pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Pemko Padang Sertifikasi Guru MDA dan TPQ/TQA

Written By mediapkspadang on 13 November, 2014 | November 13, 2014

Foto: Pemko Padang Sertifikasi Guru MDA dan TPQ/TQA

 PADANG - Pemko melaksanakan sertifikasi bagi guru - guru TPQ/TQA dan MDA. Sertifikasi  diikuti  920 orang guru MDA, 2.800  guru TPQ/TQA ini disinyalir pertama di Indonesia.

 Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah saat pembukaan sertifikasi di Masjid Nurul Iman, Rabu (12/11) mengatakan, eksistensi TPQ/TQA dan MDA dalam membekali anak - anak dengan pemahaman ilmu - ilmu keagamaan telah terlihat dengan nyata.

Para guru telah berpartisipasi dan berkontribusi optimal dalam pembinaan mental dan spiritual.

"Agar pelaksanaan pendidikan Al Quran mampu melaksanakan fungsinya dengan efektif, maka upaya peningkatan mutu pembinaan dan pengelolaan pendidikan harus di tingkatkan. Salah satu upaya tersebut adalah pelaksanaan sertifikasi ini," ujar Walikota.

 Menurutnya, peran dan tanggung jawab guru sangat besar sebagai pelaksana langsung kurikulum pendidikan, sekaligus sebagai contoh teladan kebaikan yang hidup bagi anak didik dan lingkungannya.

 "Untuk itu, para guru ini pun perlu mendapatkan perhatian kesejahteraan dengan meningkatkan insentif," imbuh Mahyeldi.

 Insentif bagi guru TPQ/TQA dan MDA ini sebelumnya "dipukulrata" sebesar Rp120 ribu setiap bulannya. Tetapi sekarang ditingkatkan berdasarkan klasifikasinya, yaitu sertifikasi A sebesar Rp. 500 ribu, sertifikasi B Rp350 ribu dan sertifikasi C Rp 120 ribu setiap bulannya.

 Kepala Bagian Kesra Kota Padang A l Amin, S.Sos mengatakan, pelaksanaan sertifikasi ini suatu bentuk mendukung visi misi Walikota dan Wakil Walikota Padang dalam mewujudkan masyarakat yang religius, sekaligus mensejahterakan para pendidik.

"Peningkatan insentif dengan klasifikasi sertifikasi ini untuk menghargai para guru berdasarkan senioritas dan tingkatan keilmuannya," imbuhnya. (Rel)

PADANG - Pemko melaksanakan sertifikasi bagi guru - guru TPQ/TQA dan MDA. Sertifikasi diikuti 920 orang guru MDA, 2.800 guru TPQ/TQA ini disinyalir pertama di Indonesia.

Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah saat pembukaan sertifikasi di Masjid Nurul Iman, Rabu (12/11) mengatakan, eksistensi TPQ/TQA dan MDA dalam membekali anak - anak dengan pemahaman ilmu - ilmu keagamaan telah terlihat dengan nyata.

Para guru telah berpartisipasi dan berkontribusi optimal dalam pembinaan mental dan spiritual.

"Agar pelaksanaan pendidikan Al Quran mampu melaksanakan fungsinya dengan efektif, maka upaya peningkatan mutu pembinaan dan pengelolaan pendidikan harus di tingkatkan. Salah satu upaya tersebut adalah pelaksanaan sertifikasi ini," ujar Walikota.

Menurutnya, peran dan tanggung jawab guru sangat besar sebagai pelaksana langsung kurikulum pendidikan, sekaligus sebagai contoh teladan kebaikan yang hidup bagi anak didik dan lingkungannya.

"Untuk itu, para guru ini pun perlu mendapatkan perhatian kesejahteraan dengan meningkatkan insentif," imbuh Mahyeldi.

Insentif bagi guru TPQ/TQA dan MDA ini sebelumnya "dipukulrata" sebesar Rp120 ribu setiap bulannya. Tetapi sekarang ditingkatkan berdasarkan klasifikasinya, yaitu sertifikasi A sebesar Rp. 500 ribu, sertifikasi B Rp350 ribu dan sertifikasi C Rp 120 ribu setiap bulannya.

Kepala Bagian Kesra Kota Padang A l Amin, S.Sos mengatakan, pelaksanaan sertifikasi ini suatu bentuk mendukung visi misi Walikota dan Wakil Walikota Padang dalam mewujudkan masyarakat yang religius, sekaligus mensejahterakan para pendidik.

"Peningkatan insentif dengan klasifikasi sertifikasi ini untuk menghargai para guru berdasarkan senioritas dan tingkatan keilmuannya," imbuhnya. [Rel]


posted by @Adimin

Almuzzammil Yusuf Usulkan Sepakbola Jadi Alat Lobi Pejabat Negara


Jakarta (12/11) – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Almuzzammil Yusuf mengusulkan agar sepakbola menjadi alat lobi pejabat negara. Hal ini disampaikan Muzzammil usai pertandingan sepakbola persahabatan antara Tim DPR melawan Tim Wartawan di lapangan sepakbola DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa sore (11/10) kemarin.

“Lapangan sepakbola bisa jadi tempat baru lobi dan negosiasi, murah meriah. Tidak perlu di lapangan golf, mahal. Saya menyebutnya diplomasi lapangan hijau. Tim sepakbola DPR ini sudah terbentuk. Ke depannya saya usulkan agar kita bisa melakukan pertandingan persahabatan dengan Tim Duta Besar, Kepolisian, dan Kementrian,” ujar inisiator pertandingan sepakbola persahabatan antara Tim DPR melawan Tim Wartawan ini.

Terkait pertandingan sepakbola persahabatan antara Tim DPR melawan Tim Wartawan ini, Muzzammil menegaskan tidak ada menang kalah. Tujuan pertandingan persahabatan ini, lanjutnya, untuk mencairkan suasana. “Sifat olahraga itu senang. Sepakbola yang dipilih karena olahraga rakyat. Golf terlalu elitis,” kata legislator PKS asal Lampung yang dikenal gemar bermain sepakbola.

Tak ketinggalan, Muzzammil pun mengomentari jalannya pertandingan sore kemarin. “Misbakhun bermain ngotot, ga ada capeknya dia. Pak Francis yang bermain sebagai penjaga gawang juga tampil cemerlang. Ia berhasil menghalau banyak tendangan yang mengancam gawang Tim DPR, ia layak jadi man of the match,” pungkas Muzzammil yang rutin bermain sepakbola bersama pamdal DPR setiap pekannya ini.

Pertandingan sepakbola persahabatan antara Tim DPR yang terdiri dari koalisi merah putih (KMP) dan koalisi indonesia hebat (KIH) melawan Tim Wartawan DPR akhirnya berhasil dimenangkan oleh Tim DPR dengan skor 2-1. Gol bagi Tim DPR dicetak oleh Herman Khaeron dan Edhy Prabowo. [pks.or.id]


posted by @Adimin

Gubenur Sumbar Ajak Kaum Muda Minang Kembali Bersilat


Padang Panjang (11/11) – Delegasi silat dari berbagai aliran Minangkabau dan Sunda berkumpul di Padang Panjang, Sumatera Barat. Delegasi Silat Minangkabau ada sembilan aliran minang (Silat Kurambi, Sungai Patai, Pauh, Kumango, Sitaralak, Tuo, Batumandi, Paingan, dan Sunua). Sedangkan delegasi Silat Sunda ada empat perguruan pencak (Cimande, Bela, Sang Saka Buana, dan Panglipur). Mereka berkumpul di Rumah Budaya Fadli Zon, Aia Angek Cottage, Selasa (11/11).

Acara yang berlangsung di Jalan Raya Padang Panjang-Bukittinggi KM 6 tersebut diselenggarakan atas prakarsa Fadli Zon (budayawan), Mak Katik (tokoh silat minang), serta Ki Jatnika (tokoh silat sunda). Tampak hadir pada acara tersebut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno; Bupati Agam, Indra Catri; serta Walikota Payakumbuh, Reza Palevi.

Indra Catri dalam sambutannya menyampaikan bahwa pertemuan tersebut mempertemukan dua akar dari perkembangan silat di Indonesia. Melalui pertemuan ini diharapkan akan lahir dan terbentuk peradaban serta akar persilatan yang harus tetap dipertahankan. "Acara seperti ini diharapkan menjadikan titik mula kebangkitan silat, dan sudah saat nya untuk membangkitkan kembali silat yang selama ini dikatakan mati suri,” ungkap Bupati Agam tersebut. 

Ki Jatmika dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada penyelenggara karena acara tersebut sekaligus menjadi ajang mempererat persahabatan antara Minang dan Sunda. Ki Jatmika juga menjelaskan sekilas tentang perkembangan silat di Sunda, terutama Silat Cimande yang merupakan silat tertua di Sunda. "Saya berharap acara seperti ini tidak hanya untuk kali ini saja. Namun terus dilanjutkan sehingga bisa mengangkat budaya kita,” harapnya. 

Sementara Fadli Zon, sebagai penggagas dan tuan rumah, menyampaikan bahwa silat bukan hanya sekedar beladiri, namun juga bisa menjadi sarana pembangunan karakter. "Character building (pembangunan karakter) hanya bisa didapat pada budaya dan sejarah. Apabila ingin mengembangkan diri, maka kita harus mampu membentuk character building tersebut. Apalagi dengan menghadapi era globalisasi, silat dapat menjadi salah satu benteng dalam menghadapi hal tersebut,” ungkap budayawan yang juga Wakil Ketua DPR RI itu. 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, menyampaikan kemungkinan adanya kesamaan antara Silat Minang dengan Silat Sunda. “Ini terlihat dari gerakan dan jurus yang ditampilkan dari kedua daerah. Acara seperti ini merupakan salah satu langkah dalam memelihara dan melestarikan kebudayaan bangsa, khususnya bagi Silat Minang sendiri,” ujarnya. 

Gubernur juga mengimbau kepada Bupati/ Walikota untuk mendorong anak-anak dan kaum muda agar tertarik dan mau mempelajari silat dengan sungguh-sungguh. "Sama-sama kita ketahui, saat sekarang anak-anak dan kaum muda Minang sudah jarang untuk mengetahui tentang silat. Yang menggeluti silat tersebut hanya orang-orang tua saja. Jadi apabila nanti saat orang-orang tua sudah tidak ada, maka ilmu silat tersebut pun akan ikut punah. Karena ilmu silat tersebut tidak tertulis dan itu merupakan sebuah kerugian bagi Minangkabau sendiri,” kata Irwan.[humas sumbar]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger