Powered by Blogger.
Humas PKS Ikuti Worshop Jurnalistik Pada Rapat Koordinasi
Humas PKS se-Sumatera Barat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung pada tanggal 4 - 6 November 2022 di Padang, Senin (5/11) ...
Search This Blog
Latest Post
July 28, 2017
posted by @Adimin
Pilihan Konsisten PKS
Written By neobattosai on 28 July, 2017 | July 28, 2017
Apa kabar Senayan? Tepatnya hari Kamis
(20/7/2017) lalu PKS mengambil sikap tidak ikut dalam pengambilan
keputusan atas Rancangan Undang Undang (RUU) Pemilu di Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI). Kompleks Senayan pun riuh karena
bukan hanya PKS, tetapi tiga fraksi lainnya juga ‘walk out’, istilah
yang digunakan untuk meninggalkan persidangan.
PKS, Gerindra, Demokrat dan PAN
menganggap pengambilan keputusan untuk hal krusial terkait penentuan
ada-tidaknya batas elektoral parlemen dalam mengajukan pasangan calon
presiden dan wakil presiden, mestinya dibicarakan dengan jalan
musyawarah dan tetap berpedoman pada kerangka hukum yang ada.
Alasan lebih panjang lebar kenapa
keputusan menggunakan elektoral parlemen 20 persen dalam pemilihan
presiden dan wakil presiden 2019 melanggar Undang-Undang.
Prinsip utamanya adalah, jangan sampai
untuk sekadar memuluskan kemauan beberapa golongan, bangsa ini harus
menabrak berbagai aturan.
Selanjutnya dari Senayan kita juga
mendengar kabar bahwa Fraksi Partai Gerindra mundur dari Pansus Hak
Angket untuk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Dengan mundurnya
Gerindra, praktis pengisi Pansus Angket untuk KPK kini diisi oleh lima
fraksi yang adalah dari partai-partai pendukung pemerintahan Joko
Widodo- Jusuf Kalla.
PKS? Sejak awal sudah menyatakan tidak
menyetujui pembentukan pansus Hak Angket karena PKS berpandangan bahwa
ada nuansa upaya pelemahan dalam Hak Angket tersebut.
PKS konsisten dalam pilihan untuk
pemberantasan korupsi hingga ke akar-akarnya dengan menjadikan KPK
sebagai salah satu institusi penting pemberantasan korupsi. Akan halnya
beberapa kelemahan yang masih ada di tubuh KPK, PKS merasa masih ada
cara lain untuk memperbaikinya diantaranya dengan menghadirkan lembaga
pengawas yang melekat di tubuh KPK dan juga transparansi dalam
penggunaan anggaran negara yang berasal dari rakyat.
PKS ingin publik bisa menilai bahwa
hiruk pikuk Senayan pasti ada benang utamanya. Rakyat bisa melihat peran
dan sepak terjang partai politik dalam setiap pengambilan keputusan di
DPR. Termasuk keinginan pemerintah yang dalam gerak dan agendanya mesti
mendapatan restu dari parlemen.
PKS ingin menunjukkan sebuah sikap
konsisten yang merdeka sesuai dengan garis mandat yang diberikan
masyarakat. Konsitensi PKS untuk membangun bangsa yang bermartabat, adil
dan sejahtera, kami serahkan pada mata hati dan jari publik di saat
Pemilu nanti
posted by @Adimin
Label:
SLIDER,
TOPIK PILIHAN