pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

PKS Selepas Anis (2)

Written By mediapkspadang on 21 August, 2015 | August 21, 2015



Dengan posisinya yang baru saat ini, untuk pertama kalinya tidak dalam lingkar Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP), praktis Anis bukanlah lagi orang yang mampu pegang peranan dengan cukup leluasa. Posisinya yang akan berurusan dengan masalah luar negeri akan membuatnya akan disibukkan pada ihwal yang lebih terbatas meski tidak berarti remeh.

Namun, apakah hal ini akan menyebabkan sebuah perubahan besar bagi PKS? Secara umum perubahan yang mendasar tidak akan banyak terjadi. PKS akan tetap mewujud sebagai sebuah partai Islam yang terbuka, moderat, sekaligus rigid dalam beberapa hal dengan orientasi dakwah dan pengaderan. Ada beberapa hal yang menyebabkan perubahan drastis akan sulit terjadi.

Pertama, eksistensi ideologi yang cukup kokoh tertanam, terutama pada kader-kader di level elite yang saat ini memainkan peran menentukan. Sejauh ini kader-kader PKS masih satu keyakinan hingga dapat dipastikan bahwa posisi dan sikap partai tidak akan banyak bergeser.

Perubahan drastis hanya akan muncul jika ada virus kepentingan pragmatis atau pertentangan ideologis yang akut di antara sesama kader. Hal ini menunjukkan pula bahwa apa yang dilakukan oleh Anis selama ini sejatinya masih dalam koridor ideologi yang dianut oleh PKS. Kedua, keberadaan dan peran- peran tokoh-tokoh yang dihormati.

Masih eksisnya para senior yang terutama adalah KH Hilmi Aminuddin jelas mampu meredam langkah-langkah drastis yang dapat melumpuhkan soliditas dan akselerasi pergerakan partai. Dalam prosesi pemilihan Ketua Majelis Syura misalnya ada kekuatan karisma generasi awal (dan kepercayaan generasi berikutnya) itulah yang menyebabkan keputusan musyawarah terbatas antara Hilmi Aminuddin, Salim Segaf Al-Jufri, dan HNW diterima dengan mulus.

Ketiga, budaya untuk mencari titik temu dan kebersamaan. Tempaan pengaderan menyebabkan ada semangat persaudaraan yang mudah terpicu manakala dibutuhkan. Tradisi mencari titik temu ini tidak menghilang, bahkan saat ini menurut beberapa tokoh partai menjadi lebih baik. Musyawarah pun tetap berjalan secara normal, MS tahun ini adalah produk terakhirnya.

Dalam atmosfer ini partai akan tetap menjadi saluran kepentingan bersama. Karena cenderung mengarah pada upaya mencari titik temu, berbagai perubahan akan terjadi secara gradual dan penuh pertimbangan.Keempat, ada saringan historis yang menyebabkan mereka yang tetap berada dalam PKS saat ini relatif memiliki kesamaan pandangan.

Mereka yang telah merasa berbeda kebanyakan telah berada di luar pagar partai. Komunitas yang ada dalam PKS mewakili satu pandangan besar meski di sana-sini tetap ada perbedaan. Dalam makna satu kesatuan besar yang terpurifikasi inilah perubahan- perubahan drastis tidak mudah mewujud. 

Bersambung...


posted by @Adimin

PKS Selepas Anis (1)



Penulis : DR FIRMAN NOOR MA (HONS) - Honorary Research Fellow, University of Exeter

Anis Matta adalah sosok unik dalam PKS. Sosok yang dalam hal gelar akademis biasa-biasa saja, namun memiliki peran yang tidak sedikit untuk partai yang mayoritas pengurusnya sarjana ini.

Sebagai figur pimpinan, Anis tampak tidak sepi dari penolakan maupun penerimaan. Bagi yang tidak menyukainya, Anis Matta adalah sebuah duri dalam daging yang menghadirkan kebingungan dan ketidakjelasan jati diri. Pandangannya yang terlalu maju, untuk sebuah 
gerakan yang percaya pada mihwar (tahapan), memaksa sebagian kader untuk memahaminya secara tertatih-tatih, dan meninggalkannya yang akhirnya menyerah dalam marah.

Anis bagi mereka tak lain adalah ikon kepasrahan atas pragmatisme politik dan duniawi. Sementara bagi yang bersimpati melihatnya sebagai seorang sosok yang inspiratif. Gaya bicaranya yang retorik, berisikan logika politik modern dan sikap yang tidak “distingtif pendakwah” memberi warna tersendiri. Hasil paksa diri untuk mau belajar dan bersikap inklusif itu membuka wawasan banyak kader.

Bermodalkan kemampuan retorisnya pula, dia mampu meyakinkan komunitas kader senior di level pembuat keputusan partai (AHWA) untuk dapat memahami apa yang dia maksudkan. Tidak itu saja, dia juga mampu memberikan kepercayaan diri bagi para kader, terutama mereka yang paham akan makna kontekstualisasi perjuangan dalam politik.

Lepas dari itu, meski bukanlah bagian dari generasi pertama gerakan tarbiyah, Anis telah turut meletakkan fondasi arah pergerakan partai dakwah ini. Terutama untuk lebih cepat melakukan penyesuaian demi penyesuaian dalam rimba raya politik yang jauh lebih ganas dari sekadar urusan menasihati orang menuju jalan yang di ridai Tuhan.

Cekatan dalam menangkap kesempatan dan beradaptasi, meski tidak sepenuhnya berakhir gemilang, adalah salah satu dari sekian karakternya. Karya Anis yang akan tebal tercatat dalam sejarah PKS adalah saat memimpin partai selamat dari turbulensi hebat menjelang Pemilu 2014. Di bawah alur strategi dan intuisinya, PKS tidak jadi menghilang dari peredaran politik nasional, sebagaimana yang diprediksi berbagai survei pascakasus LHI. Suara partai ini bertambah meski jumlah kursi lumayan menyusut.

Bersambung...


posted by @Adimin

PKS: Target Pertumbuhan Ekonomi Tak Sesuai RPJMN



JAKARTA - Fraksi Partai Keadilan Sejahter (PKS) di DPR RI dalam sidang paripurna hari ini menilai, target pertumbuhan ekonomi 5,5% dalam Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (RAPBN) 2016 akan sulit dicapai bahkan tidak sesuai dengan target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2015-2019 sebesar 6%-7%.

Anggota Fraksi PKS Abdul Fikri Fakih mengatakan, pemerintah sudah menargetkan angka tersebut namun belum memberi arahan jelas soal kemana arah perekonomian Indonesia.

"Memang, angka ini ‎memungkinkan untuk tumbuh tinggi tapi pemerintah belum memberi arah yang jelas terkait arah perekonomian Indonesia. Kami memandang RABPN 2016 butuh penajaman kebijakan untuk mendorong pembangunan dan peningkatan kemakmuran rakyat," ujar Fikri Fakih di ruang sidang paripurna DPR RI Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Hal tersebut berkaitan dengan target pendapatan negara sebesar Rp1.848 triliun yang perlu dikaji ulang. Karena selama ini target pajak tidak pernah tercapai. "Kami menilai sumber penerimaan dari pajak belum maksimal. Tax ratio masih stagnan bahkan menurun dan ini perlu ditingkatkan," ujarnya.

Fikri Fakih juga menambahkan untuk belanja infrastruktur sebesar Rp313 triliun naik sekitar Rp23 triliun. Dengan kenaikan belanja infrastruktur yang besar ini harus diikuti kemampuan eksekusi yang baik.

"Pemerintah perlu pertimbangkan bukan hanya proyek besar yang didanai. Kami desak alokasi pertanian dan keluatan, ke depan harus jadi basis perekonomian yang kokoh," pungkas dia.

Sumber: http://ekbis.sindonews.com


posted by @Adimin

Gelombang Pertama Sudah Berangkat, Urusan Visa Haji Belum Tuntas


JAKARTA (20/8) - Meski keberangkatan kloter pertama haji dimulai pada Jumat (21/8), beberapa persoalan krusial terkait penyelenggaraan ibadah haji belum selesai. Diantaranya soal visa bagi calon jamaah dan petugas kesehatan haji yang belum tuntas.

“Keberangkatan jamaah calon haji pertama Insya Alah pada 21 Agustus 2015. Setiap kloter akan didampingi oleh petugas kesehatan. Namun, Komisi VIII mendapat temuan kalau visa bagi calon jamaah haji dan petugas kesehatan banyak yang belum keluar,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah usai melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) beserta jajarannya, Rabu (19/8) di Senayan, Jakarta.

Ledia meminta pihak Kementerian Agama untuk segera menuntaskan persoalan visa dalam satu dua hari ke depan. Terutama, bagi para petugas kesehatan dan pendamping ibadah.

“Pengalaman tahun-tahun lalu ada kloter yang petugas pendampingnya, baik petugas kesehatan maupun ibadah, belum mendapat visa hingga jadwal keberangkatan. Ini tentu menyulitkan jamaah, berpotensi masalah, dan membuat kacau proses pelaksanaan haji yang sudah memiliki jadwal tertentu. Karena itu dalam satu dua hari ini soal visa, terutama bagi para petugas, harus sudah selesai,” tegasnya.

Legislator Fraksi PKS ini juga mengingatkan, bila data jamaah sudah terinput lengkap dan rapi, semestinya perubahaan e-hajj dari pihak Kedutaan Saudi Arabia (KSA) tidak menjadi masalah, bahkan dapat mengefisienkan kerja.

“Selama ini data dari kita (Pemerintah Indonesia) memang belum rapi, dan masih banyak mengandalkan data manual. Termasuk di dalam proses siskohat yang semestinya sesuai namanya, sudah berbasis data digital dan terpadu,” ujar Ledia.

Begitu pula soal libur lebaran dan perubahan e-hajj, menurut Ledia, hal tersebut merupakan pelajaran agar pihak kementerian dapat lebih tanggap melakukan antisipasi melakukan pengaturan input data tepat waktu.

“Sebab libur lebaran dan perubahan-perubahan sistem adalah kejadian yang sudah terjadwal sebelumnya, ” tegasnya.


Pada kesempatan yang sama, Dirjen PHU Abdul Djamil mengakui visa bagi jamaah reguler yang selesai baru sekitar 80 persen. Sementara visa haji khusus belum ada yang selesai. Hal itu dikarenakan pelayanan sempat terhenti saat libur Idul Fitri dan perubahan sistem e-hajj dari pihak Kedutaan Saudi Arabia. [kabarpks.com]

Keterangan Foto: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah.


posted by @Adimin

Wako Mahyeldi Dikalungi Tanda Penghargaan Lencana Melati


PASAMAN – Lagi, Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo meraih penghargaan terhormat. Kali ini Wako Padang mendapatkan tanda penghargaan Lencana Melati dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Tanda penghargaan dari Kakwarnas Pramuka ini dikalungkan Kakwarda Pramuka Sumatera Barat Muslim Kasim kepada Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo dalam peringatan Hari Pramuka Tingkat Sumatera Barat di halaman Kantor Bupati Pasaman, Kamis (20/8) pagi.

Usai pengalungan tanda penghargaan Lencana Melati, Walikota Padang yang juga Ketua Mabicab Pramuka Kota Padang ini menyebut dengan diraihnya penghargaan tentunya patut disyukuri dan akan menimbulkan tanggungjawab yang cukup besar ke depannya. “Alhamdulillah, mudah-mudahan dengan penghargaan ini tentunya akan menimbulkan tanggungjawab ke depan bagaimana peningkatan dan pengembangan Pramuka di Kota Padang lebih baik lagi,” katanya.

Mahyeldi melihat, Pramuka merupakan wadah yang cukup berguna bagi anak-anak generasi penerus bangsa dan masyarakat. “Saya melihat melalui Pramuka banyak nilai-nilai yang dibutuhkan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat yang memang harus kita hadirkan di seluruh anak bangsa dalam kehidupan,” sebutnya.

“Ini suatu potensi dan peluang yang baik dalam peningkatan Pramuka dan anak bangsa sehingga memiliki nilai moral kebersamaan dan kepedulian,” tambah H. Mahyeldi Dt Marajo.

Wako menekankan, Pramuka di Kota Padang nantinya akan lebih berbenah lagi sehingga kepramukaan benar-benar tertanam di dalam kehidupan masyarakat. “Maka itu Pramuka Padang nantinya bagaimana menyiapkan pelatih lebih banyak lagi, sehingga seluruh anak dan masyarakat terlibat aktif dalam kepramukaan,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Kwarda Sumatera Barat Muslim Kasim menyebut Pramuka ke depannya haruslah keren, asyik dan menyenangkan. Sebab saat ini merupakan era teknologi informasi sehingga semuanya mesti melek perkembangan teknologi informasi.

Apalagi kini menurut Muslim Kasim, narkotika dan zat adiktif lainnya semakin marak dan berkembang di tengah kehidupan remaja. Termasuk perilaku kriminal. “Rendahnya kepedulian sosial dan semangat tentu berdampak kepada sikap bela negara. Ancaman ini menjadi tanggungjawab semua komponen termasuk pramuka,” katanya.

Karena itu Pramuka diharapkan menjadi pemersatu dan perekat bangsa. Dan apabila Pramuka tidak ingin ditinggalkan, Pramuka harus mampu menangkap gejala tersebut. “Pramuka ke depannya harus keren, asyik dan menyenangkan. Selain itu juga harus kreatif sehingga bangga menjadi seorang Pramuka. Pelatih pun juga harus menerapkan teknologi informasi kepada Pramuka karena tantangan anak muda semakin besar,” sebut Muslim Kasim.

Muslim Kasim berharap dengan penghargaan ini seluruh penerima penghargaan akan lebih meningkatkan kepramukaan di daerah masing-masing.”Selamat kepada seluruh penerima tanda penghargaan,” ucapnya.

Selain Lencana Melati, juga disematkan Lencana Darmmabakti dan Lencana Pancawarsa kepada sejumlah penerima. Penghargaan ini diberikan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Kwarnas Pramuka yang ditandatangani Adhyaksa Dault bernomor 127 tahun 2015 bertanggal 10 Agustus 2015. [humas dan protokol kota padang]


posted by @Adimin

Salim Segaf minta semua Kader PKS Rujuk


 

pkspadang.com - Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang baru terpilih untuk masa khidmat 2015-2020, Salim Segaf Aljufri meminta para kader merapatkan barisan. Lebih khusus, mantan menteri sosial ini pun mengungkapkan upaya rekonsiliasi internal dilakukan dalam 100 hari kepemimpinannya.
 
"Ada yang pindah kesana-sini, mungkin 100 hari mereka itu rujuk semuanya,"ujarnya saat dijumpai Republika di kantor DPP PKS, Jakarta, pekan lalu. Salim tak menafikkan adanya kader dan simpatisan yang pindah ke gerakan lainnya. 

Menurutnya, pemberitaan atas kader-kader PKS yang terkena kasus korupsi luar biasa. Pemberitaan tersebut pun mempengaruhi adanya perpindahan kader dari PKS."Ke depan kita ingin meyakinkan bahwa kita tetap dalam visi misi kita tidak akan berubah jadi bersih, peduli dan profesional,"ujarnya.

Salim mengungkapkan, kesolidan internal akan membuat PKS menjadi lebih kuat. Jika partai tersebut solid, partai dakwah ini pun dapat meraih suara lebih banyak pada Pemilu 2019.  

Mantan duta besar RI untu Arab Saudi itu pun berjanji akan membawa PKS melaju di jalan tol. Salim beranalogi, dengan kecepatan yang tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas, partai tersebut akan melakukan akselerasi untuk bekerja demi Indonesia yang lebih baik.

rol

posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger