersama parpol lainnya akan membuat agenda Kota Padang ke depan. Khususnya, pascagempa 2009 lalu. Agenda yang, akan dibahas tersebut akan dilakukan secara mendalam seperti, pendidikan, sosial budaya, dan wajah Kota Padang, siapa yang pantas memimpin. ”Jika agenda pembahasan tersebut memenuhi visi misi yang sama, maka bisa dilanjutkan pada program selanjutnya,” tambahnya. (cr21)
Sumber : www.posmetropadang.com
posted by @A.history
Label:
Bingkai Berita,
TOPIK PILIHAN
March 27, 2013
PKS mengawali kerja ini dengan keiklasan, namun apapun hasilnya akan diterima dan tetap mengharapkan dukungan dari masyarakat, tambahnya.
Terkait adanya Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menetapkan pergeseran daerah pemilihan (dapil) di Padang pada pemilu 2014, Muhidi mengatakan, perubahan itu sudah melalui uji publik oleh KPUD Sumbar.
Perubahan dapil ini wilayah pemilihan yang lama (pada Pemilu 2009, red) sudah tidak cocok dengan UU Pemilu, karena ada beberapa syarat yang tidak bisa dipisahkan dengan satu kecamatan dan kelurahan yang bertambah penduduknya, katanya.
“Jadi perubahan ini telah melalui uji publik dan melibatkan partai politik peserta Pemilu, jadi tidak masalah jika terjadi pergeseran dapil di Padang,” tambahnya.
PKS Siap Menargetkan "Naik" Untuk Kursi DPRD Padang
PARTAI Keadilan Sejahtera (PKS)
menargetkan dapat meraih 13 kursi DPRD Padang melalui Pemilu Legislatif 2014 di
ibukota Provinsi Sumatera Barat.
“PKS menetapkan target 13 kursi atau 30
persen dari total 45 kursi DPRD Padang pada Pemilu 2014,” ujar Ketua DPD PKS
Padang, Muhidi di Padang, Sabtu 16 Maret 2013.
Menurut dia, target tersebut sesuai
dengan peluang PKS dalam meraih suara dukungan rakyat di Padang pada Pemilu
2014 tersebut. Ia menyebutkan, PKS menetapkan target sesuai dengan peluang yang
ada di lapangan, dan atas dasar itu maka ditargetkan mampu meraih 13 kursi itu.
Selain itu, PKS harus punya target
tinggi dalam meraih suara dan hal ini akan memacu semangat para kader dan simpatisan
partai ini dalam bekerja.
PKS mengawali kerja ini dengan keiklasan, namun apapun hasilnya akan diterima dan tetap mengharapkan dukungan dari masyarakat, tambahnya.
Terkait adanya Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menetapkan pergeseran daerah pemilihan (dapil) di Padang pada pemilu 2014, Muhidi mengatakan, perubahan itu sudah melalui uji publik oleh KPUD Sumbar.
Perubahan dapil ini wilayah pemilihan yang lama (pada Pemilu 2009, red) sudah tidak cocok dengan UU Pemilu, karena ada beberapa syarat yang tidak bisa dipisahkan dengan satu kecamatan dan kelurahan yang bertambah penduduknya, katanya.
“Jadi perubahan ini telah melalui uji publik dan melibatkan partai politik peserta Pemilu, jadi tidak masalah jika terjadi pergeseran dapil di Padang,” tambahnya.
Berdasarkan Surat Keputusan KPU RI Nomor
95/Kpts/KPU/Tahun 2013 tentang penetapan dapil Pemilu Legialatif 2014 dan
alokasi kursi untuk DPD, DPR, DPRD Provinsi dan DPRD, menetapkan perubahan
dapil di Padang, dimana Kecamatan Koto Tangah menjadi satu dapil.(mn)
Sumber : www.suaranews.com
posted by @A.history
Label:
Bingkai Berita,
TOPIK PILIHAN
March 27, 2013
posted by @A.history
PKS Padang Gelar Konsolidasi Partai dan Pemenangan Pilkada
Padang, MinangkabauNews -- Ketua DPD PKS, Drs.Muhidi,MM mengaku sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk kemenangannya dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) kali ini.
Pihaknya mulai melakukan konsolidasi partai politik dengan melakukan pertemuan antara pengurus DPD PKS dengan Ketua Dewan Perwakilan ranting se-Kota Padang, di Kantor DPD PKS Kota Padang, Sabtu, (23/3). Konsolidasi ini penting untuk memantapkan langkah Partai Keadilan Sejahterah di Kota Padang dalam menghadapi Pilkada dan Pileg.
"Tentunya nanti disesuaikan dengan tahapan KPU terkait kampanye dan lainnya. Yang utama kita mulai konsolidasi untuk menentukan langkah selanjutnya," ujarnya, Jumat (22/3/2013).
Salah satu persiapan Pilkada dia menggelar pertemuan dengan seluruh Ketua Depera PKS se-Kota Padang. Muhidi mengatakan, konsolidasi ini dilakukan sebagai titik awal langkahnya menuju kemenangan memimpin Kota Padang. (007)
Pihaknya mulai melakukan konsolidasi partai politik dengan melakukan pertemuan antara pengurus DPD PKS dengan Ketua Dewan Perwakilan ranting se-Kota Padang, di Kantor DPD PKS Kota Padang, Sabtu, (23/3). Konsolidasi ini penting untuk memantapkan langkah Partai Keadilan Sejahterah di Kota Padang dalam menghadapi Pilkada dan Pileg.
"Tentunya nanti disesuaikan dengan tahapan KPU terkait kampanye dan lainnya. Yang utama kita mulai konsolidasi untuk menentukan langkah selanjutnya," ujarnya, Jumat (22/3/2013).
Salah satu persiapan Pilkada dia menggelar pertemuan dengan seluruh Ketua Depera PKS se-Kota Padang. Muhidi mengatakan, konsolidasi ini dilakukan sebagai titik awal langkahnya menuju kemenangan memimpin Kota Padang. (007)
Sumber : www.minangkabaunews.com
posted by @A.history
Label:
Bingkai Berita,
TOPIK PILIHAN