pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Anis Mata: Prabowo Datang Membawa Cinta, Bukan Ambisi Kekuasaan

Written By mediapkspadang on 14 June, 2014 | June 14, 2014


Subang (13/6) – Calon Presiden Prabowo Subianto menggelar kampanye di Subang, Jawa Barat. Dua Pimpinan partai koalisi, Ketua Umum Golkar Abu Rizal Bakrie dan Presiden PKS Anis Matta turut mendampingi.

Dalam orasinya, Anis Matta menyebut mantan Danjen Kopassus itu terjun ke dunia politik bukan atas ambisi kekuasaan.

"Laki - laki yang kita dengar tadi orasinya, dia sudah punya pillihan untuk hidup enak, meski tidak menang (capres) pun. Tapi dia memilih datang ke politik, dia datang ke politik dengan membawa cinta, bukan ambisi kekuasaan," kata Anis.

Anis menyampaikan ini saat berorasi di depan ribuan pendukung pasangan Prabowo - Hatta yang menyesaki lapangan Dolok, Sari Rahayu, Karang Anyar, Subang, Jawa Barat, Jumat (13/6).

"Apakah kalian merasakan getaran cinta untuk Indonesia Raya?" Tanya Anis

"Ada" Jawab massa serentak.

Hujan Mengguyur

Setelah Prabowo memberi kalimat penutup untuk pendukungnya, hujan gerimis sedang turun. Prabowo turun dari panggung depan dan langsung diarak di tengah pendukungnya.

Hujan yang semakin deras, tak menyurutkan semangat warga untuk berdesakan menghampiri Prabowo, berebut salaman, berfoto dan lainnya. Pasangan Hatta Rajasa ini terus melayani salam warga sampai masuk ke dalam mobilnya.

Prabowo meninggalkan lapangan Dolok sekitar pukul 16.20 WIB dengan menggunakan mobil Alphard Vellfire putih menuju lapangan alun - alun Subang, lalu berlanjut menuju Jakarta menggunakan Helikopter. 

Sumber: news.detik.com


posted by @Adimin

Ketika Ical, Anis, Akbar, dan Priyo Kampanye Promosikan Prabowo


Jakarta (12/6) - Saat kampanye di depan ribuan pendukungnya di Palembang, Prabowo Subianto tidak memonopoli panggung. Calon presiden nomor urut satu ini memberikan kesempatan itu kepada rekan-rekan partai koalisi yang mendukungnya.

Seperti yang terjadi dalam kampanye di Benteng Kuto Besak, Palembang, Kamis (12/6). Prabowo pertama-tama membuka kampanye dengan memuji partai-partai koalisi pengusungnya. 

"Sepakbola tim harus hebat. Kesebelasan merah putih luar biasa hebatnya. Saya lihat bendara PKS, Golkar, PPP, Gerindra, PAN dan bendera Partai Demokrat sekarang. Tapi ini bukan masalah bendera partai ini masalah kita bersatu untuk kepentingan rakyat Indonesia semuanya," kata Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus itu lalu menyerahkan mikrofon kepada Ketum Golkar Aburizal Bakrie. Dalam orasinya, Ical, mengingatkan agar warga tak hanya mendukung Prabowo-Hatta saat ini tapi juga pada tanggal 9 Juli nanti.

"Beliau mengatakan di depan umat Islam, umat Islam nanti harus maju, harus pandai, dan seluruh bangsa Indonesia harus lebih baik dari sekarang. Yang akan datang di bawah nomor berapa?" tanya Ical.

"Satu!" teriak ribuan pendukungnya.

Giliran berikutnya adalah Presiden PKS Anis Matta. Dalam kampanye-kampanye sebelumnya, Anis selalu mengungkit tentang wajah Prabowo. Begitu juga dalam kampanye di Palembang ini.

"Tatap baik-baik mumpung matahari terang benderang, tatap calon presiden, tatap wajahnya baik-baik. Apa anda lihat ada aura presiden di situ. Ada aura presidennya?" tanya Anis.

"Ada," jawab ribuan pendukung.

Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso memuji figur Prabowo yang sudah pas sebagai presiden. Figur Prabowo dianggap cocok bersanding dengan pemimpin dunia lainnya.

"Kita membutuhkan pemimpin yang bisa memayungi betul, kita butuhkan pemimpin yang punya aura presiden betul, bisa berpidato dengan rakyat, pemimpin bayangkan jika bersama dengan pemimpin besar dunia lain, bisa berdiri sama tinggi duduk sama rendah, bisa kepala tegak salaman dengan Presiden Amerika Serikat, Rusia, Kanselir Jerman. Kita butuh semacam pemimpin itu, wajahnya ada pada figur Prabowo," ujar Wakil Ketua DPR ini.

Kesempatan terakhir diberikan kepada Ketua Wantim Golkar Akbar Tandjung. 

"Dia adaalah pemimpin yang tegas, cerdas, amanah, dan pemimpin yang seluruh jiwa raganya dibaktikan, diabdikan, untuk kepentingan rakyat, untuk kepentingan bangsa, untuk kepentingan negara!" kata Akbar.

Sumber: news.detik.com (dengan perubahan)


posted by @Adimin

Aher: Prabowo tidak Galak Tapi Tegas


Ketua tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa di Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan pihaknya siap memenangkan keduanya di Pilpres 9 Juli. Menurut Aher, para kader partai koalisi di Jabar solid.

"Mesin partai bagus ya. Golkar bagus, Gerindra bagus, PKS bagus, semua bagus," kata Aher di Ciminyak, Kabupaten Bandung Barat, seperti dikutip merdeka.com, Jumat (13/6).

Aher juga mengungkapkan, dirinya kian optimistis lantaran sudah didukung oleh Partai Demokrat.

"Sudah ada. Sudah ada di sejumlah tempat sudah ada. Di beberapa Kabupaten Kota sudah ada (anggota Demokrat yang gabung)," ucapnya.

Politikus PKS ini mengaku tak mau menggunakan fasilitas dinas untuk kampanye Prabowo - Hatta. Menurutnya saat kampanye, dirinya bukan lagi seorang gubernur tapi politikus pendukung Prabowo-Hatta.

"Saya sekarang (saat kampanye Prabowo - Hatta) bukan gubernur, saya sekarang Ahmad Heryawan, yang jad timses di Jawa Barat. Target 60 persen InsyaAllah," tegasnya.

Di sisi lain, Aher mengklaim masyarakat Jawa Barat sudah dewasa dalam memilih pemimpin di Pilpres nanti. Aher pun yakin bahwa mantan Danjen Kopassus itu tidak galak.

"Orang kan sering dikesankan Pak Prabowo itu tegas kemudian galak. Masyarakat akan tau sendiri kan mana ada wajah galaknya. Tentu tegas beda dengan galak," jelasnya.

"Tegas itu ada dalam sikap. Ketika harus bersikap di situ perlu ketegasan, di situ perlu orang yang berani bertanggungjawab mengambil risiko. Itu yang dimaksud dengan tegas," pungkasnya.[dm/pksnongsa]


posted by @Adimin

Inilah Alasan Mengapa Prabowo Ingin Jadi Presiden


LAMPUNG SELATAN - Ada sebuah cerita yang memotivasi Prabowo Subianto ingin menjadi orang nomor satu di negeri ini. Cerita itu diungkapkannya saat berorasi di Lapangan Tanjung Sari, Lampung Selatan, Kamis (12/6/2014).

Prabowo mengatakan, salah satu alasan yang membuatnya ingin menjadi presiden karena merasa tersindir oleh seorang sopir taksi ketika ia berkunjung ke sebuah negara. Ia tak menyebut negara mana yang dikunjunginya.

"Saat itu, saya sedang dalam perjalanan di sebuah negara. Saya naik taksi dengan asisten saya menuju bandara di sana. Di perjalanan, sopir taksi itu bertanya dari mana asal saya. Saya jawab asal saja waktu itu. Saya bilang dari Filipina," kisa Prabowo.

Menanggapi jawaban Prabowo, sang sopir taksi mengatakan, beruntung menjadi orang Filipina, bukan Indonesia.

"Dia bilang saya beruntung jadi orang Filipina. Kalau saya jadi orang Indonesia, saya menyedihkan. Kata dia, orang Indonesia itu bodoh," ungkap mantan Danjen Kopassus itu.

Prabowo merasa tersinggung dengan ucapan sopir taksi itu. Namun, dia justru memancing sang sopir untuk bicara lebih banyak. Prabowo penasaran kenapa sang sopir menyebut orang Indonesia bodoh.

"Dia bilang, Indonesia itu kaya, tapi pemerintahnya salah urus. Pemimpinnya korup, jadi rakyatnya miskin dan bodoh," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Ucapan sopir taksi itu, lanjut Prabowo, mengusik pikirannya hingga ia bertekad menjadi presiden untuk membawa Indonesia lebih baik.

"Omongan sopir taksi itu salah satu motivasi saya ingin menjadi presiden. Saya tidak mau rakyat Indonesia disebut bodoh. Saya tidak mau disebut bangsa yang korup. Saya mau kita mengelola kekayaan alam kita untuk kemajuan rakyat Indonesia. Saya ingin Indonesia dihargai bangsa asing," ujar Prabowo yang disambut tepuk tangan dan riuh para pendukungnya. [kompas/pkssumut]


posted by @Adimin

Prabowo-Hatta Setuju Polwan Berjilbab



Jakarta (12/6) - Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, memiliki komitmen untuk menjamin kebebasan penggunaan atribut jilbab bagi para polisi wanita (polwan) Muslimah.

Direktur Kebijakan dan Program Tim Kampanye Prabowo-Hatta, Drajad Wibowo mengatakan, mengenakan jilbab termasuk hak perorangan bagi setiap Muslimah. Secara prinsip, hak ini harus dipenuhi dan tidak boleh dihalang-halangi oleh siapa pun.

“Melarang polwan berjilab jelas tidak dibenarkan,” kata Drajad kepada ROL, Kamis (12/6).

Menurut Drajad, melarang seorang perempuan berjilbab justru melanggar hak perorangan. Karena alasan ini, kata dia, instansi Polri sudah seharusnya mengizinkan setiap polwan yang ingin mengenakan jilbab selama menjalankan tugasnya.

“Polri harus segara mengatur masalah ini agar hak polwan tersebut bisa diakomodasi. Karena itu, ke depannya kami harus mendorong Polri supaya segera mengeluarkan regulasinya,” ujar Drajad lagi.

Persoalan jilbab di kalangan polwan belum tuntas hingga saat ini. Meski Kapolri sebelumnya, Jendral Timur Pradopo, secara eksplisit sudah menyetujui legalitas polwan untuk berjilbab, namun keputusan tersebut kembali mentah saat hendak dilaksanakan.

Kapolri saat ini, Jendral Sutarman, sampai sekarang masih menunda-nunda pelaksanaan jilbab polwan tersebut. [ROL]


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger