PADANG - Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menegaskan, lawatannya ke Turki, tidak untuk
jalan-jalan. Namun kunjungan Irwan ke negeri seribu satu malam itu untuk
menjalankan tugas dengan menjalin perjanjian atau MoU dengan para investor yang
ada di negara tersebut.
”Jadwal kegiatan ke
Turki tersebut penuh dan tidak sempat jalan-jalan. Sebab, Jumat malam (12/4)
berangkat, Sabtu dan Minggu (13-14/4) melakukan pertemuan dan Senin (15/4)
kembali ke Indonesia,” terang Irwan kepada wartawan kemarin (12/4).
Irwan menambahkan, rombongan
yang akan berangkat ke Turki tersebut ada sekitar empat hingga lima orang. Selain
dirinya, juga ikut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal daerah (BKPMD)
Sumbar Masrul Zein dan staf SKPD tersebut bernama Danang.
Selanjutnya, ada Kepala
Dinas ESDM Sumbar Marzuki Mahdi serta seorang perwakilan dari Dinas Pendidikan
(Disdik) Sumbar. ”Untuk semua biaya di sana (Turki) ditanggung oleh pihak
Turki, sedangkan kita hanya tiket saja,” ungkap Irwan.
Irwan menjelaskan,
kunjungan selama dua hari di Turki dimanfaatkan untuk tiga poin penting
ditambah satu agenda lagi. Tiga poin penting tersebut yaitu membuat MoU dengan
perusahaan terkait energi panas bumi yang akan ditanggani di dua titik yaitu
Gunung Talamau dan Gunung Tandikek.
”Saat ini, proses untuk
investasi ini sudah diproses di Kementerian ESDM dan mereka sudah datang
ke sini dan selanjutnya kita diundang ke situ (Turki),” sebut Irwan.
Meski akan membuat
perjanjian, namun Irwan, belum mengetahui berapa jumlah modal yang akan
diinvestasikan pengusaha Turki tersebut di Sumbar. Kemungkinan jumlah
investasinya, kata Irwan, yaitu triliunan rupiah. Hal ini mengingatkan,
perusahaan sebelumnya yang sudah berinvestasi di Solsel, investasinya mencapai
Rp7 triliun.
Agenda penting lainnya
yaitu, melakukan kerjasama terkait produksi kakao Sumbar. Saat ini, Sumbar
sudah mengirim dua kontainer atau 30 ton kakao ke Turki dari 100 ton perbulan
yang dikirim. ”Selanjutnya di Turki, kita ingin melobi supaya mereka bisa
membuka industri di Sumbar. Ada tiga kabupaten yang berminat untuk dibangun
industri yaitu Padangpariaman, Limapuluh Kota dan Pasaman,” beber Irwan.
Selanjutnya, kata Irwan,
lawatan ke Turki juga dimanfaatkan untuk menawarkan investasi lainnya yang ada
di Sumbar kepada investor yang ada di Turki.
Kemudian, agenda
tambahannya yaitu upaya menjalin kerjasama terkait pendidikan, sosial dan
budaya. Bidang pendidikan, Turki terkenal dengan program Pasiadnya.
”Pada ajang olimpiade dunia, hampir 90 persen yang sukses tersebut di bawah
kerja sama dengan Turki. Dan kita ingin menjajaki hal ini, serta prosesnya
sudah kita lakukan. Bila terwujud, akan diterapkan di SMA 1 Sumbar di
Padangpanjang,” kata Irwan.
*Pos Metro Padang
Posted by @A.history
Post a Comment