pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Ini Alasan Elektabilitas Jokowi Tersalip Prabowo

Written By mediapkspadang on 21 June, 2014 | June 21, 2014


JAKARTA - Hasil survei belakangan ini yang ditunjukkan beberapa lembaga menunjukkan tren elektabiltas Joko Widodo terus melorot. Posisi Jokowi yang sebelumnya sangat mendominasi pertarungan, kini telah disalib Prabowo Subianto.

Data Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) terakhir menyebutkan elektabilitas Jokowi-JK turun menjadi 42,79 persen dan Prabowo meraih 44,69 persen. Direktur Puskaptis Husin Yazid mengatakan bahwa masyarakat menginginkan sosk pemimpin yang tegas, berani dan berwibawa. “Faktor keamanan adalah salah satu kebutuhan masyarakat,” kata Husin saat dihubungi wartawan, Jumat (20/6)

Dia menyatakan, keamanan yang dimaksud bukan hanya dari ancaman luar, tapi juga keamanan dalam hal bidang ekonomi. “Ekonomi Global sudah berlangsung, masyarakat butuh proteksi dalam bidang ekonomi. Dalam hal ini masyarakat mempercayai Prabowo bisa melakukan perlindungan tersebut,” ujarnya.   
Faktor kedua adalah masyarakat memilih Prabowo, lantaran presiden akan membawa nama Indonesia di mata dunia. Dalam hal ini, ketua dewan pembina Partai Gerindra itu lebih bisa dipercaya, untuk memberikan kewibawaan pada Tanah Air. Artinya, citra dan nilai Indonesia di mata dunia bisa dijaga oleh Prabowo.

Selain itu faktor yang juga banyak berpengaruh terhadap menurunnya elektabilitas Jokowi adalah serangan brutal yang bertubi-tubi alias menyerang tanpa dasar. "Masyarakat bisa melihat hal itu dan itu memberikan rasa simpati kepada Prabowo,” kata Husin.

Dia mengatakan selama ini banyak sekali rumor yang diembuskan untuk menjatuhkan Prabowo. Namun menurut Husein, saat ini masyarakat sudah jauh lebih cerdas karena derasnya arus informasi. Akibatnya rumor yang tidak berdasar sejatinya sudah mereka bisa pilah-pilah.

Penyebab lainnya adalah penguasaan daerah dari ketokohan cawapres. Keberadaan JK sebagai pendamping Jokowi tidak mendongkrak suara secara siginifikan. Berbeda dengan Hatta Rajasa yang menjadi wakil Prabowo, figur Hatta dinilai menjadi penopang suara.

"Sekitar 21 persen pemilih ada di pulau Sumatra dan Hatta Rajasa mampu menguasai daerah ini dengan baik. JK, meskipun menguasai daerah Sulawesi namun pemilih di sana hanya sekitar tuju persen," jelas Husin.

Husin menambahkan, bergabungnya mayoritas kader Demokrat dalam koalisi Prabowo-Hatta, juga turut berpengaruh. “Banyak masyarakat yang masih menyukai figur SBY." [ROL]



posted by @Adimin

Survei Vox Populi: Elektabilitas Prabowo-Hatta Lampaui Jokowi-JK Hingga 15,1%


JAKARTA - Vox Populi Survey merilis survei yang menunjukkan elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa lebih unggul dibanding capres-cawapres lainnya, yakni Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Dalam survei tersebut, Prabowo-Hatta memiliki elektabilitas 52,8 persen, sedangkan Jokowi-JK 37,7 persen. Yang tidak memberi jawaban dalam survei itu ialah sebesar 9,5 persen.

"Dari berbagai kelompok masyarakat yang ada, terlihat bahwa Prabowo-Hatta selalu unggul elektabilitasnya dibanding Jokowi-Kalla," ujar Direktur Eksekutif Vox Populi Survei, Basynursyah, saat memaparkan hasil survei di Whiz Hotel Cikini, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014).

Basynursyah mengatakan, unggulnya elektabilitas Prabowo-Hatta disebabkan oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Prabowo-Hatta untuk memecahkan segala persoalan bangsa, seperti nasionalisme yang mulai pudar dan ekonomi kapitalis yang menyengsarakan bangsa.

Prabowo-Hatta juga dianggap memiliki ketegasan, integritas, kejujuran, dan moral yang tinggi untuk bisa memecahkan permasalahan tersebut. Sementara itu, menurunnya elektabilitas Jokowi-JK, lanjut Basynursyah, disebabkan Jokowi dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah kemacetan dan banjir di Jakarta yang hingga kini masih terjadi.

Tak hanya itu, kasus bus transjakarta yang ditangani oleh Kejaksaan Agung, yang diduga melibatkan Jokowi, juga mempunyai pengaruh akan turunnya elektablilitas Jokowi-JK. Survei ini dilaksanakan pada tanggal 3-15 Juni 2014 dengan populasi warga Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum.

Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 5.226, tetapi yang berhasil dianalisis sebanyak 4.998 sampel. Toleransi kesalahan survei ini adalah sebesar /- 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dibuat dan dibiayai oleh Vox Populi dan dibantu oleh Persatuan Wartawan Republik Indonesia. [kompas]



posted by @Adimin

Irwan Prayitno: Organisasi Harus Tepat Ukuran Dan Fungsi


Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan menjalankan sebuah organisasi harus tepat ukuran dan fungsi sehingga reformasi dan birokrasi berjalan sebagaimana tuntutan undang-undang.

"Kita butuh organisasi yang betul-betul dapat menjalankan roda pemerintahan dengan baik, tepat ukuran dan tepat fungsi, sehinga reformasi dan birokrasi berjalan sebagaimana tuntutan undang-undang," ujar Irwan saat melantik Forum Komunikasi keorganisasian Provinsi dan Kabupaten/kota se-Sumatra Barat sekaligus membuka Rapat Koordinasi Teknis Kelembagaan Kabupaten/Kota di hotel Pangeran City Padang, pada Rabu (18/6) lalu.

Pada kesempatan itu Irwan juga menyampaikan agar dapat menyempurnakan kebutuhan organisasi yang ada di daerah masing-masing.

“Tepat fungsi bagaimana suatu organisasi atau lembaga bisa menjalankan amanah sesuai dengan fungsi dan tugas pokoknya, jadi tepat fungsi itu bagaimana berjalan secara profesional," tegasnya.

Irwan juga berharap organisasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan. Sebuah struktur baru yang semestinya dibuat demi membantu tugas-tugas khusus dan sesuai dengan ukuran yaitu tepat fungsi, ukuran perbaikan Kelembagaan (organisasi).

"Organisasi sebagai salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam melakukan penyelenggaraan Reformasi Birokrasi. Penyelenggaraan organisasi paling tidak mempunyai tiga unsur, yaitu, adanya orang yang bekerja, adanya kerjasama dan adanya tujuan yang akan dicapai oleh organisasi tersebut," katanya.

Menurut Irwan yang merupakan kader PKS ini, dalam prilaku organisasi unsur pekerja dan kerjasama merupakan hal yang rutin terjadi sebagaimana mestinya perjalanan organisasi sebelumnya.

"Dalam reformasi birokrasi ini yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita menentukan kejelasan titik akhir atau tujuan  apa  yang akan dicapai," jelasnya.

Tentunya, lanjut Irwan, pencapaian tujuan melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan. Selain pentingnya ketiga unsur tersebut, penciptaan lingkungan organisasi yang kondusif mutlak diperlukan dalam kesuksesan penyelenggaraan reformasi birokrasi.

"Hal ini dikarenakan organisasi merupakan sebagai suatu sistem terbuka yang berada di dalam sebuah lingkungan. Kegiatan organisasi akan merubah lingkungan dan juga sebaliknya lingkungan akan mendorong perubahan pada organisasi. Begitu juga iklim organisasi yang tercipta dalam interaksi antar personil yang terlibat di dalamnya," ungkapnya.[pr/dm/pksnongsa]


posted by @Adimin

20.000 Kader PKS DIY Door to Door Menangkan Prabowo-Hatta


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DIY telah menyiapkan seluruh sumber daya yang dimiliki guna mendukung agenda pemenangan pasangan Capres Prabowo-Hatta. Sejauh ini agenda konsolidasi internal telah tuntas dilakukan.

Menurut Sukamta, P.hD selaku Ketua DPW PKS DIY, selama 1 bulan semenjak deklarasi dukungan, PKS DIY telah menuntaskan agenda konsolidasi internal dengan kegiatan pemantapan struktur pemenangan hingga level kepengurusan DPRa (kelurahan) dan mensosialisasikan agenda pemenangan kepada seluruh kader PKS dalam agenda Apel Siaga Kader. Kami meyakini 100% kader PKS Solid menjadi mesin pemenangan Prabowo-Hatta.

Selanjutnya pasca agenda konsolidasi, PKS DIY saat ini telah menyiapkan 2 kegiatan utama pemenangan yaitu kampanye dan pengawalan suara. Untuk kampanye, PKS DIY telah memulai dengan memasang 1000 spanduk “Coblos Prabowo-Hatta”.

Tak cukup dengan spanduk sebagai media sosialiasi, guna lebih menguatkan tingkat keterpilihan Prabowo-Hatta, PKS DIY akan mengerahkan dua puluh ribu kader lakukan kampanye door to door. Ini adalah model kampanye selama ini menjadi ciri dan keunggulan PKS. Kami tentu berharap dukungan konkret ini akan menambah dukungan masyarakat kepada Prabowo-Hatta, jelas Sukamta. 

Sementara itu Zuhrif Hudaya selaku Sekum DPW PKS DIY menyampaikan, bahwa tidak kalah penting dari kampanye adalah kegiatan pengawalan suara. Sebagaimana telah diserukan oleh Tim Pusat bahwa untuk mengantisipasi kemungkinan kecurangan dalam proses pencoblosan hingga penghitungan suara akan dilakukan dengan Pola Saksi Berlapis. PKS DIY dalam hal ini akan membantu pengawalan suara secara penuh dengan menyiapkan saksi di 8348 TPS, 438 PPS, 78 PPK dan 6 saksi di KPU Kabupaten/Kota dan Propinsi. Kami telah berkomitmen bahwa PKS akan kawal suara secara ketat sehingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan dan jika ada kecurangan pasti akan tercatat/ terekam oleh saksi PKS untuk kemudian bisa ditindaklanjuti oleh Tim Advokasi.

Sebagai penutup, PKS DIY berharap kampanye Pilpres tidak dinodai dengan tindak kekerasan dan kampanye hitam (black campaign). Apalagi kita akan memasuki Bulan Suci Ramadhan, sudah sepantasnya kampanye dilakukan dengan santun dan mendidik. [pkspiyungan]


posted by @Adimin

"Manuver Kepalsuan Akan Ditangkap" by @FahriHamzah #JokowiDisclaimer





Twit @Fahrihamzah

20/06/2014

    Temans,
    Hari ini, ada penyerahan LHP Pemda DKI.
    LHP adalah laporan hasil pemeriksaan BPK.
    Atas kepatuhan..
    
    Laporan itu,
    Seperti laporan pemeriksaan Pemerintah pusat,
    Diserahkan kepada LEgislatif, DPRD.
    
    Mari kita lihat,
    Apakah E-Government,
    Apakah e-procurement,
    Apakah e-budgeting,
    Dll itu...
    Nyata atau khayalan...
    
    Dalam kasus Solo,
    Jelas sudah bahwa,
    Jokowi itu pedagang,
    Bukan pemimpin,
    Dia hanya berkepentingan
    dagangannya laku.
    
    Maka semua hal,
    Dalam pemerintahan,
    Kepentingannya adalah peresmian
    (Masuk Media dapat nama)
    Selanjutnya #nggakMikir
    
    Dia merasa,
    Kalau sudah laku dan dapat untung selesai,
    Dia merasa,
    Kalau sudah peresmian selesai...
    (Otak dagang)
    
    Maka jangan heran,
    Yang kayak begini,
    Meninggalkan banyak masalah...
    Nampak di bukunya,
    Solo adalah bukti.
    
    DKI di depan mata kita,
    Kita melihat banyak masalah.
    Tapi ditutupi.
    Pencitraan kuat sekali.
    Industri media punya mau.
    
    Nah sepertinya,
    Industri media,
    Alat pencitraan ini,
    Sudah punya mau lain,
    Media berbalik,
    Terbelalak,
    ...
    
    Siapa yg bermain dengan media,
    Kalau dia tak memilikinya,
    Waspadalah,
    Sudah banyak korban...
    Jokowi contoh baru..
    
    Buat media sekarang,
    Lebih menarik mengungkap kepalsuan jokowi,
    Daripada sisi aslinya..
    Sebab tidak ada...
    
    Dicitrakan jujur,
    Tetapi kerap berbohong...
    
    Dicitrakan konsisten
    Tetapi kerap berubah....
    
    Dicitrakan sederhana,,
    Tapi hidupnya mewah...
    (Media ungkap harga tas isterinya CHANNEL...)
    
    Masih banyak lagi..
    Itulah kalau kita palsu...
    Mengerikan..
    
    Jadilah apa adanya..
    Prabowo tidak pernah sok miskin...
    Karena keluarganya dikaruniai harta...
    
    Tuhan juga bilang,
    Kalau kalian punya Rizki tunjukkanlah..
    Yg penting halal..
    
    Pencitraan melelahkan aktornya..
    Juga melelahkan Republik Indonesia...
    Inilah yang kita hadapi...
    
    Jokowi naik #esemka
    Datang ke jakarta..
    Dia tahu sebagai pedagang..
    Mobil itu mimpi kita..
    
    Esemka sebagai mimpi
    Bagi jokowi,,,
    Baik untuk ditumpangi...
    Bukan diwujudkan...
    
    Jokowi pandai menumpang di mimpi kita..
    Tak pandai mewujudkannya,,,
    
    Jokowi itu pemain sulap..
    Dia memakai kartu-kartu...
    
    Masuk jakarta
    Jokowi masih mau simsalabim..
    Kita hadang...
    
    Kita rakyat..
    Bukan penonton pertunjukan..
    
    Negara bukan seni pertunjukan..
    Negara adalah cita-cita kehidupan..
    
    Content from Twitter

    Negara adalah kehendak umum..
    Bukan mau satu-dua orang...
    
    Manuver kepalsuan akan ditangkap...
    Pencitraan akan diungkap..
    Warna asli akan disingkap...
    
    Kita hanya perlu keberanian bertanya..
    Setiap saat..
    Tentang hal-hal yang janggal..
    
    Menurut saya,
    Jokowi itu janggal,
    Dan biarlah BPK mengungkapkan..
    
    Karena negara adalah Pranata..
    Pemimpin bukan segalanya...
    
    Selamat bekerja...
    Jangan lupa jumatan..
    Bagi yg melaksanakan...



posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger