pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

"Capaian di Tengah Badai, PKS Bersyukur Raih 41 Kursi DPR" | By @Fahrihamzah

Written By mediapkspadang on 10 May, 2014 | May 10, 2014


Alhamdullilah, semalam tabulasi suara nasional sudah selesai. Apapun yg terjadi kita tetap harus bersyukur. #PKSbersyukur

Kali ini PKS memperoleh suara: 8.480.204 (6,79%), alhamdulillah. Naik dari perolehan pemilu sebelumnya. #PKSbersyukur

Tetapi kursi rupanya tergerus cukup signifikan dari 57 menjadi 41 (sebelum sengketa MK). #PKSbersyukur

Data perolehan Suara PKS tiga tahun adalah: 8.325.020 (2004), 8.206.955 (2009), 8.480.204 (2014). #PKSbersyukur

Adapun persentase perolehan suara PKS 2004 (7,34%), 2009: (7,88%), 2014: (6,79%). #PKSbersyukur

Sementara kursi DPR pusat: 2004 (45 kursi), 2009 (57 kursi) dan 2014 (41 kursi sebelum MK). #PKSbersyukur

Jadi, meski memperoleh tambahan suara hampir 300.000 justru PKS mengalami penurunan kursi. #PKSbersyukur

Meski mengalami kenaikan jumlah suara, tetapi PKS mengalami penurunan tangga ke nomor 7.#PKSbersyukur

Kebalikan dari pemilu 2009, PKS mengalami penurunan suara tetapi mengalami kenaikan kursi dan tangga. #PKSbersyukur

Target #PKS3Besar yang dicanangkan pada saat Mukernas Yogyakarta 2011 ternyata memang terhempas. #PKSbersyukur

Saya ingat Mukernas jogja kita canangkan sebagai akhir konsolidasi mesin dan awal ekspansi. #PKSbersyukur

Tapi ternyata, awal 2013 partai justru mengalami serangan telak yang hampir mematikan. #PKSbersyukur

Kasus LHI, yang dituduh menerima suap sepanjang 2013 telah menjadi kampanye hitam luar bisa. #PKSbersyukur

#PKSbersyukur masih memiliki kesempatan selama 2013 dalam masa kita diserang kita memiliki panglima perang.

Saya merasakan betul, setelah dilantik Jumat Februari 2013, Presiden @anismatta nyaris tak pernah berhenti. #PKSbersyukur

Hampir semua dari 33 Propinsi dikunjungi dalam tempo setahun itu dan hampir semua kota di Jawa. #PKSbersyukur

Ratusan pidato telah disampaikan dan ribuan silaturahmi telah diselenggarakan. #PKSbersyukur

Kita merasa sudah melakukan semua yang kami lalui. Dan sepertinya kita akan mendapatkan yg kita mau. #PKSbersyukur

Dan kalau hasil yang kita saksikan sekarang nyata, inilah kenyataannya. Suara kita naik tapi kursi kita turun. #PKSbersyukur

Capaian ini adalah capaian di tengah badai...tidak adil jika kita banding dengan capaian partai yg lain. #PKSbersyukur

Saya terus mengingat kalimat yang senantiasa diulang oleh Presiden @anismatta dalam pidatonya. #PKSbersyukur

Pukulan yang tak mematikan maka akan menguatkan. Nyatanya kita tak mati maka kita akan kuat. #PKSbersyukur

Tugas partai ke depan adalah memperbaiki sistem dalam mengelola sumber daya yang kita miliki sekarang. #PKSbersyukur

Seperti sekarang terus dirintis oleh Presiden @anismatta dan DPP secara umum, kerja harus terencana.#PKSbersyukur

Memang permainan belum selesai, karena pekan dan calon Presiden dan wakilnya harus segera ditetapkan. #PKSbersyukur

Sebagai salah satu peserta koalisi, PKS perlu membangun kesepahaman untuk memenangkan dan memerintah.#PKSbersyukur

Atau jika kehendak Ilahi berkata lain, maka harus juga kesepahaman untuk membangun oposisi yang loyal. #PKSbersyukur

Itulah jalan yang terbentang. Dan dalam keadaan apapun, posisi PKS masih baik dan kita harus siap selalu, #PKSbersyukur

Kita ingin merobak banyak sistem yg buruk, tetapi rupanya jalan masih panjang. #PKSbersyukur

Meski demikian, jalan untuk memperbaiki keadaan selalu ada. Karena itulah kita ikut ikhtiar dalam Pilpres. #PKSbersyukur

Berharap seorang Presiden memahami apa yg ingin kita wujudkan dan berkemampuan melaksanakan terpilih. #PKSbersyukur

Demikianlah politik kita selalu menyimpan harapan, bagi itikad dan keinginan baik kita. #PKSbersyukur

Tapi jalan selalu panjang bagi bangsa yang tidak pernah mau mengambil jalan pintas. #PKSbersyukur

Maka teruslah berjalan, menyalakan harapan dan mencari cara untuk membangun kesejahteraan. #PKSbersyukur

Teruslah jalan, menggelorakan semangat untuk terus berjuang sampai tercipta keadilan, #PKSbersyukur

Terima kasih kepada yang telah bersama mewujudkan cita dan harapan. #PKSbersyukur

Terima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah memungkinkan semua berjalan sesuai harapan. #PKSbersyukur

Terima kasih kepada aparat yang telah setia bekerja dalam diam dan terkadang di bawah makian. #PKSbersyukur

Terima kasih kepada yang tak terduga, tak terbaca dan tak tereja. Terima kasih tak terhingga. #PKSbersyukur

Semoga Allah SWT menjayakan bangsa Indonesia. Amiin. #PKSbersyukur

_____
https://twitter.com/Fahrihamzah


[pksnongsa]


posted by @Adimin

Mencipta Sekolah Kehidupan


“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.”
(QS Al ‘Alaq: 1-3).

 
Pendaftaran masuk sekolah sudah dimulai. Jika Anda termasuk orang tua yang sempat harap-harap cemas dengan sekolah baru anak Anda, buku Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela karya Tetsuko Kuroyanagi rasanya penting dibaca. Saya sendiri merasa perlu menghadiahkan buku tersebut kepada sahabat saya yang menjadi guru.
SD Tomoe, sekolah yang dikisahkan dalam buku tersebut, bangunannya tak meyakinkan. Seluruh gedung kelas terbuat dari bangkai gerbong kereta api. Tak ada muridnya yang menjadi juara lomba antarsekolah. Tak ada medali emas karena juara olimpiade sains. Usia sekolah inipun tak lama—bangunannya musnah saat jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki (1945). Namun, situasi belajar yang menarik dan menyenangkan di sekolah tersebut mempunyai pengaruh luar biasa bagi para alumninya. Dengan gaya kisahan yang ringan, buku tersebut mampu menggambarkan filosofi seperti apa sesungguhnya “sekolah bermutu.” Walhasil, buku yang laris (best seller) di Jepang ini bisa mengubah cara pandang terhadap pendidikan buah hati kita. Tidak ada yang perlu diratapi atas kegagalan UN dan masuk sekolah (atau kelas) favorit. Bahkan, kita perlu waspada dengan sistem pendidikan saat ini yang bisa jadi malah membodohi dan mengancam masa depan buah hati kita.

Kenyamanan

Pada 2003, Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pernah mengadakan survei internasional—dengan tes yang disebut PISA—untuk mengukur kemampuan siswa di bidang sains, membaca, dan juga matematika. Hasilnya, Finlandia ditetapkan sebagai peringkat pertama dunia dalam kualitas pendidikan.

Bagaimana sistem pendidikan Finlandia? Finlandia tidak membebani siswanya dengan tambahan jam-jam belajar, memberi PR tambahan, menerapkan disiplin ala tentara, atau menteror siswa dengan tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia agak lambat, pada usia 7 tahun. Jam sekolah merekapun hanya sedikit, 30 jam per minggu. Siswa diajar mengevaluasi dirinya sendiri. Mereka belajar bertanggung jawab. Rasa tanggung jawab itu membuat mereka lebih bebas untuk maju. Guru tinggal memotivasi, tidak harus selalu mengontrol mereka. Minimnya rasa tertekan inilah yang memungkinkan belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan dan dinamis.

Beban kurikulum yang terlalu besar adalah perkara yang merisaukan dalam pendidikan di Indonesia. Ketetapan passing grade untuk kelulusan, membuat semua sekolah dihantui rasa takut kalau tidak dapat melampauinya. Demi target lulus, sekolah lebih mirip bimbingan belajar. Ada tambahan waktu untuk mengerjakan soal-soal. Selalu ada PR yang dibawa siswa ke rumah. Tak cukup itu, sebagian besar anak masih harus ikut les di luar sekolah. Lacur, siswa laksana mesin robot penghafal dan penghitung par excellence!

Seto Mulyadi (Ketua Komnas Perlindungan Anak) dan Neno Warisman (da’iyah, mantan artis) adalah sebagian orang tua yang menyadari kelemahan sistem pendidikan kita. Sebagaimana Seto, Neno Warisman menarik anaknya dari sekolah formal. Menurutnya, sesuai fitrah otak mau belajar kalau ada perasaan nyaman. Bismillah, ia mengajari sendiri anaknya di rumah.

Apa yang dilakukan oleh Neno Warisman kita kenal saat sebagai ‘sekolah rumah’ (home schooling). Sekolah alternatif—yang saat ini telah diakui legalitasnya--ini mengingatkan kita pada Ki Hajar Dewantara. Jika kita tilik sejarah Ki Hajar Dewantara, tidak ada anak-anaknya mengikuti sekolah Belanda. Mereka belajar sendiri di rumah. Ini juga dilakukan oleh Haji Agus Salim. Bimbingan tersebut mengantarkan sukses seluruh anaknya. Di luar negeri kisah serupa juga kita dapati pada Bill Gates (pemilik Microsoft) dan Thomas Alfa Edison. Mereka tidak belajar di sekolah formal. Mereka banyak sekali melakukan eksperimen di rumahnya. Sukses besar pun dapat diraih dua orang tersebut.

Pemahaman

Salah satu hak anak yang harus dipenuhi oleh orangtuanya ialah memberikan pendidikan yang baik. Abul Hasan meriwayatkan bahwa suatu hari seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad saw.: ”Ya Rasulullah, apakah hak anakku terhadap diriku?” Rasulullah menjawab, ”Engkau baguskan nama dan pendidikannya, kemudian engkau tempatkan (pelihara) ia di tempat yang baik.”

Pendidikan yang baik tentunya tidak bisa disederhanakan dengan nilai rangking atau kelulusan UN dari sekolah favorit. Sahabat Rasulullah sendiri, tidak ada yang mengenyam sekolah formal. Tetapi, lewat didikan akhlak Rasulullah, mereka menjadi orang-orang yang mempunyai prestasi raksasa dalam sejarah.

Yang harus kita sadari, banyak sekali masalah kehidupan yang tidak ditemui dalam pelajaran berhitung dan hafalan di sekolah. Berhitung dan menghafal hanyalah sebagian kecil dari cara melatih berfikir sistematis. Fungsi utama sekolah semestinya adalah membentuk pola fikir dan perilaku positif anak-anak. Inilah yang kemudian akan membuat anak didik siap menjawab masalah dalam kehidupan nyata. Inilah yang dalam bahasa Al Qur’an, pendidikan itu diartikan sebagai sarana mensucikan diri. “Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”(QS Al Baqarah: 151)

Mensucikan diri sama artinya dengan tumbuhnya perilaku positif dalam belajar. Belajar bukan diniatkan untuk sekadar mendapat angka tinggi dalam rapor. Belajar adalah aktivitas mulia untuk meraih derajat tinggi di sisi Allah dan memberi manfaat kepada sesama. Pengertian inilah yang kemudian secara otomatis memotivasi anak didik untuk terus belajar. Inilah yang mengarahkan anak didik pada kepahaman.

Islam sendiri menempatkan derajat orang yang mengerti dan memahami (“faqih”) lebih tinggi dari pada orang yang menghafal (“hafizh”). Pada kurun terbaik dalam Islam—yaitu pada tiga abad pertama Islam—kedudukan dan kepeloporan berada di tangan para faqih, sedangkan pada masa-masa kemunduran, kedudukan dan kepeloporan itu ada pada para hafizh.

Tentu bukan berarti hafalan itu tidak perlu.. Namun, kita penting memahami bahwa hafalan hanyalah sebagai gudang data dan ilmu pengetahuan; untuk kemudian dimanfaatkan. Menghafal bukanlah tujuan itu sendiri, tetapi ia adalah sarana untuk mencapai tujuan yang lain. Apalagi saat ini, gudang data itu banyak digantikan oleh kaset/ disket—atau program penyimpan data digital lain yang saat ini begitu mudah didapat dan dipakai. Menurut Yusuf Qardhawi, kesalahan yang banyak dilakukan oleh kaum Muslimin saat ini adalah perhatian mereka kepada hafalan yang lebih tinggi daripada pemahaman. Sampai tingkat tertentu, menurut Qardhawi, ini menjadi persoalan yang sangat memalukan dalam dunia pendidikan di negeri-negeri Muslim. Sistem pendidikan itu kebanyakan didasarkan pada hafalan dan ”kebisuan,” serta tidak didasarkan pada pemahaman dan pencernaan. Kalau apa yang mereka pelajari didasarkan atas pemahaman dan contoh yang nyata, maka hal itu akan masuk kedalam otak mereka dan tidak mudah hilang dari ingatan. (Yusuf Qardhawi, Fiqh Aulawiyat).

Jadi, tak perlu ada yang dirisaukan bila anak kita tidak berada di sekolah favorit. Yang penting dilakukan adalah mengimbangi ketimpangan dalam sistem pendidikan negeri ini dengan pendidikan sebenarnya di rumah. Rumah dan keluarga adalah sekolah informal penentu sukses sejati. Orang tualah guru besarnya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanya lah yang menjadikannya nasrani, yahudi, atau majusi.” (HR. Bukhari). Dalam bahasa kita saat ini, orang tualah pemberi saham terbesar sebagai penentu sukses hidup seseorang. 

Kholid

posted by @Adimin

Peringkat 6, PKS Tetap Bersyukur



Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan hasil akhir rekapitulasi perolehan suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014. PDI Perjuangan memperoleh suara terbanyak dengan 23.681.471 suara atau 18,95 persen.
 
Bagaimana dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)? Ternyata PKS meraih sebanyak 8.480.204 suara atau 6,79 persen. PKS juga berada di urutan ke-6, di bawah PDIP, Golkar, Gerindra, Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"PKS mengucapkan terima kasih atas seluruh petugas yang terlibat dalam tahapan Pemilu Legislatif ini," kata anggota DPR dari PKS, Fahri hamzah.

Fahri menambahkan PKS tetap mendukung hasil kerja KPU, meskipun diakuinya masih ada yang harus dikritisi terkait sistem pemilu yang ada. Namun begitu, saat ini satu tahapan penting telah dilalui dan semoga untuk tahapan selanjutnya yaitu Pemilihan Presiden (Pilpres) dapat berlangsung lebih baik.
"Semoga tahapan berikutnya dapat kita lalui dengan lancar," harapnya


posted by @Adimin

KPU Sahkan Hasil Pemilu, Suara PKS Naik - Kursi Turun


Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya menyelesaikan penghitungan suara pemilu legislatif di 34 provinsi, satu jam sebelum batas akhir rekapitulasi pada Jumat malam (09/05). Maluku Utara menjadi provinsi terakhir yang disahkan hasil penghitungannya oleh Ketua KPU Husni Malik tepat pukul 23.05 WIB.

Berikut perolehan suara dan persentase nasional hasil Pemilu 2014:

1. PDIP 23.681.471 suara (18,95%)
2. Golkar 18.432.312 suara (14,75%)
3. Gerindra 14.760.371 suara (11,81%)
4. Partai Demokrat 12.728.913 suara (10,9%)
5. PKB 11.298.950 suara (9,04%)
6. PAN 9.481.621 suara (7,59%)
7. PKS 8.480.204 suara (6,79%)
8. Nasdem 8.402.812 suara (6,72%)
9. PPP 8.157.488 suara (6,53%)
10. Hanura 6.579.498 suara (5,26%)
11. PBB 1.825.750 suara (1,46%)
12. PKPI 1.143.094 suara (0,91%)

(sumber: BBC)

Hasil Pemilu 2014 yang diketok KPU tepat pukul 23.05 WIB ini PKS memperoleh 8.480.204 suara, naik sebesar 273.249 suara dibanding perolehan PKS di Pemilu 2009 yang memperoleh 8.206.955 suara.

Merunut hasil empat kali pemilu, PKS mengalami naik turun suara. PKS mengalami kenaikan saat Pemilu 2004, kemudian turun perolehan suaranya di 2009, dan sekarang Alhamdulillah di Pemilu 2014 yang diprediksi PKS bakal terkubur di tengah badai yang menimpa setahun penuh justru suara PKS mengalami kenaikan.

Berikut perolehan empat kali pemilu yang diikuti PKS (PK) :

Pemilu 1999: 1.436.565 
Pemilu 2004: 8.325.020
Pemilu 2009: 8.206.955 
Pemilu 2014: 8.480.204 

Namun kenaikan suara ini setelah dikonversi ke jumlah kursi DPR diperkirakan (karena belum ditetapkan KPU) kursi DPR untuk PKS mengalami penurunan dari 57 kursi (2009) menjadi 40 kursi (2014). Rincian 40 kursi belum kami dapatkan informasinya.

Berikut tabel perkiraan perolehan jumlah kursi DPR RI masing-masing partai yang dirilis POLMARK Indonesia:



[pkspiyungan]


posted by @Adimin

Perolehan Suara PKS Naik Dibanding Pemilu Sebelumnya

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan hasil perolehan suara masing-masing partai peserta Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Berdasarkan penetapan tersebut Partai Keadilan Sejahtera memperoleh 8.480.204 suara.

Perolehan suara PKS pada Pemilu 2014 ini mengalami kenaikan jika dibanding pada Pemilu 2004 dan 2009. Pada Pemilu 2004 PKS berhasil memperoleh 8.325.020 suara dan Pemilu 2009 memperoleh 8.206.955 suara.

Namun dari sisi persentasi, perolehan suara PKS pada Pemilu 2014 ini mengalami penurunan, yakni 6,79 persen. Pada Pemilu 2004, PKS memperoleh 7,34 persen dan 2009 sebesar 7,88 persen. Baca juga, Perolehan Suara Sah Parpol Pada Pemilu 2014

"Salam terimakasih untuk seluruh kader PKS yang telah berjuang sehingga Kita mendapat 8.480.204 suara," ungkap Sekjen PKS Taufik Ridho melalui akun Twitternya@TaufikRidlo, Sabtu (10/5).

Hasil ini menurut Taufik, adalah perolehan tertinggi dalam 3 kali Pemilu, namun secara persentasi mengalami penurunan.

"Itulah hasil yang Kita dapatkan. Kita tidak menyalahkan siapapun namun introspeksi mendalam kedalam barisan kita," katanya.

Dia mengatakan banyak hal yang perlu dibenahi pada internal PKS, maupun pola komunikasi dengan eksternal.

"Sisa-sisa selemperan Pemilu 2014 Akan diselesaikan di MK ada 6 dan terkait 7 gugatan untuk DPR RI. Kemungkinan kursi 40 kursi kalau Gugatan dapat 6 tambahan," pungkas Taufik. [dm/pksnongsa.org]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger