pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Dua Karakter Da’i: “Cerdas dan Bersih”

Written By @Adimin on 10 September, 2013 | September 10, 2013



Agar da’wah kita berhasil maka seorang da’i harus memiliki dua sifat ini: “cerdas dan bersih.”

Yang saya maksud adalah cerdas akalnya dan bersih hatinya. Saya tidak mensyaratkan kecerdasan yang brilian. Cukuplah apabila dapat memandang segala sesuatu secara proporsional, tidak ditambah atau diku-rangi. Sebab, saya menyaksikan sebagian orang memiliki pola pikir yang kacau. Tidak tepat ketika mempersepsi realita, sehingga menganggap adat sebagai ibadah, sunah sebagai hal wajib, dan penampilan fisik sebagai hal yang utama. Hal inilah yang dapat mengacaukan terapi penyelesaian kasus-kasus yang timbul dan menyebabkan da’wah mengalami kegagalan yang serius.

Sifat “bersih” menyangkut kondisi hati yang saya kehendaki bukanlah seperti “bersihnya malaikat” tetapi hati yang dapat mencintai dan menyayangi orang lain. Tidak bersuka ria di atas kesalahan dan penderitaan orang lain. Bahkan, merasa sedih atas kesalahan mereka dan berharap agar mereka mendapat jalan kebenaran.

Saya pernah didatangi oleh seorang mahasiswa yang memberitahukan bahwa beberapa orang akan mengada-kan pentas musik. ia bersama teman-temannya akan mencegah pentas ini dengan jalan apa pun, termasuk dengan cara kekerasan. Saya katakan padanya, “Saya sepakat dengan kalian dalam menghentikan pesta ini.

Tetapi, sampaikanlah pendapat dan nasihatku ini kepada mereka. Tidak pantas bersuka ria di saat banyak peristiwa menyedihkan, baik lokal maupun internasional.

Bagaimana kita bernyanyi-nyanyi sementara puluhan ribu kaum Muslimin terbunuh, terluka, dan terusir. Bencana Palestina dan Afghanistan masih terus berlangsung dan masa depan Islam di kedua negara tersebut masih suram. Sementara itu perang saudara di Somalia telah menelan korban ratusan kali lipat daripada perang saudara di Yugoslavia. Musibah banjir besar telah merenggut korban di Iskan-daria, serta musibah-musibah lain di berbagai tempat. Lalu untuk apa kita bernyanyi-nyanyi?  Apakah hati kita sekeras batu?”
“Mereka tidak akan menerima saran ini!” ujar mahasiswa tersebut.

Lalu saya katakan, “Coba tanya mereka, apa yang akan dinyanyikan? Apakah syair cinta murahan dan lagu selera rendah? Kalau memang demikian berarti masyarakat ini sedang sakit perasaannya dan tidak akan memunculkan sesuatu kecuali keburukan. Seharusnya pada masa-masa krisis yang sedang mengepung kita ini, kita menjauhi suara-suara yang tidak berguna.”

“Saya tidak akan mengatakan seperti yang Anda anjurkan tadi, tetapi akan saya katakan kepada mereka, bahwa Allah telah mengharamkan nyanyian dan kami akan bubarkan pesta itu di depan panitia penyeleng-gara!” jawab mahasiswa tersebut.

Kemudian saya katakan kepadanya, “Kamu ini masih tergolong baru di kancah da’wah, mengapa tidak mengambil pelajaran dari pengalaman para pendahulumu? Apalagi Islam banyak mempunyai musuh yang sedang menanti, jadi jangan tunjukkan kepada mereka kekurangpahaman dan keburukan tmdakan kita!”

Ternyata ia menolak dan tetap pada prinsip semula. Akhirnya mereka ditangkap polisi dan sebagian masuk penjara.

Saya selalu memberi nasihat kepada aktivis Islam untuk senantiasa bersikap bijaksana dalam da’wah. Saya tekankan agar tidak memberi peluang kepada musuh-musuh Islam untuk menyerang dan memojok-kan Islam maupun para da’i hanya gara-gara semangat yang dibarengi sikap ceroboh.

Hendaklah tujuan utamanya adalah pembinaan aqidah, akhlak, dan ibadah. Adapun masalah-masalah khilafiyah, tidak ada hubungannya dengan da’wah dan prinsip amar ma’ruf nahi munkar. Nabi Daud ‘Alaihis Salam dan Sulaiman ‘Alaihis Salam saja tidak berselisih dalam masalah tanaman yang dirusak dan dimakan kambing.

Sebagian ulama, ada yang berpendapat bahwa menyusui sewaktu besar sama hukumnya dengan ketika masih kecil. Bila timbul khilaf, hendaknya dibahas pada bidangnya (pada masalah fiqihnya saja). Adapun menga-lihkannya ke bidang da’wah merupakan kesalahan besar.

Seorang da’i yang tidak memiliki kecerdasan akal dan kebersihan hati, akan membuat problem yang rumit di tengah perkembangan Islam. Saya pernah pergi ke Kanada dan Amerika Serikat —ketika saya menjadi utusan Rabithah Alam Islami— . Di sana banyak da’i yang meletakkan “bebatuan” di tengah-tengah jalan Islam, yang mereka ambil dari lingkungan hidup zaman dahulu agar laju perkembangan da’wah berhenti di tengah-tengah dunia baru. Mereka marah karena membela madzhab dan kepentingannya dengan mengatasnamakan Islam. Tetapi Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka memperlukan orang yang dapat menyinari akal pikiran mereka dan membersihkan hatinya.

Muhammad Al Ghazali

posted by @Adimin

Jika Akhirnya Harus Dikenal

Menyembunyikan amal tidaklah mudah. Karena keinginan manusia agar eksistensinya diakui, dikenal banyak orang, apalagi dizaman informasi dimana kepopuleran atau keterkenalan seseorang sering berbanding lurus dengan kemakmuran seseorang. Ditambah lagi dengan rongrongan hawa nafsu. Tetapi ini bukan berarti kita harus meninggalkan amal shalih dan kebaikan karena takut diketahui orang lain. 

Fudhail bin iyadh mengatakan beramal karena manusia adalah syirik, meninggalkan amal karena manusia adalah syirik, Ikhlas adalah engkau selamat dari keduanya. Maka selama niat di awal sudah benar setiap orang harus berusaha meluruskan niat itu sepanjang amal dan setelahnya. Bukan dengan cara meninggalkannya. Orang yang meninggalkan amal karena takut tidak ikhlas, maka ia meninggalkan keikhlasan dan meninggalkan amal itu sendiri. Karena itu mungkin saja ada amal-amal shalih yang terlihat dan akhirnya dikenal atau bahkan terkenal dengan keshalihannya. Dan ini sebenarnya juga bukan suatu kekurangan. Karena tak mungkin pula semua amal shalih harus disembunyikan tanpa publikasi dan tidak diketahui orang lain.

Amal-amal baik dalam kondisi tertentu bahkan harus dilakukan secara massif dan massal bersama sama. Ini terjadi ketika kita berada dalam situasi dimana gema dan arus amal-amal shalih dituntut untuk bisa menyaingi gelombang amal-amal keburukan. Bahkan bila perlu arus amal baik bisa melahap dan menelan gelombang amal amal keburukan. Kita memerlukan gerakan massal dan dan kekuatan besar untuk menghadang serangan keburukan yang merajalela. 

Perjuangan personal saja tidak cukup. Kebaikan harus terhimpun dalam sebuah kekuatan massal yang dapat menggetarkan lawan lawannya. Artinya amal kebaikan harus tampil dan turut mempengaruhi masyarakat untuk meminimalisir keburukan yang juga tampil dan mempengaruhi masyarakat. Beribadah bsecara rahasia dan sembunyi sembunyi adalah untuk memperkaya batin dan ruhani kita. Agar lebih kokoh dan tegar, sehingga tidak terombang ambing oleh pesona dan gemerlapnya dunia. Tapi sekali lagi itu hukaan berarti kita tidak diperbolehkan mendeklarasikan dan menampilkan amal amal Islami dihadapan banyak orang. Terlebih pada saat arus keburukan makin menggelombang dan arus kebaikan masih sangat lemah. Memang sudah tabiat manusia setiap orang lebih membutuhkan contoh langsung dan ajakan konkrit yang sudah disaksikan prakteknya ketimbang hanya slogan dan pidato belaka. Manusia memerlukan dorongan utk melakukan kebaikan melihat orang melakukan amal shalih akan menumbukan semangat kompetisi yang positif dalam kebaikan.

Tentu saja orang yang dikenal dengan amal baiknya menjadi harus lebih hati hati memelihara dan menjaga diri dari berbagai penyimpangan niat. Salahsatu penyeimbang hati utk tidak terjerumus pada ketidakikhlasan adalah adalah denagn tetap memelihara amal-amal rahasia lainnya kepada ALLAH SWT. Seperti banyak dilakukan para sahabat ra.
 

Drs. Muhidi, MM

posted by @Adimin

Mahyeldi (PKS) Berpeluang Memenangi Pilkada Kota Padang



Pilkada Kota Padang sudah di depan mata, hanya beberapa hari saja yang tersisa bagi para kandidat untuk menarik simpati dari masyarakat. Sepuluh pasangan bertarung, bersaing untuk menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat Kota Padang. Sebentar lagi, setelah 30 Oktober Padang akan memiliki walikota yang baru.
 
Dari segi jumlah pasangan calon, maka ini menjadi pilkada paling ramai. Ada duapuluh wajah dengan senyum manis yang akan terpampang di kertas suara. Semuanya ingin menjadi walikota-wakil walikota, tapi tidak semuanya yang akan menang. Mari kita baca peluang mereka berdasarkan nomor urut, dan pada akhirnya hanya akan tersisa satu pemenang.
 
 
1. Emma Yohana-Wahyu Iramana Putra
Emma Yohana adalah anggota DPD RI dari Sumatera Barat sedangkan Wahyu Iramana Putra adalah Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang. Mereka diusung oleh koalisi Partai Golkar dan PBB.
Peluang pasangan ini tidak terlalu besar untuk menang, kemungkinan hanya akan memperoleh peringkat 3 atau 4. Hal ini dikarenakan oleh beberapa sebab :
 
 
  • Meskipun diusung partai sebesar Golkar, diyakini suara Golkar tidak akan bulat untuk pasangan ini karena Asnawi Bahar dan Kandris Asrin yang juga merupakan fungsionaris Golkar juga akan maju sebagai calon walikota dari jalur independen. Suara Golkar dipastikan akan terpecah-pecah.
  •  
  • Emma Yohana belum menunjukkan prestasi yang gemilang sebagai anggota DPD RI.
  •  
  • Wahyu Iramana Putra tidak terlalu menonjol dalam perpolitikan Kota Padang.
  •  
  • Kepemimpinan seorang perempuan belum bisa diterima dalam kultur mingkabau (Padang)
 
2. Muhammad Ichlas El Qudsi-Januardi Sumka
 
Muhammad Ichlas El Qudsi (michel) merupakan anggota DPR RI, sama seperti Emma Yohana ia juga turun gunung untuk mengelola Kota Padang. Sedangkan Januardi Sumka adalah Ketua Partai Demokrat Kota Padang. Mereka diusung oleh koalisi Partai Demokrat dan PAN. Kemungkinan pasangan ini akan menjadi runner-up, mereka sulit untuk menjadi pemenang pertama karena :
 
 
  • Selama menjadi anggota DPR RI, tidak banyak kiprah Michel yang kita dengar. Kalaupun namanya muncul di televisi itu hanya saat Dahlan Iskan meminta maaf kepadanya, selain itu tidak ada.
  •  
  • Suara PAN akan terpecah dalam mendukung pasangan ini karena Maigus Nasir mantan ketua DPRD Kota Padang dari PAN juga maju sebagai calon walikota dari jalur independen. Maigus Nasir juga akan mengantongi banyak suara dari Muhammadiyah, sehingga suara PAN untuk Michel tidak akan bulat lagi.
  •  
  • Januardi Sumka yang menjadi pasangan Michel bukanlah tokoh yang bisa menarik banyak suara, satu-satunya kekuatannya hanyalah Partai Demokrat. Tapi sayang, kita sama-sama tahu Partai Demokrat adalah bintang yang sedang meredup dan menunggu mati.

 
3. Desri Ayunda-James Hellyward
 
Desri Ayunda dan James Hellyward maju dari jalur independen, tetapi didukung oleh PDI-P. Pasangan ini berpeluang menjadi kuda hitam yang akan melangkahi banyak pasangan lain dari jalur independen. Diantara nama-nama dari jalur independen, pasangan ini cukup top. Beberapa waktu lalu PDI-P juga telah mendatangkan Jokowi, sekalian untuk menjadi “maskot” bagi pasangan ini. Strategi yang sama dengan yang PDI-P lakukan di daerah lain, namun jarang berhasil. Kemungkinan pasangan ini akan menjadi peringkat 3 atau 4 dalam Pilkada Kota Padang.
 
 
4. Asnawi Bahar-Surya Budhi
 
5. Ibrahim-Nardi Gusman
 
6. Kandris Asrin-Indra Dwipa
 
7. Maigus Nasir-Armalis
 
8. Indra Jaya-Jefri Hendri Darmi
 
9. Syamsuar Syam-Mawardi Nur
 
Dari nomor urut 4-9 semuanya merupakan pasangan calon dari jalur independen. Dalam sejarah Pilkada di Indonesia calon dari jalur independen sangat sulit untuk memenangi Pilkada karena berbagai keterbatasan, hanya satu dua yang menang seperti aceng fikri. Kalaupun ada calon independen yang menang dalam Pilkada pastilah calon itu sangat populer, punya rekam jejak yang baik, didukung oleh dana yang memadai dan tidak ada calon dari parpol benar-benar buruk sekali.
 
 
Dalam Pilkada Kota Padang, nama-nama dari calon independen tidak ada yang populer. Rekam jejak mereka juga tidak ada yang terlalu membanggakan, semua biasa-biasa saja. Satu hal lagi, dalam Pilkada Kota Padang, masih ada calon dari Parpol dengan kualitas yang bagus, seperti pasangan calon dari nomor urut 10.
 
10. Mahyeldi-Emzalmi 
 
Mahyeldi merupakan kader PKS yang sekarang sedang menjabat sebagai Wakil Walikota Padang. Sedangkan Emzalmi adalah mantan Sekretaris Daerah Kota Padang. Mereka diusung oleh koalisi PKS dan PPP. Pasangan ini berpeluang untuk memenangi Pilkada Kota Padang karena:
 
  • Pasangan ini lebih berpengalaman dalam memimpin Kota Padang dibanding calon yang lain, sehingga masyarakat lebih menaruh kepercayaan kepada mereka. Hal ini juga dikarenakan isu perubahan yang diusung oleh calon lain tidak begitu jelas.
  •  
  • Pasangan ini lebih dekat dengan masyarakat, bandingkan dengan calon lain yang selama ini berada jauh di pulau sana.
  •  
  • Meskipun diterpa badai ditingkat pusat, kader-kader PKS di Kota Padang tetap solid. Kita tahu bahwa kekuatan kader PKS yang militan ini sangat berperan dalam memenangkan setiap calon PKS.
  •  
  • Suara PKS Kota Padang dijamin akan bulat untuk Mahyeldi, tidak akan terpecah seperti partai-partai lain.
 
Dalam beberapa poster dan baliho yang terakhir beredar di Kota Padang, ada tulisan 10 M. 10 M dapat berarti nomor 10 untuk Mahyeldi-Emzalmi. 10 M dapat juga diartikan sebagai: 1 untuk Satu, 0 untuk Putaran dan M untuk Menang. Satu Putaran Menang untuk Mahyeldi-Emzalmi

Sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/09/09/mahyeldi-pks-berpeluang-memenangi-pilkada-kota-padang-591080.html 

posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger