Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
April 13, 2013
PKS Usung Tagline Baru
Written By Unknown on 13 April, 2013 | April 13, 2013
Sepekan jelang Milad yang ke-15 yang akan digelar di Semarang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Secara resmi mengusung tagline baru yakni Cinta, Kerja, dan Harmoni. Awalnya, tagline bersih, peduli, dan profesional digunakan PKS sejak beberapa periode terakhir setelah sebelumnya mengusung tagline bersih dan peduli.
Adanya kata cinta dalam tagline PKS kali ini sejalan dengan misi yang dibawa oleh Presiden PKS, Muhammad Anis Matta di mana dia membawa politik cinta ke dalam ranah demokrasi. Melalui akun twitternya, politisi PKS Fahri Hamzah menjelaskan politik cinta yang dibawa oleh Anis Matta.
“Presiden @anismatta telah menulis banyak tentang cinta. Dan kini ia ingin membawanya ke dalam politik,”katanya dalam akun @Fahrihamzah.
Dalam beberapa kesempatan temu kader dan konsolidasi di berbagai wilayah, Anis Matta sering mengungkapkan bahwa cinta harus dibawa ke dalam dunia politik, karena tanpa cinta politik akan terasa galak.
“Justru karena keadaan kita seperti itu di mana politik menjadi permainan yang berbahaya, cinta harus hadir. Justru karena politik semakin keras dan kejam maka cinta harus hadir. Justru karena kekuasaan semakin mendominasi makna politik, maka cinta harus melembutkan nya,” kata Anis Matta dalam berbagai forum internal PKS.
Dengan tagline baru ini, dipastikan PKS akan membawa semangat dan ruh perjuangan baru untuk mewujudkan target pencapaian 3 besar di Pemilu 2014 mendatang.
*http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/04/12/152687/PKS-Usung-Tagline-Baru
posted by @A.history
Label:
SEPUTAR PKS,
TOPIK PILIHAN
April 13, 2013
DPRD-Pemko Bermohon ke Gubernur
SAWAHAN, METRO - Menyikapi
masalah ”krisis” solar yang menyebabkan terjadinya antrean solar sejak
diberlakukannya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 1 Tahun 2013 tentang
Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak Bersubsidi, Komisi II DPRD bersama
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben)
Padang melakukan dialog. Mereka bersepakat, mengadukan persoalan ini kepada
Gubernur Sumbar.
Dalam waktu dekat, Pemko-DPRD segera segera memberikan rekomendasi
kepada gubernur. Mereka berharap, ada kejelasan petunjuk teknis (juknis)
pelaksanaan Permen tersebut. Sehingga, dalam hal ini Pemko Padang bisa
menyiapkan segala kewajiban dan kewenangan yang akan dilakukan.
Kepala Disperindagtamben, Asril mengatakan, melihat kondisi
objektif yang ada di lapangan sejak diberlakukannya Permen ESDM No 1, harus
disikapi dengan segera. Dalam hal ini, pemko katanya, telah menyurati gubernur
untuk meminta kejelasan mengenai teknis pelaksanaan. Saat ini bisa dilihat
bersama antrean panjang mobil pengangkut barang di SPBU, karena kekosongan BBM
jenis solar. Selain itu, belum semua SPBU yang ada di Kota Padang yang
menyediakan BBM solar nonsubsidi.
”Tidak hanya itu, informasi mengenai harga solar nonsubsidi juga
belum kita terima. Operator yang ada di SPBU bahkan tidak konsisten untuk
mengisi mobil angkutan perkebunan, pertambangan, dan kehutanan dengan solar
nonsubsidi karena ancaman sopir. Mereka juga tidak bersedia mengisi solar
nonsubsidi, karena pemilik kendaraan tidak mengalokasikan biaya perjalanan
kepada sopir,” jelasnya pada saat rapat kerja Komisi II DPRD Padang dengan
Disperindagtamben Jumat (12/4).
Saat ini, lanjutnya, juga belum ada pembedaan mobil antara
angkutan barang hasil perkebunan, pertambangan dan kehutanan dengan mobil
angkutan lainnya. Hal ini karena pemasangan stiker belum dilakukan oleh tiga
jenis kendaraan tersebut. Bahkan, berdasarkan hasil monitoring di lapangan,
hanya ada enam SPBU yang menyediakan solar subsidi di pusat kota.
Asril mengaku tidak mengetahui kuota yang jelas yang diberikan
oleh Pertamina untuk SPBU yang ada di pusat kota. Berdasarkan hasil pengamatan
di lapangan, dengan melihat dan meneliti dan melakukan sampel di SPBU yang ada
di pusat kota, memang ada yang dikurangi. Bahkan menurutnya, tidak jelas
informasi jenis, jumlah, dan waktu pemasokan BBM pada SPBU.
”Pengurangan kuota solar subsidi dalam hal ini juga dilakukan
Pertamina di SPBU pusat kota. SPBU Jalan Adinegoro Lubukbuaya yang biasanya
dipasok 70.000 liter/minggu dikurangi menjadi 42.000 liter/minggu. Sementara
itu, untuk SPBU Jalan M H Thamrin Ranah yang biasanya 70.000 liter/minggu
dikurangi menjadi 14.000 liter/minggu,” jelasnya.
Dilema
Ketua Komsisi II Arnedi Yamen mengatakan, antrean yang terjadi
memang menjadi dilema saat ini. Pasalnya untuk di daerah sendiri belum adanya
petunjuk teknis pelaksanaan pemakaian solar bersubsidi dari Permen ESDM No 1
itu. Sehingga, Pemda dan Pemprov tidak bisa melakukan secara teknis bagaimana
penerapan dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh mentri. Ini sudah menjadi
masalah di seluruh Indonesia.
”Dari jumlah kuota yang ada di Padang, data yang dikumpulkan oleh
Disperindagtamben ini memperlihatkan ada pengurangan jatah kuota. Ini akan
menjadi permasalahan karena kebutuhan akan solar selama ini daripada kendaraan
yang menggunakan solar tetap. Sementara pasokan yang diberikan atau kuotanya
berkurang. Hal ini akan menjadi masalah dengan terlihatnya antrean yang ada di
SPBU dan menimbulkan kemacetan,” ungkap kader PKS ini.
Selanjutnya untuk truk besar, yang biasanya tidak ada masuk kota
saat ini sudah masuk kota dan menambah permasalahan baru. untuk memenuhi
tuntutan kendaraan tanpa truk saja, kota Padang sudah mulai macet. Ditambah
lagi dengan kebradaan truk besar yang masuk kota, sehingga menimbulkan macet
yang berkepanjangan.
”Dalam hal ini, kita meyarankan agar aturan ini bisa disikapi
secara cepat oleh Pemko agar segera menanyakan kepada gubernur bagaimana
menyikapi masalah ini secara kongkret dan segera,” jelasnya.
*Pos Metro Padang
posted by @A.history
Label:
TOPIK PILIHAN
April 13, 2013
Gubernur Irwan Prayitno Jaring Investor Ke Turki
PADANG - Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menegaskan, lawatannya ke Turki, tidak untuk
jalan-jalan. Namun kunjungan Irwan ke negeri seribu satu malam itu untuk
menjalankan tugas dengan menjalin perjanjian atau MoU dengan para investor yang
ada di negara tersebut.
”Jadwal kegiatan ke
Turki tersebut penuh dan tidak sempat jalan-jalan. Sebab, Jumat malam (12/4)
berangkat, Sabtu dan Minggu (13-14/4) melakukan pertemuan dan Senin (15/4)
kembali ke Indonesia,” terang Irwan kepada wartawan kemarin (12/4).
Irwan menambahkan, rombongan
yang akan berangkat ke Turki tersebut ada sekitar empat hingga lima orang. Selain
dirinya, juga ikut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal daerah (BKPMD)
Sumbar Masrul Zein dan staf SKPD tersebut bernama Danang.
Selanjutnya, ada Kepala
Dinas ESDM Sumbar Marzuki Mahdi serta seorang perwakilan dari Dinas Pendidikan
(Disdik) Sumbar. ”Untuk semua biaya di sana (Turki) ditanggung oleh pihak
Turki, sedangkan kita hanya tiket saja,” ungkap Irwan.
Irwan menjelaskan,
kunjungan selama dua hari di Turki dimanfaatkan untuk tiga poin penting
ditambah satu agenda lagi. Tiga poin penting tersebut yaitu membuat MoU dengan
perusahaan terkait energi panas bumi yang akan ditanggani di dua titik yaitu
Gunung Talamau dan Gunung Tandikek.
”Saat ini, proses untuk
investasi ini sudah diproses di Kementerian ESDM dan mereka sudah datang
ke sini dan selanjutnya kita diundang ke situ (Turki),” sebut Irwan.
Meski akan membuat
perjanjian, namun Irwan, belum mengetahui berapa jumlah modal yang akan
diinvestasikan pengusaha Turki tersebut di Sumbar. Kemungkinan jumlah
investasinya, kata Irwan, yaitu triliunan rupiah. Hal ini mengingatkan,
perusahaan sebelumnya yang sudah berinvestasi di Solsel, investasinya mencapai
Rp7 triliun.
Agenda penting lainnya
yaitu, melakukan kerjasama terkait produksi kakao Sumbar. Saat ini, Sumbar
sudah mengirim dua kontainer atau 30 ton kakao ke Turki dari 100 ton perbulan
yang dikirim. ”Selanjutnya di Turki, kita ingin melobi supaya mereka bisa
membuka industri di Sumbar. Ada tiga kabupaten yang berminat untuk dibangun
industri yaitu Padangpariaman, Limapuluh Kota dan Pasaman,” beber Irwan.
Selanjutnya, kata Irwan,
lawatan ke Turki juga dimanfaatkan untuk menawarkan investasi lainnya yang ada
di Sumbar kepada investor yang ada di Turki.
Kemudian, agenda
tambahannya yaitu upaya menjalin kerjasama terkait pendidikan, sosial dan
budaya. Bidang pendidikan, Turki terkenal dengan program Pasiadnya.
”Pada ajang olimpiade dunia, hampir 90 persen yang sukses tersebut di bawah
kerja sama dengan Turki. Dan kita ingin menjajaki hal ini, serta prosesnya
sudah kita lakukan. Bila terwujud, akan diterapkan di SMA 1 Sumbar di
Padangpanjang,” kata Irwan.
*Pos Metro Padang
Posted by @A.history
Label:
TOKOH,
TOPIK PILIHAN