Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
July 17, 2014
posted by @Adimin
2000 Advokat Pembela Merah Putih Siap Hadapi Jokowi-JK MK
Written By mediapkspadang on 17 July, 2014 | July 17, 2014
Tim Pembela Merah Putih alias tim advokasi pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyatakan siap menghadapi gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 yang akan diajukan kubu Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami sangat siap menghadapi gugatan dari kubu Jokowi-JK di MK," ujar Anggota Tim Pembela Merah Putih, Habiburokhman saat jumpa pers di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (16/7/2014).
Terlebih, kata dia, pasangan Prabowo-Hatta telah memperkuat tim advokasi yang selama ini sudah bekerja. Ditambahkannya, nama tim yang semula tim advokasi Prabowo-Hatta sekarang dirubah menjadi Tim Pembela Merah Putih (TPMP).
"Sampai hari ini sudah bergabung bersama TPMP setidaknya 2.000 advokat dan paralegal yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, ribuan advokat dan paralegal itu akan bekerja dengan penuh militansi. Karena, kata dia, memang selama ini para advokat dan paralegal itu adalah pendukung ideologis Prabowo-Hatta.
"Kami siap mengantisipasi apapun putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jika pasangan Prabowo-Hatta dinyatakan menang oleh KPU, maka kami akan siap menghadapi gugatan Jokowi-JK sebagai pihak terkait di Mahkamah Konstitusi," jelasnya.
Sebaliknya, kata dia, jika pasangan Jokowi-JK dinyatakan menang, maka pihaknya siap menjadi pemohon dalam Perselisihan hasil Pilpres 2014.[dm/sindonews]
Label:
TOPIK PILIHAN
July 17, 2014
posted by @Adimin
Inilah Keanehan Data kawalpemilu.org yang Dipakai Metro TV
Ada pengakuan blogger bernama Indrawata Wardhana dihttp://indobanged.blogspot.sg soal hasil real count Pilpres 2014 yang dimuat diwww.kawalpemilu.org.
Hasil real count itu ramai dibicarakan, setidaknya, setelah situs www.metrotvnews.com ikut mempublikasikan. Pasangan Jokowi-JK disebut memenangkan pertarungan.
Indrawata Wardhana mengaku mengklik situs itu karena dapat pemberitahuan dari teman. Ia menelusuri situs itu menggunakan aplikasi JQUERY canggih, tetapi tanpa css atau atau tampilan yang menarik.
"Web yang katanya bersifat independen dan dikerjakan sampai 700 orang relawan (sumber : facebook KawalPemilu) ini selesai di-input dalam waktu 5 hari selesai hingga 99% tiap propinsi," tulisnya dalam blog.
Sangat hebat, lanjut Indrawata Wardhana, bahkan lengkap dengan data error yang katanya sudah terverifikasi dengan baik. Sang developer web mencoba untuk tidak merender data secara URL biasa, tapi menggunakan teknologi AJAX.
"Sebelum itu, saya mau lihatkan dulu kapan dan punya siapa nih web. Hasil cek di www.who.is, didapatkan bahwa web www.kawalpemilu.org hadir didunia pada tanggal 11 Juli 2014. server di dreamhost.com," ujarnya.
Sang blogger menjelaskan pemilik rupanya memilih opsi hidden register domain. Jadi kita hanya bisa melihat non register contact di who.is.
Dengan jumlah TPS sebanyak 472.672 yang ada di seluruh Indonesia, sungguh hal yang sangat luar biasa dikerjakan dalam waktu singkat apalagi mengerjakan dalam waktu lima hari.
Anehnya lagi, ketika mencoba menjadi relawan input. Semua bisa input, tidak peduli siapa pilihan presiden kita. Ada link ke facebook kehttps://www.facebook.com/.../Kawal.../1452601258341836.
"Tempat saya bisa suka dan bisa daftar katanya. Cuma yang paling anehnya lagi.. 14 Juli baru bergabung di facebook. Waduh. bukannya butuh waktu 2 hari 8 jam tiap orang untuk menginput? hari ini saja baru tanggal 15 Juli 2014 jam 23.00 WIB," imbuhnya.
Website ini ada akses lansung ke server KPU? Indrawata mengecek website http://pilpres2014.kpu.go.id/. Lansung cek ke unduhan per TPS. Tidak ada subdomain http://scanc1.kpu.go.id/ . Yang ada cuma link seperti ini :http://pilpres2014.kpu.go.id/c1.php?cmd=download&tps=1....
Pertanyaan paling besar adalah darimana para programmer mendapatkan domain http://scanc1.kpu.go.id/ apalagi mendapatkan file viewp.php . Url tersebut berguna untuk meload secara otomatis menggunakan skrip AJAX tampilan gambar C1 tanpa mendownload dahulu gambar C1. Apakah KPU tahu ini? [dm/inilah.com]
posted by @Adimin
Label:
TOPIK PILIHAN
July 17, 2014
Kalau pegang data...pasti tidak panik. #TungguKPU
Kalau pegang data pasti yakin tidak gampang dicurangin. #TungguKPU
Kalau pegang data, gak bakalan grasa grusu kayak cacing tripping. #TungguKPU
Kalau punya data. Insya Allah kita kawal proses hukum Pilpres sampai selesai. Damai. #TungguKPU
Pemilu itu sifatnya rahasia bagi pribadi tapi terbuka bagi publik. #TungguKPU
Masih ingat LUBER dan Jurdil? Sejak ordebaru juga Sdh begitu. #TungguKPU
Bahwa kita masuk kota suara mencoblos tak ada yang tahu. Hanya aku dan Tuhan. Ini rahasia. #TungguKPU
Tapi cara suara kita dikumpulkan harus terbuka. Dan itu sudah jadi sistem dalam demokrasi kita. #TungguKPU
Jangan anggap remeh kekuatan sistem kita. 15 tahun kita membangun prosedur demokrasi yg makin kuat. #TungguKPU
Memang, Pak SBY pernah bikin sistem IT pemilu Tersentralisasi. Tapi dicurigai. Akhirnya balik lagi. #TungguKPU
Sistem kita makin manual lagi dan desentralisasi. Waktu itu kami usulkan agar saksi ditanggung negara. #TungguKPU
PDIP dan Nasdem paling ngotot. Kami dituduh mau memeras APBN padahal ini hanya demi keadilan. #TungguKPU
Kalau sistem semakin manual dan lokal maka kita memerlukan kekuatan saksi. Tapi ditolak. #TungguKPU
Pemilu legislatif kemarin membuktikan omongan dan sikap politik kami. Bahwa kehadiran saksi itu wajib. #TungguKPU
Coba tanya KPU, Bawaslu! MK dan semua penyelenggara pemilu. Akibat ketiadaan saksi? #TungguKPU
Negara dan kita semua akhirnya membayar biaya sengketa yang semakin besar. #TungguKPU
Tapi, sistem kita tetap aman bagi pengawalan publik. #TungguKPU
Coba lihat, dalam hitungan 4 hari, hampir 100% form C1 sudah diupload oleh KPU. #TungguKPU
Langsung setelah itu form D1 hasil rekap juga dapat diakses bebas. Sangat cepat. #TungguKPU
Dari TPS masuk Kelurahan ke Kecamatan lalu kabupaten dan provinsi berjalan lancar terbuka. #TungguKPU
Bukan kita nafikan kemungkinan ada kecurangan. Ada saja tetapi pilpres itu lebih ringkas. #TungguKPU
Kecurangan bisa saja terjadi tetapi kecepatan dan akurasi serta keterbukaan proses akan menghambatnya. #TungguKPU
Tapi, namanya juga pertandingan..akan ada gesekan. Dan gesekan itu sah jika sesuai ketentuan. #TungguKPU
Orang sering lupa bahwa demokrasi sejak awal membebaskan instink manusia dalam konflik. Makanya diatur. #TungguKPU
Tapi sebaliknya, sistem otoriter tidak menerima hasrat dasar konflik ini makanya negara mencabut kebebasan. #TungguKPU
Banyak orang ngaku Demokrat tapi takut bersaing secara fair. #TungguKPU
Padahal persaingan punya efek baik pada progres. Dan sejauh itu legal kita harus siap menang siap kalah. #TungguKPU
Tunggu saja hasil KPU. Percayakan lembaga negara. Apa sih susahnya. #TungguKPU
Kalau kalian menang kami ucap selamat tapi kalau kami menang ucapkan selamat juga dong. #TungguKPU
Gampang kan jin? #TungguKPU
*Twit @Fahrihamzah
(16/7/2014)
posted by @Adimin
"TIDAK USAH PANIK, TUNGGU KPU" by @Fahrihamzah
Kalau pegang data...pasti tidak panik. #TungguKPU
Kalau pegang data pasti yakin tidak gampang dicurangin. #TungguKPU
Kalau pegang data, gak bakalan grasa grusu kayak cacing tripping. #TungguKPU
Kalau punya data. Insya Allah kita kawal proses hukum Pilpres sampai selesai. Damai. #TungguKPU
Pemilu itu sifatnya rahasia bagi pribadi tapi terbuka bagi publik. #TungguKPU
Masih ingat LUBER dan Jurdil? Sejak ordebaru juga Sdh begitu. #TungguKPU
Bahwa kita masuk kota suara mencoblos tak ada yang tahu. Hanya aku dan Tuhan. Ini rahasia. #TungguKPU
Tapi cara suara kita dikumpulkan harus terbuka. Dan itu sudah jadi sistem dalam demokrasi kita. #TungguKPU
Jangan anggap remeh kekuatan sistem kita. 15 tahun kita membangun prosedur demokrasi yg makin kuat. #TungguKPU
Memang, Pak SBY pernah bikin sistem IT pemilu Tersentralisasi. Tapi dicurigai. Akhirnya balik lagi. #TungguKPU
Sistem kita makin manual lagi dan desentralisasi. Waktu itu kami usulkan agar saksi ditanggung negara. #TungguKPU
PDIP dan Nasdem paling ngotot. Kami dituduh mau memeras APBN padahal ini hanya demi keadilan. #TungguKPU
Kalau sistem semakin manual dan lokal maka kita memerlukan kekuatan saksi. Tapi ditolak. #TungguKPU
Pemilu legislatif kemarin membuktikan omongan dan sikap politik kami. Bahwa kehadiran saksi itu wajib. #TungguKPU
Coba tanya KPU, Bawaslu! MK dan semua penyelenggara pemilu. Akibat ketiadaan saksi? #TungguKPU
Negara dan kita semua akhirnya membayar biaya sengketa yang semakin besar. #TungguKPU
Tapi, sistem kita tetap aman bagi pengawalan publik. #TungguKPU
Coba lihat, dalam hitungan 4 hari, hampir 100% form C1 sudah diupload oleh KPU. #TungguKPU
Langsung setelah itu form D1 hasil rekap juga dapat diakses bebas. Sangat cepat. #TungguKPU
Dari TPS masuk Kelurahan ke Kecamatan lalu kabupaten dan provinsi berjalan lancar terbuka. #TungguKPU
Bukan kita nafikan kemungkinan ada kecurangan. Ada saja tetapi pilpres itu lebih ringkas. #TungguKPU
Kecurangan bisa saja terjadi tetapi kecepatan dan akurasi serta keterbukaan proses akan menghambatnya. #TungguKPU
Tapi, namanya juga pertandingan..akan ada gesekan. Dan gesekan itu sah jika sesuai ketentuan. #TungguKPU
Orang sering lupa bahwa demokrasi sejak awal membebaskan instink manusia dalam konflik. Makanya diatur. #TungguKPU
Tapi sebaliknya, sistem otoriter tidak menerima hasrat dasar konflik ini makanya negara mencabut kebebasan. #TungguKPU
Banyak orang ngaku Demokrat tapi takut bersaing secara fair. #TungguKPU
Padahal persaingan punya efek baik pada progres. Dan sejauh itu legal kita harus siap menang siap kalah. #TungguKPU
Tunggu saja hasil KPU. Percayakan lembaga negara. Apa sih susahnya. #TungguKPU
Kalau kalian menang kami ucap selamat tapi kalau kami menang ucapkan selamat juga dong. #TungguKPU
Gampang kan jin? #TungguKPU
*Twit @Fahrihamzah
(16/7/2014)
posted by @Adimin
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN
July 17, 2014
Firasat sy soal keanehan kawalpemilu sudah ada yg sependapat >>http://t.co/mtzWWD2DH4
Saya pernah beberapa kali kerjasama dengan kawan2 it, terutama yg pakai data base besar, pekerjaan seperti ini nggak gampang
Perlu ada trial error berapa kali sebelum bisa smooth dipakai, jd sy merasa aneh bila ada situs publik dgn data besar bs langsung jalan
Terakhir sy kerja dgn model datanya musti diinput, perlu persiapan panjang, baik situsnya, maupun inputernya
Lalu ada situs ini kawalpemilu, dengan inputer siapa saja, dan jalannya begitu mudah, terlalu mudah buat sy
Ini yg buat saya menduga ini situs aneh, segalanya dibuat terlalu mudah, terlalu hebat, dan terlalu gampang
Saya baca analisa bro indra, salah 1 keanehannya pemilik hostingnya disembunyikan, kalau ini milik publik, kenapa rahasia
Namun yg saya ingin tanya itu proses inputer data, bila melibatkan banyak orang, yg tak terlatih gimana bs menjamin data itu valid
Di analisa bro indra, terdapat keanehan soal scriptnya, cuma sy gak ahli utk bahas ini, bagusnya dibaca sendiri sj ya
Tadi di tl, saya baca yg buat partisan ke no 2, menurut sy sebagai upaya jaga oke, tp kalau cuma buat giring opini, sayang banget
Kesalahan mendasar timses no 2 menurut sy, mereka tak cekatan melengkapi saksi di semua tps, ini fatal, saat data mjd kunci
Ini ada kawan kirim gambar perbedaan data di kpu dgn kawalpemiluhttp://t.co/eD92oJasbe
Ini yg paling saya tanyakan bagaimana kawalpemilu menjaga datanya valid dan bagus, belum ada yg jawab http://t.co/yTEmrO1mpo
Yg pasti contoh di gambar ini menunjukkan perbedaan antara data kpu dgn kawal pemiluhttp://t.co/QxKB45hjvQ
Makin menarik "@a5p: @UdaIrfan @simpatisanPKS TPS Error ada 10rb lebih ...http://t.co/8z82jYL5YH"
Saya pernah tanya soal data pembanding, itu gunanya untuk melihat data yg masuk benar atau tidak, soal validitas
Saya juga menunggu kawan2 relawan utk bisa buka soal inputer, by name, by addres, dan coverage, ini agar data bs dipertanggung jawabkan
Data dari sistem informasi akan jadi tak berguna, bila inputernya gak oke, sehebat apapun pembuatnya
Nah cilakanya data ini dipakai utk klaim kemenangan, saya tadi amati sdh mulai ada selebtwit yg giring opini
Ada yg menyamakan data ini dengan hasil exit poll rri, menurut saya ini berlebihan, padahal di situs kawalpemilu sdh ada disclaimer
Sekarang bila anda lihat 2 gambar td, bagaimana mau dipakai kalau data banyak erorr atau berlebih selisih jauh
Maaf ya kalau di twit saya anda yg kurang pas, saya cuma mau jaga pemilu seperti anda kawal pemilu *salim
*https://twitter.com/udairfan
posted by @Adimin
"Mengupas Keanehan Data kawalpemilu.org" | By @UdaIrfan
Firasat sy soal keanehan kawalpemilu sudah ada yg sependapat >>http://t.co/mtzWWD2DH4
Saya pernah beberapa kali kerjasama dengan kawan2 it, terutama yg pakai data base besar, pekerjaan seperti ini nggak gampang
Perlu ada trial error berapa kali sebelum bisa smooth dipakai, jd sy merasa aneh bila ada situs publik dgn data besar bs langsung jalan
Terakhir sy kerja dgn model datanya musti diinput, perlu persiapan panjang, baik situsnya, maupun inputernya
Lalu ada situs ini kawalpemilu, dengan inputer siapa saja, dan jalannya begitu mudah, terlalu mudah buat sy
Ini yg buat saya menduga ini situs aneh, segalanya dibuat terlalu mudah, terlalu hebat, dan terlalu gampang
Saya baca analisa bro indra, salah 1 keanehannya pemilik hostingnya disembunyikan, kalau ini milik publik, kenapa rahasia
Namun yg saya ingin tanya itu proses inputer data, bila melibatkan banyak orang, yg tak terlatih gimana bs menjamin data itu valid
Di analisa bro indra, terdapat keanehan soal scriptnya, cuma sy gak ahli utk bahas ini, bagusnya dibaca sendiri sj ya
Tadi di tl, saya baca yg buat partisan ke no 2, menurut sy sebagai upaya jaga oke, tp kalau cuma buat giring opini, sayang banget
Kesalahan mendasar timses no 2 menurut sy, mereka tak cekatan melengkapi saksi di semua tps, ini fatal, saat data mjd kunci
Ini ada kawan kirim gambar perbedaan data di kpu dgn kawalpemiluhttp://t.co/eD92oJasbe
Ini yg paling saya tanyakan bagaimana kawalpemilu menjaga datanya valid dan bagus, belum ada yg jawab http://t.co/yTEmrO1mpo
Yg pasti contoh di gambar ini menunjukkan perbedaan antara data kpu dgn kawal pemiluhttp://t.co/QxKB45hjvQ
Makin menarik "@a5p: @UdaIrfan @simpatisanPKS TPS Error ada 10rb lebih ...http://t.co/8z82jYL5YH"
Saya pernah tanya soal data pembanding, itu gunanya untuk melihat data yg masuk benar atau tidak, soal validitas
Saya juga menunggu kawan2 relawan utk bisa buka soal inputer, by name, by addres, dan coverage, ini agar data bs dipertanggung jawabkan
Data dari sistem informasi akan jadi tak berguna, bila inputernya gak oke, sehebat apapun pembuatnya
Nah cilakanya data ini dipakai utk klaim kemenangan, saya tadi amati sdh mulai ada selebtwit yg giring opini
Ada yg menyamakan data ini dengan hasil exit poll rri, menurut saya ini berlebihan, padahal di situs kawalpemilu sdh ada disclaimer
Sekarang bila anda lihat 2 gambar td, bagaimana mau dipakai kalau data banyak erorr atau berlebih selisih jauh
Maaf ya kalau di twit saya anda yg kurang pas, saya cuma mau jaga pemilu seperti anda kawal pemilu *salim
*https://twitter.com/udairfan
posted by @Adimin
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN