pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Pengamat: Sikap PKS Sudah Tepat, Demokrat yang Tak Tahu Diri

Written By Unknown on 21 June, 2013 | June 21, 2013

 
Partai Demokrat dinilai sombong, tak beretika serta tidak tahu ilmu tata negara terkait dengan desakan agar Partai Keadilan Sejahtera menarik tiga kadernya yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu II menyusul penolakan partai itu akan kenaikan harga BBM.

"Itu (soal jabatan menteri) bukan urusan dia (Demokrat). Demokrat kegenitan," ungkap pengamat politik Prof. Iberamsjah malam ini (Jumat, 21/6).

Iberamsjah menegaskan, soal pengangkatan dan pemberhentian menteri, sepenuhnya hak prerogatif Presiden SBY. Karena itu, Demokrat tak perlu mendesak-desak. Dalam amatan Iberamsjah, sejumlah elit Demokrat mencoba jadi pembela SBY. Padahal, SBY sendiri tidak senang hak preorogatifnya dicampuri.

"Kalau saya Presiden, sudah saya pecat itu (elit Demokrat yang menyuruh PKS tarik menteri). Demokrat tidak tahu diri. Tidak tahu menempatkan dimana posisinya. Tidak cerdas," tegas Gurubesar Ilmu Politik Universitas Indonesia ini.

Sejalan dengan itu, Iberamsjah menilai sikap PKS betul. PKS bersikap pasif dan menyerahkan sepenuhnya nasib tiga kadernya Menkominfo Tifatul Sembiring, Mentan Suswono, dan Mensos Salim Segal Al Juffri kepada Presiden SBY. "Sudah betul itu PKS," tandasnya.
[rmol]

posted by @A.history

Metrotv Buta & Tuli Soal Dana 155 Milyar untuk Golkar dan Lapindo

 

Dahsyat, scenario licik dan penuh tipu muslihat telah dipertontonkan oleh wakil Rakyat dari PARTAI DEMOKRAT, PAN, PPP, PKB dan GOLKAR dalam mengekabui rakyat Indonesia.

Drama voting yang disiarkan live oleh beberapa media televisi yang diwarnai candaan-candaan bodoh soal RABNP 2013 yang didalamnya termaktub kenaikan BBM dan pasal siluman soal dana segar untuk melunasi kekurangan pembayaran pihak lapindo brantas kepada korban lapindo yang sudah terkatung-katung selama 7 tahun.

Sebuah pasal setan yang membuat polemik dan kontroversi karena Banyak anggota dewan bahkan ketua DPR pun tidak mengetahuinya …..
Semua hanya sibuk bahas PKS vs Koalisi, BBM dan BlSM sampai-sampai TV berita pertama di Indonesia METROTV seolah-olah buta dan tuli untuk menguak pasal siluman yang menggegerkan ini.

Kalau METROTV bungkam mungkin sesuatu yang begitu wajar mengingat sang empunya juga eks petinggi golkar meskipun berewokkan.
Yang lebih mengejutkan lagi statement menteri keuangan bahwa wajar dewan tidak tahu soal gelontoran dana 155 Milyar untuk meringankan beban Lapindo Brantas sebab pasal setan itu sudah tertuang dalam APBN sebelumnya yang kalau ditotal sudah 2,2 Triliyun lebih, Fantastic and amazing. Dana yang cukup buat menyekolahkan ribuan anak bangsa sampai tamat SMU.

Masih tahankah dengan model pemimpin yang seperti ini. Yang mengorbankan rakyat untuk membangun hegemoni indah buat kelompoknya sendiri dengan politik pengalihan ISU dan metode Alam Gaib yang serba tidak transparan dan abu-abu.

Semua terserah anda semua, karena Tuhan hanya akan merubah nasib suatu kaum, masyarakat atau negara jika mereka mau berubah ….
Merdeka dinegara sendiri …. !!!

Hengky Hamilton

http://politik.kompasiana.com/2013/06/20/metrotv-buta-tuli-soal-dana-155-milyar-untuk-golkar-lapindo-570715.html

posted by @Adimin

Fakta Persidangan: Hatta Rajasa Disebut di Sidang Suap Impor Daging Sapi

 
Jakarta - Terdakwa suap impor sapi yang juga Direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendi, membenarkan Menteri Koordinator Perekonomian dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa terlibat dalam kasus dugaan korupsi penambahan kuota impor daging sapi.

Juard, mengungkapkan itu dalam nota pembelaan diri (pledoi), yang Ia sampaikan guna menanggapi tuntutan 10 tahun penjara Jaksa KPK, di Gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (19/6).

Ia membenarkan, bahwa nama Hatta sendiri, muncul dari Direktur PT Radina Niaga Mulia, Elda Devianne Adiningrat alias Dati alias Bunda.

Ia menuturkan, ketika itu Elda menyertakan nama Hatta Rajasa guna meyakinkan atasannya, Direktur Utama PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman, supaya mau mengajukan penambahan kuota impor daging sapi ke Kementerian Pertanian pada 2013, dengan bantuannya.

Juard mengatakan, dia mendengar hal itu dari anak buah Elda, Jerry Roger Kumontoy. Menurut dia, Elda mengutus Jerry guna menyampaikan supaya PT Indoguna Utama mengajukan penambahan kuota impor daging sebesar delapan ribu ton.

"Jerry diminta Elda agar menyampaikam kepada saya mengajukan penambahan kuota impor daging sapi sebanyak delapan ribu ton untuk 2013. Jerry mengatakan saat itu Uban (Hatta Rajasa) telah menyetujui tambahan kuota impor sebesar 20 ribu ton," ujar Juard, ketika membacakan pledoi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (19/6).

Juard mengaku, ketika itu dirinya tak meyakini kalau Hatta Rajasa ikut bermain dalam kasus ini. Ia mengklaim, itu cuma akal-akalan dari Elda saja.

Selanjutnya, menurut Juard, Ia lantas berusaha membuktikan pernyataan Jerry itu. Dia kemudian memerintahkan seorang stafnya, Priyoto, membuat kembali surat permohonan penambahan kuota impor daging sapi.

Setelah jadi, Priyoto membawa surat itu buat diberikan kepada Jerry Roger. Keduanya bertemu di sebuah minimarket dekat kompleks Kementerian Pertanian, dan surat itu pun berpindah tangan.

"Tapi kemudian saya tahu surat permohonan itu tidak pernah dimasukkan Jerry atau Elda ke loket Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian," lanjut Juard.
[Ari Purwanto/aktual.co]


posted by @A.history

Kader PKS Jadi Menteri dan Gubernur Dihibahkan ke Pemerintah


PADANG – Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Irwan Prayitno, mengatakan seluruh kader PKS yang menjadi menteri dan gubernur sudah dihibahkan ke pemerintah.

“Kader PKS yang menjadi menteri dan gubernur itu sudah dihibahkan kepada pemerintah, untuk melaksanakan kebijakan pemerintah untuk masyarakat,” kata Irwan, saat pemantauan di SPBU Pertamina Jalan Perintis Kemerdekaan, Padang, Sumatera Barat, Kamis 20 Juni.

Menurut Gubernur Sumatera Barat itu, terjadi perbedaan antara kader partai di pemerintah dan parlemen. Sehingga pada sidang paripurna penetapan APBNP 2013, kader PKS berseberangan dengan pemerintah.

“Saya sendiri ada di eksekutif dan kerja saya tentu mengamankan kebijakan pemerintah. Kami sudah sepakat kader PKS yang ada di eksekutif termasuk menteri itu diberikan kewenangan untuk mendukung kebijakan pemerintah,” ujarnya.

Namun jika kader PKS yang menjadi menteri diberhentikan presiden, maka akan kembali ke partai. [tbn/okezone]

posted by @A.history

Gaji Presiden Mesir Dibahas di Parlemen untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah



Untuk pertama kali dalam sejarah negara Mesir sejak terbentuk republik tahun 1952 parlemen membahaskan secara terbuka pendapatan bulanan Presiden Mesir, para penasihat, dan pembantu beliau di Dewan Senat, Senin 17 Juni 2013.
Wakil pejabat Presiden yang hadir memaparkan pendapatan pegawai pejabat Presiden bahwa gaji bulanan yang diterima oleh Presiden Mesir Muhammad Mursi sebanyak 29,000 poundsterling Mesir (sekitar Rp41.000.000,-. Sedangkan  para pembantu Presiden menerima
20,000 poundsterling Mesir (sekitar Rp28.000.000,-). Sementara para penasihat beliau berpendapatan 10,000 poundsterling Mesir (sekitar Rp14.000.000.-).

Presiden Mursi melantik 17 orang penasihat dan 4 pembantu yang bertujuan memudahkan administrasi serta mengelakkan Presiden menjadi diktator dengan keputusan yang dibuat secara mutlak oleh Presiden seperti zaman Husni Mubarak.

Seorang anggota Dewan Senat yang membahas gaji ini kemudian memuji langkah yang diambil oleh Presiden, sedangkan gaji seorang Direktur Utama Perusahaan Telekomunikasi Mesir adalah sebanyak 60,000 poundsterling Mesir, atau setara Rp85.000.000,-.

Di Indonesia, gaji Presiden SBY beserta tunjangannya adalah sebesar Rp 62.497.800 per bulan. Sedangkan dana operasional atau taktis adalah Rp 2 miliar per bulan

http://muslimina.blogspot.com/2013/06/gaji-presiden-mesir-dibahas-di-parlemen.html

posted by @Adimin

Hikmah Ujian Berupa Konflik Internal



Konflik antar putra-putra Bayazid merupakan ujian besar bagi pemerintahan Utsmani. Konflik ini membuat mereka melakukan instropeksi diri, sehingga buahnya akan dipetik saat penaklukkan Konstantinopel di hari kemudian. Sudah menjadi sunnatullah, bahwa Allah tidak akan memenangkan satu umat, kecuali setelah mereka melewati fase uji-coba berat dan beragam; dengan ujian itu Allah hendak membedakan kualitas manusia yang baik dan jelek. Sunnah ini berlaku bagi umat Islam, tanpa kecuali. Allah berkehendak menguji kaum muslimin, untuk menyaring keimanan mereka, setelah itu baru memberikan kejayaan di muka bumi.

Ujian bagi kaum muslimin sebelum kemenangan, adalah perkara pasti dan niscaya, sebagai filter agar bangunan yang kelak kemenangan yang akan berdiri, bisa tegak dengan kokoh dan kuat. Sebagaimana firman Allah:
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-Ankabut:2-3)

Ujian bisa datang berupa beban berat, seperti harus meninggalkan tanah tumpah darah, berperang melawan musuh, masalah loyalitas yang sulit diharapkan, godaan syahwat yang berat, atau ditimpa kemiskinan dan krisis keuangan, dan segala macam musibah yang menimpa jiwa. Begitu juga sikap sabar atas perlakuan orang-orang kafir, baik berupa siksaan, provokasi, maupun tipu daya mereka.[1]

Saat menafsirkan surat Al-Ankabut diatas, Al Hafizh Ibnu Katsir berkata: “Istifham (kata tanya) dalam ayat ini merupakan kata Tanya pengingkaran yang maknanya ialah, bahwasanya Allah pasti memberikan cobaan kepada orang-orang beriman, sesuai kadar keimanan mereka.”[2]

Dalam hadits shahih disebutkan,
“Seberat-berat orang yang mendapat ujian adalah para Nabi, kemudian orang-orang saleh, kemudian orang-orang seperti mereka dan seterusnya. Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya. Jika agamanya kuat, maka akan semakin banyak ujiannya.” (HR. At Tirmidzi. Diambil dari Sunan At Tirmidzi, 4/601. Hadits hasan shahih).

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam juga menjelaskan, bahwa ujian itu adalah sifat yang lazim bagi kaum muslimin. Beliau bersabda,
“Perumpamaan orang beriman itu laksana pohon. Angin selalu menerpanya dan setiap mukmin akan senantiasa mendapatkan ujian. Sedangkan perumpamaan orang munafik itu adalah laksana tanaman padi yang tidak bergerak, kecuali saat dipanen.” (HR Muslim. Diambil dari syarah Imam Nawawi, dalam Bab Kiamat, Sorga dan Neraka:17/151).

Sesungguhnya ujian itu berlaku bagi setiap umat, Negara dan bangsa-bangsa. Maka demikian pulalah ujian itu menimpa pemerintahan Utsmani. Setiap Negara yang akan mencapai kematangannya, tak sepi dari segala cobaan.

Alhamdulillah, pemerintahan Utsmani tetap kokoh bertahan, walaupun digempur berbagai macam konflik internal yang hebat dan keras. Sampai akhirnya –dengan pertolongan Allah—Muhammad I berhasil naik tahta sebagai pemimpin tunggal pada tahun 1413 M. Dia mampu menghimpun kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya lepas dari kekuasaan Utsmani. Sesungguhnya kesadaran para pemimpin Utsmani, pascakekalahan di Ankara menghadapi Timurlenk, adalah kesadaran mereka untuk kembali kepada manhaj Rabbani. Langkah demikian sangat berkah, sehingga pemerintahan Utsmani kembali menjadi satu kekuatan terpandang dari sisi akidah, agama, perilaku, akhlak, dan jihad. Dengan karunia Allah jua, pemerintahan Utsmani mampu kembali ke spirit reliji dan menghidupkan akhlakul karimah.[3]

Dengan modal kecerdasan sangat langka yang ditata oleh Orkhan dan saudaranya Alauddin dalam membangun system pemerintahan yang baru; adanya tata administrasi kehakiman yang rapi; serta adanya jenjang pendidikan yang komprehensif (totalitas) bagi generasi muda Utsmani; serta berkat pertolongan Allah Yang Maha Mulia, maka di bawah kepemimpinan Muhammad I, pemerintah Utsmani perlahan-lahan kembali ke jalur semula, yaitu jalur lurus untuk mewujudkan mimpi besar, menaklukkan kekuatan politik Nasrani Eropa, Konstantinopel.

Terjadinya tragedy kekalahan di Ankara tidak membuat Bani Utsmani murung dalam kesedihan berlarut-larut. Justru tragedy ini member pelajaran besar, bahwa kemenangan pemerintahan Utsmani tidak bisa dilepaskan dari pertolongan Allah. Satu-satunya jalan untuk mencapai kemenangan, ialah kembali ke manhaj Rabbani. Itulah manhaj yang di dalamnya mengalir air kehidupan dan spirit syariah Islam. Jalan seperti ini cepat membawa berkah; pemerintahan Utsmani maju secara fantastis dan sangat membingunkan musush-musuhnya


 

[1] Tafsir An Nasafi, 3/249
[2] Tafsir Ibnu Katsir, 3/405
[3] Fi Ushul Al-tarikh Al-Utsmani, 61
[4] Muhammad Al Fatih, hlm.37



posted by @Adimin

Delapan Sikap Siapkan Diri Menyambut Ramadhan



TAK terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban. Sebentar lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Setelah sekian lama berpisah, kini Ramadhan kembali akan hadir di tengah-tengah kita. Bagi seorang muslim, tentu kedatangan bulan Ramadhan akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena Ramadhan merupakan bulan maghfirah, rahmat dan menuai pahala serta sarana menjadi orang yang muttaqin.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan, agar Ramadhan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.

Tentu saja persiapan diri yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa. Juga bukan dengan mengikuti berbagai program acara televisi yang lebih banyak merusak dan melalaikan manusia dari mengingat Allah Subhanahu Wata’ala dari pada manfaat yang diharapkan, itupun kalau ada manfaatnya. Bukan pula pergi ke pantai menjelang Ramadhan untuk rekreasi, makan-makan dan bermain-main.

Jadi, bagaimana sebenarnya cara kita menyambut Ramadhan? Apa yang mesti kita persiapkan dalam hal ini? Maka tulisan ini mencoba memberi jawaban dari pertanyaan tersebut. Menurut penulis, banyak hal yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan menyambut  kedatangan Ramadhan, yaitu:

Pertama, berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, sebagaimana yang dicontohkan para ulama salafusshalih. Mereka berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan sungguh-sungguh agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya dan selama enam bulan berikutnya mereka berdoa agar puasanya diterima Allah Subhanahu Wata’ala, karena berjumpa dengan bulan ini merupakan nikmat yang besar bagi orang-orang yang dianugerahi taufik oleh Allah Subhanahu Wata’ala, Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174)

Di antara doa mereka itu adalah: ”Ya Allah, serahkanlah aku kepada Ramadhan dan serahkan Ramadhan kepadaku dan Engkau menerimanya kepadaku dengan kerelaan”.  Dan doa yang populer: ”Ya Allah, berkatilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.

Kedua, menuntaskan puasa tahun lalu. Sudah seharusnya kita mengqadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya. Namun kalau seseorang mempunyai kesibukan atau halangan tertentu untuk mengqadhanya seperti seorang ibu yang sibuk menyusui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan hutang puasa tahun lalu pada bulan Sya’ban.

Sebagaimana Aisyah r.a  tidak bisa mengqadha puasanya kecuali pada bulan Sya’ban. Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i  sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa, maka kewajibannya adalah tetap mengqadha, dan ditambah kewajiban membayar fidyah menurut sebagian ulama.

Ketiga, persiapan keilmuan (memahami fikih puasa). Mu’adz bin Jabal r.a berkata: ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.

Oleh karena itu, suatu amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Maka dalam hal ini, hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Begitu juga ilmu sangat diperlukan dalam melaksanakan  ibadah lainnya seperti wudhu, shalat, haji dan sebagainya. Maka, menjelang Ramadhan ini sudah sepatutnya kita untuk membaca buku fiqhus shiyam (fikih puasa) dan ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf dan membaca al-Quran.

Kempat, persiapan jiwa dan spiritual. Persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam.

Persiapan jiwa dan spiritual merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam upaya untuk memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah puasa. Penyucian jiwa (Tazkiayatun nafs) dengan berbagai amal ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya yang akan menuntun seseorang kepada jenjang ibadah yang berkualitas. Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spritual untuk menyambut Ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan sebelumnya, minimal di bulan Sya’ban ini seperti memperbanyak puasa Sunnat.

Memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban merupakan sunnah Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Aisyah ra, ia berkata, “Aku belum pernah melihat Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam berpuasa sebanyak yang ia lakukan di bulan Sya’ban." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain, dari Usamah bin Zaid r.a ia berkata, aku bertanya, “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada bulan-bulan lain yang sesering pada bulan Sya’ban”. Beliau bersabda, “Itu adalah bulan yang diabaikan oleh orang-orang, yaitu antara bulan Ra’jab dengan Ramadhan. Padahal pada bulan itu amal-amal diangkat dan dihadapkan kepada Rabb semesta alam, maka aku ingin amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i dan Abu Daud serta dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).

Adapun pengkhususan puasa dan shalat sunat seperti shalat tasbih pada malam nisfu sya’ban (pertengahan Sya’ban) dengan menyangka bahwa ia memiliki keutamaan, maka hal itu tidak ada dalil shahih yang mensyariatkannya. Menurut para ulama besar, dalil yang dijadikan sandaran mengenai keutamaan nisfu sya’ban adalah hadits dhaif (lemah) yang tidak bisa dijadikan hujjah dalam persoalan ibadah, bahkan maudhu’ (palsu). Oleh Sebab itu, Imam Ibnu Al-Jauzi memasukkan hadits-hadits mengenai keutamaan nishfu Sya’ban ke dalam kitabnya Al-Maudhu’at (hadits-hadits palsu).

Al-Mubarakfuri berkata, “Saya tidak mendapatkan hadits marfu’ yang shahih tentang puasa pada pertengahan bulan Sya’ban. Adapun hadits keutamaan nisfu Sya’ban yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah saya telah mengetahui bahwa hadits ini adalah hadits sangat lemah” (Tuhfah Al-Ahwazi: 3/444).

Syaikh Shalih bin Fauzan berkata, “Adapun hadits-hadits yang terdapat dalam masalah ini, semuanya adalah hadits palsu sebagaimana dikemukakan oleh para ulama. Akan tetapi bagi orang yang memiliki kebiasaan berpuasa pada ayyamul bidh (tanggal 14, 15, 16), maka ia boleh melakukan puasa pada bulan Sya’ban seperti bulan-bulan lainnya tanpa mengkhususkan hari itu saja.”

Syaikh Sayyid Sabiq berkata, “Mengkhususkan puasa pada hari nisfu Sya’ban dengan menyangka bahwa hari-hari tersbut memiliki keutamaan dari pada hari lainnya, tidak memiliki dalil yang shahih” (Fiqh As-Sunnah: 1/416).

Kelima, persiapan dana (finansial). Sebaiknya aktivitas ibadah di bulan Ramadhan harus lebih mewarnai hari-hari ketimbang aktivitas mencari nafkah atau yang lainnya. Pada bulan ini setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal shalih seperti infaq, shadaqah dan ifthar (memberi bukaan). Karena itu, sebaiknya dibuat sebuah agenda maliah (keuangan) yang mengalokasikan dana untuk shadaqah, infaq serta memberi ifhtar selama bulan ini. Moment Ramadhan merupakan moment yang paling tepat dan utama untuk menyalurkan ibadah maliah kita. Ibnu Abbas r.a berkata, ”Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.” (H.R Bukhari dan Muslim). Termasuk dalam persiapan maliah adalah mempersiapkan dana agar dapat beri’tikaf dengan tanpa memikirkan beban ekonomi untuk keluarga.

Keenam, persiapan fisik yaitu menjaga kesehatan. Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat di bulan Ramadhan sangat penting. Kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik. Namun sebaliknya bila seseorang sakit, maka ibadahnya terganggu. Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam bersabda, “Pergunakanlah kesempatan yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim)

Maka, untuk meyambut Ramadhan kita harus menjaga kesehatan dan stamina dengan cara menjaga pola makan yang sehat dan bergizi, dan istirahat cukup.

Ketujuh, menyelenggarakan tarhib Ramadhan. Disamping persiapan secara individual, kita juga hendaknya melakukan persiapan secara kolektif, seperti melakukan tarhib Ramadhan yaitu mengumpulkan kaum muslimin di masjid atau di tempat lain untuk diberi pengarahan mengenai puasa Ramadhan, adab-adab, syarat dan rukunnya, hal-hal yang membatalkannya atau amal ibadah lainnya.

Menjelang bulan Ramadhan tiba, Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam memberikan pengarahan mengenai puasa kepada para shahabat. Beliau juga memberi kabar gembira akan kedatangan bulan Ramadhan dengan menjelaskan berbagai keutamaannya. Abu Hurairah ra berkata, “menjelang kedatangan bulan Ramadhan, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam bersabda, “Telah datang kepada kamu syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan kamu berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam itu, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). Selain itu, banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan tentang keutamaan Ramadhan. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam untuk memberi motivasi dan semangat kepada para sahabat dan umat Islam setelah mereka dalam beribadah di bulan Ramadhan.

Akhirnya, penulis mengajak seluruh umat Islam khususnya di Aceh untuk menyambut bulan Ramadhan yang sudah di ambang pintu ini dengan gembira dan  mempersiapkan diri untuk beribadah dengan optimal. Selain itu kita berharap kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar ibadah kita diterima, tentu dengan ikhlas dan sesuai Sunnah Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan dan dapat meraih berbagai keutamaannya.

Oleh: Muhammad Yusran Hadi, Lc, MA

Penulis adalah ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh & kandidat Doktor Ushul Fiqh, International Islamic University Malaysia (IIUM)


posted by @Adimin

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger