pic

Powered by Blogger.

Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi

Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...

Search This Blog

Latest Post

Ini Fakta Medis di Balik Sembelihan Syar'i

Written By Sjam Deddy on 27 June, 2013 | June 27, 2013

 Alhikmatu dhalatul mu'min, hikmah itu pada hakikatnya ada di tiap lini kehidupan manusia, tak terkecuali dalam tata cara penyembelihan hewan. Menurut Staf Khusus Bidang Efisiensi Pembangunan Pertanian Kementerian Pertanian Dr Hasim Danuri DEA, perlakuan baik saat menyembelih, ihsan adz-dzabh, manfaatnya akan kembali kepada kesehatan manusia itu sendiri.

Tenaga Ahli LPPOM MUI ini mencontohkan, berkaitan dengan tuntunan agar darah dari hewan tersebut mesti dikeluarkan, iraqat ad dam. Maka saat penyembelihan, penting memastikan bahwa darah telah keluar dengan sempurna dan proses tersebut tidak terlewatkan. Ia mengutip Surah al-Maidah ayat ketiga dan al-An'am ayat 145. 

Sebaiknya setelah disembelih, ayam, misalnya, didiamkan 5-10 menit hingga darahnya keluar semua, baru dimasukkan ke dalam air panas untuk dicabut bulunya. Jika proses itu tidak dilakukan, kualitas daging akan buruk. Darah yang tidak keluar dari tubuh hewan menjadi media tumbuhnya bakteri sehingga berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi.

Demikian pula bila memantik trauma atau stres hewan yang akan disembelih. Stres pada hewan bisa membuat daging mengandung asam laktat yang mampu membuat PH daging menjadi rendah.

Dosen Biokimia FMIPA Institut Pertanian Bogor ini menjelaskan, ada sejumlah metode kontemporer yang telah mendapat persetujuan MUI karena dinilai praktis dan mengurangi rasa sakit hewan. Pertama, secara kimia, yaitu pemberian eter atau bius pada hewan, cara ini sudah jarang lagi dipakai. Kedua, dengan listrik atau setrum, ini biasanya digunakan pada ayam dan sapi. Ketiga dengan mekanik, atau captive ball pistol, yaitu dengan cara mengetok kepala sapi dengan pistol bola.

Metode-metode ini bertujuan untuk memingsankan hewan lebih dahulu, baru disembelih. Namun, begitu dipingsankan, harus segera disembelih untuk mencegah terjadinya blood splashing, yaitu pembuluh darah pecah akibat trauma mekanik atau setrum. Jika tidak, akan muncul bercak darah di daging yang membuat kualitas daging berkurang.

Tetapi, ia menegaskan cara yang paling baik tetap saja seperti sunah yang telah diajarkan Rasulullah. Ini merupakan cara yang paling baik. Terbukti dengan selarasnya riset-riset tentang kualitas daging yang disembelih dengan darah hewan keluar sempurna. Ini merupakan hikmah penyembelihan hewan sesuai syariat Islam. Islam merupakan agama yang membawa hanya kebaikan.

Dosen IPB Dr Anna P Roswiem mengatakan cara penyembelihan hewan dengan memotong tiga urat, termasuk urat napas, kerongkongan (makan), dan darah. Hewan tersebut ada yang dipotong dengan pisau tajam, ada juga yang dipotong dengan mesin.

Memang, imbuhnya, akan ada kualitas perbedaan daging. Namun, itu terjadi jika hewannya tidak dipelihara dan diurus dengan baik. Terutama, jika hewan-hewan tersebut berasal dari daerah yang jauh, yang harus berada di jalan berhari-hari. Hewan tersebut bisa stres dan dagingnya pun kurang berkualitas lagi.

Membedakan daging
Lebih lanjut, Hasim Danuri menjelaskan kiat membedakan antara daging bangkai dan daging yang disembelih. Pertama dengan melihat warnanya. Warna daging yang disembelih, misalnya ayam, berwarna putih. Jika sapi, berwarna merah muda cerah. Sedangkan yang tidak disembelih, dagingnya berwarna merah tua. Selain itu, daging hewan yang disembelih jika dipegang terasa kenyal, tidak lunak seperti daging yang tidak disembelih sempurna

Oleh Nasih Nashrullah 

posted by @Adimin

KPK Masukkan Sampah dalam Dakwaan Luthfi Hasan

JAKARTA — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengaku geram dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengusik partainya dalam kasus dugaan suap kuota impor daging sapi. Menurutnya, KPK terlalu mengada-ada membuat surat dakwaan untuk kasus yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan orang terdekatnya Ahmad Fathanah itu.

"KPK itu memasukkan sampah ke dalam dakwaan. Siapa itu Yudi Setiawan?" kata Fahri di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Anggota Komisi III DPR ini mengungkapkan kegeramannya karena kasus itu turut mengganggu dinamika partainya. Ia juga menilai, dakwaan tersebut tidak memiliki dasar yang jelas.

Fahri pun menantang KPK untuk mempertemukan Luthfi, Fathanah, dan Yudi Setiawan secara langsung di pengadilan agar semuanya terbuka jelas. Ia juga mengaku siap beradu argumen dan fakta dengan KPK serta Yudi Setiawan.

"Partai ini dibangun dengan susah payah, enak saja mau diganggu-ganggu," ujarnya.

Dalam surat dakwaan, Luthfi mengungkapkan adanya kongkalikong antara dirinya dengan orang dekatnya, Fathanah, dan pengusaha Yudi Setiawan, dalam mengumpulkan dana untuk PKS. Menurut surat dakwaan, Luthfi pernah membahas rencana konsolidasi perolehan dana Rp 2 triliun dalam rangka pemenuhan target PKS pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.


posted by @A.history

"Politisi Muda, Jangan Takut Gelap, Arus dan Gelombang" | By @Fahrihamzah


sebelum tidur, jangan biarkan siapapun menantang moralmu. hadapi dengan jujur terbuka.

orang2 ini melakukan distorsi, tampil lah. apakah yang kau ragukan. karakter adalah soal keberanian melihat darah.

politik yang kita jalani sebagai amal adalah ibadah karenanya Ia tak boleh menjadi kebanggaan atau sumber kesombongan.

orang2 perlu waktu untuk mengenal kita dan oarang2 perlu waktu untuk membedakan siapa2 di antara kita. kita tak pernah sama.

tapi jangan biarkan orang ini menganggap diri mereka boleh menantang moralmu...sebab jika moralmu tak ada kau tak perlu ada.
 
orang2 tidak perduli dengan diri mereka, mereka hanya perlu menguji pemimpin mereka. berani jadi pemimpin adalah berani diuji.

dalam politik, kita akan menghabiskan banyak waktu untuk membuktikan mana yang asli dan mana yang palsu.

publik sudah berkali tertipu dan karena itu sekali lagi, publik perlu melakukan uji atas karakter para pemimpin.

jika pujian selalu dinanti dan hujatan selalu dihindari Maka sebaiknya jangan jadi politisi. jadi comedian saja.

kawan2 politisi muda, yang penting moral kita tak boleh ditantang. meski mereka selalu mencoba. kepala harus terus tegak.

sering aku katakan, aku akan tahu waktuku. aku akan tahu kapan aku SDh menjadi bagian dari masalah. saat itu aku berhenti,

tapi, tugas terbesar kita dalam jihad politik adalah membuktikan bahwa kita tulus dan kita berani. kita tak boleh mudah patah.

jangan takut gelap, jangan takut arus, jangan takut gelombang takutlah kepada Allah atas kejahatan yang kau sembunyikan.

bangsamu sedang menunggu kesejatian. dan aku akan lawan kepalsuan. sampai titik darah penghabisan. END.
 
* https://twitter.com/Fahrihamzah


posted by @A.history

Apa Salah PKS? (2)

Oleh: A Zaki/ Kompasianer
 
Sebagaimana tulisan saya beberapa waktu lalu, saya berusaha menelisik apa sebenarnya salah PKS di mata banyak pihak.

Saya kebetulan punya beberapa kawan anggota DPR, DPRD I & II dari berbagai partai. Saya seringkali bertukar pikiran mengenai beberapa hal termasuk dunia politik. Ada beberapa obrolan yang menarik bagi saya untuk dicermati. Mereka rata-rata kurang suka dengan anggota dewan dari PKS karena susah diajak kompromi untuk menerima dana-dana yang tidak jelas asal usulnya.

Untuk menolak dana-dana yang tidak jelas itu, anggota dewan dari PKS selalu mengatakan: “Dewan Syariah kami belum ada fatwa untuk itu jadi kami tidak bisa menerima dana tersebut” Kebanyakan mereka merasa terganggu atas sikap anggota dewan dari PKS ini. Sedikit-sedikit dewan syariah, sedikit-sedikit dewan syariah. Mungkin saja anggota dewan dari PKS yang lain ada yang mudah-mudah saja menerima sesuatu yang belum jelas urusannya, namanya juga manusia. Akan tetapi, yang ingin saya sampaikan adalah bahwa sistem di PKS secara keseluruhan diawasi oleh dewan syariah yang ada di tingkat pusat dan wilayah.

Jadi perilaku-perilaku yang mengarah pada pelencengan sistem akan dengan mudah di deteksi dan diambil tindakan. Saya teringat dengan kejadian dikeluarkannya mantan Ketua DPD PKS di salah satu kota di jawa barat. Beliau di keluarkan dari PKS gara-gara bermasalah dengan korupsi, dan hal itu juga dilakukan PKS bahkan untuk mantan ketua dewan syariah pusat itu sendiri.

Kembali lagi, saya menggaris bawahi bagaimana PKS bergerak di atas sistem yang dibangun untuk survival gerakan kepartaiannya. Ayoo kita meminta fatwa kepada hati kita…karena hati kita kita tidak pernah menyemunyikan kebenaran, beda dengan otak kita. 

*http://politik.kompasiana.com/2013/06/26/apa-salah-pks-2-572219.html


posted by @A.history

Salah Apa PKS?

Oleh : A Zaki/Kompasianer
 
Membaca dan memperhatikan berita-berita di media belakangan ini luar biasa bisingnya. Apalagi apabila menyangkut PKS. Sebagai orang yang sering berinterksi dengan para kader PKS, saya sungguh prihatin dengan kondisi PKS saat ini.

Terkadang, saya bertanya dalam diri, salah apa PKS dan kader-kadernya? Sebagai orang luar dan tidak berkepentingan dengan PKS sehingga orang-orang begitu bersemangat ‘membantai’ habis-habisan. Saya teramat heran dengan beberapa pihak yang begitu bernafsu ingin menghabisi riwayat PKS. Padahal saya menyaksikan sendiri amal kegiatan yang dilakukan oleh para kader PKS dari mulai tingkat DPD, DPC dan Ranting bahkan tingkat RT/RW.

Kebetulan saya tinggal di Cikarang. Saya sering melihat sendiri kegiatan-kegiatan kader-kader PKS yang begitu ikhlas disela-sela waktu setelah pulang kerja dan hari libur. Pembagian sembako, pengobatan gratis, pengecekan tensi darah, membantu korban banjir, penyuluhan ibu-ibu PKK, pengajian rutin dan masih banyak lagi kegiatan yang dilakukan hampir tiap pekan/bulan, padahal PEMILU masih cukup jauh pelaksanaannya. Partai lain mana aksi-aksinya untuk masyarakat?

Saat ini PKS ‘dihajar’ oleh beberapa pihak yang seolah kompakan. Pertama, oleh partai pemerintah, mereka begitu ngotot untuk mendepak PKS dari setgab. Kedua KPK, KPK begitu bersemangat ‘melucuti’ PKS. Padahal sebagaimana dibicarakan banyak pihak, KPK begitu loyo menyelesaikan skandal mega korupsi di negeri ini. Ketiga Media. Media begitu seragam untuk secara bersama-sama menyerang PKS dari berbagai sudut. Bahkan media tidak segan untuk ‘memelintir’ berita dari berbagai narasumber termasuk dari pengurus PKS sendiri.
 
Dari ketga pihak tersebut, kalau kita analisa maka akan mengerucut pada satu pihak, yaitu pihak yang merasa dirugikan dengan adanya PKS, silakan pembaca meneban sendiri.

Kembali saya bertanda pada diri sendiri. Apakah hati nurani kita sudah hilang dari sanubari sehingga kita dengan mudahnya memperdaya pihak lain. Kata Rasulullah SAW, “istaqfi qolbak”, memintalah fatwa dari hati mu. Hati kita adalah satu-satunya pihak yang seharusnya menjadi rujukan terakhir manakala otak kita sudah tidak bisa dijadikan rujukan atas berbagai tindakan kita. Otak kita memang mudah silau oleh ‘upah’ yang ditawarkan oleh pihak lain, apalagi upah tersebut berilai ratus juta, m-m-an dan mungkin jabatan menggiurkan.

Akhir kata, ayo kita menggunakan hati kita untuk memperbaiki perilaku kita..sebelum terlambat.
 
*http://politik.kompasiana.com/2013/06/26/salah-apa-pks-572197.html


posted by @A.history

Isu Reshuffle, PKS: Kami Pegang Ucapan SBY

 
Tiga menteri asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah menyatakan siap diberhentikan dari Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Meski demikian, anggota Majelis Syura PKS, Sohibul Iman mengingat janji Susilo Bambang Yudhoyono. Apa itu?

Sohibul mengatakan, politik itu pada dasarnya komunikasi. "Saat membentuk koalisi, Pak SBY katakan komunikasi resmi itu dari saya (SBY). Kami berpegangan pada ucapan Pak SBY," kata dia di Gedung DPR, Rabu 26 Juni 2013.

Pada saatnya nanti, semua menteri pasti akan berhenti menjabat. Namun, para menteri tidak bisa begitu saja berhenti di tengah jalan. "Tidak perlu pernyataan dari menteri. Itu hak prerogatif presiden," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, posisi PKS di koalisi berada di ujung tanduk setelah menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan kompensasinya. Di Paripurna, suara PKS dan partai di luar koalisi--PDI Perjuangan, Hanura, dan Gerindra-- kalah.

Pemerintah akhirnya menaikkan harga BBM dan membagikan kompensasi yang dinamai bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). [umi/vivanews]


posted by @A.history

Pesan

More on this category »

Popular Post

 
Support : Creating Web | PKS Padang | Mas Temp
Copyright © 2011. PKS KOTA PADANG - All Rights Reserved
Template Created by PKS Padang Published by Mas Temp
Proudly powered by Blogger