Jakarta -- Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) meminta aparat kepolisian segera mengungkap
aktor pemasangan spanduk khilafah yang masih ditemukan.
Ketua DPP PKS Bidang Humas Ledia Hanifa
mengungkapkan, spanduk-spanduk fitnah PKS mendukung sistem khilafah
sudah muncul berbulan-bulan lalu. Tetapi, ujar dia, sampai muncul lagi
saat ini belum ada kemajuan berarti dari aparat kepolisian.
"Mabes Polri mengeluarkan pernyataan
akan mengusut ini sejak tiga bulan lalu. Teman-teman PKS Jakarta juga
sudah melaporkan spanduk fitnah khilafah ini ke polisi beberapa bulan
silam. Sampai sekarang muncul lagi, belum ada laporan perkembangan
kasus," papar anggota DPR RI ini di Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Spanduk fitnah khilafah, papar Ledia,
sangat mengganggu situasi berbangsa di tengah permasalahan ekonomi
akibat melemahnya nilai tukar rupiah.
"Spanduk-spanduk seperti ini wajib
diusut aktornya jelang tahun-tahun politik dan permasalahan ekonomi
seperti saat ini. Dampaknya jadi tidak kondusif," papar dia.
Terlebih, ujar Ledia, spanduk juga tidak
sesuai dengan visi PKS yang mewujud kan keadilan dan kesejahteraan dalam
bingkai NKRI. "Bagi PKS, NKRI harga mati. Anggota-anggota MPR dari PKS
selalu mensosialisasikan NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD
1945 sebagai empat pilar kebangsaan ke berbagai wilayah di Indonesia,"
paparnya.
Ledia juga menegaskan, PKS tidak
memiliki afiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). "Tidak ada
afiliasi PKS dengan Eks HTI termasuk saat dulu masih berdiri sebagai
HTI. Jadi clear," tegas Ledia.
Diketahui, muncul lagi spanduk fitnah
khilafah yang dialamatkan kepada PKS di beberapa titik di Depok, Jawa
Barat Jumat (7/9/2018) pagi. Kader PKS Depok pun langsung menurunkan
spanduk fitnah tersebut.
Ledia juga mengucapkan terima kasih
kepada pemerintah daerah di Depok, Bekasi dan Jakarta yang sigap turut
menurunkan spanduk-spanduk fitnah karena melanggar peraturan daerah
tentang pemasangan spanduk.
posted by @Adimin
Post a Comment